Ludruk Jombangan Sebagai Identitas Pertunjukan Kedaerahan

Ludruk Jombangan Sebagai Identitas Pertunjukan Kedaerahan

TEROB VOLUME XI NOMOR 2 APRIL 2021 LUDRUK JOMBANGAN SEBAGAI IDENTITAS PERTUNJUKAN KEDAERAHAN Dina Farida, S.Pd MTS Babusalam Kalibening Jombang [email protected] ABSTRAK Ludrug termasuk jenis drama tradisional Jawa yang lahir dan berkembang di tengah-tengah rakyat Jawa Timur dan bersumber pada spontanitas kehidupan rakyat.Ludruk disampaikan dengan penampilan dan bahasa yang mudah dicerna masyarakat.Kesenian ludrug berfungsi untuk hiburan, sebagai pengungkapan suasana kehidupan masyarakat, dan juga tempat penyaluran kritik sosial.Ada yang berpendapat bahwa Ludrug berasal dari Surabaya, ada pula yang berpendapat bahwa Ludrug berasal dari daerah Jombang. Bentuk ludrug yang semula sangat sederhana tersebut kemudian berkembang dengan penambahan sana sini. Salah satunya adalah adanya parikan dan dialog. Karena tarian yang dimainkan dengan cara gedrug-gedrug kemudian diberi nama ludrug. Pada zaman kolonial Belanda, para pemain ludrug melakukan sindiran-sindiran kepada pemerintahan Belanda. Kritik sosial tersebut dilaksanakan dengan cara melakukan sindiran terselubung pada Belanda. Dalam Ludrug Besutan, yang disamarkan tidak saja kritik sosial, tetapi juga nama-nama pemain pun juga disamarkan. Permainan Ludrug Besutan bentuknya sebagai berikut, tandakan atau menari bebas, dagelan atau lawakan, dan besutan.Semula ludrug belum ada ceritanya, tetapi sejak tahun 1922 permainan ludrug sudah mulai mengambil cerita suatu karya sastra. Kata-kata kunci: Ludruk, Jombangan, Identitas PENDAHULUAN Gendakan: Visualisasi Parikan Kelahiran ludruk ditengarai Ludruk (Bentara Budaya oleh munculnya seni lerok dan Yogyakarta: 2006), bahwa parikan kemudian besutan, di daerah sudah berkembang di Jawa Timur Pandanwangi (Pak Santik), atau di sejak akhir abad ke-16, bersamaan Losari Ploso (Pak Tari), Jombang. dengan munculnya kesenian Ludruk Jika merunut pada munculnya Bandan. Kesenian ini sangat parikan atau syair yang biasa sederhana, di mana para pemainnya digunakan dalam ludruk, menurut berkeliling dari desa ke desa dengan Hermanu dalam pengantar buku 69 TEROB VOLUME XI NOMOR 2 APRIL 2021 mengatraksikan kehebatan ilmu itu, lahirlah istilah lerok. Dari sini, kebal dan yang sejenisnya. sosok Santik ini sebenarnya unik, Hermanu memaparkan juga misterius, dan imajinatif. Hal ini soal transformasi ludruk yang telah semakin menarik jika tokoh ini dapat mengalami perubahan bentuk ditelusuri, sehingga akan terkuak sebanyak 4 kali.Diawali dari ludruk banyak informasi. Selanjutnya ia Bandan, lerok, lalu besutan.Setelah mengajak beberapa kawannya untuk periode ini, baru kita mengenal berkeliling ngamen bersama. Santik sandiwara ludruk sebagaimana yang menamai mereka dengan sebutan sekarang. Belum adanya penelitian Rusmini, Gondo Jamino, dan Sumo yang teruji secara ilmiah, maka asal- Lancur (ada juga yang menyebut usul ludruk, seperti pendapat Sumo Gambar). Pola dan Hermanu tersebut, masihlah perkembangannya kemudian dihiasi merupakan satu versi dari sekian dengan busana dan ragam cerita yang banyak versi yang mana apabila kita terus diolah-kembangkan. Maka dari menanyakan perihal terkait pada itu, teater rakyat ini disebut besutan. tokoh-tokoh