EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 2 Nomor 4 Edisi Desember 2018 (36-49) BENTUK BUDAYA MELALUI KEHIDUPAN PRIBADI PRIYAYI DALAM NOVEL “CANTING”KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO -------------------------------------------------------------------------------------------------- Ainur Trihana Indarawati Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (Naskah diterima: 10 Oktober 2018, disetujui: 23 November 2018) Abstract This research reveals a cultural form that can be seen from the personal life of priyayi in the novel "Canting" by Aeswendo Atmawiloto. The researcher chose the novel "Canting" because of the rich values of Javanese culture by presenting the life of the priyayi. In addition, researchers also have other reasons because Arswendo Atmowiloto as an author has had achievements in getting awards from outside and within the country. The results of the analysis in Aeswendo Atmawiloto's "Canting" novel about the cultural forms of prijaji personal life include (1) wealth, (2) lifestyle, and (3) behavior. Keywords: Wealth, lifestyle, and behavior. Abstrak Penelitian ini mengungkapkan bentuk budaya yang dapat dilihat dari kehidupan pribadi priyayi dalm novel “Canting” karya Aeswendo Atmawiloto. Peneliti memilih novel “Canting” karenamemilikinilaibudayajawa yang kentaldenganmenghadirkankehidupanpriyayi. Selain itu peneliti juga memiliki alasan lain karena Arswendo Atmowiloto sebagai pengarang sudah mempunyai prestasi mendapatkan penghargaan dari luar dan dalam negeri. Hasil analisis dalam novel “Canting” karya Aeswendo Atmawiloto tentang bentuk budaya kehidupan pribadi priyayi meliputi (1) kekayaan, (2) gaya hidup, dan (3) tingkah laku. Kata Kunci: Kekayaan, gaya hidup, dan tingkah laku. I. PENDAHULUAN dalam hubungan karya sastra yang arya sastra tidak lepas dari relitas berkaitandenganantropologi.Ratna (2011:8) kehidupan di masyarkat karena mengatakan antropologi memiliki kesajajaran K merupakan gambaran dari istilah-istilah yang ada dalam tradisisastra. kehidupan nyata. Secara etimologi Antropologi sastra mengkaji kehidupan santropologi sastra adalah ilmu pengetahuan manusia yang di dalamnya memiliki unsure EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 2 Nomor 4 Edisi Desember 2018 (36-49) antropologi. Karya sastra menduduki posisi pedoman yang member arah dan pandangan yang dominan sedangkan antropologi sebagai hidup pada masyarakat. pelengkap. Antropologi sastra diartikan Nilai budaya dalam masyarakat sebagai unsur-unsur antropologi merupakan memiliki keterkaitan antara satu dengan yang bagian dari karya sastra. Istilahan tropologi lain sehingga digunakan sebagai pedoman dari berarti ilmu tentang manusia. konsep kebudayaan yang member arah pada Antropologi sastra merupakan suatu masrakat. Nilai budaya dapat membudaya kajian tentang prilaku manusi. Antropologi dalam diri seseorang. Nilai budaya akan sastra merupakan ilmu sastra yang melihat dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah semua aspe kbudaya di masyarakat. Ratna laku di masyarakat baik secara individual, (2011:6-7) mengatakan bahwa antropologi kelompokataumasyarakatsecarakeseluruhan. dan sastra adalah gambaran bentuk warisan Priyayi biasanya disebut orang budaya yang dituangkan melalui karya-karya berdarah biru atau kaum bangsawan. Priyayi satra yang di ciptakan pengarang. memiliki sebuah kelas sosial yang tinggi di Soelaeman (2010:35) mengatakan nilai masyarakat karena berasal dari bangsawan. merupakan bagian yang dibutuhkan oleh Kuntowijoyo (2004:46) menjelaskan bahwa manusia dan sebagai suatu subjek yang priyayi memiliki bagian dari status sosial yang memiliki segala sesuatu baik atau buruk didapat melalui upaya-upaya tertentu maupun pandangan atau suatu pengalaman. Nilai karena keturunan. Sebagai golongan elite, budaya merupakan unsure terpenting dalam priyayi adalah pendukung kebudayaan kehidupan manusia di masyarakat dan nilai warisan kraton pada masa yang lalu. Ditinjau budaya berhubungan dengan pilihan. Budaya dari aspek kebudayaannya, priyayi memiliki sangat berkaitan dengan manusia karena nilai- tatalaku, dan nilai-nilai kehidupan yang nilai budaya dibangun oleh manusia dan nilai berbeda dengan masyarakat umum lainnya. budaya adalah gambaran konsep hidup Koentjaraningrat (2009:250) mengatakan manusia yang ada dalam alam pikirannya. bahwa kebudayaan suku Jawa termasuk paling Sebagian besar masyarakat berangapan nilai kebudayaannya diantar suku lainnya di itu sangat penting dan berharga dalam hidup, Indonesia. Sejak dulu suku Jawa telah banyak sehingga dapat berfungsi sebagai suatu mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan, EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 2 Nomor 4 Edisi Desember 2018 (36-49) seperti kebudayanan Hindu, Budha, Islam, dan melekat pada manusia. Kebudayaan Eropa. merupakan sistem yang mengatur interaksi II. KAJIAN TEORI manusia di masyarakat. Sedangkan sastra