ALBUM SUARA (REPERTOIRE) KATAK SERASAH Leptobrachium Hasseltii TSCHUDI, 1883 DI SITU GUNUNG

ALBUM SUARA (REPERTOIRE) KATAK SERASAH Leptobrachium Hasseltii TSCHUDI, 1883 DI SITU GUNUNG

Media Konservasi Vol 20, No.3 Desember 2015: 269-276 ALBUM SUARA (REPERTOIRE) KATAK SERASAH Leptobrachium hasseltii TSCHUDI, 1883 DI SITU GUNUNG (Vocal Repertoire of Forest Litter Frog Leptobrachium hasseltii Tschudi, 1883 in Situgunung West Java) SASI KIRONO1), MIRZA D. KUSRINI2) DAN YENI A. MULYANI3) 1)Mahasiswa Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor 2,3) Dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB Email: [email protected] Diterima 19 Februari 2016 / Disetujui 16 April 2016 ABSTRACT This study describes the vocal repertoire of forest litter frog Leptobrachium hasseltii from Situgunung Resort, Mount Gede Pangrango National Park. Two types of calls were identified: advertisement call and aggressive call. Each types were represented by two different characteristics thus four types of calls were examined. The kruskall and wallis test was used to test the difference of nine features. Pearson’s correlation test also used to determine the relationship of all call features to air temperature and body size. Dominant frequency of all call types was relatively similar. Advertisement calls type I was emitted in short duration and fewer notes than advertisement call type II. Aggressive call type I and have longer call duration compared to both of advertisement call. However the introductory note of aggressive call type II was more longer than the others. Aggressive call of L. hasseltii tended to be discrete (territorial and encounter) and represented two different continuums. This were caused by the extreme differences of both calls in duration and distance between males when emitting calls. Dominan frequencies of all call types inverse correlated with body size of frogs. Most of temporal features of advertisement call type II correlated with body size and only call duration were longer with increasingly air temperature. Interpulse-interval and pulse period were more longer by increasing the body size, while the introductory note, pulse rate and pulse repetition rate were becoming shortened and it could predict male body size to facilitated competition between males, thus serves as mate selection indicator. Key words: advertisement call, agressif call, Leptobrachium hasseltii, Situgunung resort, social interaction ABSTRAK Penelitian ini mendeskripsikan album suara katak serasah Leptobrachium hasseltii dari Resort Situgunung Taman Nasional Gunung-Gede Pangrango. Dua tipe suara teridentifikasi: suara promosi diri dan suara agresif. Setiap tipe suara diwakili oleh dua karakteristik berbeda sehingga empat tipe suara diperiksa. Uji kruskall dan wallis digunakan untuk menguji perbedaan 9 fitur suara. Uji pearson’s correlation juga digunakan untuk menentukan hubungan semua fitur suara terhadap suhu udara dan ukuran tubuh. Frequensi dominan semua tipe suara relatif serupa. Suara promosi diri tipe I disiarkan dalam durasi yang singkat dan jumlah nada lebih sedikit dari pada suara promosi diri tipe II. Suara agresif tipe I memiliki durasi suara lebih panjang dibanding suara kedua tipe promosi diri. Meskipun demikian nada pengantar suara agresif tipe II lebih panjang dari tipe suara lainnya. Suara agresif L. hasseltii bersifat diskrit (territorial and encounter) dan merepresentasikan dua kontinum berbeda. Hal ini disebabkan perbedaan yang ekstrim kedua suara dalam durasi dan jarak antar katak jantan saat menyiarkan suara. Frekuensi dominan keempat tipe suara berbanding terbalik terhadap ukuran tubuh katak. Sebagian besar fitur temporal suara promosi diri tipe II berkorelasi dengan ukuran tubuh dan hanya durasi suara yang memanjang dengan meningkatnya suhu udara. Jeda nada dan periode suara lebih panjang dengan bertambahnya ukuran tubuh, sementara nada pembuka, pulse rate, dan pulse repetition rate menjadi lebih pendek dan suara promosi diri tipe II ini dapat memprediksi ukuran tubuh dan sebagai fitur yang terlibat dalam kompetisi antar katak jantan, dan sebagai fitur untuk seleksi seksual. Kata kunci: Leptobrachium hasseltii, suara agresif, suara promosi diri, interaksi sosial, Resort Situgunung PENDAHULUAN karakteristik morfologi jenis katak tersebut nyaris identik sehingga sulit dikenali. Itu sebabnya kajian aspek Katak serasah genus Leptobrachium pertama kali perilaku bersuara dapat dijadikan solusi sebagai dideskripsikan oleh Tschudi melalui spesimen tipe jenis perangkat lain untuk pengenalan serta mengklarifikasi Leptobrachium hasseltii dari Jawa Barat. Walaupun telah jenis melalui struktur spektral dan temporal suara dideskripsikan lebih dari se-abad silam, informasi bio- tersebut (Yu dan Zheng 2009). Telah diketahui bahwa ekologi katak L. hasseltii masih sangat jarang. Di sisi struktur spektral dan beberapa struktur temporal suara lain, temuan-temuan jenis