RESPON MASYARAKAT KELURAHAN LUBUK PUDING DALAM MENONTON SIARAN TV-3 MALAYSIA DI KECAMATAN PULAU BURU KABUPATEN KARIMUN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Helmasari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Karimun e-mail : [email protected] ABSTRAK Kebudayaan antara SIJORI (Singapore-Johor-Riau) banyak memiliki kesamaan Pertama Johor Malaysia hampir mirip dengan budaya melayu seperti Joget Melayu, Zapin Melayu, Gazal Tanjung Balai Karimun, Kedua terciptanya pola budaya melayu yang konstruktif ketimpang budaya Indonesia. Selanjutnya Ketiga keturunan Tanjung Balai Karimun pada era 1940 hijrah ke Malaysia, Keempat Rumpun Melayu Malaysia berasal dari Tanjung Balai Karimun, Kelima dari segi bahasa Karimun mirip bahasa Malaysia disemenjang Malaysia, Keenam Keluarga (Relationship) berkunjung rutinitas perhari waktu 35 Menit sampai ke Malaysia dengan menggunakan Kapal Ferry ke Malaysia (Johor Bharu) khusus Kukup pulang-pergi tiap satu (1) sekali. Sehingga tidak begitu sulit siaran televisi Malaysia masuk dan diterima oleh sebagian besar masyarakat Kepulauan Riau khususnya di Kelurahan Lubuk Puding Kecamatan Pulau Buru Kabupaten Karimun yang secara historis memiliki kedekatan jiwa adanya Kuburan “Badang” cerita legendaries Melayu Karimun dan Johor Bharu (Kukup/Pontain, Johor). Dari segi Teknologi Antena produk Indonesia mudah mendapat Signal TV3 hanya mempergunakan Antena yang relatif pendek 2,5 Meter hingga 3 Meter, mereka dapat menonton siaran TV3. Untuk itu pada jenis penelitian yang penulis uraikan berupa wawancara terstruktur, yang mana terlihat media eketronik yang mereka gemari yaitu TV3 karna pertama TV3 hampir mirip dengan budaya melayu seperti Joget Melayu, Zapin Melayu, Gazal Tanjung Balai Karimun, kedua terciptanya pola budaya melayu yang konstruktif ketimpang budaya Indonesia. Dalam penelitian tersebut, peneliti menggunakan Explanatory Reseach, hanya bersifat penejelajahan saja atau bersifat Personal (dalam Penzin dan Lincoln, Deddy Mulyana dan Solatun, 2008:5). Fokus penelitian pada Kelurahan Lubuk Puding RT 02 RW 08 dan RT 03 RW 01 Kecamatan Buru Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Siaran TV3 Malaysia, mendapatkan respon baik ini menunjukkan bahwa hasil wawancara yang disebarkan, informan menjawab siaran TV3 Malaysia merupakan siaran TV asing Malaysia yang memiliki kesamaan dengan Masyarakat melayu pulau Buru dari mulai dialek/bahasa, budaya maupun makanannya. Dengan menonton siaran TV3 Malaysia baik itu program hiburan maupun sandiwara masyarakat pulau Buru khususnya masyarakat kelurahan Lubuk Puding merasa senang dan terhibur dikarenakan dialek yang digunakan mudah dimengerti dan dipahami. Kata Kunci : Respon, Budaya dan Komunikasi, Komunikasi Antar Budaya, Teori Use and Gratifications, Televisi TV3, atau siaran television Malaysia Sdn Bhd. 128 ABSTRACT Culture between SIJORI (Singapore-Johor-Riau) has many similarities First Johor Malaysia is almost similar to Malay culture such as Malay Joget, Zapin Melayu, Tanjung Balai Karimun Gazal, Secondly the creation of a constructive Malay cultural pattern imbalances Indonesian culture. Furthermore, the three descendants of Tanjung Balai Karimun in the 1940 era migrated to Malaysia, the Fourth Malay Malay Family originated from Tanjung Balai Karimun, Fifth in terms of Karimun language similar to the Malaysian language at the same time as Malaysia, the Sixth Family (Relationship) visited routine 35 minutes a day to Malaysia using Malaysia Ferry to Malaysia (Johor Bharu) specifically Kukup commuting every one (1) once. So that it is not so difficult for Malaysian television broadcasts to be received and accepted by the majority of the people of Riau Islands, especially in Lubuk Puding Village, Buru Island District, Karimun Regency, which historically has a closeness to the soul of the "Badang" Grave of the legendary Malay Karimun story and Johor Bharu (Kukup / Pontain, Johor ). In terms of Antenna Technology, Indonesian products are easy to get Signal TV3 only using relatively short Antennas of 2.5 meters to 3 meters, they can watch TV3 broadcasts. For that reason, in the type of research the authors describe in the form of structured interviews, which shows the eclectic media they enjoy, namely TV3 because TV3 is almost similar to Malay culture such as Malay Joget, Zapin Melayu, Gazal of Tanjung Balai Karimun, secondly the creation of a constructive Malay culture pattern is imbalanced. Indonesian culture. In that study, researchers used Explanatory Research, only exploratory or personal (in Penzin and Lincoln, Deddy Mulyana and Solatun, 2008: 5). The focus of the research is the Lubuk Puding Village RT 02 RW 08 and RT 03 RW 01 Buru District Karimun Regency, Riau Islands Province. TV3 Malaysia Broadcast, getting a good response shows that the results of the interviews that were distributed, informants