Masalah Negara Vasal Majapahit Machi Suhadi Keywords: kingdom, expansion, southeast asia, relation, dynamic, politic How to Cite: Suhadi, M. Masalah Negara Vasal Majapahit. Berkala Arkeologi, 15(3), 92–95. https://doi.org/10.30883/jba.v15i3.678 Berkala Arkeologi https://berkalaarkeologi.kemdikbud.go.id/ Volume 15 No. 3, 1995, 92-95 DOI: 10.30883/jba.v15i3.678 This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial- ShareAlike 4.0 International License. MASALAH NEGARA VASAL MAJAPAHIT Machi Suhadi (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional) Pendahuluan Demikian pula penggantinya, Ogotai, dapat me­ Majapahit pertengahan abad ke-14 M me­ nguasai Kaifeng pada tahun 1233 (Nair 1946: 100) nguasai seluruh wilayah Nusantara dan beberapa sehingga seluruh kekaisaran Cina jatuh ke tangan negara di Asia Tenggara, antara lain Siam, Cam­ Mongol. Sementara Ogotai terus sibuk mengurusi pa, Kamboja, dan Singhanagari. Prapanca seba­ masalah dalam negeri Cina. gai penyusun naskah Nagarakertagama menutur­ Kublai Khan, kaisar Mongol berikutnya, ber­ kan keberadaan negara-negara vasal tersebut pa­ hasil menguasai seluruh kerajaan Cina dan men­ da pupuh ke-13 hingga 15. Prapanca juga menu­ dirikan dinasti baru yaitu Dinasti Yuan ( 1260- turkan bagaimana cara mengelola hubungan an­ 1368). Kaisar Kublai Khan yang ambisius ini ber­ tara Majapahit dengan negara vasalnya dan cara usaha menaklukkan negara-negara di utara dan memungut upeti dari negara vasal. Penuturan ini selatan Cina. Ke utara, Cina menyerang Manchu­ menunjukkan bahwa Majapahit mengikat hubu­ ria dan Jepang. Walaupun Jepang diserang da­ ngan dengan negara-negara vasal dengan cara lam 3 gelombang namun Jepang dapat menang­ yang khas. Cara itu dilakukan bukan dengan cara kalnya. Ke selatan, Cina menyerang Annam, penjajahan melainkan menjalin kemitraan yang Campa, dan Kamboja selama kurun waktu 1280- sejajar atau setara (istilahnya: mitreka satata). 1283. Utusan Cina juga dikirim ke India Selatan, Dalam persekutuan semacam ini dituntut kesetia­ Ceylon dan Madagaskar (Latourrette 1949:265-7) an terhadap negara semitra. Mitra yang setia akan Kamboja diduduki Cina tahun 1283 (Coedes tetap dilindungi sedangkan mitra yang ber-khianat 1968: 192). Raja Jawa juga didatangi duta Cina akan ditindas oleh Majapahit. Kutipan ter-jemahan pada tahun 1289 dengan maksud agar menye­ dari pupuh XVI bait 5 di bawah ini me-nunjukkan rahkan upeti kepada kaisar Cina. indikasi tersebut. Ekspansi Cina yang agresif inilah yang men­ "Kemudian di pulau-pulau lain di manapun ada dorong terbentuknya persekutuan negara-negara dalam perlindungan keraton Jawa, yang patuh dan kecil di kawasan Asia Tenggara dalam rangka setia perbuatannya akan dilindungi Sang Narapati, mencegah atau mengurangi pengaruh kekuasa-an tetapi mereka yang membangkang perintah raja akan Cina. didatangi, semuanya akan dimusnahkan oleh tentara Jaut dan macam-macam mantri yang ulung". Duta Meng-ch'i Sementara itu untuk membiayai belanja ne­ •. Jawa dikenal Cina sejak kedatangan pen­ gara Majapahit diperlukan pendapatan negara deta Buddha Fa-Hien pada tahun 414 (Groene­ yang besar yang antara lain diperoleh melalui pungutan upeti dari negara-negara vasal. Hal ini veldt 1960:6). Utusan raja