JURNAL ILMIAH Oleh : Andre Aldy Ilyawan D1A015022

JURNAL ILMIAH Oleh : Andre Aldy Ilyawan D1A015022

1 STATUS HUKUM PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN SEMPADAN PANTAI OLEH INVESTOR BIDANG PARIWISATA DI KAWASAN SENGGIGI LOMBOK BARAT JURNAL ILMIAH Oleh : Andre Aldy Ilyawan D1A015022 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2019 2 HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH Judul STATUS HUKUM PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN SEMPADAN PANTAI OLEH INVESTOR BIDANG PARIWISATA DI KAWASAN SENGGIGI LOMBOK BARAT Oleh : Andre Aldy Ilyawan D1A015022 Menyetujui, Pembimbing Pertama, Dr. H. Arba, SH., M.Hum. NIP. 19621231 198903 1 018 STATUS HUKUM PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN SEMPADAN PANTAI OLEH INVESTOR BIDANG PARIWISATA DI KAWASAN SENGGIGI LOMBOK BARAT ANDRE ALDY ILYAWAN D1A015022 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status hukum penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan pesisir pantai Senggigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Hasil penelitian menunjukkan pengaturan penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Keci yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014. Peraturan Presiden No. 51 Tahun 2016 Tentang Batas Sempadan Pantai dan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011-2031. Status hukum penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan pesisir pantai Senggigi secara hukum adalah dikuasai Negara dan pihak investor harus memiliki izin pengelolaan dalam pemanfaatan sempadan pantai. Kata kunci : Penguasaan dan Pemanfaatan, Sempadan Pantai. ABSTRACT LEGAL CERTAINTY ON AUTHORIZATION AND UTILIZATION OF BEACH BORDER BY INVESTORS ON TOURISM FIELD AT SENGGIGI, WEST LOMBOK This research aims to analyze the law certainty which is dealing with the authorization and utilization of beach borders throughout the Senggigi coasts. The method of research used in this analyzation is based on the empirical law analyzation. The result of this research is to strict the regulation on authorization and utilization of beach borders as stated on UU No. 27 in 2007 as it contains the order of Preservation of Beach Coasts and Small Islands which is amended byUU No. 1 in 2014, UU No.5 in 1960 about Basic Rule on Agricultural Main Law or known as UUPA, PP (Presidential Policy) No. 51 in 2016 about The Beach Borders and Region Policies of West Lombok Regency No. 11 in 2011 about The Spatial Arrangement of West Lombok Regency in 2011-2031. Law certainty on authorization and utilization of Senggigi borders legally has to be the authorization of National Ownership and the tourism investor must have a management permit to organize and utilizing the coastal area. Keywords: Authorization and Utilization, Beach Borders i I. PENDAHULUAN Pulau Lombok merupakan tempat yang menarik dan memiliki banyak aktivitas wisata, seperti berselancar, memancing dan berpetualang. Aktivitas tersebut menunjang untuk dilakukan di tempat-tempat wisata yang ada di Lombok, karena Lombok memiliki destinasi wisata gunung, air terjun, danau, pulau kecil gili dan pantai. Destinasi yang sangat terkenal untuk dikunjungi di pulau Lombok adalah destinasi wisata pantai, salah satunya adalah pantai Senggigi. Kawasan pantai Senggigi ialah destinasi pariwisata yang berlokasi di Lombok Barat, dimana pariwisata pantai telah menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Oleh karena itu, para investor bidang pariwisata berlomba-lomba untuk membuka peluang usaha di kawasan pantai seperti membangun hotel, villa, restoran, serta masyarakat sekitar juga memanfaatkan kawasan wisata dengan membuka usaha kecil seperti penyewaan kano, tikar, dan warung makan. Dikawasan Senggigi sendiri, pembangunan hotel, restoran dan villa tiap tahunnya terus menagalami peningkatan. Sehingga perlu adanya pengelolaan dan pengawasan pembangunan serta menjaga kelestarian lingkungan pantai termasuk kawasan sempadan pantai. Agar tidak terjadi penyalahgunaan hak atas sempadan pantai karena sempadan pantai merupakan tanah yang dapat menjadi ”fungsi sosial yang merata dari berbagai kalangan masyarakat maka dari itu lapisan masyarakat adat juga ikut serta dalam upaya hukum ataupun norma dalam menangani fungsi sosial tanah dengan norma dan peraturan adat ii wilayah setempat, peran hukum masyarakat adat setempat di wilayah tertentu digunakan sebagai pertimbangan karena “hukum agrarian mempunyai sifat dualisme, yaitu berlakunya peraturan-peraturan dari hukum adat di samping peraturan-peraturan dari dan yang didasarkan atas hukum barat.”1 Maksud dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 