KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2019 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2019 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 AGUSTUS 2019 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Resume Kliping Berita Ketenagakerjaan 27 Agustus 2019 Berita Terbaru 60 50 48 Positif 40 30 20 11 10 0 Positif Negatif Newstrend Judul : TENAGA KERJA ASING DI PHE ONWJ Sentimen : Positif Ringkasan PT Pertamina Hulu energi mengakui melibatkan Tenaga Kerja Asing (TKA) dalam penanganan tumpahan minyak di Pantai Utara Jawa, akibat kebocoran gas di Sumur YYA-1 Blok North West Java (ONWJ). Insident Commander Proyek YYA-1 Taufik Adityawarman mengatakan, berbagai cara ditempuh Pertamina untuk mempercepat penanganan tumpahan minyak. Salah satunya adalah menggunakan tenaga kerja asing. Kepala Biro Humas Kementerian Tenaga Kerja, Soes Hindarto juga memberikan penjelasan bahwa tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia perlu memiliki kompetensi khusus dan perlu mengikuti prosedur yang berlaku. Jika masih bisa dipenuhi oleh sumber daya manusia dalam negeri, maka tidak akan diizinkan diisi oleh TKA. Page 1 of 110. Title BRI GARAP REMITANSI DARI PEKERJA MIGRAN Media Name Media Indonesia Pub. Date 27 Agustus 2019 Page/URL 14 Media Type Koran Sentiment Positive Page 2 of 110. Page 3 of 110. Title POLISI AMANKAN 29 TKI ILEGAL YANG AKAN KE MALAYSIA Media Name Jawa Pos Pub. Date 27 Agustus 2019 Page/URL 18 Media Type Koran Sentiment Positive Page 4 of 110. Page 5 of 110. Title PENYELUNDUPAN PEKERJA MIGRAN TERBONGKAR LAGI Media Name Kompas Pub. Date 27 Agustus 2019 Page/URL 16 Media Type Koran Sentiment Positive Page 6 of 110. Page 7 of 110. Title PEMERINTAH BERI INSENTIF 200% BAGI VOKASI Media Name Pikiran Rakyat Pub. Date 27 Agustus 2019 Page/URL 13 Media Type Koran Sentiment Positive Page 8 of 110. Page 9 of 110. Page 10 of 110. Title REVISI ATURAN PEKERJA OUTSOURCHING DIKECAM Media Name Pos Kota Pub. Date 27 Agustus 2019 Page/URL 6 Media Type Koran Sentiment Negative Page 11 of 110. Title UJI KOMPETENSI 582 MAHASISWA Media Name Warta Kota Pub. Date 27 Agustus 2019 Page/URL 11 Media Type Koran Sentiment Positive Page 12 of 110. LIBATKAN TKA, PRODEM MINTA KEMENAKER SIDAK LOKASI PENANGANAN TUMPAHAN Title MINYAK KARAWANG Media Name rmol.id Pub. Date 27 Agustus 2019 https://nusantara.rmol.id/read/2019/08/27/400817/libatkan-tka-prodem-m inta- Page/URL kemenaker-sidak-lokasi-penanganan-tumpahan-minyak-karawang Media Type Pers Online Sentiment Negative Sekretaris Jenderal jaringan aktivis Pro Demokrasi (Prodem) Satyo Purwanto meminta agar pihak-pihak yang terlibat menangani tumpahan minyak di perairan Karawang untuk obyektif bekerja secara transparan, khususnya dalam menggunakan tenaga kerja asing (TKA). KPK Berpeluang Selidiki Pemindahan Kantor Pertamina Ke Gedung Luhut Satyo mengatakan, sub kontraktor PT Pertamina yang dilibatkan dalam menangani tumpahan minyak ini diduga menggunakan TKA yang bisa dikatakan ilegal lantaran menggunakan visa kunjungan. "Kami meminta pihak Kemenaker turun segera ke lapangan untuk sidak," kata Satyo kepada redaksi, Senin (26/8). Aktivis yang akrab disapa Komeng ini mengingatkan Kemenaker sepatutnya segera memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) TKA ilegal. "Jika diketemukan TKA ilegal segera diamankan dan dideportasi dan bagi perusahaan yang mempekerjakan juga wajib diberi sangsi karena melanggar UU Ketenagakerjaan dan UU Keimigrasian," ujar Komeng. Ia mengingatkan agar PT Pertamina dan para subkontraktornya untuk tidak nekat menabrak UU 13/2013 Tentang Tenaga Kerja dan Peraturan Presiden No 20/2018 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing dalam penanganan tumpahan minyak di Karawang. Pertamina Bayar Nelayan Untuk Bantu Tangani Tumpahan Minyak "Jangan karena alasan darurat menghalalkan segala cara," pungkas Komeng. Page 13 of 110. Title PERMENAKER TENTANG OUTSOURCING HARUS DITINJAU KEMBALI Media Name beritasatu.com Pub. Date 26 Agustus 2019 https://www.beritasatu.com/ekonomi/571575/permenaker-tentang-outsourci ng-harus- Page/URL ditinjau-kembali Media Type Pers Online Sentiment Negative Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri telah menandatangai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenker) Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Syarat-syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain, tanggal 1 Agustus 2019. Peraturan ini mulai berlaku sejak diundangkan yaitu tanggal 5 Agustus 2019. Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Opsi), Timboel Siregar, Senin (26/8), mengatakan, setelah membaca Permenaker Nomor 11 Tahun 2019 ini, ia menilai, pemerintah dalam hal ini Kemnaker telah meliberalkan proses pengurusan izin perusahaan OS, yaitu dengan sangat mudah sekali, yang tidak ada lagi jangka waktu izin, menghapus persyaratan di Pasal 24, dsb. Dengan proses liberalisasi ini maka akan berdampak negatif terhadap proses pelaksanaan sistem kerja OS yaitu, pertama, akan muncul semakin banyak perusahaan OS yang tidak berkualitas sehingga terjadi persaingan tidak sehat di komunitas perusahaan OS. Dengan bermodalkan relasi dan modal dana ala kadarnya akan banyak muncul perusahaan OS yang tidak profesional sehingga mengganggu perusahaan OS yang memang benar-benar profesional. Kedua, dengan potensi munculnya perusahaan OS yang ala kadarnya tersebut maka perusahaan penyedia pekerjaan (user) akan berpotensi kena akibatnya akan digugat oleh pekerja OS karena ketidakpastian perusahaan OS yang menjadi mitranya. Ketiga, proses evaluasi dan pengawasan ketenagakerjaan akan dibatasi sehingga mendorong percepatan ketidakpatuhan pengusaha OS terhadap ketentuan ketenagakerjaan yang ada. "Saat ini saja pengawasan ketenagakerjaan masih sangat lemah, apalagi dengan ketentuan baru ini, akan semakin paripurnalah kelemahan pengawasan ketenagakerjaan kita," kata dia. Keempat, akibat dari keseluruhan tersebut maka pekerja/buruh menjadi korban paripurna di perusahaan OS. Menurut Timboel, seharusnya Menteri Ketenagakerjaan membuat regulasi yang memastikan perusahaan OS menjadi profesional dan berkualitas sehingga ekosistem ketenagakerjaan di perusahaan OS menjadi baik. "Permenaker Nomor 11 Tahun 2019 ini merupakan kado kemerdekaan dari Kemnaker RI kepada perusahaan OS, yang diberikan kemerdekaan lebih merdeka lagi," kata dia. Page 14 of 110. Oleh karena itu, Timboel meminta agar Permenaker baru ini dikaji ulang dengan pembahasan yang melibatkan juga serikat pekerja (SP)/ serikat buruh (SB), sehingga Permenaker yang baru tersebut mampu mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan Indonesia maju. Dengan Permenaker tersebut, proses perizinan perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dan perusahaan pemborongan, selanjutnya disebut perusahaan outsorcing (OS) yang dilakukan secara elektronik atau via online single submission adalah hal yang baik, sehingga proses perizinan manual benar-benar diminimalisasi. "Saya kira kemajuan teknologi memang harus berdampak positif terhadap proses perizinan yang lebih baik," kata Timboel. Menurut Timboel, ada beberapa hal yang perlu dikritisi di Permenaker yang baru ini, yang memberikan kemudahan berlebihan untuk proses perizinan perusahaan OS, yaitu, pertama, dihapuskannya ketentuan draft perjanjian kerja antara perusahaan OS dengan pekerja/buruh yang dipekerjakannya sebagi syarat pendaftaran perjanjian antara perusahaan pemberi pekerjaan (user) dengan perusahaan OS, yaitu di Pasal 20 Permenaker Nomor 11 tahun 2019, yang di Permenaker sebelumnya ada, menjadi celah bagi perusahaan OS untuk tidak melakukan perjanjian kerja dengan pekerja/buruhnya. Menurut Timboel, adanya ketentuan tentang draft ini menjadi langkah awal bagi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk meriview draft tersebut agar tidak ada pasal yang melanggar. Faktanya saat ini banyak pekerja yang dipekerjakan tanpa perjanjian kerja, dan bila ini dihapuskan maka potensi terjadi pelanggaran semakin massif. Pekerja yang akan menjadi korban. Kedua, Permenaker yang baru ini lebih menghaluskan sanksi yang diberikan. Bila di Permenaker yang lama dikenakan sanksi pencabutan izin operasional maka sanksi di Permenaker yang baru ini adalah sanksi administratif yaitu teguran tertulis yang dilakukan sebanyak dua kali, dan pembekuan kegiatan usaha. Pasal 23 Permenaker yang lama, proses pencabutan izin operasional menjadi kewenangan Dinas Ketenagakerjaaan (Disnaker) Propinsi secara langsung namun pada ketentuan yang baru proses sanksinya melalui sanksi administratif yaitu teguran tertulis yang dilakukan sebanyak dua kali oleh Disnaker propinsi, dan pembekuan kegiatan usaha oleh Menaker RI. Disnaker propinsi tidak berhak lagi melakukan pencabutan izin operasional, karena itu sudah menjadi kewenangan Menaker. Selain itu, membaca perubahan di Pasal 23, juga mengubah pengenaan sanksi secara lokasi bukan institusi perusahaan OS secara keseluruhan. Hal ini bisa dilihat di Pasal 23 C yang menyatakan pembekuan kegiatan usaha untuk waktu tertentu dan di wilayah terjadinya pelanggaran. Jadi sifatnya terlokalisir, padahal pelanggaran yang terjadi biasanya akibat keputusan direksi perusahaan OS, bukan keputusan manager lokal. Page 15 of 110. Pengalihan kewenangan pemberian sanksi dan melokalisasi penerapan sanksi akan berdampak pada proses pemberian sanksi menjadi lebih lama dan membuka peluang terjadinya ketidakpastian hukum. Ketiga, di Pasal 24 Permenaker yang baru, ketentuan berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas (PT) dihapus dan diganti hanya dengan badan usaha yang berbentuk badan hukum, tidak spesifik berbentuk PT. Demikian juga ketentuan-ketentuan lainnya seperti memiliki tanda daftar perusahaan; memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan; memiliki izin operasional; mempunyai kantor

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    111 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us