Majalah Ilmiah Tabuah Ta’Limat, Budaya, Agama Dan Humaniora | ISSN (Online) 2614-7793 |

Majalah Ilmiah Tabuah Ta’Limat, Budaya, Agama Dan Humaniora | ISSN (Online) 2614-7793 |

View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Rumah jurnal Fakultas Adab dan Humaniora UIN IB DOI: https://doi.org/10.37108/tabuah.vi.240 Available Online at: https://www.rjfahuinib.org/index.php/tabuah Majalah Ilmiah Tabuah Ta’limat, Budaya, Agama dan Humaniora | ISSN (Online) 2614-7793 | PERAN STRATEGIS PITI SUMATERA BARAT Doni Nofra Sejarah Peradaban Islam Fakultas FUAD, IAIN Bukittinggi email: [email protected] Inggria Kharisma email: [email protected] Abstract The Government of Indonesia released different terms related to the Chinese: Cina, China, Tionghoa and Tiongkok. Cina is a term for people with Chinese passport living in Japan, Malaysia, Singapore, Taiwan, and even in Indonesia, i.e. foreign nationals. The term China (with an 'h') is an official writing issued by the Embassy of the People's Republic of China to refer to the citizens of the People's Republic of China (PRC) in Bahasa Indonesia. The term Tionghoa is used to designate those of Chinese descent living in Indonesia. Meanwhile, Tiongkok is how Bahasa Indonesia refers to the citizens of the People’s Republic of China. On March 14, 2014 President SBY changed the term China to Tiongkok by issuing the Presidential Decree No. 12. The history of Chinese Muslims in West Sumatera cannot be separated from the history of the arrival of Islam into the Archipelago. The term Tionghoa refers to the people of Chinese origins. According to Ernawati, in her Asap Hio di Ranah Minang, the Chinese people have been living in Pariaman since the 12th century CE. When Aceh occupied Pariaman, the region became a safe haven for merchants. Keywords: Strategic Role, PITI, West Sumatra Abstrak Indonesia merilis perbedaan istilah-istilah tersebut, yaitu Cina, China, Tionghoa dan Tiongkok. Cina adalah sebutan untuk orang yang berwarga negara Cina yang setara dengan orang Jepang, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Indonesia yang berarti warga negara asing. Kemudian China (dengan tambahan ‘h’) adalah penulisan resmi oleh Kedutaan Republik Rakyat Cina yang merujuk pada negara Republik Rakyat China (RRC) dalam bahasa Indonesia. Istilah Tionghoa adalah sebutan untuk orang-orang keturunan Cina di Indonesia yang sepadan dengan orang Jawa, Sunda, Madura, Batak, dan lain-lain.Sedangkan Tiongkok adalah penyebutan negara China untuk Indo-nesia. Dalam kaitan ini Presiden SBY pada 14 Maret 2014mengubah istilah China dengan sebutan Tionghoa. Pencabutan surat edaran itu berdasarkan Keppres Nomor 12 Tahun 2014 yang ditandatanganinya. Sejarah tentang Muslim Tonghoa di Sumatera Barat 129 130 Peran Strategis Piti... tidak dapat dipisahkan dari sejarah masuknya agama Islam ke wilayah Nusantara,Muslim Tionghoa merupakan salah satu komunitas masyarakat yang berada di Indonesia yang berasal dari Tionghoa. Sebutan Tionghoa merujuk kepada identitas masyarakat yang berasal dari kawasan Tiongkok. Teori lain tentang keberadaan China di Padang adalah berasal dari Pariaman. Menurut Ernawati, dalam buku Asap Hio di Ranah Minang, bahwa komunitas Tionghoa di Sumatera Barat sudah berada di Pariaman sejak abad XII Masehi. Saat Aceh