Gamolan Pekhing Lampung Barat

Gamolan Pekhing Lampung Barat

SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol. 2 No. 1 (2021) hal. 62 - 71 GAMOLAN PEKHING LAMPUNG BARAT Clarisa Jesika Korina Tm.H1 Tono Rachmad Pujo Hartono2 Hery Supiarza2 1, 2 Departemen Pendidikan Musik Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia email: [email protected] ABSTRAK Gamolan Pekhing merupakan salah satu alat musik khas Lampung yang terbuat dari bambu dan dikenal juga dengan sebutan 'cetik' oleh masyarakat Lampung. Sebagai salah satu wujud kebudayaan lisan turun-temurun masyarakat, Gamolan Pekhing dimainkan saat acara adat dan saat ini sering dikolaborasikan dengan alat musik lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan baku, proses dan hasil dari pembuatan Gamolan Pekhing Lampung Barat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Way Empulu Ulu, Kabupaten Lampung Barat dan Zairi sebagai narasumber utama. Ditemukan bahwa Gamolan Pekhing buatan Zairi ini menggunakan jenis bambu betung dan hijau sebagai bahan baku utama serta menggunakan tali nilon. Proses pembuatan meliputi penjemuran, pemotongan, penghalusan, pengecatan, pelarasan dan perakitan. Hasil dari pembuatan Gamolan Pekhing yang terdiri dari tujuh bilah nada dengan laras Gimol. Penelitian ini dapat digunakan sebagai standarisasi bagi masyarakat terutama perakit Gamolan Pekhing yang ada di Lampung Barat. Kata kunci: Gamolan Pekhing, Lampung Barat ABSTRACT Gamolan Pekhing is one of Lampung's typical musical instruments made of bamboo and also known as 'cetik' by the people of Lampung. As a form of oral culture throughout the generations of society, Gamolan Pekhing is played during traditional events and often collaborated with other musical instruments. The purpose of this research is to find out the raw materials, processes and results of the manufacture of Gamolan Pekhing Lampung Barat. This study uses descriptive method with qualitative approach located in Way Empulu Ulu, West Lampung Regency with Zairi as the main interviewees. It was found that Zairi's Gamolan Pekhing uses bamboo and green as the main raw material and uses nylon rope. The manufacturing process includes drying, cutting, refining, painting, adjusting and assembly. The result of the manufacture of Gamolan Pekhing consisting of seven tone blades with Gimol barrel. This research can be used as standardization for the community, especially for Gamolan Pekhing assemblers in West Lampung. Keywords: Gamolan Pekhing, West Lampung 62 SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol. 2 No. 1 (2021) hal. 62 - 71 PENDAHULUAN menyebutkan konon ceritanya pada abad ke-17 Bambu bukanlah hal yang asing bagi gamolan pekhing pada awalnya dibuat hanya masyarakat Indonesia, terutama masyarakat untuk kepentingan menghibur diri, dibuat oleh pedesaaan. Sejak dahulu bambu sudah digunakan bujang khapok/mekhanai tua atau bujang tua dari oleh leluhur kita sebagai bahan baku utama daerah Sekala Brak Kabupaten Lampung Barat. dalam pembuatan alat-alat kebutuhan sehari-hari, Kemudian berkembang pada masyarakat bahkan tak jarang dijadikan sebagai bahan baku menjadi alat berkomunikasi tradisional untuk utama dalam pembuatan alat musik tradisional berkumpul. yang berkembang di masyarakat Indonesia. Alat Saat ini pengrajin gamolan pekhing musik tradisi tersebut meliputi angklung, begitu jarang ditemui dan hanya beberapa yang sasando, karinding, tutuba, rindik dan masih aktif, sementara pengrajin lain jarang sebagainya. Tak jarang pula ditemukan berbagai memproduksi gamolan pekhing karena tidak inovasi baru mulai bermunculan terkait dengan adanya alasan untuk memproduksi alat ini. Selain pengembangan alat musik dari bambu, seperti itu juga kajian akademis mengenai organologi gitar dari bambu, biola bambu, drum bambu dan keseluruhan gamolan pekhing yang ada di sebagainya. Sehubungan dengan alat musik yang Lampung Barat jarang ditemukan. Maka dari itu terbuat dari bambu, penulis menemukan adanya peneliti mengkaji organologi gamolan pekhing alat musik asal Lampung yaitu gamolan pekhing. Lampung Barat buatan Zairi. Dalam penelitian Gamolan pekhing merupakan salah satu ini ditemukan bahan baku utama yang digunakan alat musik tradisional Lampung yang berasal dari yaitu bambu betung (Dendrocalamus asper) dan kerajaan adat Paksi Pak Sekala Brak, Kabupaten bambu hijau (Gigantochloa atter). Proses Lampung Barat. Menurut hasil penelitian Prof. pembuatan meliputi penjemuran, pemotongan, Margaret J. Kartomi pada tahun 1983 (dalam penghalusan dan pengecatan, serta pelarasan dan Yamin, 2018:6) gamolan pekhing ini perakitan yang termasuk ke dalam hasil dari diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun yang pembuatan gamolan pekhing yang terdiri dari lalu. Sumerta (2012, hlm. 21) mengungkapkan tujuh bilah nada dengan laras Gimol. Penelitian bahwa gamolan pekhing dari etimologi kata ini juga menyertakan perhitungan