PRAMUSAJI DI KAWASAN WISATA KULINER WAKEKE KOTA MANADO Christine C. Liwan NIM. 070817015 ABSTRACT Tourism as an industry is the existence of very complex and very sensitive to the various changes and development. The changes mainly related to desire or motivation of the tourists who always want to find and enjoy something new to the gratification of desire or his personal experience, something different from ever perceived before. Local cultural variety which can be used as assets that cannot be likened to local culture other countries. Local cultural specificity of this often interesting views other countries.Kota Manado as a tourism destination culinary especially already exist since launching of culinary tourism area Wakeke since 2004 by the local governments. The development of tourism not only the government only in presenting the potential of nature and culture.The participation of all components in terms of business, developers and services not separated from the vision and mission to attract tourists interested in visiting into a tourist destination. Business in the service sector such as travel, hotel, restaurant, souvenirs, guidance, transportation and others trying to provide the most of service.Waitress for example is one of the elements that seem to be giving the meaning of in the development of tourism but they become the spearhead in offer a service that friendly, polite and appreciate so the tourists visitors satisfied and want to visit back. Keywords: waitress, tourism, service Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari t Juni 2015 1 PENDAHULUAN dan tidak segan-segan membayar Pariwisata sebagai sebuah mahal untuk menikmati suatu industri merupakan bidang yang hidangan. Perubahan gaya hidup sangat kompleks dan kebera- masyarakat juga telah terjadi, daannya sangat peka terhadap mereka makan tidak hanya untuk berbagai perubahan dan perkem- mengenyangkan perut saja, tetapi bangan. Perubahan tersebut teru- juga mencari suasana dan tama berkaitan dengan keinginan pelayanan sebagai bagian dari atau motivasi wisatawan yang sajian makanan yang dipesan. selalu ingin mencari dan menik- Banyak restoran dan tempat mati sesuatu atau pengalaman makan baru didirikan dengan baru untuk pemuasan hasrat kualifikasi dan ciri khas masing- pribadinya, sesuatu yang berbeda masing. dari yang pernah dirasakan Indonesia memiliki keaneka- sebelumnya. Keinginan wisata- ragaman budaya lokal yang dapat wan selalu berubah sesuai dengan dijadikan sebagai aset yang tidak perkembangan, seperti misalnya dapat disamakan dengan budaya fenomena sekarang telah terjadi lokal negara lain. Budaya lokal pergeseran dari jenis mass yang dimiliki Indonesia berbeda- tourism ke arah wisatawan minat beda pada setiap daerah. Tiap khusus atau wisatawan alternatif daerah memiliki ciri khas yang lebih bersifat individual budayanya, seperti rumah adat, atau dalam kelompok kecil. pakaian adat, tarian, alat musik, Industri pariwisata yang sekarang kuliner ataupun adat istiadat yang juga sedang mengalami dianut. perkembangan pesat adalah Secara antropologis diakui bahwa bidang kuliner yaitu yang ‘rasa‘ Eukan hanya tergantung berkaitan dengan penyediaan pada indera pengecapan dan makanan dan minuman. Trend kemampuan yang diperoleh sejak wisatawan sekarang adalah lahir, tetapi merupakan sesuatu datang ke suatu daerah wisata yang diperoleh melalui proses untuk mencari atau berburu sosialisasi (Caplan, 1997). makanan khas daerah tersebut Kesukaan dan ketidaksukaan 2 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari t Juni 2015 sehubungan dengan makanan dan Manado, sebagai lokasi wisata minuman, seperti banyak hal makanan khas tinutuan. lainnya, dibentuk oleh Makanan yang menjadi pengalaman dalam lingkungan primadona di Kota Manado sosial tertentu. seperti tinutuan (bubur Manado), Memasak dan makan tampaknya selain itu di Kota Manado ada merupakan tindakan yang relatif makanan masak di bambu aman dan tidak provokatif guna (buluh) dan kukis tradisional menunjukkan keterlibatan menjadi alternatif sajian untuk (embeddedness) dan identitas memanjakan lidah yang tidak seseorang dalam kebudayaan ditemukan wisatawan di tempat tertentu. Walaupun begitu, jika asalnya. Keunikan itulah yang kita menguak lapisan permukaan menjadi perhatian wisatawan asumsi ini, kita menyadari bahwa untuk datang dan dapat menjadi pemilihan dan pengkonsumsian bahan cerita setelah mereka bahan makanan adalah, seperti pulang. Tinutuan merupakan halnya bentuk lain konsumsi, kuliner khas yang ada di Manado tindakan sosial dan bahkan sehingga mendapat julukan Kota terkadang tindakan politis. Tinutuan. Kota tinutuan menjadi moto Kota Kekhasan budaya lokal ini sering Manado sejak kepemimpinan kali menarik pandangan negara Wali Kota Jimmy Rimba Rogi lain. Ini dapat dijadikan obyek dan Wakil Wali Kota Abdi wisata yang akan menghasilkan