NILAI MORAL DALAM NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO TESIS ARTIKEL PENELITIAN OLEH TIURMINA BR. TAMBUNAN NIM F2161131007 MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2019 NILAI MORAL DALAM NOVEL STUDENT HIDJO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO Tiurmina Br. Tambunan, Martono, A. Totok Priyadi. Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Pontianak Email: [email protected] Abstract teaching literature in schools, especially on learning the values of life.The general problem in this research is "What is the Moral Value contained in the Student Hidjo Novel by Mas Marco Kartodikromo?". The researcher focused this research on the moral values contained in the novel Student Hidjo by Mas Marco Kartodikromo. Therefore, the theory used in this study is in the form of learning about values, morals, character, ethics, and character education. The method used in this research is descriptive method with a qualitative research form. The approach used is the sociology of literature approach. Data collection techniques using literature study and documentary studies.The results of the analysis in this study indicate that there are moral values in Student Hidjo's novel. These moral values are moral values known from the relationship between humans and God (believe in God and perform obligations to God). The value of morality is known from the relationship between humans and oneself (responsible, honest, fearful, confident, self- existent, and simplicity). The value of morality is understood from the relationship between humans and fellow humans (mutual love, help, respect, and togetherness). The results of this study can be implemented in Indonesian vocational high school learning in class XII odd metters. his research is expected to have a positive impact on Keywords: Moral value, Student Hidjo PENDAHULUAN karena prosa merupakan karya naratif yang Karya sastra adalah ekspresi pikiran dikemas dalam imajinasi. Pengarang dalam bentuk bahasa, ekspresi pikiran yang menciptakan para tokoh imaginatif seolah- dimaksud adalah perasaan, pengalaman, olah nyata. Masalah-masalah yang diangkat pandangan, ide-ide, keyakinan, serta berasal dari realita kehidupan yang kekuatan moral yang disampaikan dengan kemudian diuraikan dalam kata-kata rangkaian kata-kata indah. Melalui karya imaginatif. sastra, pengarang dapat menyampaikan Karya sastra adalah suatu kegiatan pikiran, perasaan, serta pandangan kreatif. Pengarang menyampaikan hidupnya. Kata sastra dalam bahasa perasaannya dengan cara menulis penuh Indonesia bersal dari bahasa Sansekerta. penghayatan dan mengemas kata-kata Akar kata sas, dalam kata kerja turunan dalam imajinasinya. Karya sastra sebagai berarti mengarahkan, mengajar, memberi hasil pemikiran manusia berisi nilai-nilai petunjuk, atau intruksi. Akhiran tra kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. biasanya menunjukan alat, sarana. Maka Oleh karena itu, karya sastra sangat dari itu sastera dapat berarti “alat untuk bermanfaat bagi pembaca. mengajar, buku petunjuk, buku intruksi atau Pembaca diajari tentang pelajaran pengejaran (Teeuw, 2003:20). hidup baik yang benar mau pun yang salah Menurut Suhita dan Purwahida dari nilai-nilai yang disampaikan oleh (2018:31), pada hakikatnya karya sastra pengarang. Ganre sastra itu sendiri adalah merupakan karya imaginatif bermedia prosa, puisi, dan drama. Karya sastra dalam bahasa, memiliki struktur unsur estetika bentuk prosa disebut juga dengan cerita yang dominan. Ganre sastra itu sendiri rekaan (hayalan). Disebut rekaan karena adalah prosa, puisi, dan drama. Karya sastra prosa merupakan karya naratif yang dalam bentuk prosa disebut juga dengan dikemas dalam imajinasi. Pengarang cerita rekaan (hayalan). Disebut rekaan menciptakan para tokoh imaginatif seolah- 1 olah nyata. Masalah-masalah yang diangkat Moral merupakan konsep yang berasal dari realita kehidupan yang diakui oleh masyarakat tertentu untuk kemudian diuraikan dalam kata-kata mengukur baik buruknya prilaku seseorang. imaginatif. Novel termasuk ke dalam jenis Moral tersebut berhubungan dengan tingkat prosa. keimanan, lingkungan (kelompok sosial), Novel adalah karya sastra fiktif, dan perasaan (emosi) seseorang. Karya memiliki panjang tertentu yang melukiskan sastra dibuat berdasarkan pengalaman kehidupan tokoh-tokoh yang terdapat di pengarangnya dalam bermasyarakat. Oleh dalamnya. Karya sastra menggunakan karena itu, kehidupan dalam karya sastra bahasa sebagai alat untuk menciptakan para merupakan cerminan dari lingkungan sosial tokoh yang terdapat dalam cerita. Menurut yang memiliki norma-norma tertentu Wellek dan Werren (2016:13), bahasa sebagai dasar hidup bermasyarakat. adalah bahan baku kesusastraan, seperti Pengajaran nilai moral tidak hanya batu dan tembaga untuk seni patung, cat