
1 Kronologi Pemerintahan Raja-Raja Bali Abad XIII-XIV Sejak Penaklukan Gajah Mada Buku Bahan Ajar Ikhtisar Sejarah Indonesia (Sejarah Kerajaan Bali) Oleh : Ida Bagus Sapta Jaya, S.S.M.Si NIP.197410042002121001 Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana 2013 2 Kata Pengantar Berkat Rahmat TuhanYang Maha Esa dan dodorong oleh keinginan yang tinggi, maka penulis dapat menyusun Buku ajar Ikhtisar Sejarah Indonesia khususnya yang berhubungan dengan sejarah kerajaaan Bali, dengan judul “Kronologi Raja-Raja Bali Abad XIII-XIV, Sejak Penaklukan Gajah Mada. Dikarenakan kepentingan publikasi dan pengembangan materi bahan ajar mata kuliah Ikhtisar Sejarah Indonesia maka buku ajar dipublikasikan. Buku ajar ini tidaklah sempurna, menyadari akan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri penulis, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun melengkapi tulisan ini. Tanpa mengurangi jasa manapun yang telah rela dan ikhlas membantu penulis, melalui tulisan ini mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya kepada pihak-pihak sebagai berikut : 1. Bapak Prof Dr. I Wayan Cika, M.S., Dekan Fakultas Sastra Universitas Udayana yang telah membantu menyediakan fasilitas pendidikan dan kesempatan membuat tulisan ini. 2. Bapak Drs. I Wayan Srijaya, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Arkeologi fakultas Sastra Universitas Udayana. 3. Kepada Panitia Seminar Nasional Seri Sastra, sosial, dan Budaya Fakultas Sastra Universitas Udayana yang telah menyediakan fasilitas ruang seminar untuk mempublikasikan hasil karya tulis ini. 4. Lembaga Penelitian Universitas Udayana yang memberikan fasilitas menyusun laporan penelitian Hibah Bersaing Universitas Udayana. 3 5. Staf Dosen Jurusan Arkeologi yang banyak memberikan masukan dan kritisi dalam penyusunan karya buku ajar ini. Kepada team teaching (pengajar) Ikhtisar Sejarah Indonesia Ibu Zuraidah, S.S.M.Si mengucapkan terima kasih atas bantuannya dalam, penyusunan buku bahan ajar. 6. Para ahli Arkeologi, Sejarah, dan ahli khususnya penyusun salinan prasasti dan lontar-lontar maupun Babad-babad yang dapat dikaji dan dianalisis dalam penelitian ini. 7. Buku ajar ini disusun berkenaan dengan kepentingan arsip yang diserahkan kepada staf pegawai akademik untuk naik arsip naik pangkat Dosen di Fakultas Sastra Universitas Udayana. Mudah-mudahan atas semua jasanya yang telah diberikan kepada penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat-Nya sesuai dengan amal perbuatannya. Akhirnya semoga karya tulis yang sederhana ini dapat diambil manfaatnya oleh para pembaca sebagai sumbangan kecil dalam ilmu pengetahuan pada umumnya dan disiplin ilmu Arkeologi pada khususnya. Penulis Denpasar, 20 September 2013 4 DAFTAR ISI Halaman JUDUL PENELITIAN……………………………………………………………………………………………………………………1 KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………….2 BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………..5 I.ALASAN PEMILIHAN JUDUL............................................................................................................ .5 I.2.PENELITIAN DI MASA LALU............................................................................................................6 1.3.TUJUAN PENELITIAN.....................................................................................................................9 1.4. METODE PENYUSUNAN ..............................................................................................................9 1.5.SUMBER PENYUSUNAN.................................................................................. ……………………………10 BAB II. PEMBAHASAN 2.1.KRONOLOGI RAJA-RAJA BALI ABAD XII-XIIV……………………………………………...................................11 2.2. EKSPEDISI GAJAH MADA KE BALI.................................................................................................24 2.3.KERAJAAN BALI BERBEDA DENGAN PUSAT MAJAPAHIT ..............................................................25 2.4. GAJAH MADA SEBAGAI DUTA KE BALI.........................................................................................26 2.5. KEBO IWA DIPERDAYA ................................................................................................................28 2.6. TAKTIK DAN STRATEGI……………………………………………………………………………………………………………….30 2.7. KERAJAAN BEDAHULU JATUH……………………………………………………………………………………………………33 BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………………..35 3.1. SARAN-SARAN…………………………………………………………………………………………………………………………..36 3.2. ISTILAH SINGKATAN………………………………………………………………………………………………………………….37 - DAFTAR PUSTAKA 5 BAB I PENDAHULUAN Oleh : Ida Bagus Sapta Jaya, S.S.M.Si 1.1.Alasan Pemilihan Judul Adapun judul Penelitian ini yaitu “Kronologi Raja-raja Bali Abad XIV Sejak Penaklukan Gajah Mada” yang maksudnya adalah keadaan kerajaan di pulau Bali yang meliputi kurun