Wijaya Buchari periode 2005- devisa bagi negara. Pemimpin 2010, menggantikan moto Kota daerah yang terpilih sering Manado sebelumnya yaitu menggunakan slogan visi Berhikmat. Pemerintah Kota misinya dalam kampanyenya Manado melalui Dinas Pariwisata yaitu pariwisata menjadi andalan. setempat pada tahun 2004 (ada Peran pariwisata tidak dapat juga yang mengatakan pada dipungkiri menjadi penarik pertengahan tahun 2005) pendapatan daerah maupun menjadikan Kawasan Wakeke, negara. Pengembangan Kecamatan Wenang, Kota pariwisata bukan hanya Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari t Juni 2015 3 pemerintah saja dalam menulis —3ramusaji di .awasan menyajikan potensi alam dan Kuliner Wakeke Kota. 0anado“ budayanya. Partisipasi seluruh PRAMUSAJI komponen dari segi bisnis, Pramusaji adalah seseorang yang pengembang dan jasa tidak lepas memegang peranan penting dari visi dan misi untuk menarik dalam kegiatan pelayanan wisatawan tertarik datang wisatawan selama menikmati berkunjung ke tujuan wisata. makanan dan minuman. Mereka menjadi tumpuan harapan baik Tidak ketinggalan pengusaha ± bagi wisatawan maupun pengusaha di bidang jasa seperti perusahaan yang travel, hotel, restoran, souvenir, mempekerjakannya. Untuk itu guidance, transportasi dan lain- pramusaji dituntut memiliki kinerja yang baik, agar dapat lain berusaha memberikan mengemban tugas/pekerjaan pelayanan sebaik-baiknya. secara professional. Kemampuan Pramusaji misalnya merupakan bekerja secara metodis dan tepat salah satu elemen yang seakan waktu sangat perlu karena tanpa tidak memberikan arti dalam ketepatan, pekerjaan akan menjadi untung-untungan. Bagi pengembangan pariwisata tetapi wisatawan, pelayanan makanan mereka menjadi ujung tombak tradisional yang tepat waktu dan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tahapan ”course‘ yang ramah, sopan dan makanan yang telah ditetapkan menghargai pengunjung adalah merupakan hal yang penting. sehingga wisatawan puas dan ingin berkunjung kembali. Seperti halnya pramusaji yang ada di kawasan wisata kuliner Hal tersebut di atas sangat Wakeke tetap menjaga identitas relavan dengan bidang studi sebagai orang timur yang selalu antropologi yang penulis geluti ramah dan sopan dalam melayani untuk kepuasan pelanggan. terutama konsentrasi antropologi Walaupun kebanyakan tidak pariwisata sehingga dapat memiliki latar belakang dituangkan dalam tugas akhir pendidikan formal di bidang (penulisan Skripsi) untuk meraih pramusaji. Hal ini rata-rata gelar sarjana (S1) Antropologi, pramusaji yang direkrut di beberapa rumah makan kawasan sehingga saya tertarik untuk 4 Jurnal Holistik Tahun VIII No. 15 / Januari t Juni 2015 wisata kuliner Wakeke sebatas makanan tradisional Manado (n) saudara, tetangga dan teman. Jaminan keamanan wisatawan Karena yang dikembangkan dalam menikmati makanan sebagai usaha kecil, tidak seperti tradisional (o) Teknik melayani restoran-restoran besar yang ada wisatawan (p) Pengetahuan di Hotel dan kawasan bisnis umum tentang makanan lainnya. tradisional (q) Pengetahuan Pemerintah Kota Manado sebagai umum tentang menu list (r) Penguasaan bahasa asing (s) pembina usaha-usaha mereka selalu mengedepankan visi misi Kemudahan pramusaji untuk untuk pengembangan dan dilihat oleh wisatawan (t) promosi sebagai destinasi Perhatian pramusaji terhadap kunjungan wisata. Pemerintah wisatawan. Kota Manado membuat program Perhatian pemerintah tersebut peningkatan sumberdaya menjadikan motivasi bagi manusia khususnya pramusaji, pengelola rumah makan/ restoran bekerjasama dengan stake holder dan pramusaji lebih bersemangat seperti dinas Pariwisata, dinas untuk meningkatkan kualitas Tenaga Kerja, BPJS pelayanannya. Dalam hal ketenagakerjaan, ASITA, Hotel pelayanan tidak terlepas dari dan restoran yang ada di wilayah peranan kinerja pramusaji, Kota Manado. Materi-materi dimana sangat memegang pelatihan yang biasa diberikan peranan penting dalam sekitar (a) Penampilan makanan operasional kerja yang tradisional Manado (b) Tekstur merupakan unsur unsur utama dan warna makanan tradisional untuk menjadi pramusaji yang Manado (c) Lingkungan restoran berkualitas. (d) Ketepatan waktu pelayanan KAWASAN WISATA (e) Kesesuaian prosedur KULINER WAKEKE pelayanan (f) Respon pramusaji dalam adjusting & clear-up Kawasan wisata kuliner Wakeke peralatan (g) Mampu menjawab Manado dimulai pada tahun pertanyaan (h) Suka membantu 1981. Ibu rumah tangga yang wisatawan (i) Mampu bernama Ny Ngantung Rompis memberikan informasi yang jelas atau lebih akrab disapa Tante Suli (j) Kemampuan pramusaji membuka sebuah warung menyelesaikan keluhan tamu (k) tinutuan (bubur Manado) di Jalan Keramahan pramusaji (l) Wakeke, Kota Manado, Sulawesi Kesopanan pramusaji (m) Utara. Dengan meningkatnya Kebersihan dan kesehatan permintaan tinutuan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages18 Page
-
File Size-