Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User

Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB II GAMBARAN UMUM SURAT KABAR A. Profil Surat Kabar Media Indonesia 1. Sejarah Berdirinya Surat Kabar Media Indonesia Media Indonesia merupakan media cetak yang menyampaikan informasiinformasi baik dalam mau pun luar negeri kepada masyarakat Indonesia, di awal perkembangannya Media Indonesia merupakan surat kabar umum yang baru bisa terbit 4 halaman dengan tiras yang terbatas. Pada tanggal 19 Januari 1970, Teuku Yousli Syah selaku penggagas berdirinya Media Indonesia memulai perjalanan Surat kabar ini di tengah masyarakat Indonesia. Bermodalkan tekad dan semangat untuk menginformasikan masyarakat saat itu, Media Indonesia terbit perdana (SIT) No. 0856/SK Dir-PK/SIT/1969, tanggal 6 Desember 1969, yang dikeluarkan Departemen Penerangan (www.mediaindonesia.com). Di awal perkembangannya, Media Indonesia justru tidak hadir dalam bentuk pemberitaan politik maupun bisnis seperti saat ini. Melainkan lebih banyak memberi informasi yang bentuknya hiburan seperti kehidupan artis, cerita sehari-hari, dan sebagainya. Sehingga saat itu Media Indonesia dikenal dengan sebutan koran kuning, yaitu koran yang penuh dengan cerita gosip. Barulah di tahun 1988 dengan kesadaran untuk terus berkarya di bidang jurnalis,Teuku Yousli Syah bergandengan tangan dengan Surya Paloh oleh karena perubahan dan perkembangan regulasi di bidang pers dan penerbitan yang terjadi. commit to user 43 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 44 Tentunya hal ini tidak membuat kinerja serta eksistensi Media Indonesia di tengah kepercayaan masyarakat jadi menurun, melainkan Media Indonesia berhasil menciptakan target pembacanya sendiri. Media Indonesia kini berkembang dari segi kualitas sumber daya manusia, banyak tenaga kerja professional muda yang turut bergabung. sehingga target pembaca turut berkembang menjadi target pasar. Hingga saat ini Media Indonesia menjaga konsistensinya untuk berkiprah dalam pemberitaan politik, ekonomi, gaya hidup, hobi, dan hiburan. Tepat di usia yang ke-40, pada 19 Januari 2010, bersamaan dengan diluncurkannya buku Editorial Media Indonesia, motto dari pada Media (www.mediaindonesia.com). 2. Visi dan Misi Perusahaan Media cetak yang sudah berdiri selama 42 tahun dalam menyajikan berita kepada pembaca Indonesia, tidak dapat dipandang sebelah mata. Banyak suka duka pengalaman telah dilalui Media Indonesia namun tidak menyurutkan semangat dan langkahnya menjadi motto kosong dan sia-sia, malahan menjadi spirit pegangan sampai kapan pun. Namun, sejak Media Indonesia ditangani oleh tim manajemen baru di bawah naungan PT. Citra Media Nusa Purnama, timbul pertanyaan tentang apa yang menjadi visi media cetak harian ini dalam industri dunia pers. Adapun visi Media Indonesia adalah Menjadi Surat Kabar Independen yang Inovatif, Lugas, Terpercaya, dan Paling commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 45 Berpengaruh. Visi yang ada menjadi arah dan tujuan kemana Media Indonesia akan dibawa. Seperti yang dikutip dari salah satu dokumen warna berubah, tetapi visi untuk membangun sebuah harian independen ialah uraian visi tersebut, yaitu (www.mediaindonesia.com) : a. Independen, yaitu menjaga sikap nonpartisipan; di mana karyawan tidak menjadi pengurus parta politik; menolak segala bentuk pemberian yang dapat mempengaruhi objektivitas; dan mempuyai keberanian bersikap beda. b. Inovatif, yaitu terus-menerus menyempurnakan dan mengembangkan kemampuan teknologi dan Sumber Daya Manusia; serta secara terus menerus mengembangkan rubrik, halaman dan penyempurnaan perwajahan. c. Lugas, yaitu menggunakan bahasa yang terang dan langsung. d. Terpercaya, yaitu selalu melakukan checkdan recheck; meliputi berita dari dua pihak dan seimbang; serta selalu melakukan investigasi dan pengalaman. e. Paling Berpengaruh, yaitu dibaca oleh para pengambil keputusan; memiliki kualitas editorial yang dapat mempengaruhi pengambil keputusan; mampu membangun kemampuan antisipatif; mampu membangun network narasumber; dan memiliki pemasaran/distributif yang handal. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 46 Visi yang jelas dan terencana tidaklah mungkin dicapai tanpa adanya misi yang akurat untuk dijalankan. Adapun misi yang dimiliki Media Indonesia adalah : a. Menyajikan informasi terpercaya secara nasional dan regional serta berpengaruh bagi pengambilan keputusan. b. Mempertajam isi yang relevan untuk pengembangan pasar. c. Membangun Sumber Daya Manusia dan Menajemen yang profesional dan unggul, mampu mengembangkan perusahaan penerbitan yang sehat dan menguntungkan B. Profil Surat Kabar Kompas 1. Sejarah Singkat Harian Kompas Kompas sebagai suatu perusahaan media massa yang besar dan prestisius ini merupakan sebuah perusahaan yang paling lama atau mempunyai umur yang lebih lama dari media yang lainnya. Harian yang