dan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011 sempadan atau pesisir pantai semata-mata digunakan untuk fasilitas umum bukan digunakan hanya dari sepihak orang atau tidak ada batasan dalam penggunaan maupun pemanfaatannya. Namun, dikawasan pantai senggigi pemanfaatan dan penguasaan sempadan pantai dibatasi oleh investor bidang pariwisata contohnya investor hotel yang membatasi wisatawan umum untuk berwisata di sempadan pantai yang terletak di belakang hotel sehingga wisatawan umum terbatas untuk mengunjungi serta memanfaatkan sempadan pantai tersebut, hal itu dilakukan oleh pihak hotel untuk menjaga agar kenyamanan tamu hotel tidak terganggu dengan aktivitas wisatawan umum yang hendak berkunjung di sempadan pantai yang terletak dibelakang hotel. Oleh karena itu perlu adanya peninjauan mengenai Status Hukum Penguasaan dan Pemanfaatan Sempadan Pantai oleh Investor Bidang Pariwisata di Kawasan Senggigi Lombok Barat.Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka timbul beberapa permasalahan didalam penelitian hukum ini, yaitu bagaimana pengaturan hak penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai dikawasan pesisir pantai Senggigi, bagaimana pelaksanaan penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan 1 M. Arba, Hukum Agraria Indonesia, Cet.1, Sinar grafika, Jakarta, 2005, hlm. 16-17 iii pesisir pantai Senggigi, dan bagaimana status hukum penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan pesisir pantai Senggigi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penulisan karya ilmiah memiliki tujuan yang akan dicapai, oleh karena itu penulisan skripsi ini bertujuan : a. Untuk mengetahui pengaturan hak penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan pesisir pantai Senggigi; b. Untuk mengetahui pelaksanaan penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan pesisir pantai Senggigi; c. Untuk mengetahui status hukum penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai di kawasan pesisir pantai Senggigi. Penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yang cukup berarti bagi semua pihak yang berkepentingan, manfaat yang dapat diambil adalah : a. manfaat teoritis b.manfaat praktis. Untuk menjawab rumusan permasalahan di atas digunakan jenis penelitian hukum empiris, dengan menggunakan tiga metode pendekatan yaitu, pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan sosiologis. Analisis bahan hukum yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif serta cara penyimpulan data secara deduktif. iv II. PEMBAHASAN Pengaturan Hak Penguasaan dan Pemanfaatan Sempadan Pantai di Kawasan Pesisir Pantai Pengaturan Penguasaan Sempadan Pantai Pengaturan hak penguasaan dan pemanfaatan sempadan pantai tertinggi didasarkan pada Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat (3). Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (Undang-Undang Pesisir), menimbang bahwa : “Wilayah pesisir dan pulau –pulau kecil dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.” Negara memberikan wewenang dalam penguasaan sempadan pantai kepada pemerintah daerah, seperti yang dijelaskan dalam undang-undang sebagai Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil (Undang- Undang Pesisir) Pasal 1 angka 1 menjelaskan bahwa : “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah suatu pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antar sektor, antara ekosistem darat dan laut, serta v antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat” Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2016 Tentang Batas Sempadan Pantai Pasal 2 Ayat (2) menjelaskan bahwa : “Pemerintah daerah/ Kabupaten/Kota yang mempunyai sempadan pantai wajib menetapkan batasan sempadan pantainya dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota” “Menguasai negara adalah memberikan kewenangan kepada negara untuk mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeli-haraan bumi, air, dan ruang angkasa. Hak menguasai negara bukanlah berarti negara yang memiliki tanah, tetapi memberikan kewenangan kepada negara sebagai organisasi kekuasaan dari bangsa Indonesia pada tingkatan tertinggi untuk mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air, dan ruang angkasa. Selain itu, negara juga memiliki kewenangan untuk menentukan dan mengatur hak-hak yang dapat dipunyai atas bumi, air, dan ruang angkasa serta menentukan dan mengatur hubungan- hubungan hukum antar orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum mengenai bumi, air dan ruang angkasa dengan tujuan untuk mencapai sebesar-besarnya

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    16 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us