
INTERTEKSTUALITAS DALAM CERPEN “DONGENG SEBELUM BERCINTA” DAN “PETERPAN” KARYA EKA KURNIAWAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sastra pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin OLEH: F A I S A L F11112259 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 ABSTRAK Faisal. “Intertekstualitas dalam Cerpen ‘Dongeng Sebelum Bercinta’ dan ‘Peterpan’ Karya Eka Kurniawan”.Departemen Sastra Indonesia. Universitas Hasanuddin. Dibimbing oleh Inriati Lewa dan St. Nursa’adah. Penelitian ini menganalisis hubungan interteks antara cerpen Dongeng Sebelum Bercinta dan Peterpan karya Eka Kurniawan dan teks hipogram yang berupa kisah-kisah klasik. Hubungan interteks antara teks sastra yang baru dengan teks sastra yang mendahuluinya menarik dan penting dikaji untuk melihat bagaimana sebuah teks ditransformasikan serta sejauh apa perubahan struktur dan nilai-nilai dalam proses transformasi tersebut. Analisis hubungan antar teks pada penelitian ini, menggunakan pendekatan Intertekstual Julia Kristeva. Penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa teks cerpen Dongeng Sebelum Bercinta dan Peterpan memiliki hubungan interteks dengan kisah klasik seperti The Arabian Night dan Peter Pan. Bentuk interteks yang terjadi ialah pemodifikasian dan pengutipan ( ekserp) secara struktur serta nilai-nilai yang terdapat pada teks hipogram. Kata kunci: Intertekstualitas, Cerpen, Dongeng Sebelum Bercinta, Peterpan iii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan sesuai dengan harapan dan waktu yang terbilang sesuai dengan yang direncanakan. Skripsi ini yang berjudul “Intertektstualitas dalam Cerpen Dongeng Sebelum Bercinta dan Peterpan Karya Eka Kurniawan” diajukan sebagai syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Sastra di Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Skripsi ini selesai berkat bantuan banyak pihak yang membantu peneliti. Tanpa pihak-pihak tersebut, skripsi ini bisa saja tidak dalam wujudnya seperti saat ini. Oleh karena itu, pertama-tama peneliti ingin berterima kasih kepada kedua orang tua yang selama ini berperan dengan berbagai caranya, dengan doa dan cintanya kepada peneliti. Terima kasih kepada ayah, Oddang Ranreng, dan ibu, Hj. Mandauleng A. Gani untuk semua kebaikannya. Pada kesempatan ini pula, peneliti sampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. AB. Takko Bandung, M.Hum. selaku ketua Departemen Sastra Indonesia yang telah memberikan bantuannya berupa arahan maupun bantuan secara administrasi untuk penelitian ini. 2. Dr. Inriati Lewa, M.Hum. dan Dra. St. Nursa’adah, M.Hum., selaku pembimbing I dan II yang selama ini memberikan kritik dan saran sehingga penelitian ini bisa berjalan lancar sebagaimana mestinya. Terima kasih juga telah banyak meluangkan waktu untuk proses bimbingan penelitian ini. iv 3. Dra. Haryeni Tamin, M.Hum., selaku penasihat akademik yang sangat banyak berjasa bagi peniliti selama kuliah di Departemen Sastra Indonesia (2012-2017) dalam hal pengarahan rencana akademik, serta nasihat-nasihat yang tidak terhingga manfaatnya. 4. Seluruh dosen di Departemen Sastra Indonesia, yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan pengalaman serta terkadang menjadi teman diskusi saat-saat kuliah ataupun di luar perkuliahan. 5. Ibu Sumartina, SE yang telah banyak membantu urusan administrasi penelitian ini. 6. Saudara saya, Firdaus Oddang yang telah membuat keputusan terbaik dalam hidupnya tahun ini dan membuat saya belajar banyak hal sebagai kakak, saya selalu bersyukur dan berterima kasih. 7. Nur Nasratulhaera Hilal, Nur Adelia, Alfian Dippahatang, dan Muh Ilyas, empat orang penting dalam hidup saya, terima kasih karena selama ini saya belajar banyak hal dari kalian. 8. Teman-teman saya di Dialektika 2012, yang memberikan hal-hal baru dan hal-hal penting selama saling mengenal, terima kasih karena kebaikan-kebaikan kalian. 9. Ikatan Mahasiswa Sastra Indonesia yang telah menjadi “rumah” bagi saya, terima kasih. Pada akhirnya, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak, termasuk kepada yang tidak sempat peneliti tuliskan di atas. v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii ABSTRAK ....................................................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv DAFTAR ISI.................