Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User

Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 52 BAB II DESCENESI FILM “SLANK GAK ADA MATIYA” A. Profil Film “Slank Gak Ada Matinya” Profil film “Slank Gak Ada Matinya” dapat dideScenesikan sebagai berikut: Film diproduksi oleh : Kharisma Starvision Plus Sutradara : Fajar Bustomi Produser : Chand Parwez Servia Fiaz Servia PemeranSLANK : Adipati Dolken, Ricky Harun, Ringgo Agus, Rahman, Ajun Perwira, Aaron Ashab, Deva Mahenra, Meriam Bellina, Olivia Lubis Jensen, Alisia Rininta, Kirana Larasati, Eza Gionino, Tora Sudiro, Mikha Tambayong, Sahila Hisyam, Jessica Mila, Chika Jessica, Deddy Mahendra Desta, Epy Kusnandar, Hanung Bramantyo, Piyu, Yusuf Mansur, The Changcuters, Joshua Pandelaki, Poppy Sovia. Musik : Slank Nggak Ada Matinya, Slank Sinematografi : Aek Bewava Penyunting : Cesa David Luckmansyah Studio : Kharisma Starvision Plus Distributor : Kharisma Starvision Plus Tanggal rilis : 24 Desember 2013 Lokasi : Jakarta - PotLot Negara : Indonesia Bahasa : Bahasa Indonesia commit to user 52 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 53 B. Gambaran Umum Film “Slank Gak Ada Matinya” Mengangkat kisah perjalanan dari seorang musisi atau group musik kedalam format film bukan hal yang baru. Sebelumnya pada tahun 1991, Oliver Stone mengarap sebuah film biografi mengenai salah satu band rock terkenal tahun 1960an, “the door”. Dengan mengusung judul film yang sama dengan nama band-nya. Kini salah satu band rock papan atas Indonesia , Slank memiliki kesempatan kisah mereka diangkat ke dalam film dan dirilis di penghujung tahun 2013 dengan judul “Slank Nggak Ada Matinya.” “Slank Nggak Ada Matinya” merupakan film yang dibuat untuk menyambut 30 tahun Slank Berkarya dibelantika musik nasional. Film ini dapat dikatakan sebgaai momentum kiprah Slank dalam berkarya. Film yang disutradarai oleh Fajar Bustomi ini berfokus Slank pada periode akhir 1996- 2000 dimana pada periode ini dianggap Slank mengalami sebuah titik balik yang mengubah Slank hingga enjadi Band sebesar sekarang ini. Kisah dimulai dengan bergabungnya Ridho (Ajun Perwira) dan Abdoe (Deva Mahera) mengisi kekosongan personil Slank yang mengisahkan Bimbim (Adipati Dolken), Kaka (Ricky Harun), dan Ivanka (Aaron Shahab) merupakan pembuktan bahwa Slank tidak bubar. Selebihnya penonton akan diajak menyelami kisah para rocker ini dari saat mereka melakukan tour keliling, interaksi dengan Slankers (Fans dari Slank) hingga bertarung dengan Narkoba. Kedekatan personel Slank dengan sang manajer yang juga merupakan sosok ibu bagi mereka, Bunda Iffet (Meriam Belina) juga akan menghiasi kisah perjalanan group band legendaris ini. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 54 Fajar Bustomi meyajikan “Slank Nggak Ada Matinya” menjadi tontonan yang menghibur dan sesekali ada kekkonyolan yang ditampilkan mampu menimbulkan gelak tawa. Namun, film ini jadi “hanyut” kedalam kisah drama para personil Slank sehingga kesan Slank sebagai Band yang besar-pun tak begitu terasa. Slank dalam film ini tak memancarkan kharisma layaknya sebuah band besar malah seperti segerombolan anak muda dengan band biasa mereka. Memang slank dikenal dengan gayanya yang slengean namun mereka karismatik dan punya pesona sehingga dicintai oleh para Slankers. Kehebatan Slank inilah yang kurang terasa pada Film ini. Walaupun pada setiap adegan konser dipenuhi oleh Slankers dan disisipkan beberapa data hebat tentang Slank, Pemeran Slank pada film ini tetap tidak mampu memancarkan kehebatan group Band Slank. Pemilihan cast yang memerankan personil Slank memang sempat menimbulka banyak komentar beragam mengiringi produksi film “Slan Gak Ada Matinya”. Pemilihan cast seperti dipati dolken dan Ricky Harun memang terasa sebagai nilai komersil dari film ini. Bagaimana tidak, Adipati Dolken tahun ini saja cukup banyak filmnya yang rilis seiring kesuksesannya membintangi sosok keenam dalam Perahu Kertas yang membuatnya memiliki banyak fans. Pemilihan cast yang terlihat komersil inilah yang membuat anggapan kalau cast tersebut hanya sebagai penarik para penonton terutama kaum muda. Beban untuk memerankan personil Slank tentu akan terasa bagi cast yang memerankannya. Mereka terlihat cukup berusaha menghidupkan karakter personil Slank. Adipati Dolken jelas berusaha semirip mungkin commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 55 dengan gaya Bimbim seperti cara berjalan, raut muka, hingga cara bicara yang agak tidak jalan. Ricky Harun sebagai kaka pun menyuguhkan penampilan konyol khas Kaka. Walau akting Ricky Harun masih terlihat tidak begitu berkembang dari beberapa perannya di film-film sebelumnya. Namun semua cast telah berusaha semirip mungkin meniru Slank yang asli baik dari gastur tubuh hingga cara berbicara. Terlebih didukung dengan kostum serta make-up yang membuat penampilan mereka telihat mirip dengan Slank yang asli. Slank