KLIPING KETENAGAKERJAAN 08 JUNI 2020 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia Newstrend Ketenagakerjaan 08 Juni 2020 Berita Terbaru 100 80 Positif 92 60 Negatif 40 2 20 0 Positif Negatif NEWSTREND Tema : CARA DAFTAR KARTU PRA KERJA GELOMBANG 4 Sentimen : Positif RINGKASAN Cara pendaftaran Kartu Pra Kerja di prakerja.go.id yang saat ini memasuki gelombang ke-4. Pendaftaran Kartu Pra Kerja gelombang 4 awalnya dibuka pada 26 Mei lalu. Namun, pihak pengelola Kartu Pra Kerja kemudian memundurkan jadwal pendaftaran Kartu Pra Kerja gelombang 4. Hal ini dikarenakan pengelola masih melakukan evaluasi pelaksanaan Kartu Pra Kerja gelombang 1-3. Hal itu disampaikan oleh Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky. Dalam pendaftaran Kartu Pra Kerja , pengelola memprioritaskan pendaftar yang diusulkan oleh Kementrian lembaga (K/L). Untuk diketahui, Kartu Pra Kerja diprioritaskan bagi korban PHK akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, siapa saja boleh mendaftar Kartu Pra Kerja sepanjang memenuhi tiga syarat. Tiga syarat pendaftaran Kartu Pra Kerja yakni: WNI, berusia minimal 18 tahun dan tidak sedang sekolah atau kuliah. 1 Judul Gugus Tugas Pusat Minta Masyarakat Siap Produktif Nama Media aktual.com Newstrend Persiapan Menghadapi Situasi New Normal Halaman/URL https://aktual.com/gugus-tugas-pusat-minta-masyarakat-siap- produktif/ Jurnalis (Wartoi) Tanggal 2020-06-08 06:29:00 Ukuran 0 Warna Halaman Warna AD Value Rp 7.500.000 News Value Rp 22.500.000 Kategori Dirjen PHI & Jamsos Layanan Korpo Sentimen positive Ringkasan Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat Doni Monardo menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar masyarakat mempersiapkan diri untuk produktif di tengah pandemik COVID-19. Hal itu disampaikan kepada awak media saat mengunjungi Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Balai Manunggal Makassar, Minggu (7/6). GUGUS TUGAS PUSAT MINTA MASYARAKAT SIAP PRODUKTIF Makassar - Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pusat Doni Monardo menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo agar masyarakat mempersiapkan diri untuk produktif di tengah pandemik COVID-19. Hal itu disampaikan kepada awak media saat mengunjungi Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sulsel bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Balai Manunggal Makassar, Minggu (7/6). "Presiden telah menegaskan bahwa kita harus mempersiapkan diri melaksanakan kegiatan masyarakat produktif tetapi tetap aman COVID-19. Artinya, kita tidak boleh terpapar COVID, tetapi juga tidak boleh terkena PHK," katanya. Ia menyebutkan bahwa data Kementerian Tenaga Kerja (Menaker) hingga saat ini tercatat 3,7 juta warga negara yang kena PHK. Data ini baru pada sektor formal, belum lagi dari sektor informal. Oleh karena itu, Doni menyampaikan kembali instruksi Presiden terkait dengan pembukaan sejumlah wilayah atau daerah zona hijau terhadap kasus COVID-19. 2 "Makanya, Bapak presiden telah menginstruksikan kepada gugus tugas untuk memberikan ruang kepada daerah yang hijau dan aman memulai aktivitas," katanya. Hal itu, kata dia, harus berdasarkan berbagai tahapan, yakni melalui edukasi, sosialisasi, dan simulasi untuk bidang yang akan dilakukan. Selain itu, disampaikan ada sembilan sektor yang telah diberikan pelonggaran, di antaranya pertambangan, industri, dan perminyakan. "Ini semuanya akan diberi ruang kepada masyarakat untuk memulai aktivitas," ujarnya. Menurut dia, melalui komunikasi dan gotong royong, akan bisa memberikan hasil yang luar biasa buat Provinsi Sulsel. "Meskipun hari ini angkanya tinggi, kita lihat pada tiga hingga empat pekan mendatang, akan bisa menjadi rendah, bahkan jadi nol karena kerja keras semua pihak untuk Sulsel," katanya. Sementara itu, Gubernur Sulsel H.M. Nurdin Abdullah menilai kunjungan Ketua Gugus, Menko PMK dan Menkes merupakan wujud perhatian pemerintah terhadap perkembangan COVID-19 di Sulsel. "Kita telah menyimak beberapa masukan, harapan dari beliau, dan setelah melihat upaya kita semua, gugus tugas termasuk sinergi yang kita bangun bersama dengan seluruh Forkopimda Sulsel, saya kira itu yang memberikan kesan yang baik dalam kunjungan ini," pungkasnya. Dalam kunjungan ini, juga diserahkan bantuan masker beda 40.000 pcs, medical gloves 3.000 pcs, APD 10.000 pcs, alat PCR 1 unit, buffon cap 500 Pcs, masker N 95 2.000 pcs, face shield 2.000, serta plasma darah (convalescent) sebanyak 18 kantong untuk membantu pasien kritis.(Antara). 