Budaya Jawa adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai Soelaeman (2010:21) menjelaskan sarana berlangsungnya interaksi. bahwa kata “Budaya” berasal dari kata Unsur-unsur Kebudayaan sansekerta buddhayab yaitu bentuk jamak dari Budaya sangat luas, semua bentuk buddhi yang berarti budi atau akal. karya manusia dapat dimasukkan sebagai Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal kebudayaan. Hampir semua ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan akal. Kebudayaan membicarakan masalah-masalah kebudayaan, dapat diartikan mencangkup segala ciptaan sehingga segala sesuatu dapat dijelaskan dan tatanan perilaku manusia, baik yang indah melalui analisis kebudayaan. Ratna maupun tidak indah. Kebudayaan ataupun (2011:394) mengatakan bahwa unsur-unsur yang disebut peradaban yang memiliki antropologi dalam karya sastra memang kaya pengertian yang luas, meliputi pemahaman dan beragam, sedangkan medium yang perasaan suatu bangsa yang kompleks, digunakan dalam menyajikannya sangat meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, terbatas. Kebudayaan merupakan bagian dari moral, hukum, dan adat-istiadat (kebiasaan). sastra, unsur-unsur yang terkandng di Budaya merupakan alat bagi seseorang dalamnya dengan sendirinya merupakan (individu) untuk memberikan kesan bagian sastra dengan sesuai dengan sastra. kreatifnya. Budaya adalah suatu cara hidup yang Soelaeman (1988:11) menjelaskan berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah bahwa kebudayaan terdiri beberapa aspek kelompok orang dan diwariskan dari generasi tingkahlaku manusia yakni pikiran, perasaan, ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak dan reaksi. Budaya dan sastra mempunyai unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan hubungan satu sama lain. Budaya memiliki politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pengaruh dalam karya sastra sehingga pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa tercemin di dalam karya sastra. Sastra dan disebut juga budaya, merupakan bagian tak kebudayaan merupakan dua sistem yang terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 2 Nomor 4 Edisi Desember 2018 (36-49) orang cenderung menganggapnya diwariskan (believe), simbol-simbol, dan karakteristik secara genetis. tertentu yang dapat dibedakan satu dengan Ketika seseorang berusaha yang lainnya sebagai acuan prilaku dan berkomunikasi dengan orang-orang yang tanggapan atas apa yang akan terjadi atau berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan- sedang terjadi. Soelaeman (2010:35) perbedaannya, membuktikan bahwa budaya menjelaskan bahwa nilai merupakan sesuatu itu dipelajari. Kebudayaan Jawa sebagai suatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek. keselurhan yang berkaitan, ketika ketika Menyangkut baik buruk atau buruk manusia membagi dalam unsur-unsur besar yang sebagai padangan hidup dari pengalaman disebut unsur-unsur kebudayaan. Soelaeman kehidupan. (2010:23) mengatakan bahwa ada beberapa Kehidupan Sosial Priyayi pandangan di antara antropologi, bahwa Keadaan sosial ekonomi yang lebih unsur-unsur kebudayaan memiliki tujuh unsur baik daripada rakyat kebanyakan dan kebudayaan yang dapat dikemukan pada didukung posisi politiknya menunjang semua bangsa di dunia yaitu (1) bahasa terdiri golongan priyayi untuk membiayai dan dari lisan dan tulis, (2) sistem pengetahuan mempertahankan pola hidupnya sesuai status terdiri dari alam sekitar, (3) organisasi sosial, kepriyayiannya. Geertz (2014:345) (4) sistem peralatan dan teknologi, dan (5) menyatakan sebagai aristrokrasi kuno di sistem mata pencaharian hidup. lingkungan masyarakat Jawa yang secara Nilai budaya turun temurun telah berkuasa di daerah Nilai budaya sering disebut dengan tersebut, maka meraka mempunyai otoritas pandangan hidup manusia. Pandangan tradisional yang membawa kewibawaan dan kehidupan manusia itu sendiri mengandung status tinggi di mata rakyat. Beberapa daerah, bagian dari nilai-nilai yang di anut oleh penguasa kolonial memberi dukungan kepada individu dan golongan-golangan masyarakat. kekuasaan tradisional kaum pangrehpraja ini. Nilai-nilai dalam kehidupan masyrakat yang Meskipun untuk kepentingan perkembangan disepakati dan tertanam dalam suatu lingkup ekonomi, perdagangan, dan perkebunan. organisasi, lingkungan masyarakat, yang Belanda memasukkan teknologi baru, dan mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan sebagai konsekuensinya menyelenggarakan EDUTECH CONSULTANT BANDUNG Jurnal AKSARA PUBLIC Volume 2 Nomor 4 Edisi Desember 2018 (36-49) pendidikan baru, tetapi proses modernisasi kesopanan, dua hal yaitu hormat dan birokrasi tidak ditentukan. kesopanan. Geertz (2014:330) mengatakan bahwa III. METODE PENELITIAN priyayi memiliki dua kelas diantaranya Metode kuantitatif digunakan dalam priyayi dan bukan priyayi. Jika dia seorang penelitian
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages14 Page
-
File Size-