baru katak tersebut terus katak yang umumnya berhubungan dengan karakteristik bermunculan (misal Ohler et al. 2004, Stuart et al. 2006, fisik seekor katak berpotensi untuk sebagai perangkat Brown et al. 2009, Hamidy dan Matsui 2010), sementara yang menggambarkan identitas jenis (Friedle dan Klump untuk wilayah tertentu masih perlu direvisi (Hamidy et 2002, Gasser et al. 2009). Selain itu, suhu secara al. 2011). Permasalahan yang muncul adalah bahwa langsung mempengaruhi aktivitas dan fitur suara katak 269 Album suara (repertoire) katak serasah yang selanjutnya mempengaruhi keberhasilan kawin ini dan menjadi salah satu panduan pengenalan dalam seekor katak (Prohl 2003). Namun yang tak kalah merevisi jenis-jenis Leptobrachium. pentingnya adalah bahwa kajian mengenai struktur suara katak masih sangat jarang dilakukan di Indonesia (Misal: Marquez dan Eekhout 2006, Kurniati et al. 2010). METODE PENELITIAN Brown et al. (2009) telah mendeskripsikan suara L. hasseltii dari dua individu dari Jawa Barat. Namun Perekaman suara L. hasseltii diambil pada bulan deskripsi ini belum dilakukan secara rinci dan tidak Mei-September 2013 di Sungai Cimanaracun dan Sungai melihat pengaruh lingkungan terhadap fitur suara. Ciarya, Resort Situgunung, Taman Nasional Gunung Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara Gede-Pangrango, Jawa Barat. Posisi geografis kedua rinci struktur spektral dan temporal pada suara katak L. sungai Cimanaracun dan Ciarya ini berturut-turut berada hasseltii. Selain itu dilakukan pula pendugaan pengaruh di 6°49'42,64"LS - 106°55'34.52"BT (1029 m dari suhu udara dan ukuran tubuh terhadap fitur suara tersebut permukaan laut), dan 6°49'18,53"LS - 106°54'45.52"BT serta mendeskripsikan secara singkat konteks perilaku (1008 m dpl). Sungai Cimanaracun merupakan inlet bagi saat suara disiarkan. Diharapkan deskripsi suara ini dapat Danau Situgunung. digunakan untuk melengkapi informasi mengenai jenis Gambar 1 Peta lokasi pengamatan perilaku dan perekaman suara Sungai Cimanaracum dan Ciarya berada dalam itu diletakkan dalam posisi sejajar dengan sumber suara hutan yang kondisinya masih relatif tak terganggu. Tepi pada jarak 30-50 cm dan setinggi 5 cm dari atas substrat. sungai Cimanaracun tertutup rapat oleh tumbuhan talas Sesi perekaman dilakukan selama 90 menit (Heyer et al. cariang (Homalonema alba), pohon rasamala (Altingia 1994) atau memperhitungkan konteks suara yang excelsa), ki tembaga beureum (Syzygium sp.), dan disiarkan. Perilaku individu katak saat menyiarkan suara berangan (Castanopsis sp.). Sungai Ciarya berarus deras dicatat dengan metode focal animal sampling yang dan substrat berbatu dan banyak ditumbuhi vegetasi mengacu pada Wells (2007), dan dicatat pula jarak antar tingkat semai dan pancang dari jenis berangan masing-masing individu katak saat menyiarkan suara. (Castanopsis sp.) dan Pasang (Quercus sp.). Suhu lingkungan diukur menggunakan thermocron EDS Perekaman suara dilakukan antara pukul 17.40 (tingkat ketelitian 0,02°C) saat individu katak sampai 03.00 WIB dengan menggunakan perangkat menyiarkan suara. Individu katak selanjutnya ditangkap rekam yang digunakan adalah digital Sony tipe PCM- dan diukur panjang (SVL) dan bobot tubuhnya D50 (resolusi sampling 44,10 kHz; 16 bit) yang telah menggunakan jangka sorong dan timbangan pegas Pesola dihubungkan dengan mikrofon shotgun Seenheiser ME dengan ketelitian berturut-turut 0,2 mm dan 0,25 gram. 67 yang dilapisi Windscreen SG-3 Windtech. Perangkat Katak kemudian diberi tanda dengan ikat pinggang 270 Media Konservasi Vol 20, No.3 Desember 2015: 269-276 berbahan tubing flexibel (diameter 0,28 mm) dan kabel dengan awal waktu nada selanjutnya. Durasi nada dan tembaga (Burow et al. 2012) untuk mencegah perekaman jeda nada dijumlahkan untuk memperoleh nilai pulse ulang. Setelah itu, katak dilepaskan di posisi semula. period. Analisis dilakukan terhadap 205 sekuen suara yang Aktivitas bersuara katak dianalisis secara deskriptif dianggap baik dari dari 15 individu katak serasah L. berdasarkan rerata individu yang bersuara dalam rentang hasseltii. Ukuran katak bervariasi dengan rerata SVL 10 menit. Kemudian dihitung rerata, simpangan baku dan (35,32–42,92 mm; x̅ = 39,63±1,94 mm). Analisis rentang setiap fitur suara untuk memperoleh distribusi dilakukan di Laboratorium Satwa Liar Departemen karakteristik spektral dan temporal masing-masing suara Konservasi Sumberdaya Hutan & Ekowisata dengan berdasarkan konteksnya, dan selanjutnya diuji menggunakan software Ravenpro version 1.4. Suara penggunakan persamaan Kruskall – Wallis dengan dianalisis dalam format WAV dan fitur frekuensi dominan tingkat beda nyata 0,05. Nilai rerata setiap sifat suara diukur pada sampling rate 44,1 kHz; 16 bit dan wide juga dianalisis menggunakan korelasi Pearson untuk band spectogram pada FFT 1024 point;

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    8 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us