Jawa yang pertama juga dituturkan dalam pupuh XV bait 3; kutipannya kali datang di istana kaisar Cina ialah utusan ke­ dalam terjemahan demikian: rajaan Kaling yang dilakukan 3 kali antara tahun "Sudah tercapailah Nusantara tunduk kepada Sri 766-779 (Groenevedlt 1960:14). Selama berabad­ Narapati, setia mengeluarkan upeti pada tiap musim, abad berikutnya utusan dari raja-raja Jawa dan dari kehendak Sang Prabhu menjaga kebahagiaan, negara-negara kecil di Asia T enggara selalu me­ bhujangga dan mantri diutus mengambi/ upeti dari raja ngirimkan upeti ke Cina. sahabat". Duta Meng-Ch'i diutus oleh Kublai Khan ke Kutipan dua pupuh ·tersebut di atas menun­ Jawa dan bertemu dengan Kertanagara, raja S1- jukkan bagaimana cara menjaga kelangsungan nghasari. Karena alasan yang sangat khusus persekutuan dan kewajiban negara sahabat ke­ permohonan Meng-Ch'i ditolak dan bahkan wajah pada Majapahit. Tulisan ini merupakan usaha un­ Meng-Ch'i dilukai (Groeneveldt 1960:22). Karena tuk melihat bagaimana hubungan kemitraan dija­ penghinaan ini maka Kublai Khan pada tahun lin antara raja-raja Jawa dengan raja-raja semitra 1292 memutuskan untuk mengirim ekspedisi mi­ di Asia Tenggara. liter guna menghulsum Kertanagara, raja Jawa. Tentara ekspedisi Cina ini dalam naskah Jawa Latar Belakang disebut sebagai tentara Tatar (lihat Pararatcin edi­ Jenghis Khan dari Monggol mulai berkuasa si Brandes 1897:23-24); mereka tiba di Jawa Ti­ di daratan Cina (1162-1227 M) tetapi selalu sibuk mur pada bulan Mei 1293. Sementara itu raja memerangi raja-raja Cina yang tidak mau tunduk. Kertanagara digulingkan oleh Jayakatwang dan Berka/a Arkeologi - EDIS/ KHUSUS- 1995 Kadiri pada akhir tahun 1292. Ketika tentara Tatar - area ini ditempatkan di Dharmasraya, mendarat di Tuban dan Gresik maka Wijaya, me­ - pembawa area ini bernama Sri Wiswarupaku- nantu almarhum Kertanagara, menyongsong me­ mara, Mahamantri Dyah Samgat Payangan, dan reka dan menunjukkan jalan ke Kadiri karena raja Rakryan Demung Pu Wira, yang berkuasa berpusat di Kadiri. Perang antara - pengiriman area ini sebagai anumoda (hadiah) tentara Tatar dengan tentara Jayakatwang serta dari Kertanagara, serangan dadakan oleh Wijaya kepada tentara - hadiah area ini menggembirakan rakyat Mala­ Tatar, semua disebutkan dalam naskah Cina yu serta raja Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. (Groeneveldt 1960: 22-34). Pararaton menuturkan ketika utusan Malayu ini kembali ke Singasari, mereka membawa dua Kertanagara sebagai Jina puteri Malayu, yang tua bernama Dara Jingga dan Kertanagara adalah raja besar setelah me­ yang muda bernama Dara Petak Dara Jing-ga ngalahkan semua musuhnya di Jawa, ia me­ dikawinkan dengan seorang dewa (pangeran), nyerang Bali tahun 1284 M (lihat Nagarakerta­ anaknya kemudian menjadi raja Malayu dengan gama pupuh 42 bait 1) hingga raja Bali dapat gelar Tuhan Janaka. Dara Petak dikawini oleh dibawa ke J�wa; ia menguasai Malayu, Pahang, Wijaya, demikian keterangan Pararaton. Gurun, Bakulapura, dan Madura (Nagarakertaga­ Usaha kerajaan Majapahit untuk mengga­ .. ma pupuh 42 bait 2) . lang persekutuan dengan negara-negara lain di Dalam prasasti Wurare atau Joko Dolog ber­ luar mandala Jawa tidak tertulis seeara eksplisit tahun 1289 pada sarga 