3 Judul Pengusaha: Lebih dari 6 Juta Pegawai Terkena Imbas Pandemi Corona Nama Media kompas.com Newstrend Dampak Virus Corona Halaman/URL https://money.kompas.com/read/2020/06/08/053600026/pengusaha-- lebih-dari-6-juta-pegawai-terkena-imbas-pandemi-corona Jurnalis redaksi Tanggal 2020-06-08 05:36:00 Ukuran 0 Warna Halaman Warna AD Value Rp 17.500.000 News Value Rp 52.500.000 Kategori Dirjen PHI & Jamsos Layanan Korpo Sentimen positive Ringkasan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani mengungkapkan bahwa lebih dari 6 juta pegawai terkena imbas dari pandemi virus corona (Covid-19). Dari total angka tersebut menrut dia, 90 persen pegawai berstatus dirumahkan dan 10 persen di-PHK. PENGUSAHA: LEBIH DARI 6 JUTA PEGAWAI TERKENA IMBAS PANDEMI CORONA JAKARTA, - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia Rosan P. Roeslani mengungkapkan bahwa lebih dari 6 juta pegawai terkena imbas dari pandemi virus corona (Covid-19). Dari total angka tersebut menrut dia, 90 persen pegawai berstatus dirumahkan dan 10 persen di- PHK . Angka tersebut dijelaskan Rosan didapat dari masukan-masukan dari asosiasi dan himpunan yang secara berkala memberikan masukan ke Kadin. Namun Rosan mengaku angka yang didapat Kadin berbeda dengan yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan. "Angka di kami Kadin berdasarkan masukan asosiasi, himpunan secara reguler ke kami itu angka lebih dari 6 juta. Tapi kalau Kemenaker mungkin masih di level 2 juta. Walaupun yang dirumahkan itu persentasenya 90 persen dan yang di PHK 10 persen. Kalau PHK kan harus bayar pesangon. Tapi perusahaan saat ini tidak dalam kapasitas untuk membayar pesangon ke pegawai," ucap Rosan saat diskusi virtual pada Minggu (7/6/2020). Jika melihat kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk perekonomian berupa stimulus- stimulus baik di fiskal, moneter, serta penguatan di sektor riil dan sektor keuangan, Rosan 4 menyebut pemerintah sudah responsif. Hanya saja, Ia menilai implementasinya di tingkat kementerian masih tergolong lambat. "Kami juga melihat harusnya angkanya jauh lebih besar dari yang sudah dikeluarkan pemerintah. Karena kalau Covid-19 makin panjang maka tekanan ke ekonomi makin besar. Pilihan terakhir dunia usaha adalah merumahkan atau PHK," imbuhnya. Penyelesaian masalah ekonomi saat ini juga dijelaskan Rosan harus beriringan dengan masalah kesehatan. Di mana jika masalah kesehatan atau pandemi Covid-19 ini belum juga tertangani secara komprehensif maka akan berimbas juga kepada ekonomi yang terus tertekan. Rosan juga menyoroti UMKM yang jadi sektor terdampak langsung dan paling cepat terkena dengan adanya pandemi Covid-19 ini. Ia juga menambahkan bahwa saat ini memang harus disadari bahwa seperti kata Presiden untuk mulai hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan yang ketat. "Hampir semua industri terkena, mungkin ada beberapa yang kontribusi positif, kayak rokok, tower, kesehatan mereka positif dalam hal ini. Tapi kalau ini nggak mulai dilonggarkan atau PSBB berkepanjangan. Maka PHK akan tambah, tekanan ekonomi sulit," jelasnya. Dia juga mengkhawatirkan akan ada UMKM atau perusahaan yang tadinya stop produksi sementara menjadi lebih lama. Padahal untuk memulai lagi diperlukan biaya yang tinggi. Berdasarkan informasi Himbara, Perbanas dan lainnya, Rosan menyampaikan bahwa total permintaan restrukturisasi capai sekitar 25 persen-35 persen dari total portofolio perbankan. "Permintaan restrukturisasi 25 persen-35 persen dari portofolio mereka Rp 6.000 triliun, maka ada Rp 1.500 triliun minta restrukturisasi ke perbankan. Ini kalau berkepanjangan sampai Oktober maka bisa sampai 40 persen di Perbankan yang minta itu. Kita harus mulai biasakan berdampingan dengan Covid-19 tentu dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tegasnya. (Ratih Waseso) Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul 6 juta pegawai terdampak Covid-19, Kadin: 90% dirumahkan dan 10% di-PHK. 5 Judul Rusunawa Disiapkan bagi OTG dan PDP Nama Media Republika Newstrend Penanganan Virus Corona di Banten Halaman/URL Pg14 Jurnalis * Tanggal 2020-06-08 05:31:00 Ukuran 209x252mmk Warna Halaman Warna AD Value Rp 198.550.000 News Value Rp 595.650.000 Kategori Ditjen Binalattas Layanan Korpo Sentimen positive Ringkasan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten, berencana memindahkan pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG) dan pasien dalam pengawasan (PDP) ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang. Hal itu dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang setelah melihat tren peningkatan kasus Covid-19 di wilayahnya. Pemkot Serang Banten menerima bantuan sebanyak 160 alat pelindung diri (APD) dan delapan unit wastafel portable dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) melalui Balai Besar Pengembangan latihan Kerja (BBPLK) Serang untuk membantu penanganan dan pencegahan Covid-19. RUSUNAWA DISIAPKAN BAGI OTG DAN
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages202 Page
-
File Size-