Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 1 PERANAN HARUN AL-RASYID DALAM KEKHALIFAHAN ABBASIYAH TAHUN 786 - 809 Nani Ismiyati, Sutjitro, Nurul Umamah. Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 E-mail: [email protected] ABSTRAK Harun al-Rasyid adalah salah seorang figure pemimpin yang berada pada pemerintahan dinasti Abbasiyah, suatu dinasti yang tumbuh dan berkembang setelah dinasti Umayyah runtuh pada tahun 750. Dinasti Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam yang berkuasa di Baghdad. Harun al-Rasyid juga seorang khalifah yang mampu mengembangkan dinasti Abbasiyah secara menyeluruh dalam komponen pemerintahannya. Dalam mengembangkan kekhalifahan Abbasiyah Harun al-Rasyid telah mampu meletakkan fondasi dan prinsip-prinsip dengan kokoh seperti dibidang politik, ekonomi, sosial sehingga tercipta kerja sama yang baik antar komponen pemerintahan dan masyarakat. Harun al-Rasyid selain terkenal sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan, juga dikenal sebagai seorang khalifah yang gemar mencintai ilmu pengetahuan. Akan tetapi dalam masa pemerintahannya hal yang paling menonjol ialah dalam bidang ilmu pengetahuan. Kecintaan para khalifah kepada ilmu pengetahuan sangat mendukung bahkan rakyat pun sangat berminat dan memiliki peranan penting. Hal ini menunjukkan bahwa dinasti Abbasiyah sangat menekankan pembinaan pada peradaban dan kebudayaan Islam . Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih mendalam tentang peranan Harun al-Rasyid dalam kekhalifahan Abbasiyah tahun 786 - 809. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Sejarah dengan metode penelitian sejarah. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan bahan-bahan atau jejak-jejak sejarah (sumber). Kata kunci: Peranan, Harun al-Rasyid, khalifah Abbasiyah ABSTRACT Harun al-Rashid is one of the figures who are leaders in the Abbasid rule, a dynasty that grows and develops Umayyad dynasty after dynasty collapsed in 750. Abbasid caliphate Islamic ruling is in Baghdad. Harun al-Rashid also a caliph who is able to develop a comprehensive Abbasid dynasty in the administration component. In developing the Abbasid caliphate of Harun al-Rashid was able to lay the foundations and principles firmly as in the political, economic, social so as to create good cooperation between the components of government and society. Harun al-Rashid in addition to well-known as a caliph who loves to love science. However in the reign of the most prominent thing is that in the field of science. Love of the caliphs to the knowledge of the people were very supportive even very interested and have an important role. This suggest that the Abbasid dynasty emphasis on the development of civilization and Islamic culture. The purpose of this study was to analyze more deeply about the role of Harun al-Rashid in the Abbasid caliphate in 786 – 809. this type of research is the study of history with historical research methods. Collecting data in this study is to find and materials or trances of history (source). Keywords: role, Harun al-Rashid, Abbasid caliph ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 2 PENDAHULUAN pemikiran dan budayanya. Kebangkitan intelektual Berdirinya Kekhalifahan Abbasiyah berawal dari muncul sebagian besar disebabkan oleh masuknya adanya pemberontakan yang terjadi antara bani Umayyah berbagai pengaruh asing seperti Indo-Persia dan Suriah, dan bani Abbas di daerah Khurasan. Dalam namun yang paling unggul ialah pengaruh Yunani. pemberontakan ini bani Abbas dikomandoi oleh Abu Gerakan intelektual ini ditandai oleh proyek Muslim sedangkan bani Umayyah dikomandoi oleh Nasar penerjemahan karya-karya berbahasa Persia, Sansekerta, ibn Sayyar. Pemberontakan antar kedua kubu ini di Suriah dan Yunani ke dalam bahasa Arab. Pada era itu menangkan oleh Abu Muslim dari dinasti Abbasiyah. pula berkembang disiplin ilmu pengetahuan dan Mendengar kekalahan ini Marwan ibn Muhammad peradaban yang ditandai dengan berdirinya Bait Al- merasa terdesak sebagai khalifa ke-XIV dinasti Umayyah, Hikmah atau perpustakaan raksasa, tempat ini sekaligus hal ini dikarenaka semua wilayah atau daerah yang dijadikan pusat kajian ilmu pengetahuan dan tempat menentangnya mendukung dinasti Abbasiyah. Akhirnya penerjemah karya-karya Yunani ke bahasa Arab. Marwan pun terbunuh dalam peperangan di Dzab oleh Di masa pemerintahannya Harun Ar-Rasyid dapat Abu Abbas as-Saffah, kemudian di baiatlah as-Saffah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi rakyatnya sebagai khalifa pertama dinasti Abbasiyah. Seiring seperti: mewujudkan keamanan, kedamaian serta berjalannya waktu Islam mencapai zaman keemasan pada kesejahteraan rakyat, membangun kota Baghdad yang masa kekhalifahan Harun al-Rasyid pada