bangkrutnya PT Kinta dengan terbitan majalah bulanan Intisari yang didirikan oleh (Alm.) Auwjong Peng Koen, atau lebih dikenal dengan nama Petrus Kanisius Ojong seorang pimpinan redaksi mingguan Star Weekly, berserta Jakob Oetama, wartawan mingguan Penabur milik gereja Katolik. Edisi perdana dari bulanan Inti Sari terbit pertama kali pada tanggal 7 Agustus 1963, dengan jumlah 128 halaman dengan terdiri dari 22 artikel (www.kompas.com). commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 47 Edisi perdana ini memuat karya terjemahan tentang bintang layar perak Marilyn Monroe, pengalaman perjalanan ke London Nugroho Notosusanto, seorang ahli sejarah dari Universitas Indonesia, dan kisah Usmar Ismail, sutradara film kenamaan, ketika pertama kali membuat film. Tahun 1964 Presiden Soekarno mendesak Partai Katolik untuk mendirikan koran, maka dari wartawan bulanan Intisari inilah sebagian wartawan Katolik direkrut. Selanjutnya, beberapa tokoh Katolik terkemuka seperti P.K. Ojong, Jakob Oetama, R.G. Doeriat, Frans Xaverius Seda, Policarpus Swantoro, R. Soekarsono,mengadakan pertemuan bersama beberapa wakil elemen hierarkis dari Majelis Agung Wali Gereja Indonesia (MAWI): Partai Katolik, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik dan Wanita Katolik. Mereka sepakat mendirikan Yayasan Bentara Rakyat. Susunan pengurus pertama dari Yayasan Bentara Rakyat adalah; ketua Ignatius Joseph Kasimo (ketua Partai Katolik), wakil ketua Frans Seda (Menteri Perkebunan dalam kabinet Soekarno), penulis I F.C. Palaunsuka, penulis II Jakob Oetama, dan bendahara P.K. Ojong. Dari Yayasan Bentara Rakyat inilah harian Kompas dilahirkan. Pada awal penerbitannya, Frans Seda yang pada waktu itu menjabat sebagai menteri perkebunan rakyat mengatakan Jenderal Ahmad Yani menyarankan bahwa supaya Kompas memberikan wacana untuk menandingi wacana PKI yang berkembang, pada saat itu. Namun secara pribadi Jacob Oetama dan beberapa pemuka agama Katolik seperti Monsignor Albertus Soegijapranata, Ignatius Joseph Kasimo tidak mau commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 48 menerima begitu saja mengingat kontekstual politik, ekonomi dan infrastruktur pada saat itu tidak mendukung. Tapi tekad Partai Katolik menerbitkan koran sudah final Ojong dan Oetama ditugaskan membangun perusahaan. Mulailah mereka bekerja mempersiapkan penerbitan koran baru, corong Partai Katolik. Tapi, suhu politik yang memanas saat itu, membuat pekerjaan ini tak mudah. Rencananya, koran ini diberi nama Bentara Rakyat. Menurut Frans Seda PKI tahu rencana itu, lantas dihadang, namun karena Bung Karno setuju jalan terus hingga izinnya keluar. Frans Seda mengacu pada Partai Komunis Indonesia adalah salah satu partai besar di Indonesia pada 1950- an dan 1960-an serta PKI memenangkan tempat keempat dalam pemilihan umum 1955. Izin sudah di tangan, tapi Bentara Rakyat tak kunjung terbit. Rupanya rintangan belum semuanya berlalu. Masih ada satu halangan yang harus dilewati, yakni izin dari Panglima Militer Jakarta, waktu itu dijabat oleh Letnan Kolonel Dachja. Dari markas militer Jakarta, diperoleh jawaban izin operasi keluar jika syarat 5.000 tanda tangan pelanggan terpenuhi. Akhirnya para wartawan pegi ke pulau Flores untuk mendapatkan tanda tangan tersebut, karena memang flores mayoritas adalah penduduk beragama katolik. Ketika akan menjelang terbit petama kalinya Frans Seda yang pada waktu itu menjabat menteri perkebunan melaporkan pada presiden Soekarno untuk melaporkan kesiapan terbitan perdana harian yang awalnya diberi- commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 49 berdasarkan kesepakatan redaksi pada saat itu, untuk menerima usulan dari Presiden Soekarno untuk mengubah nama harian Bentara Rakyat menjadi Kompas. Kompas edisi pertama dicetak oleh PN Eka Grafika, milik harian Abadi yang berafiliasi pada Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).8 Tepat 28 Juni 1965, bayi Kompas lahir, dengan motto, Di halaman pertama pojok kiri atas, tertulis nama staf: Pemimpin Redaksi Jakob Oetama; Staf Redaksi J. Adisubrata, Lie Hwat Nio, Marcel Beding, Th. Susilastuti, Tan Soei Sing, J. Lambangdjaja, Tan Tik Hong, Th. Ponis Purba, Tinon Prabawa, dan Eduard Liem. Menurut Jakob Oetama, nama P. K. Ojong ketika itu tabu politik dan lagi pula figur Ojong tidak disukai Soekarno. Dalam kontekstual politik pada saat itu untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak. Pagi hari 30 September 1965, tepat tiga bulan usia Kompas, sebagian besar warga Jakarta terlelap dalam tidur pulasnya, ketika sekelompok tentara bersenjata menangkap beberapa jenderal yang dituduh terlibat dalam Dewan Jenderal. Peristiwa ini mengubah jalannya republik. Sejarah mencatat sebagai upaya perebutan kekuasaan terhadap pemerintahan Soekarno. Seperti beberapa

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    20 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us