ﻋﻠﻲ ﷴ اﻟﺼﻼﺑﻲ Read Ebook {PDF EPUB} Omar Al Mokhtar Lion of the Desert by (ﻛﺘﺎب Proceedings of a secret trial and hang Omar Mukhtar (11,316 ﻛﺘﺐ اﻟﻤﻠﻜﯿﺔ اﻟﻔﻜﺮﯾﺔ ﻣﺤﻔﻮظﺔ ﻟﻠﻤﺆﻟﻔﯿﻦ اﻟﻤﺬﻛﻮرﯾﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﻜﺘﺐ واﻟﻤﻜﺘﺒﺔ ﻏﯿﺮ ﻣﺴﺌﻮﻟﺔ ﻋﻦ اﻓﻜﺎر اﻟﻤﺆﻟﻔﯿﻦ ﯾﺘﻢ ﻧﺸﺮ اﻟﻜﺘﺐ اﻟﻘﺪﯾﻤﺔ واﻟﻤﻨﺴﯿﺔ اﻟﺘﻲ أﺻﺒﺤﺖ ﻓﻲ اﻟﻤﺎﺿﻲ ﻟﻠﺤﻔﺎظ ﻋﻠﻰ اﻟﺘﺮاث اﻟﻌﺮﺑﻲ واﻹﺳﻼﻣﻲ ، واﻟﻜﺘﺐ اﻟﺘﻲ ﯾﺘﻢ ﻗﺒﻮل ﻧﺸﺮھﺎ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻣﺆﻟﻔﯿﮭﺎ. وﯾﻨﺺ اﻹﻋﻼن اﻟﻌﺎﻟﻤﻲ ﻟﺤﻘﻮق اﻹﻧﺴﺎن ﻋﻠﻰ أﻧﮫ "ﻟﻜﻞ ﺷﺨﺺ ﺣﻖ اﻟﻤﺸﺎرﻛﺔ اﻟﺤﺮة ﻓﻲ ﺣﯿﺎة اﻟﻤﺠﺘﻤﻊ اﻟﺜﻘﺎﻓﯿﺔ، وﻓﻲ اﻻﺳﺘﻤﺘﺎع ﺑﺎﻟﻔﻨﻮن، واﻹﺳﮭﺎم ﻓﻲ اﻟﺘﻘﺪم اﻟﻌﻠﻤﻲ وﻓﻲ اﻟﻔﻮاﺋﺪ اﻟﺘﻲ ﺗﻨﺠﻢ ﻋﻨﮫ. ﻟﻜﻞ ﺷﺨﺺ ﺣﻖ ﻓﻲ ﺣﻤﺎﯾﺔ اﻟﻤﺼﺎﻟﺢ اﻟﻤﻌﻨﻮﯾﺔ واﻟﻤﺎدﯾﺔ اﻟﻤﺘﺮﺗِّﺒﺔ ﻋﻠﻰ أ ّيِ إﻧﺘﺎج ﻋﻠﻤﻲ أو أدﺑﻲ أو ﻓﻨِّﻲ ﻣﻦ ."ﺻﻨﻌﮫ Who was Omar al-Mukhtar? – The Lion of the Desert. He was an Islamic scholar and revolutionary who heroically led the resistance against the Italian occupation of Libya for almost 20 years. Commonly known as the ‘Lion of the Desert,’ Omar spent his youth studying Islam and became a hafidh at a young age. He spent many years as a teacher of the Quran, until 1911 when Italian forces invaded Libya. Now 53 years old, his life was about to take a new turn. Determined to defend his people from what Italian fascists described as the ‘Roman Reconquista,’ Omar and his small groups of men skilfully attacked outposts, ambushed troops and cut critical supply routes, astonishing and embarrassing the highly advanced Italian Royal Army and its troops who were half his age. Omar’s character and integrity impressed even his enemies, sticking to Islamic principles during the horrors of war and brutal occupation. After 20 years of fighting, inflicting defeats and setbacks to the Italian invaders, Omar was captured at the age of 73, after being injured in battle. He was offered many deals and bribes by the Italians to call off his men, but always refused, famously saying: “We will never surrender. We win or we die.” On September 16th1931, Omar al-Mukhtar was martyred. These were the last verses of the Quran he read, before his execution: [To the righteous it will be said], “O reassured soul, Return to your Lord, well-pleased and pleasing [to Him], And enter among My [righteous] servants And enter My Paradise.” UMAR MUKHTAR, LION OF DESERT FROM LIBYA. MUJAHID TAK PERNAH TAKUT" اﻟ ﱠﺴﻼَ ُم َﻋﻠَ ْﯿ ُﻜ ْﻢ َو َر ْﺣ َﻤﺔُ ﷲِ َوﺑَ َﺮ َﻛﺎﺗُﮫ Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh رﺣﻤﮫ ﷲ UMAR MUKHTAR dijuluki oleh Barat sebagai “Lion of the Desert”, Mujahidin Libya, memimpin jihad melawan penjajah ,رﺣﻤﮫ ﷲ UNTUK MATI" UMAR Mukhtar Italia pada tahun 1920-1930-an. Dia berusia 70 tahun, ketika ia menderita luka parah,dan ditawan oleh penjajah. Bersama para pejuang dan mengobarkan jihad hingga Italia kewalahan menanggulangi. Berbagai perjanjian dibuat oleh Italia guna رﺣﻤﮫ ﷲ mujahid yang ada Beliau berziarah ke makam رﺣﻤﮫ ﷲ melunakkan perjuangan para mujahid. Singkat cerita, pada tanggal 11 September 1931, ketika Umar Mukhtar berhasil ditangkap oleh pasukan Italia. Beliau رﺣﻤﮫ ﷲ di kota al-Baidha, Umar Mukhtar َر ِﺿ َﻲ ﱠُ َﻋ ْﻨﮫُ Ruwaifi' Bin Tsabit ,ﷺ sahabat Rasulullah .pun langsung ditawan dan digelandang ke pengadilan untuk menjalani hukuman sebagai pemberontak setelah berjuang lebih dari 20 tahun رﺣﻤﮫ ﷲ ”?Hakim: “Apakah Anda melawan negara Italia .