dilakukan oleh guru agama dan guru mata untuk lukisan, dan bunyi untuk seni musik. pelajaran sosial seperti Ppkn saja. Sebagai Selain melukiskan kehidupan para tokoh, guru khususnya guru bahasa Indonesia, novel juga berisi nilai-nilai kehidupan yang guru mengajarkan pembelajaran sastra disampaikan oleh pengarang kepada kepada siswa. Tidak jarang guru pembaca novel. Satu di antara nilai menugaskan siswa untuk membaca karya kehidupan tersebut adalah nilai moral. sastra seperti novel. Hendaknya dalam Siswa adalah generasi muda, sebuah karya sastra dapat mencerminkan merekalah generasi yang akan membangun nilai moral baik sehingga memberi dampak bangsa. Perkembangan teknologi yang positif pada perkembangan moral pembaca semakin pesat membawa pengaruh baik khusunya siswa. Maka untuk sekaligus buruk yang dapat mempengaruhi perkembangan moral, perlu dilakukan nilai moral dalam kehidupan. Seperti kita analisis tentang nilai moral dalam sebuah ketahui saat ini, tidak hanya perkembangan karya sastra. teknologi tetapi penurunan nilai moral juga Karya sastra khususnya novel yang didapat dari menonton tayangan sinetron baik diberikan kepada siswa adalah novel dansiaran-siaran TV yang tidak yang di dalamnya terkandung pendidikan mencerminkan moral yang baik. moral yang baik. Membaca karya sastra Menurut Budiningsih (2013:24), (novel) artinya memahami interaksi sosial norma-norma moral adalah tolok ukur yang yang diperankan oleh tokohnya. Novel dipakai masyarakat untuk mengukur sebagai karya sastra hendaknya kebaikan seseorang. Karya sastra itu memperkaya pendidikan moral bagi sendiri adalah cerminan dari kehidupan pembaca. Novel yang diteliti dalam bermasyarakat yang di dalamnya terdapat penelitian ini adalah novel Student Hidjo kegiatan sosial dan budaya. Tokoh-tokoh karya Mas Marco Kartodikromo. dengan peran dan prilaku moral yang Novel yang diteliti dalam penelitian berbeda-beda menyembabkan timbulnya ini adalah novel Student Hidjo karya Mas konflik. Pengarang harusnya jeli untuk Marco Kartodikromo. Mas Marco memasukan nilai-nilai moral yang akan Kartodikromo lahir Cepu (Jawa Tengah) disampaikan dalam karya sastranya. Untuk tahun 1890 dan meninggal dalam menuju nilai moral yang baik, tidak jarang pengasingan di Digul (Irian Jaya), 18 Maret pengarang menciptakan prilaku-prilaku 1932. Dia pernah menjadi Sekretaris tidak bermoral seperti kriminalitas Sarekat Islam Solo, dan ikut mendirikan (membunuh, mencuri, korupsi, dll). Dari Inlandsche Journalisten Bond bersama prilaku amoral dan prilaku moral tersebut Tjipto Mangunkusumo dan R.M. pembaca dapat menyimpulkan pesan yang Sosrokartono. Pernah bermukim di Negeri baik dan sebaliknya Belanda tahun 1916-1917 dan beberapa kali 2 dipenjarakan oleh pemerintah Hindia- 3. Penampakan dan Fenomenologi Belanda karena perjuangannya sebagai Sejarah dalam Novel Hikayat tokoh komunis. Kadiroen dan Student Hidjo, oleh Novel Student Hidjo karya Mas Ahyar Anwar, Universitas Negeri Marco Kartodikromo, adalah sebuah novel Makassar. yang ditulis pada dekade kedua abad 20, Penelitian tentang nilai moral dalam yaitu sekitar tahun 1918. Novel ini sebuah karya sastra pernah dilakukan merekam semangat zaman kala itu, bersifat mahasiswa di lingkungan FKIP Universitas pergerakan bumiputera mencari sikap Tanjungpura khususnya pada program studi politik yang baru. Pada awal dari cerita pascasarjana. Penelitian tersebut berjudul novel ini menceritakan tentang Hidjo, “Nilai Moral dalam Dwilogi Novel Saman seorang intelektual pribumi. Selain dan Larung karya Tri Utami oleh Endra mengungkapkan kisah percintaan antar Muplihun (2015) dan Moralitas Tokoh tokohnya, Mas Marco pun secara lugas Minke dalam Roman Tetralogi Buru karya menunjukkan keberpihakannya kepada Pramoedya Ananta Toer oleh Gaudensia kaum pribumi. Di sini Ia memunculkan Wagunawati. Kedua penelitian tersebut tokoh Controleur Walter sebagai tokoh menggunakan metode deskriptif, bentuk penganut politik etis yang mengkritik penelitian kualitatif, dan pendekatan ketidakadilan kolonial terhadap rakyat Jawa penelitian yang digunakan adalah atau Hindia. Novel Student Hidjo karya pendekatan sosiologi sastra. Mas Marco Kartodikromo ini Masalah dalam penelitian Nilai berlatarbelakangkan fakta-fakta peristiwa Moral dalam Dwilogi Novel Saman dan pada zaman sejarah. Larung karya Tri Utami oleh Endra Mas Marco Kartodikromo Muplihun (2015) adalah “Bagaimanakah mengambarkan hampir semua tokoh-tokoh bentuk hubungan manusia dengan Tuhan, di dalam novel ini memiliki budi pekerti manusia dengan masyarakat, dan manusia yang baik. Tokoh utama dalam novel ini dengan individu dalam Dwilogi Novel adalah Hidjo pemuda Jawa yang memiliki Saman dan Larung karya Tri Utami?”. intelektual tinggi, sopan santun, lemah Simpulan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages10 Page
-
File Size-