answered TV3 Malaysia broadcasts are Malaysian foreign TV broadcasts that have similarities with Malaysians from Buru Island from the dialect / language, culture and food. By watching TV3 Malaysia broadcasts, both entertainment programs and theatrical community of Buru, especially the Lubuk Puding village community, were happy and entertained because the dialect used was easy to understand and understand. Key Note : Response, Culture and Communication, Intercultural Communication, Use and TheoryGratifications, Television TV3, or broadcast television Malaysia Sdn Bhd. PENDAHULUAN Kebudayaan antara SIJORI (Singapore-Johor-Riau) banyak memiliki kesamaan Pertama Johor Malaysia hampir mirip dengan budaya melayu seperti Joget Melayu, Zapin Melayu, Gazal Tanjung Balai Karimun, Kedua terciptanya pola budaya melayu yang konstruktif ketimpang budaya Indonesia. Selanjutnya Ketiga keturunan Tanjung Balai Karimun pada era 1940 hijrah ke Malaysia, Kempat Rumpun Melayu Malaysia berasal dari Tanjung Balai. Karimun, Kelima dari segi bahasa Karimun mirip bahasa Malaysia disemenjang Malaysia, Kenam Keluarga 129 (Relationship) berkunjung rutinitas perhari waktu 35 Menit sampai ke Malaysia dengan menggunakan Kapal Ferry ke Malaysia (Johor Bharu) khusus Kukup pulang-pergi tiap satu (1) sekali sehingga tidak begitu sulit siaran televisi Malaysia masuk dan diterima oleh sebagian besar masyarakat Kepulauan Riau khususnya di Kelurahan Lubuk Puding Kecamatan Pulau Buru Kabupaten Karimun yang secara historis memiliki kedekatan jiwa adanya Kuburan “Badang” cerita legendaries Melayu Karimun dan Johor Bharu (Kukup/Pontain, Johor). Dari segi Teknologi Antena produk Indonesia mudah mendapat Signal TV3 hanya mempergunakan Antena yang relatif pendek 2,5 Meter hingga 3 Meter, mereka dapat menonton siaran TV3. Jarak tempuh yang mendekat Wilayah Kukup/Pontain Malaysia dengan Pulau Buru Kecamatan Buru Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Provinsi Kepulauan Riau adalah provinsi ke-32 di Republik Indonesia, ditetapkan berdasarkan Undang-undang No. 25 Tahun 2002, dan diresmikan pada 1 Juli 2004. Semula kawasan provinsi ini merupakan bagian dari Provinsi Riau (yang berdiri pada tahun 1957). Secara administratif kawasan ini terbagi dalam empat kabupaten dan dua kota, Bintan merupakan salah satu nama kabupaten, di samping Kabupaten Karimun, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, dan Kota Batam serta Kota Tanjung pinang. Kerajarajaan Malaysia dan Kepulauan Riau Republik Indonesia, kedekatan wilayah Perbatasan, kesamaan budaya, kemiripan sejarah serumpu Melayu merupakan modal yang penting untuk menjalin kerjasama serta saling menguntungkan. Kerjasama segi tiga pertumbuhan Singapura-Johor-Riau (SIJORI) yang penerapannya dulu sering terhambat oleh keharusan-keharusan pengurusan di tingkat pemerintah pusat, kini bisa diselesaikan di daerah secara lebih flexible dan penuh persaudaraan. Menurut Richard Brodi (1996), TV dengan daya tarik tayangannya itu menjadi suatu unit informasi yang tersimpan dibenak orang, dan memengaruhi kejadian di lingkungannya sedemikian rupa sehingga semakin tertular luas dibenak orang lain. Jadi, tayangan TV itu tidak hanya sekedar menyampaikan informasi atau pesan, namun masuk kedalam system konversi utama (yaitu benak, pikiran 130 atau otak) manusia, kemudia diproduksi menjadi system nilai, persepsi, preferensi, etika, maupun budaya. Acara lokal jangan hanya diartikan sebagai asal produk, tapi merupakan produk yang menyiratkan kehidupan manusia Indonesia secara lengkap dengan tantangan dan harapannya yang dibuat oleh para praktisi acara TV di Indonesia. Sedangkan produk impor, jangan Cuma kita artikan sebagai serbuan orang asing. Munculnya serbuan acara asing di TV, karena SDM pertelevisian kita terbatas pengetahuannya. (Wawan Kuswandi, 2008: 59). Para praktisi TV, secara khusus melakukan studi diluar negeri atau mendatangkan para ahli dari luar negeri. Tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang pertelevisian. SDM pertelevisian juga sebaiknya mempersiapkan diri untuk menerima “serangan” dari produk asing. Para praktisi TV lokal harus memusatkan pikirannya untuk memperoduksi produk lokal yang berkualitas. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Untuk itu pada jenis penelitian yang penulis uraikan berupa wawancara terstruktur, yang mana terlihat media eketronik yang mereka gemari yaitu TV3 karna pertama TV3 hampir mirip dengan budaya melayu seperti Joget Melayu, Zapin Melayu, Gazal Tanjung Balai Karimun, kedua terciptanya pola budaya melayu yang konstruktif ketimpang budaya Indonesia. Selanjutnya ketiga keturunan Tanjung Balai Karimun pada era 1950 hijrah ke Malaysia, keempat Rumpun Melayu Malaysia berasal dari Tanjung Balai Karimun, kelima dari segi bahasa Karimun
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages12 Page
-
File Size-