ludruk sekarang, tentu mereka juga punya versi sendiri- METODE sendiri. Mereka akan “enggan” Penelitian ini menggunakan memberi pernyataan bahwa penelitian kualitatif dengan sumber pendapatnyalah yang paling benar. data dari tokoh atau stake holder Ada sebagian anggapan, jika yang menguasai ludruk. Kemudian bukan sekedar ingatan lamur, yang peneliti melakukan wawancara dan menyebutkan bahwa besutan studi observasi untuk mendapatkan diperkirakan lahir tahun 1908, atau data primer dan skunder tentang tahun 1920-an. Bermula dari ludruk pada daerah wilayah Jombang kebiasaan ngamen Pak Santik asal sebagai data yang diananalisis untuk Diwek dari kampung ke kampung penelitian ini. dengan menggunakan musik mulut Penelitian kualitatif dan parikan. Wajahnya dibedaki merupakan suatu strategi inquiri putih menebal tapi tak rata, atau yang yang menekankan pencarian makna, kerap disebut pupuran lerok. Karena pengertian, konsep, karakteristik, 70 TEROB VOLUME XI NOMOR 2 APRIL 2021 gejala, simbol maupun deskripsi Besutan bernama Besut. Lakon yang tentang suatu fenomena; fokus dan dimainkan menggambarkan multimetoda, bersifat alami dan kehidupan Besut saat bertemu holistik; mengutamakan kualitas, dengan Asmunah. Ciri Ludrug menggunakan beberapa cara, serta Besutan yaitu: ceritanya berwujud disajikan secara naratif. Dari sisi lain cerita novel, ceritanya memuat dan secara sederhana dapat dikatakan pralambang ‘pasemone ngaurip’, bahwa tujuan penelitian kualitatif Kesenian Ludruk Besutan berisi adalah untuk menemukan jawaban falsafah hidup yang dilambari terhadap suatu fenomena atau dengan kehidupan yang religius. pertanyaan melalui aplikasi prosedur Pada ludrug besutan, apabila ilmiah secara sistematis dengan ditanggap pada acara hajatan mantu menggunakan pendekatan kualitatif atau supitan, yang jadi pemeran (Yusuf, 2013: 334). Besut mempunyai tanggung jawab Penelitian kualitatif dalam yang sangat besar. Besut tersebut penelitian ini sebagai langkah kerja bertanggung jawab terhadap penelitian yang digunakan sebagai keamanan di sekitar hajatan, juga sebuah metode dalam memperoleh ikut bertanggung jawab akan data sekaligus menganalisis data. kedatangan para tamu. Apabila Adapun analisis data dalam musim hujan, Besut berusaha penelitian ini menggunakan langkah memindahkan hujan ke tempat lain, kerja triangulasi data yang sehingga di tempat hajatan terbebas menjadikan data dalam penelitian ini dari hujan. Pemeran Besut akan divalidasi berdasarkan teori mengenakan busana bebedan mori tersebut. putih, celana komprang, mengenakan sabuk lawe, dipinggangnya HASIL DAN DISKUSI diselipkan senjata, dan badannya Sekisar 1930-an, besutan tidak mengenakan pakaian. mengalami modernisasi yang cukup Para pemain Ludrug Besutan berarti. Ia lalu menjadi sebentuk yang tersohor antara lain Niti pertunjukan baru, yakni Satimin, dan Cak Kusen. Selain itu, ludruk.Pemeran utama pada Ludrug ada pemain lain yang terkenal, yaitu 71 TEROB VOLUME XI NOMOR 2 APRIL 2021 Cak Ngari (besut), Cak Ganda Nanda Sukmana, Iswiardi, Bakir Durasim (dagelan), Da’uk Ramlan, dan Christiyanto Tripilu. (pawestren). Ketiganya dari A. Tantangan Ludruk Masa rombongan ludrug Genteng Legen. Kini Pemeran Besut itu bukan orang Di masa perjuangan sembarangan, selain mempunyai kemerdekaan, ludruk terus bergerak ilmu kanuragan, Besut juga dengan semangat perlawanan dan mempunyai ilmu kebatinan, dia nasionalisme. Sejak 1920-an mempunyai wibawa. kesenian ini juga telah menjadi obor Pemeranan sudah tidak lagi perjuangan kaum revolusioner. Dr menggunakan tokoh Besut, Gondo Seotomo dan Bung Karno, pada era Jamino, Rusmini, dan Sumo Lancur. 