Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough

Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough

OBJEK WISATA SEJARAH BENTENG MARLBOROUGH Muhardi Museum Negeri Bengkulu Jl. Pembangunan No. 08, Gading Cempaka, Kota Bengkulu, [email protected] Abstract:Historical Tourismof Fort Marlborough. From the economic aspect Marlborough fort as a tourism has a high sales value because it has a unique, architecture and the most interesting is the value of history is full of intrigue and value people’s strunggle of Bengkulu will be a dignity as a cultural community. But it is unfortunate British fort that became colonial rule and also part Bengkulu people's struggle has not been able to inspire collective awareness of Bengkulu people and understanding of old story to his visitors. This is due to the manager is not maximized in handling objects. Keywords: Travel, Bull, Architecture, Bengkulu. Abstrak: Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough. Dari aspek ekonomi wisata benteng Marlborough mempunyai nilai jual tinggi karena memiliki keunikan, arsitektur dan yang tidak kalah menarik adalah nilai sejarahnya yang penuh intrik dan nilai kejuangan rakyat Bengkulu akan sebuah harkat sebagai satu komunitas budaya. Namun sangat disayangkan benteng Inggris yang menjadi supremasi kolonial dan juga simpul perjuangan rakyat Bengkulu belum mampu menggugah kesadaran kolektif masyarakat Bengkulu maupun pemahaman masa lalu kepada pengunjungnya. Hal ini disebabkan pihak pengelola belum maksimal dalam menangani objek. Kata kunci: Wisata, Banteng, Arsitektur, Bengkulu. Pendahuluan kokoh dan angkuh terhadap lingkungan Tidaklah berlebihan kalau belum sekitarnya. Kondisi inilah yang menjadi mengunjungi benteng Marlborough anda daya tarik benteng yang dibangun oleh belumlah ke Bengkulu.Benteng East Indian Company (EIC) dan Marlborough adalah benteng peninggalan merupakan benteng Inggris terbesar kolonial Inggris di Bengkulu, yang kedua di Asia setelah Benteng George di dibangun antara tahun 1714 - 1719 pada India. masa pemerintahan gubernur Joshep Dari aspek ekonomi wisata benteng Collet (1712-1716). Bangunan fisik benteng Marlborough mempunyai nilai jual tinggi berbentuk kura-kura menghadap ke utara, karena memiliki keunikan, arsitektur dan pada bagian kepala menuju ke bangunan yang tidak kalah menarik adalah nilai induk dihubungkan oleh dua jembatan sejarahnya yang penuh intrik dan nilai dengan dua gerbang kayu yang kokoh. kejuangan rakyat Bengkulu akan sebuah mempunyai empat bastion sebagai kaki harkat sebagai satu komunitas budaya. kura-kura. Benteng Marborugh berdiri Namun sangat disayangkan benteng di atas lahan seluas 44.100,5 M2, panjang Inggris yang menjadi supremasi kolonial bangunan 117,5 meter, lebar 140,5 meter, dan juga simpul perjuangan rakyat ketebalan dinding bagian luar 3,00 meter Bengkulu belum mampu menggugah dan bagian dalam 1,85 meter. Parit kering kesadaran kolektif masyarakat Bengkulu dan tanggul yang mengelilingi benteng maupun pemahaman masa lalu kepada ini seperti memisahkannya dengan dunia pengunjungnya. Hal ini disebabkan pihak di luar, sehingga benteng terlihat begitu Tsaqofah & Tarikh Vol. 1 No. 2, Juli-Desember 2016 pengelola belum maksimal dalam “seolah Bengkulu hilang dari peta”. Awal menangani objek. berdirinya republik ini tidak terlepas dari Objek benteng Marlborough dalam peran seorang puteri Bengkulu yang persepsi ekologi belum mendapatkan dengan ketulusan hatinya telah menjahit sentuhan sehingga berbagai fungsi yang bendera pusaka yang dikibarkan saat bisa dikembangkan sesuai preference proklamasi yang kemudian menjadi ibu model Kaplan (coherence; akan negara pertama republik ini adalah puteri meningkatkan kemungkinan untuk Bengkulu. dipilih, legalility; meningkatkan Menjadikan Benteng Marlborough kemampuan mengkategorikan objek, sebagai objek wisata unggulan adalah complexity variasi elemen dari objek, dan langkah awal memuplikasikan kejayaan mistery; informs yang akan menggugah masa lampau untuk mengangkat citra rasa ingin tahu pengunjung) belum Bengkulu sebagai destinasi sejarah mengemuka. budaya. Benteng berbentuk kura-kura Dari uraian tersebut permasalahan yang mempunyai “nilai jual” tinggi ini yang timbul pada manajemen adalah adalah supremasi kolonial atas pemerahan belum terkelolanya objek terutama bidang ekonomi sekaligus perlindungan Inggris pemasarannya. Tulisan ini akan mencoba dari musuh-musuhnya terutama menguraikan bagaimana upaya perlawanan rakyat Bengkulu yang tak peningkatan kualitas layanan (service pernah redup. Selaku objek sejarah, quality/servqual) marketing sesuai kondisi benteng Inggris terbesar kedua di Asia ini yang ada berdasarkan amatan lapangan belum mampu “bicara”, karena jalinan terhadap pengelola dan pengunjung. interaksi yang akan membangun image pengunjung belum terangkai secara utuh. Pembahasan Pengunjung hanya mendapatkan sedikit A. Sejarah Benteng Marlborough