masuk ke Pariaman, kawasan ini menjadi surga bagi kaum pedagang di zaman itu. Kata kunci: Peran Strategis, PITI, Sumatera Barat. PENDAHULUAN edaran itu berdasarkan Keppres Nomor Istilah Cina, China, Tionghoa dan 12 Tahun 2014 yang ditekennya.1 Tiongkok Lalu dari mana munculnya Sebelum mengurai masuknya istilah “China dan Tiongkok”? Untuk Tionghoa Muslim ke Suma-tera Barat, ini dapat dirujuk kembali penggunaan perlu dijelaskan mengenai perbedaan terjemahan dari “Zhong Hua Ren Min sebutan China-Cina dan Tionghoa- Gong He Guo”, yang dalam bahasa Tiongkok. Pembedaan ini penting Inggris diartikan sebagai “People’s karena kedu-anya memiliki kaitan Republic of China”. Di kalangan insti- dengan identitas keagamaan yang tusi Pemerintah Indonesia, masih belum dianut. Paguyuban Sosial Marga dibakukan apa terjemahan dari “Zhong Tionghoa Indonesia merilis perbedaan Hua Ren Min Gong He Guo”, apakah istilah-istilah tersebut, yaitu Cina, “Republik Rakyat Tiongkok” (RRT) China, Tionghoa dan Tiongkok. Cina atau “Republik Rakyat Cina” (RRC) adalah sebutan untuk orang yang atau “Republik Rakyat China”? Tetapi berwarga negara Cina yang setara dengan adanya Keppres yang dengan orang Jepang, Malaysia, dikeluarkan pada tahun 2014 yang lalu Singapura, Taiwan, dan Indonesia yang dapat dipastikan terjemahan “He Go” berarti warga negara asing. Kemudian adalah Tiongkok, bukan China.Di China (dengan tambahan ‘h’) adalah berbagai media. baik di televisi maupun penulisan resmi oleh Kedutaan surat kabar sudah menggunakan kata Republik Rakyat Cina yang merujuk “Tiong-kok”. Secara linguistik, istilah pada negara Republik Rakyat China “Tiongkok” dan “Tionghoa” hanya (RRC) dalam bahasa Indonesia. Istilah ditemukan di Indonesia karena lahir dari Tionghoa adalah sebutan untuk orang- pelafalan “Zhong Guo” (Negara orang keturunan Cina di Indonesia yang Tengah) dalam Bahasa Indonesia dan sepadan dengan orang Jawa, Sunda, dialek Hokien (yang digunakan di Madura, Batak, dan lain-lain.Sedangkan Tiongkok adalah penyebutan negara 1 Dalam keppres yang ditandatangani China untuk Indo-nesia. Dalam kaitan 14 Mare 2014, Presiden Susilo Bambang ini Presiden SBY pada 14 Maret Yodoyono menilai bahwa perlakuan 2014mengubah istilah China dengan diskriminatif terhadap seseorang, kelompok, komunitas dan/atau ras tertentu pada dasarnya sebutan Tionghoa. Pencabutan surat melanggar nilai atau prinsip perlindungan hak asasi manusia. Ini bertentangan dengan Undang- undang Dasar Negara tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-undang tentang Penghapus-an Diskriminasi Ras dan Etnis. Tabuah Vol. 23, No. 2, Edisi Juli-Desember 2019 Doni Nofra 131 Provinsi Fujian, dimana banyak etnis Abdurrahman Wahid melakukan Tionghoa di Indonesia berasal). pencabutan atas Inpres No. 14 Tahun Kedua istilah tersebut tidak 1967 yang dianggap diskriminatif dan dikenal di negara-negara tetangga yang tidak sesuai dengan norma-norma bahasanya juga mempunyai akar bahasa reformasi. Presiden Abdurrahman Melayu seperti Malaysia dan Brunei Wahid adalah salah satu tokoh Darussalam. Pada permulaan Abad ke- reformasi yang memelopori penggunaan 19, masyarakat Tionghoa di Indonesia kembali istilah “Tiongkok” dan mengurangi penyebutan istilah “Cina” “Tionghoa”.Di dalam laporan kerja (pada saat itu ditulis “Tjina”) dalam Peme-rintah