waktu sejak ekspedisi panaklukan oleh Gajah Mada pada tahun 1343 sampai akhir abad XIV atau tahun 1398 Masehi. Alasan memilih judul ini yalah pertama karena mengingat sampai penelitian ini dilakukan disusun belum ada peneliti yang menguraikan kurun waktu itu secara keseluruhan. Walaupun penelitian telah banyak dilakukan dan dibicarakan dalam beberapa buah artikel namun sifatnya masih secara terpisah-pisah. Sebagai alasan kedua diadakan penelitian terhadap masalah tersebut di atas adalah berdasarkan data yang didapat dari hasil penelitian beberapa sumber menunjukan bahwa keadaan pemerintahan di pulau Bali setelah berada di bawah kekuasaan Majapahit mengalami perubahan baik dalam bidang pemerintahan maupun sosial budaya. Sehingga nantinya dapat dikemukakan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat baik mengenai struktur pemerintahan maupun tentang struktur masyarakatnya. Faktor-faktor seperti di makalah yang merupakan diperlukannya penelitian yang lebih spesifik dan mendalam. 6 1.2.Penelitian di masa lalu Penelitian terhadap masalah yang telah disebutkan di atas sebenarnya telah dimulai sejak masa lalu oleh beberapa orang sarjana baik sarjana luar negeri maupun dalam negeri. Pada tahun 1926 telah terbit hasil penelitian sarjana Belanda yang bernama Van Stein Callenfels dengan judul “Epigraphia Balica I” yang memuat ada 24 sampai 28 transkripsi prasasti huruf Latin dan salah satu diantaranya adalah prasasti nomor 902 Gobleg, Pura Batur C. (Callenfels, 1926 : 13). Tahun 1927-1928 Residen Caren menyuruh juru potret Cina untuk membuat foto-foto prasasti Bali. Kemudian hasilnya dikumpulkan merupakan koleksi Caren yang selanjutnya diberi kode CA. Dari Oudhedenkundige Dienst (Dinas Purbakala) juga membuat dikumentasi prasasti di Bali lalu hasilnya diberi kode OD. Dari sekian banyak foto prasasti baik koleksi Caron maupun koleksi Dinas Purbakala telah diteliti oleh Goris dan di antaranya terdapat dua buah prasasti yang memuat tentang kerajaan Bali menjelang diserang oleh Majapahit yaitu prasasti nomor 810 Gunung Panulisan E dan nomor 811 Langgahan. Kedua prasasti ini telah diteliti oleh Stuterheim dan Damais. (Stutterheim, 1929 : 17,18 ; Damais, 1952 : 96-97 ; Goris, 1954 : 44). Dalam prasasti disebutkan nama raja Cri Astasura Ratna Bumi Banten. Setelah penaklukan Gajah Mada tahun 1343 sampai dengan tahun 1398 Masehi sampai saat ini baru ditemukan dua buah prasasti yaitu prasasti nomor 901 Batur, Pura Abang C dan nomor 902 di muka. Kedua prasasti yang disebut belakangan ini menyebutkan nama raja Wijayarajasa dari Negara Wengker. (Goris, 1965 : 47). Tahun 1929 terbit hasil penelitian Berg dengan judul “Kidung Pamancangah”. Pamancangah ini menyebutkan antara lain nama raja Cri Kresna Kepakisan yang berissthana di Samprangan. (Berg, 1929 : 9). 7 Tahun 1931 hasil karya Krom diterbitkan kembali yang merupakan edisi kedua dengan judul “Hindoe Javaansehe Geschiedenis”. Di dalamnya disebutkan bahwa setelah penaklukan Gajah Mada dikirimlah Kresna Kepakisan menjadi raja di pulau Bali. Kemudian pada tahun 1384 raja Wijayarajasa dari Negara Wengker menetapkan prasasti nomor 901 Batur, Pura Abang C, sedangkan pada tahun 1398 Masehi dikatakan bahwa Wijayarajasa telah moksa di Wisnubhawana. Wijayarajasa adalah paman raja Hayam Wuruk. (Krom, 1931 : 384-410). Pada Tahun 1948 telah terbit hasil penelitian Goris dengan judul “Sejarah Bali Kuna”. Di dalamnya antara lain disebutkan bahwa sebelum penaklukan Gajah Mada pada tahun 1343 Masehi yang menjadi raja di Bali adalah Cri Astasura Ratna Bumi Banten.(Goris, 1948 : 13). Tahun 1952 terbit hasil karya Damais yang memuat daftar prasasti yang terpenting di Indonesia yang memakai tanggal dan angka tahun. Dalam daftar tersebut Damais mendaftar prasasti di Bali dengan kode D1 – D 67. Untuk prasasti nomor 810 dan 811 diberi kode D 67 dan 63. Sedangkan untuk prasasti nomor 901 dan 902 diberi kode D 65 dan D 66. (Goris, 1967 : 68). Sampai tahun 1954 di Bali makin banyak ditemukan prasasti baru. Goris bertugas di Bali sejak bulan September 1928 mendapat tugas rangkap yalah pertama menerbitkan piagam-piagam di Bali dalam bahasa Jawa Kuna (OJ) dan kedua untuk mengadakan penyelidikan tentang agama dan kepercayaan orang Bali. Namun mulai tahun 1932 tugas ini berubah yaitu dengan mendapat kebebasan untuk mengadakan koleksi dan terjemahan-terjemahan terhadap piagam-piagam yang ada di Bali. Maka mulai saat itu Goris menjelajah pelosok-pelosok desa di Bali ini, teristimewa daerah-daerah di sekitar bukit Kintamani. Setelah bekerja keras dalam waktu lebih dari 22 tahun barulah bisa diterbitkan hasil penelitiannya dengan judul “Prasasti Bali I da II” (1954). Buku ini 8 selain membuat ikhtisar tentang semua piagam-piagam yang ada di Bali (yang dibagi ke dalam
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages41 Page
-
File Size-