رﺣﻤﮫ ﷲ Sebuah dialog di pengadilan kafir pada tahun 1931, antara “hakim” dan Umar Mukhtar Ya.” Hakim: “Apakah Anda“ : رﺣﻤﮫ ﷲ Ya.” Hakim: “Apakah Anda mendorong orang untuk berperang melawan Italia?” Umar“ : رﺣﻤﮫ ﷲ Umar : رﺣﻤﮫ ﷲ Ya.” Hakim: “Selama berapa tahun Anda melawan Italia?” Umar“ : رﺣﻤﮫ ﷲ menyadari hukuman untuk apa yang Anda lakukan?” Umar Tidak.” Hakim: “Apakah Anda“ : رﺣﻤﮫ ﷲ Sudah selama 20 tahun.” Hakim: “Apakah Anda menyesal atas apa yang telah Anda lakukan?” Umar“ Ya.” Hakim: “Ini merupakan akhir yang suram bagi orang seperti Anda.” Mendengar“ : رﺣﻤﮫ ﷲ menyadari bahwa Anda akan dieksekusi?” Umar menjawab:. “Sebaliknya, ini adalah cara terbaik untuk mengakhiri hidup saya!” Hakim kemudian ingin رﺣﻤﮫ ﷲ kata-kata ini, Umar Mukhtar membebaskannya dan mendeportasinya dari negara itu jika ia mau mengajak Mujahidin dalam sebuah pernyataan untuk menghentikan Jihad. :mengatakan kata-katanya yang terkenal رﺣﻤﮫ ﷲ Kemudian Umar Mukhtar menemui kesyahidan-nya di tiang gantung. 16 September 1931 (1 Jumadil Awwal 1350 H), di kota Saluq Surat Ali 'Imran رﺣﻤﮫ ﷲ Umar Mukhtar Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu َو َﻻ ﺗَ ْﺤ َﺴﺒَ ﱠﻦ اﻟﱠ ِﺬﯾ َﻦ ﻗُﺘِﻠُﻮا ﻓِﻲ َﺳﺒِﯿ ِﻞ ﱠِ أَ ْﻣ َﻮاﺗًﺎ ۚ ﺑَ ْﻞ أَ ْﺣﯿَﺎ ٌء ِﻋ ْﻨﺪَ َرﺑِّ ِﮭ ْﻢ ﯾُ ْﺮ َزﻗُﻮ َن : Ayat 169 Hari Jumat, 16 September 2016 ini اﻟﻠﮭﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﯿﺪﻧﺎ ﷴ وﻋﻠﻰ آل ﺳﯿﺪﻧﺎ ﷴ .mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki merupakan hari yang tak bisa dilupakan umat Islam di seluruh dunia. Pada hari itu, 85 tahun yang lalu tepatnya 16 September 1931, Umar Mukhtar, pemimpin perlawanan rakyat Libya melawan penjajah Italia, secara terbuka dieksekusi oleh Angkatan Darat Italia. Umar Mukhtar ialah seorang pengajar Al-Qur’an dan imam Masjid, ia memimpin perjuangan Libya melawan pendudukan Italia selama lebih dari 20 tahun. Dilahirkan tahun 1861, Umar memulai hidupnya menjadi seorang sufi dan mengikuti tarekat Sanusiyah. Sebuah tarekat yang unik. Ia tidak meninggalkan dunia tetapi peduli terhadap persoalan dunia. Tarekat ini mengajarkan berani berperang melawan ketidakadilan. Ini mengingatkan kita dengan do’a Abu Bakar, “Ya Allah! Jadikanlah dunia ini di tangan kami bukan di hati kami”. Awal perjuangan kaum Muslimin Libya pada tahun 1911 dimulai saat kapal-kapal perang Italia berlabuh di pantai Tripoli, Libya. Mereka membuat permintaan kepada kekhalifahan Turki Ustmaniyah untuk menyerahkan Tripoli kepada Italia. Kalau tidak kota itu akan dihancurkan. Omar Mokhtar Bersama rakyat Libya, kekhalifahan Turki Utsmani menolak mentah–mentah permintaan itu. Mereka menganggap hal ini sebuah penghinaan. Akibatnya, titisan bangsa Romawi ini pun mengebom kota Tripoli tiga hari tiga malam. Peristiwa ini menjadi seri perjuangan mujahidin Libya, bersama tentara Turki melawan pasukan Italia. Tahun 1912, Sultan Turki menandatangani sebuah perjanjian damai yang sejatinya sebagai simbol menyerahnya Turki kepada Italia. Perjanjian itu diadakan di kota Lausanne,Switzerland. Itulah awal pemerintahan kolonial Italia berkuasa di Libya. Namun, perjanjian ini ditolak rakyat Libya. Mereka tetap melanjutkan perang jihad. Di beberapa wilayah, mereka masih tetap dibantu oleh tentara Turki yang tidak