POLA KAMPANYE POLITIK PUAN MAHARANI DALAM MERAIH KURSI DPR Dosen pengampu : Mirza Shahreza, S.I.Kom, M.I.K Disusun Oleh : Agus Triutomo (18.70201.278) Anis Maulid Dina (17.70201.046) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 2019 POLA KAMPANYE POLITIK PUAN MAHARANI DALAM MERAIH KURSI DPR Agus Triutomo1, Anis Maulid Dina2, Mirza Shahreza3 Universitas Muhammadiyah Tangerang Jalan Perintis Kemerdekaan I Babakan No.33, Cikokol, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118 Email : [email protected], Abstrak Kehadiran perempuan sebagai pemimpin merupakan salah satu strategi bagi lahirnya kebijakan yang lebih adil gender. Upaya perempuan dalam meraih kepemimpinan politik bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang memengaruhi perempuan dalam meraih kepemimpinan. Oleh karena itu menjadi penting dan relevan untuk mengkaji bagaimana proses komunikasi politik yang dibangun Puan Maharani dalam meraih kursi parlemen. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan menganalisis peranan Puan Maharani sebagai komunikator politik dalam meraih kursi ketua DPR. Metodologi penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kepemimpinan Puan Maharani adalah sebagai komunikator politik. Saluran komunikasi yang digunakan oleh Puan Maharani dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan komunikasi secara langsung melalui pertemuan tatap muka dengan konstituen. Strategi komunikasi politik Puan Maharani memiliki lima tahapan, yaitu strategi pengalaman dari jenjang karir, strategi komunikator politik, strategi membangun jaringan konstituen, strategi saluran komunikasi dan strategi pengemasan pesan. Kata kunci : Pemimpin perempuan, komunikasi politik PENDAHULUAN agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, pekerjaan dan status sosial Perjuangan perempuan Indonesia (UU No 8 tahun 2010), berkembangnya untuk mendapatkan hak politik telah isu tentang keterlibatan perempuan dimulai sejak masa orde baru. dalam politik mendorong diterbitkannya Kebijakan affirmative action dengan UU yang mengatur tentang affirmative sistem kuota pertama kali dimuat dalam action berada dalam kurun waktu pasca Undang-Undang (UU) Nomor 12 tahun orde baru. IDEA (2005;276) 2003 tentang Pemilihan Umum mengatakan bahwa perempuan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia saat ini sanggat kecil tingkat (DPR), Dewan perwakilan Daerah keterwakilannya dalam berbagai tingkat (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat pengambilan keputusan dan pengaruh, Daerah (DPRD). Walaupun hasil yang serta aksesnya tidak setara dengan diperoleh belum maksimal, UU tersebut sumber daya dan fasilitas yang dimaktubkan ke dalam Undang-Undang memungkinkan mereka untuk memiliki Nomor 10 tahun 2008 tentang dan memeroleh jaminan atas hak-hak Pemilihan Umum Anggota DPR, dan kesempatan yang sama. DPRD, dan DPD (Hubies 2016;497). Pasal 53 UU No 10 Tahun 2008 tentang Tujuan penelitian adalah pemilu menyebutkan bahwa “daftar mengidentifikasi dan menganalisis bakal calon, sebagaimana dimaksud peranan Puan Maharani sebagai dalam pasal 52 memuat paling sedikit perempuan yang menjadi komunikator 30% keterwakilan perempuan; memalui politik dalam politik lokal, serta kuota Zipper sebagai upaya mengidentifikasi komunikasi politik dan meningkatkan representative pendekatan-pendekatan komunikasi perempuan: pertama, rendahnya angka politik yang digunakan dalam meraih keterwakilan perempuan di Lembaga kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. legislative, bahkan terjadi di setiap tingkatan; kedua, transisi kerangka LANDASAN TEORI demookrasi di Indonesia berpeluang Komunikasi merupakan hal pokok menciptakan kesempatan bagi dalam kehidupan manusia, baik dalam organisasi non pemerintah untuk aspek Pendidikan, budaya, sosial meningkatkan kesadaran politik maupun politik. Hal ini telah disadari perempuan (Wahid 2012;70); ketiga, oleh banyak cendikiawan sejak ratusan buruknya situasi ekonomi pasca krisis tahun lalu. Harold D. Lasswell ekonomi 1977 berdampak besar menyatakan bahwa cara yang baik terhadap perempuan dan anak-anak untuk menjelaskan komunikasi adalah melalui angka kematian yang cukup menjawab pertanyaan, Who Says What tinggi, perdagangan perempuan dan in Which Channel to Whom with What anak. Effect. Unsur-unsur terkandung di Perubahan UU pemilu tersebut dalamnya yaitu komunikator dimaksudkan untuk menciptakan derajat (communicator, source, sender), pesan kompetisi yang sehat, partisipatif dan (mesaage), media (channel), komunikan mempunyai derajat keterwakilan yang (communicant, receiver, recipient), dan lebih tinggi. Proses ini diharapkan dapat efek (effect, impact, influence) menjamin kesempatan yang berlaku (Effendy, 1992:10). menyeluruh bagi semua warga negara tanpa diskriminasi berdasarkan suku, Hubungan antara komunikasi dan dalam meraih kursi Dewan Perwakilan politik sangat erat