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1 B. Ruang Lingkup Masalah ...................................................................... 5 C. Rumusan Masalah ................................................................................ 7 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9 A. Landasan Teori..................................................................................... 9 B. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................................ 20 C. Kerangka Pemikiran............................................................................. 23 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 24 A. Metode Pengumpulan Data.................................................................. 24 B. Instrumen Penelitian............................................................................. 26 C. Prosedur Penelitian............................................................................... 27 BAB IV PEMBAHASAN................................................................................ 29 A. Pembahasan.......................................................................................... 29 1. Bentuk Transformasi Dongeng Sebelum Bercinta .......................... 30 2. Bentuk Transformasi Peter Pan ...................................................... 42 3. Nilai-Nilai dalam Dongeng Sebeulum Bercinta dan Peterpan........ 56 BAB V SIMPULAN DAN SARAN................................................................ 63 1. Simpulan .............................................................................................. 63 2. Saran..................................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65 vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir dari interaksi antara pengarang, gejala sosial, budaya, dan karya sastra itu sendiri. Karya sastra tidak hadir begitu saja, melainkan hadir dari berbagai hal yang dibawa pengarang seperti: buku yang dibacanya, cerita yang didengarnya serta pengalaman hidup secara keseluruhan dari pengarang itu sendiri. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa interaksi pengarang dengan karya sastra lain yang dibacanya, berdampak pada karya yang diciptakannya. Keterpengaruhan karya sastra oleh pengarangnya tersebut, dirumuskan oleh Wellek dan Warren (1995) sebagai hal yang mutlak mengingat pengarang telah tersusun atas sejumlah teks dalam dirinya. Cerita pendek (cerpen) merupakan salah satu genre karya sastra. Menurut Poe (dalam Nurgiyantoro: 2002), cerita pendek adalah sebuah cerita yang bisa dibaca dengan sekali duduk. Sekali duduk yang dimaksud Poe diukur dengan rentang waktu pembacaan yang tidak lebih satu jam. Sebagai bagian dari karya sastra, cerita pendek juga merupakan bagian dari kebudayaan karena merujuk pernyataan Teeuw (1984: 11-12) bahwa karya sastra tidak lahir dari kekosongan budaya. Kelahiran sebuah karya sastra sebagai respons atas kebudayaan dan gejala sosial tidak bisa pula dipisahkan dari pengaruh karya sastra lain. Beberapa karya sastra baru, tidak menutup kemungkinan dipengaruhi oleh karya sastra lama, atau dalam hal ini, karya sastra yang mendahuluinya. 1 Banua (2004) menulis puisi panjang berjudul Pengakuan Si Malin Kundang yang mendapat penghargaan Sih Award 2005. Puisi tersebut merespons kisah legendaris Malin Kundang. Respons yang serupa dilakukan oleh Indrian Koto (2017) dalam bukunya Pledoi Malin Kundang. Kedua respons tersebut menguatkan pandangan Teeuw mengenai karya sastra dan kekosongan budaya. Sebuah novel berjudul Calon Arang yang terinspirasi dari cerita rakyat juga pernah ditulis oleh Toer (1951). Di Sulawesi-Selatan, sebuah karya (epik) besar berjudul I La Galigo, telah melahirkan banyak karya sastra baru berupa puisi, drama, cerpen dan novel. Karya sastra tersebut, antara lain novel La Galigo karya Abdurahman (2012) yang merupakan respons atas I La Galigo. Selain itu, terbit pul sebuah kumpulan puisi dwibahasa berjudul The Birth of I La Galigo, yang ditulis oleh Damono dan McGlynn (2005) sebagai respons atas episode Kelahiran I La Galigo dalam naskah I La Galigo salinan Colliq Pujie. Bateson (dalam Wellek dan Warren; 1995) mengatakan bahwa sejarah kesusastraan suatu bangsa sejalan dengan sejarah bahasa bangsa tersebut. Bahasa sebagai bagian dari kebudayaan tentu tidak
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages33 Page
-
File Size-