bulan Agustus 2000, berbagai pub-likasi dan percakapan Presiden Abdurrahman Wahid sudah publik karena dianggap merendahkan. secara tegas menggunakan sebutan Sebagai gantinya, istilah “Tiongkok” “Republik Rakyat Tiongkok.” digunakan untuk penyebutan negara, Dengan demikian istilah Tiongkok dan dan “Tionghoa” untuk sebutan Tionghoa menjadi istilah yang baku orang.Tetapi pada tahun 1967, menggantikan istilah sebelumnya, yaitu pemerintah saat itu melarang China atau Cina. Penggunaan istilah penggunaan kata “Tionghoa” dan baru ini merujuk kepada upaya “Tiongkok” karena nilai-nilai psikologis penekanan psikologis etnis Tionghoa yang dianggap meru-gikan Indonesia. sebagai bagian dari Negara Kesatuan Maka dikeluarkan keputusan yang Republik Indonesia. disahkan oleh Presidium Kabinet Ampera pada 25 Juli 1967 dengan PEMBAHASAN pertimbangan bahwa istilah tersebut Sejarah Muslim Tionghoa di adalah yang “disenangi rakyat Indonesia Indonesia”. Sejarah tentang Muslim Kemudian diterbitkan Surat Tonghoa tidak dapat dipisahkan dari Edaran Presidium Kabinet Ampera sejarah masuknya agama Islam ke Nomor 6 Tentang Masalah Cina. Pada wilayah Nusantara. Para pakar sejarah tanggal 6 Desember 1967, ditetapkan memandang masuknya Islam di Inpres Nomor 14 Tentang Agama Indonesia merupakan proses yangsangat Kepercayaan dan Adat Istiadat Cina, penting, tetapi dipandang sebagai yang tujuannya untuk semakin menekan sesuatu yang tidak begitu jelas dan kebebasan berekspresi masyarakat debatable.2Hal ini lantaran banyak pan- Tionghoa di Indonesia. Sejak itu, dangan yang menyebut teori masuknya praktis tidak pernah lagi terdengar Islam ke Indoensia dikaitkan dengan penggunaan istilah “Tiong-kok” dan India,Mekkah (Arab), Persia, “Tionghoa” dalam kehidupan sehari- Banglades, dan juga munculnya teori hari rakyat Indo-nesia. Yang ada hanya China. istilah “Cina”, yang walaupun secara Bentuk debatable teori tata bahasa dinilai netral, namun kerap masuknya Islam di Indonesia ini dapat digunakan dengan tendensi dilihat dari adanya rangkaian jalur Islam merendahkan. Tetapi ketentuan tersebut pada masa awal sebagai berasal dari sudah dicabut oleh pemerintah.Belum Bangla (sebutan untuk Banglades). Ada lagi kejadian yang terjadi pada tahun juga penanda batu nisan yang menjadi 1998 yang menjadikan etnis Tionghoa simbol makam orang Islam berasal dari semakin tertekan. Gujarat(sebutan untuk bangsa India saat Perkembangan berikutnya, muncul istilah “pribumi” dan “Non- Pribumi”yang menjadi masalah serius pasca kerusuhan 1998. Tetapi beruntung 2 Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern setelah zaman reformasi, Presiden 1200-2008, Jakarta: PT. Serambi Ilmu Sejahtera, 2010, h. 3 Volume 23 No. 2, Edisi Juli-Desember 2019 132 Peran Strategis Piti... itu). 3 Kemudian adanya gelar yang yang mengatakan asal daerahyang disandang oleh masyarakat seperti gelar membawa Islam ke Nusantara adalah Syaikh, Said, Syarif menunjukkan dari Gujarat. Menurut AbdulGhofur, identitas tentang bangsa Arab. 4 Tentu peletak dasar teori ini pertama saja pandangan-pandangan tersebut dikemukakan oleh Pijnepel (1872 mengarahkan kepada kesimpulan yang M)yang menafsirkan catatan perjalanan beragam

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    14 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us