karena hampir Rakyat. seluruh proses komunikasi adalah proses politik. Lord Windlesham Teknik analisis data yang digunakan (Effendy, 2004:158) mendefinisikan dalam penelitian ini adalah dengan komunikasi politik sebagai proses menggunakan Teknik Observasi Online. penyampaian pesan politik yang HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan dengan sengaja oleh komunikator untuk membuat Strategi komunikasi politik Puan komunikan berprilaku tertentu sesuai Maharani dalam meraih kepemimpinan dengan yang dikehendaki oleh DPR dilakukan dengan banyak cara. komunikator. Komunikasi politik tersebut sangat bergantung pada banyak faktor, Partisipasi perempuan dalam politik diantaranya, jejak karir, komunikator mencerminkan masih kentalnya politik, konstituen, stategi pesan dan ideologi patriarki di mana keikutsertaan media saluran komunikasi. perempuan dalam partai politik atau kedudukan di parlemen merupakan Berdasarkan hasil analisis dengan domain laki-laki. Streotipe gender yang informan penelitian, penulis diletakkan pada perempuan dalam menemukan empat kategori strategi idiologi patriarki mempertegas bahwa komunikasi politik yang dilakukan oleh perempuan tidak layak menjadi Puan Maharani dalam meraih pemimpin. Argumentasi-argumentasi kepemimpinannya. itu menjadi alasan yang signifikan menolak perempuan menduduki jabatan Jejak Karir strategis di lembaga politik formal dan kepemimpinan perempuan sulit Publik mengenal Puan sebagai putri mendapat pengakuan, pengakuan di dari Presiden Indonesia ke-5 Megawati arena politik (Sihite, 2007:163). Sukarnoputri sekaligus cucu Presiden Indonesia pertama Soekarno. Puan Rogers dan Storey (1987) memulai pengalaman keorganisasian mendefinisikan kampanye sebagai saat masih muda dengan menjadi serangkaian tindakan komunikasi yang anggota Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terencana dengan tujuan untuk Komite Nasional Pemuda Indonesia menciptakan efek tertentu pada (KNPI) pada tahun 2006. Kemudian sejumlah besar khalayak yang dilakukan menjadi pengurus PDI Perjuangan. Di secara berkelanjutan pada kurun waktu internal partai tersebut, Perempuan tertentu. lulusan Jurusan Komunikasi Massa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) METODE PENELITIAN Universitas Indonesia ini pernah menjadi pengurus dalam DPP PDIP Dalam penelitian ini, metode yang bidang Politik dan Hubungan Antar digunakan dalam penelitian ini adalah Lembaga periode 2010-2015. metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan analisis mendalam Puan Pertama kali Mengikuti terhadap seluruh berita dan artikel di pemilu pada tahun 2009. Ia mencalonan media online untuk memperoleh diri sebagai anggota legislative pengalaman subyektif informan terkait mewakili PDIP di daerah pemilihan pola kampanye politik Puan Maharani (dapil) Jawa Tengah V yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten dan mulai mendampingi dan menyaksikan Boyolali. Puan terpilih dengan meraih langsung ibunya Megawati 242.504 suara dan ditempatkan di Sukarnoputri dalam kegiatan politik. Komisi IV DPR yang membidangi Bahkan Puan pernah menyaksikan pertanian, pangan, maritim dan ketika Megawati dikonfrontasi langsung kehutanan. oleh penguasa untuk melarang beliau masuk dalam struktur PDI. Disitu Puan Pada pemilu 2014, puan kembali belajar bagaimana caranya agar bisa maju sebagai caleg di dapil yang sama. secara tenang menghadapi tekanan Ia kembali menang dengan memperoleh politik dan tetap berpegang teguh pada 369.927 suara. Puan kemudian perjuangan. ditempatkan di Komisi VI DPR yang membidangi industri, investasi, dan Membangun Jaringan Konstituen persaingan usaha. Ia kemudian ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Berkat komunikasi politik yang Pembangunan Manusia dan handal, Puan mampu meyakinkan Kebudayaan (PMK) di cabinet kerja konstituen agar memilihnya sebagai Presiden Joko Widodo periode 2014- Wakil Rakyat dalam Pemilu 2019 2019. Puan menjadi satu-satunya menko kemarin. Pasti kita bertanya bagaimana yang tidak terkena reshuffle atau kiat komunikasi politik yang dilakukan pergantian cabinet kerja jelang satu Puan, sehingga bisa meraih 404.034 tahun masa pemerintahan Jokowi pada suara dari daerah pemilihannya dan Agustus 2015. Oleh beberapa pihak, hal menjadi Caleg dengan raihan suara itu dinilai tak lepas dari keberhasilan terbanyak untuk pemilihan kursi DPR Puan mengantarkan Jokowi dan Jusuf RI se Indonesia. Kalla sebagai pemenang dalam Pemilu Dalam buku Komunikasi Politik 2014. Selain itu, Puan pun putri dari Multimedia menyebutkan, salah satu Ketua Umum PDIP Megawati tujuan komunikasi politik, adalah Soekarnoputri. membangun partisipasi masyarakat Terakhir, Puan mundur dari dalam setiap momentum politik. Maka jabatannya di Kabinet Kerja Jokowi bagi seorang Puan Maharani, karena meraih posisi
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages7 Page
-
File Size-