12 disebutkan Kertana­ dalam sumber sejarah tetapi faktanya daerah­ gara seorang Buddha yang telah tamat ilmunya daerah yang disebut dalam Nagarakertagama pu­ dan diberi gelar Jnanasiwabajra (Kern.VG.VII, puh XIII dan XIV itu pada beberapa abad kemu­ 1917: 195). Dalam Nagarakertagama pupuh 43 dian mengakui adanya pengaruh Majapahit. Di bait 2 Kertanagara mendapat gelar Jina sehingga beberapa negara vasal itu juga ditemukan artefak beliau disebut Sri Jnana-bajreswara. Kedudukan atau eerita sejarah yang berasal dari masa Maja­ ini sangat tinggi dan sama derajatnya dengan Ku­ pahit (Laporan Penelitian di Kabupaten Keta-pang, blai Khan dari Cina yang juga seorang Buddhis Provinsi Kalimantan Barat, 1993, dari Puslit dan Jina. la raja besar di Asia Tenggara. Kertana­ Arkenas; Laporan Penelitian Candi Amunta1 di gara merasa sangat terhina ketika duta MengCh'i Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kaliman­ datang kepadanya tahun 1289 M minta upeti tan­ tan Selatan,1993, dari Balai Arkeologi Banjarma­ da takluk pada kaisar Cina yang mengakibatkan sin; dan naskah Hikayat Banjar). Meng-Ch'i dilukai wajahnya (Coedes 1968:198). Warga Asing di Majapahit Pembentukan Persekutuan Warga asing bukan Cina di pulau Jawa su­ Prasasti Kudadu bertarikh 1294 M, menye­ dah ada sejak akhir abad ke-8 M yang disebut butkan penobatan Wijaya sebagai raja Majapahit pad� prasasti Ratu Baka 714 S baris ke-9: "nam bergelar Sri Maharaja Kertarajasa Jayawarddha­ abtiayagiriwiharah karitah simhalanam" (orang na. Sumber Cina dan Pararaton menyebutkan Singhala [Ceylon] mendirikan wihara bernama Wijaya berhasil mengusir tentara Cina sedang-kan Abhayagiri). Kemudian prasasti Candi Plaosan beberapa tahun sebelumnya, Meng-Ch'i, duta 729 S baris ke-14 menyebut: "satatagurjara desa" Cina, diusir dan dilukai oleh Kertanagara. (orang-orang dari Gurjara [India] yang setara). Momentum ini kiranya menjadi awal dari perse­ Pada abad-abad berikutnya selalu ada orang kutuan dengan negara-negara kecil di kawasan asing disebut dalam prasasti Jawa Kuna dengan Nusantara yang berada pada jalur perdagangan istilah warga ki/alan. Pada masa Majapahit pra­ antara Jawa dan Cina. Bahkan raja Kertanagara, sasti Balawi 1305 M juga menyebut sekelompok mertua Wijaya, telah memelopori persekutuan warga asing pada lempeng Vb baris ke-5: "wargga Jawa dengan kerajaan Malayu di Sumatera Timur kilalan klingaryya ... singhala, kamnata-ka, ... cina, dengan eara mengirimkan area Amoghapasa ke campa, mandisi, caremin, kmir.. H. Warga asing Melayu untuk ditempatkan di Dharmasraya (seka­ tersebut umumnya sebagai penda-tang atau rang bernama Rambahan, Keeamatan Pulau pengembara dengan berbagai profesi dan mereka Punjung, Kabupaten Sawahlunto-Sijunjung, Pro­ juga menjadi sasaran para mangilala drawyahaji. vinsi Sumatera Barat), di hulu sungai Batanghari. Adanya berbagai warga asing terse-but Pada lapik area Amoghapasa ini dipahatkan 4 menunjukkan indikasi adanya hubungan an-tara baris tulisan Jawa Kuna yang antara lain menye­ Majapahit dengan negara asal mereka, baik butkan: hubungan antar kelompok atau hubungan kene­ - tahun 1208 <; atau 1286 M area Amoghapasa garaan (politik).
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages5 Page
-
File Size-