memang terkenal menyampaikan pesan kebaikan bagi orang banyak. Selain pesan kedamaian yang selalu disampaikan dengan kata “peace” di setiap aksi pangungnya, dalam film ini mereka menyampaikan bahaya akan narkoba. Film ini berhasil menggambarkan efek buruk Narkoba yang dialami 3 personil Slank dengan baik. Adegan ini mengajak para penonton terutama slankers untuk tidak mendekati barang haram tersebut. Sebuah pesan moral baikyang diselipkan dalam film sehingga tida hanya sebagai hiburan semata. Dedikasi Slank juga terlihat jelas dalam film ini. Setifaknya ada 40 lagu Slank termasuk dari albun terbarunya yang digunakan dalam film ini. Pengarapan scoring dan pemilihan lagi disetiap adegan juga digarap oleh band rock ini. Mereka juga terlibat falam revisi skenario film ini agar sesuai dengan kenyataannya dan mampu menggambarkan bagaimana Slank. Dan tentu saja penampilan personil Slank sebagai peran pemanis dalam film ini. Sebut saja Kaka sebagai Security Hotel dan Bimbim sebagai pengunjung bar. Selebihnya “Slank Gak Ada Matinya” layak sebagai tontonan keuarga yang menghibur dan mampu memberikan totonan baru untuk para commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 56 Slankers sebuah film musikal Slank berjudul “Generasi Baru”. Film ini menyuguhkan apa yang memang menjadi favorit penonton Indonesia yaitu drama komedi berbalut percintaan. Ya memang tak munafik kalo selain mengangkat Slank kelayar lebar, film ini mempunyai tujuan komersial untuk meraih pudi-pundi uang dari tiket yang dibeli penonton sehingga film ini terlihat seperti mengikuti selera penonton Indonesia. C. Sinopsis Slank Gak Ada Matinya Ditahun 1996, Abdee (Deva Mahenra) dan Ridho (Ajun Perwira) dipanggil SLANK untuk datang ke Potlot dan bermain musik bersama Bimbim (Adipati Dolken) dan Ivanka (Aaron Ashab), yang ingin membuktikan bahwa SLANK tidak bubar sejak ditinggal personil sebelumnya, dan juga tampil sebagai additional player untuk posisi gitaris yang masih kosong dalam rangkain tur mereka dan diubah cara penampilan mereka oleh pengarah gaya yang bernama Nadine (Nadine Alexandra). Sementara itu, Kaka (Ricky Harun) yang merupakan vokalis SLANK dan sudah beristrikan April (Kirana Larasati) sedang kecanduan narkoba walau pasangan tersebut telah memiliki anak. Selain itu Penny (Chika Jessica) yang sangat mencintai Kaka berusaha untuk mendapatkan hati Kaka dengan kekonyolannya. Dengan formasi yang baru tersebut, SLANK kembali merilis album terbaru mereka yang bertitelkan Tujuh dengan lagu utama Balikin yang membuat nama band ini makin melambung dan meraih berbagai penghargaan commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 57 musik. Abdee dan Ridho yang awalnya hanya sebagai musisi tambahan, resmi menjadi anggota SLANK. Berbagai pengalaman menghampiri mereka, seperti saat uang tampil mereka dibawa lari oleh panitia (Desta), Bimbim bertemu dengan Manager Diskotik (diperankan oleh Bimbim), Abdee bertemu dengan lelaki di toilet (diperankan oleh Abdee), Kaka yang mabuk dan membuat onar dihotel dihadang oleh satpam (diperankan oleh Kaka), yang mengkibatkan mereka diusir oleh Manager Hotel (diperankan Ridho). Dan kekacauan ulah Kaka tersebut dibersihkan oleh Cleaning Service hotel (diperankan oleh Ivanka). Pada satu kesempatan, promotor konser (Poppy Sovia) memberitahukan bahwa SLANK diminta untuk tampil tidak di puncak konser karena permintaan satu band. SLANK pun tampil dipertengahan konser dan menyanyikan lagu Kamu Harus Cepat Pulang dilagu terakhir konser mereka, yang mengakibatkan seluruh penonton konser pulang. Pendiri band yang akan tampil di puncak konser pun kesal (refleksi dari Ahmad Dhani). Diera zaman Reformasi, SLANK mengeluarkan album Mata Hati Reformasi pada tahun 1998, sebagi bentuk apresiasi mereka terhadap pemerintahan. Pada saat itu, Kaka, Bimbim dan Ivanka makin kecanduan dengan narkoba. Bunda Iffet (mama Bimbim, diperankan Meriam Bellina) semakin khawatir, bahkan sang kakak Adri (Tora Sudiro) juga pesimis dengan keberhasilan SLANK. Disaat itu, datang mantan personil SLANK yang dimata Bunda Iffet tampak lebih sehat dan segar (tidak disebutkan siapa personil itu), commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 58 yang ternyata tela\h sembuh dari narkoba. Ia memberikan no telp seorang rehabilitator bernama Pak Teguh (Hanung Bramantyo) dan berjumpa dengan anak nongkrong (The Changcuters) Namun Bimbim tetap didukung bermusik yang baik oleh sang Papa (Joshua Pandelaki). Konflik terjadi saat Abdee dan Ridho berusaha untuk menyembuhkan kecanduan pesonil yang lain dari kecnduan narkoba, dan membuat Bimbim menyangka mereka membenci Bimbim. Ridho pun memutuskan untuk keluar dari SLANK. Pada saat itu, Adri mendapat telpon bahwa SLANK diundang untuk tampil di Jepang, dan konflik pembubaran pun dibatalkan,

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    21 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us