tahun 786 – terletak di antara sungai Eufrat dan Tigris dengan 809. Harun al-Rasyid merupakan khalifah kelima dalam bangunan-bangunan megah, membangun tempat-tempat dinasti Abbasiyah (Karim, 2007: 143). peribadatan, membangun sarana pendidikan, kesenian, Harun al-Rasyid adalah seorang penguasa yang kesehatan, dan perdagangan, mendirikan Baitul Hikmah, paling cakap dan bijaksana di antara pemimpin yang lain. sebagai lembaga penerjemah yang berfungsi sebagai Hal ini dikarenakan Harun Al-Rasyid memiliki kerja perguruan tinggi, perpustakaan, dan penelitian serta keras yang tinggi untuk mengembangkan dinasti membangun majelis Al-Muzakarah, yakni lembaga Abbasiyah menuju masa keemasan. Khalifah Harun Al- pengkajian masalah-masalah keagamaan yang Rasyid memerintah selama 23 tahun, pemerintahannya diselenggarakan di rumah-rumah, mesjid-mesjid, dan penuh dengan peristiwa-peristiwa dan keagungan Islam istana, di samping itu juga dibangun pemandian- (Mahmudunnasir, 1991:259). pemandian. Pada masa inilah negara Islam menempatkan Meskipun usia pemerintahannya kurang dari dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi (Yatim, setengah abad kota Baghdad pada saat itu muncul menjadi 2000: 52). pusat dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa. Dinasti Abbasiyah Permasalahan yang dibahas adalah. memasuki tatanan yang sangat besar di dalam 1. Bagaimana latar belakang Harun al-Rasyid pemerintahan terutama dalam sistem perpajakan dan menjadi khalifah di dinasti tahun 779 - 786? administrasi peradilan. Kejayaan ini berjalan seiring 2. Bagaimana peranan Harun al-Rasyid dalam dengan kemakmuran kerajaan terutama ibukotanya. Istana kekhalifahan Abbasiyah tahun 786 - 809? kerajaan dengan bangunan-bangunan seperti ruang pertemuan yang dilengkapi dengan karpet, gorden, dan Tujuan penelitian ini adalah. bantal terbaik dari Timur. Selain itu pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid muncul gerakan intelektual dalam sejarah Islam terkait dengan sejarah ARTIKEL ILMIAH MAHASISWA, 2015, I (1): 1-12 Ismiyati et al., Peranan Harun al-Rasyid Dalam Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 - 809 3 1. Untuk mengetahui dan mengkaji tentang latar sejarah yaitu: 1) Heuristik, 2) Kritik, 3) Interpretasi, 4) belakang Harun al-Rasyid menjadi khalifah di Historiografi. dinasti Abbasiyah tahun 779 - 786 2. Untuk mendeskripsikan dan mengkaji peranan 1. Heuristik Harun al-Rasyid sebagai pemimpin agama dan Langkah pertama dalam penelitian ini, adalah kepala pemerintahan dalam kekhalifahan heuristik. heuristik yaitu langkah untuk mencari dan Abbasiyah tahun 786 - 809 menemukan berbagai sumber data yang terkait dengan masalah yang sedang diteliti. Penelitian yang penulis Manfaat penelitian ini adalah. lakukan dapat digolongkan dalam penelitian studi 1. bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat kepustakaan, sehingga sumber-sumber yang digunakan dijadikan sarana latihan dalam melakukan adalah sumber pustaka atau sumber tertulis. Sumber yang penelitian dan karya ilmiah, latihan berfikir dan digunakan penulis berkaitan dengan materi yang akan memecahkan masalah secara kritik dan logis. diteliti yaitu Peranan Harun Ar-Rasyid Dalam 2. bagi mahasiswa calon guru sejarah, dapat Kekhalifahan Abbasiyah Tahun 786 – 809 berupa: skripsi, memberikan sumbangan dalam mengembangkan jurnal-jurnal, laporan penelitian, buku-buku, dan sumber studi ilmu sejarah sebagai suatu cabang ilmu dari internet. pengetahuan khususnya yang menyangkut studi sejarah Asia Barat. 2. Kritik 3. bagi almamater FKIP Universitas Jember, Setelah penulis menemukan dan mengumpulkan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber-sumber sejarah, maka langkah kedua adalah informasi dalam rangka pengembangan ilmu melakukan kritik sumber baik kritik intern maupun kritik pengetahuan sebagai wujud nyata dalam rangka ekstern. Kritik ekstern dilakukan untuk menilai keaslian pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu dari sumber dan kritik intern sebagai kelanjutan dari dharma penelitian serta dapat menambah kritik ekstern dilakukan untuk kesaksian yang diberikan khasanah kepustakaan Universitas Jember. oleh suatu sumber memang dapat dipercaya, sehingga akan diperoleh fakta sejarah. Data-data yang sudah diperoleh dipilah-pilah dilihat penilaian bentuk bentuk METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian luar, penilaian isinya, siapa yang menulis, apa tujuan sejarah dikarenakan data-data yang dipergunakan ialah penulisnya, sehingga mendapatkan fakta yang benar dan data-data sejarah mengenai khalifah Harun al-Rasyid valid. Fakta-fakta yang sudah penulis temukan dari dalam kekhalifahan Abbasiyah. Metode penelitian
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages12 Page
-
File Size-