1930-an, menaruh perhatian yang Sementara kemudian besutan masih serius pada pertumbuhan ludruk. kerap dipentaskan hingga 1980-an, Karena ludruk saat itu disadari meski sudah sangat jarang. Setelah merupakan elan-vital bagi mesin periode itu, dan ini yang sempat revolusi Indonesia, maka gerak tercatat, besutan pernah dipentaskan berkesenian ini pulalah yang oleh grup Stamboel Jawi Bengkel kemudian melahirkan aktor-aktor Muda Surabaya di Galeri DKS ludruk kawakan seperti Cak (Dewan Kesenian Surabaya), pada Durasim, Cak Urip Hartojo, Cak 28 Februari 2002, dengan lakon Bowo, dan lain-lain. Dodol Gombal. Naskah ini ditulis Masa berikutnya, ludruk telah dan disutradarai oleh Cak Bawong dimanfaatkan oleh partai politik pada SN. Pementasan besutan juga pernah 1945-1965.Banyaknya grup ludruk diusung oleh grup SP3 Jombang yang bergabung atau digandeng oleh dengan lakon Ngenteni Pinggir parpol dan militer, karena kedudukan Terop, pada Februari 2005 di ludruk sebagai “suluh rakyat” Surabaya, yang disutradarai oleh terbilang sangat signifikan dan Choirul Anam, salah satu penggerak mengakar dalam memperjuangkan komunitas Teater Tombo Ati hak-hak rakyak sekaligus pula guna Jombang selain Imam Ghozali AR, mempengaruhi rakyat.Lantaran itu, ormas PKI mengambil kebijakan 72 TEROB VOLUME XI NOMOR 2 APRIL 2021 untuk merekrut ludruk lewat tidak hanya pada aksi-aksi di tepi Lembaga Kebudayaan Rakyat jalan dan di kebun-kebun, di gedung- (Lekra) demi memperjuangkan visi- gedung bioskop ataupun di kilang- misi partainya. kilang minyak, tetapi juga berkat aksi Dalam buku Lekra Tak di pentas-pentas ludruk. Telisik Membakar Buku (Yogyakarta: Njoto, orang boleh mencemooh Merakesumba, 2008) yang disunting kalangan ludruk, tetapi siapa yang Roma Dwi Aria Yuliantri dan bisa menampik keaktoran sosok Muhidin M Dahlan, menyebut bahwa seperti Cak Durasim dan Cak Bowo konfernas Lekra Jawa Timur pernah yang sejajar dengan W.R. mengadakan konferensi yang khusus Supratman, Coernel Simandjuntak, membahas kesenian ludruk pada Kartolo, Rukiah, dan Kotot Sukardi. Agustus 1958, yang selanjutnya Dengan menyitir dramawan besar diselenggarakanlah Kongres Rusia Mayajonski, Njoto Nasional I Ludruk pada 21-16 April berpendapat bahwa drama satiris 1965 di Surabaya. Kongres tersebut seperti ludruk adalah sebagai kaca mencoba merumuskan sikap ludruk pembesar masyarakat yang sangat atas perkembangan kesenian dan istimewa.Seperti tembakan yang politik dengan tema “Untuk menyusuri kepincangan masyarakat, Persatuan dan Pembaharuan yang mampu membabat bercokolnya Ludruk”.Kongres ini diketuai Sukaris imperialisme dan feodalisme.Di dari Lekra Jawa Timur. zaman kemerdekaan, ludruk masih Gambar 1 Lakon Besut memeram dan menggelontorkan fungsi kritik sosial yang menggigit. Sementara di era Orde Baru, ludruk benar-benar dibungkam

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    10 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us