gambaran yang terfokus pada fisik Jauh sebelum Inggris mendirikan benteng tua ini. Sehingga fungsinya benteng Marlborough, Bengkulu telah sebagai objek yang akan menjembatani dikenal sebagai penghasil lada dengan terbentuknya kesadaran kolektif kualitas terbaik. Lada Bengkulu pada masyarakat Bengkulu belum tersentuh. masanya ibarat susu cap nona dalam Tulisan ini akan mencoba merilis kembali sejarah Bengkulu yang menjadi daya tarik kejayaan masa lampau Bengkulu dari ekonomi dan politik kerajaan-kerajaan persfektif museologi (ilmu tentang seluk Nusantara terutama Aceh dan Banten beluk permuseuman). maupun kolonial Barat. –daya tarik ini Temuan arkeologis menunjukkan pulalah yang nantinya “mengubur” bahwa kebudayaan Bengkulu telah Bengkulu dalam keterasingan dan berkembang sejak jaman megalit yang ketertinggalan pada masa kekuasaan tersebar di seluruh wilayah provinsi Inggris dan sesudahnya–. Keterasingan itu Bengkulu. Ekskavasi situs Padang Sepan juga terkadang kita rasakan ketika ada Bengkulu Utara ditemukan tempayan orang bertanya Bengkulu itu dimana? kubur, guci, beliung persegi, belincung, Kenyataan ini sepertinya menyiratkan juga keramik dinasti Sung, Yuan, dan 156 Muhardi Objek Wisata Sejarah Benteng Marlborough Ming yang secara arkeologis dijadikan referensi untuk mengungkap mengindikasikan bahwa masyarakatnya sejarah kerajaan di Bengkulu. sudah menguasai teknologi yang Perjalanan sejarah Bengkulu berhubungan dengan religi dan organisasi sepertinya dirajut secara dramatis bahkan sosial. Februari tahun lalu juga ditemukan mungkin juga sedikit romantis. Sangat perkuburan megalit di Tebat Monok riskan memang, serangan kerajaan Aceh Kepahiang yang menunjukan pola pada awal abad ke 17 yang penguburan skunder. Ditemukan meluluhlantakkan Sungai Serut lantaran tempayan kubur dan kapak batu neolit sicantik Puteri Gading Cempaka menolak sebagi bekal kubur. Pemukiman megalitik pinangan putera raja Aceh. Tetapi faktor di wilayah Bengkulu berbentuk pola ekonomi dalam bentuk hasrat merebut mengelompok yang ditimbulkan oleh hegomoni perdagangan tentu lebih logis adanya pola subsistensi sebagai suatu dan tidak bias ketimbang cinta sang strategi dalam menyiasati kondisi alam pangeran yang bertepuk sebelah tangan. yang menjadi sumber dari subsistensi Sejarah juga mencatat bahwa pada waktu mereka. Tradisi megalit ini dikategorikan itu Bengkulu terbelah dua; dari Air Urai berkembang pada masa neolitik akhir atau ke Utara dibawah pengaruh Aceh, dan ke awal paleometalik dan terus Selatan dibawah pengaruh Banten. dipertahankan hingga terjadinya kontak Bahkan Banten mengklaim Bengkulu dagang dengan bangsa luar seperti Cina, sebagai bagian dari wilayahnya, Vietnam, atau Thailand. sementara Inggris dan Belanda juga saling Bentang alam Bengkulu yang berebut pengaruh. Perancis dengan merupakan daratan sempit dibentengi skwadron lautnya dibawah Comte pegunungan Bukit Barisan dan Samudera Charles Hendri d’Estaing baru dapat Indonesia seolah “membelenggu” menguasai fort Marlborough 11 Agustus Bengkulu dari pengaruh luar. Tinggalan 1760. arkeologis Hindu-Budha di Bengkulu Sumber luar seperti Sejarah Melayu, hanya didapati pada situs Trisakti Suban Banten dan catatan kolonial menyebutkan Air Panas. Sementara itu Islam masuk di pada abad ke 16 dan 17 berkembang Bengkulu sekitar abad ke 16 yang kerajaan-kerajaan kecil seperti: Sungai kemudian menjadi nafas kebudayaan Serut, Selebar, Depati Tiang Empat, Bengkulu, Namun demikian aksara Ka- Sungai Lemao, Sungai Itam, dan Anak Ga-Nga yang merupakan turunan dari Sungai. Walaupun tidak berbentuk aksara Palawa dapat berkembang bahkan negara yang mempunyai kekuasaan menjadi salah satu aset budaya yang perlu tunggal dan mutlak, tetapi mereka dilestarikan. Aksara ini dipakai pada dipersatukan secara genealogis dan adat. naskah-naskah Ka-Ga-Nga yang berisi adat Kerajaan-kerajaan ini terdiri dari beberapa isitiadat/hukum adat, jampi/mantra, dusun dan secara bersama mengangkat pengobatan, pertanian maupun pemimpinnya kemudian bergabung pula kisah/kejadian. Manariknya naskah ini dusun-dusun lain secara sukarela menunjukan ciri Islam, tetapi belum sehingga menjadi lebih kuat. Kerajaan- ditemukan naskah Ka-Ga-Nga yang dapat kerajaan ini adalah penghasil lada terbaik 157 Tsaqofah & Tarikh Vol. 1 No. 2, Juli-Desember 2016 dibawah monopoli Kesultanan Aceh dan Maret 1719 sebagai hari jadi kota Banten. Bengkulu. Meningkatnya permintaan lada Sementara Bengkulu menikmati pada awal abad ke 17 menyebabkan kemerdekaannya, Belanda (VOC) kembali Banten memperketat pengawasan atas menanamkan pengaruhnya, untuk Bengkulu. Sebuah piagam (dari mengurangi pengaruh Belanda, Inggris lempengan tembaga) yang dikeluarkan dizinkan kembali ke Bengkulu 1720. sultan Banten 1668 merupakan bukti Inggris memperkuat fort Marlborough begitu

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    14 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us