mematuhi perintah dari Jenderal Turki di pusat kekhalifahan, Istanbul. Umar Mukhtar merupakan seorang komandan perang yang juga master dalam strategi perang gerilya di padang pasir. Ia memanfaatkan pengetahuannya tentang peta geografi Libya,untuk memenangi pertempuran. Terlebih pasukan Italia ‘buta’ dengan padang pasir. Beliau benar-benar memanfaatkan keterbatasan itu sebagai area menjadi sebuah titik kemenangan. Karena ia menyadari, ia bergerak dalam ruang lingkup hukum alam atau sunnatullah. “Jangan pernah melawan sunnatullah pada alam, sebab ia pasti akan mengalahkanmu. Tapi gunakanlah sebagiannya untuk menundukkan sebagian yang lain, niscaya kamu akan sampai tujuan,” sebuah kaedah indah yang dipakai imam syahid Hasan Al-Banna. Umar Mukhtar memiliki sekitar 6.000 pasukan. Beliau juga membentuk pasukan elit kecil yang mempunyai mobilitas dan keterampilan perang yang tinggi. Keistimewaanya, berani tampil menjemput syahid. Pasukan ini mirip Brigade Izzuddin Al-Qassam yang dimiliki HAMAS di Palestina. Tahun 1921 Umar Mukhtar tertangkap, karena pengkianatan salah seorang pasukannya. Tetapi berkat kepiawaiannya berdiplomasi dalam bahasa Inggris, Umar pun cepat dibebaskan oleh tentara musuh. Di tahun yang sama, Libya diperintah oleh Gubernur Jenderal Guiseppe Volvi. Ia mendeklarasikan akan “memperjuangkan hak-hak Italia dengan darah”. Lima belas ribu pasukan Italia pun disebar di kota Libya untuk membunuh para penduduk awam. Angkatan udara italia pun juga ikut berbicara. Kepala operasi ketentaraan ini adalah Pietro Badoglio dan Rudolfo Graziani. Nama terakhir ini tidak mengecualikan seorang pun dari pendukung-pendukung Umar yang tertangkap. Semuanya harus dibantai. Hal ini mendorong Umar beserta pasukannya kembali angkat senjata. Kemenangan pun diperoleh. Italia akhirnya kalang kabut. Mereka ambil sikap, menangkapi rakyat biasa Libya. Karena itu, Mujahidin Libya harus menjalani peperangan yang sangat panjang. Umar berganti titel menjadi komandan perang untuk seluruh wilayah Libya. Terlebih, ia seorang ‘lulusan’ penjara Italia, sekolah yang semakin membesarkan cintanya membela Islam. Peperangan yang berkisar pada tahun 1923– 931, menyebabkan Italia menderita kerugian yang amat sangat. Italia kalah perang di mana-mana. Setelah mendapat laporan dari Libya, Benito Musollini turun tangan. Ia mengirim 400.000 pasukannya ke Libya. Perang menjadi sangat tidak seimbang. Ibarat David versus Goliath. Pasukan Umar Mukhtar ‘hanya’ 10.000 orang. Di dalam al-Quran disebutkan bahwa bandingan pasukan muslim melawan pasukan kafir 1:10. Sangat wajar 10.000:400.000 mengakibatkan kekalahan mujahidin Libya. Menjemput Syahid Hukum Sunnatullah berlaku. Apalagi Mujahidin Libya telah berperang selama 20 tahun. Italia? Mereka selalu berdarah segar, terkecuali para pemimpinnya. Tahun 1931, Umar Mukhtar tertangkap. Sebuah pukulan telak kepada rakyat Libya. Beliau pun diadili dalam pengadilan yang tidak ada keadilan di dalamnya. Akhirnya, 16 September 1931 Umar Mukhtar mendapatkan karunia Ilahiyah yang mengabadikannya; tiang gantungan. Sebuah ikon paling penting dalam sejarah tirani abad ke-20. Simbol yang sangat akrab di telinga kaum muslimin khususnya. Ratusan ribu
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages6 Page
-
File Size-