bilah nada terdiri atas kata gamolan dan pekhing. Gamolan gamolan pekhing yang dikaji menurut teori berasal dari kata “gimol” atau “megimol” yang overtone series guna pelarasan kedepannya oleh memiliki arti suara gemuruh dari ruas-ruas para pengrajin gamolan pekhing. bambu yang mengalami gesekan yang disebabkan oleh tiupan angin. Pekhing atau METODE pering merupakan bahasa Lampung dari kata Penggunaan pendekatan kualitatif bambu. Namun sebagian besar seniman dengan metode deskriptif. Penelitian ini Lampung mengenal alat musik ini dengan istilah dilakukan dalam beberapa tahapan meliputi studi ‘cetik’ yang diperkirakan tercetus karena pendahuluan, perencanaan penelitian, studi mewakili bunyi yang dihasilkan oleh gamolan lapangan dan analisis data. Sebagai langkah pekhing sendiri, yaitu suara ‘tik’. awal, peneliti melakukan studi pendahuluan yang Gamolan pekhing jika dikaji secara meliputi kegiatan survei dan observasi awal. kebudayaan merupakan wujud kebudayaan seni Survei dilakukan untuk mencari tahu keberadaan hasil ciptaan manusia dalam bentuk alat musik pengrajin serta beberapa informasi umum yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya mengenai gamolan pekhing melalui beberapa menyatakan rasa keindahan. Hal tersebut dapat pemain dan jurnal atau buku yang ada di dilihat dari sejarah terciptanya gamolan pekhing Perpustakaan Daerah Liwa. Seluruh informasi dalam Yamin (2018, hlm. 15), yang yang didapat mengarahkan peneliti kepada Zairi, 63 SWARA – Jurnal Antologi Pendidikan Musik Vol. 2 No. 1 (2021) hal. 62 - 71 yaitu seorang pengrajin dan pemain gamolan pendekatan kualitatif. Model ini dilakukan dalam pekhing yang aktif di Sanggar Seni Setiwang, dua tahap, yaitu analisis data saat proses Lampung Barat. Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan dan setelah data terkumpul. observasi awal dengan mengunjungi kediaman Zairi dan menanyakan kesediaannya sebagai narasumber utama dalam penelitian ini. Setelahnya peneliti melakukan perencanaan penelitian dengan mempersiapkan setiap keperluan yang akan dibutuhkan pada tahap selanjutnya. Proses penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu lokasi pembuatan alat musik gamolan pekhing dan lokasi pencarian bambu. Lokasi pertama, yaitu Gambar 1. Model Sirkuler Nasution tempat pembuatan berlangsung di pekon Way (Sumber: Buku “Metodologi Penelitian”) Empulu Ulu, kecamatan Balik Bukit, kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Sedangkan dari sisi analisis data setelah Selanjutnya adalah studi lapangan di data terkumpul, Nasution membagi proses mana peneliti mengumpulkan data dengan analisis data menjadi tiga langkah. Langkah beberapa teknik yang digunakan dalam pertama adalah reduksi data dengan memilah pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, data, mengolah kembali data yang dianggap dokumentasi dan studi literatur. Obsevasi penting membuang data yang tidak diperlukan dilakukan pada seluruh proses pembuatan untuk memudahkan peneliti dalam mencapai gamolan pekhing diikuti dengan wawancara. Wawancara dilakukan secara terstruktur dan tujuan penelitian. Setelah dilakukan reduksi data, tidak terstruktur dengan narasumber secara langkah selanjutnya adalah proses display data langsung untuk mendapatkan data yang atau penyajian data, meliputi pengumpulan setiap diharapkan serta mengorek informasi mengenai hasil pengumpulan data yang didapat setelah proses-proses pembuatan gamolan pekhing. melakukan observasi, wawancara, dokumentasi Kemudian dokumentasi dilakukan selama dan studi literatur yang saling berhubungan satu observasi dan wawancara berlangsung dengan sama lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan mengambil foto, video dan rekaman audio memperkuat hasil reduksi data sehingga bisa sebagai bukti dan juga digunakan sebagai mendapatkan kesimpulan data yang diinginkan. pembantu dalam pengolahan data penelitian. Proses terakhir dalam analisis data adalah Selain sumber manusia, peneliti mengumpulkan penarikan kesimpulan dari setiap data yang telah data yang bersumber dari berbagai referensi direduksi dan disajikan. Dilanjut dengan secara ilmiah yang dapat verifikasi atau pemeriksaan kembali data dipertanggungjawabkan seperti buku cetak, e- book, jurnal, bahkan skripsi yang menyangkut lapangan dan hasil studi literatur dengan gamolan pekhing untuk menunjang penelitian meminta pertimbangan dari beberapa pihak yang ini. berkenaan dengan penelitian ini untuk Saat proses pengumpulan dan mendapatkan data terbaik yang akan menjadi terkumpulnya data, analisis data merupakan hasil utama dari penelitian kajian organologi tahap terpenting untuk mendapatkan hasil dan gamolan pekhing Lampung Barat buatan Zairi. kesimpulan yang terbaik. Satori & Komariah (2013, hlm. 217) menuliskan analisis data model sirkuler Nasution

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    10 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us