At-Turats Vol. 14 No.1 (2020) hal 80 – hal 95 At-Turats Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam journal homepage: http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/atturats THE MATERIAL OF WAWASAN NUSANTARA AS INDONESIAN GEOPOLITIC NOTE AND THE IMPLEMENTATION IN ISLAMIC STATE UNIVERSITY Arief Adi Purwoko1 Islamic State Institute of Pontianak [email protected] Abstrak: Arus globalisasi menggerus arti negara dalam bentuk kewilayahan, atau dalam perspektif geografi dalam hal batas-batasnya (borderless). Kehadiran krisis sebagaimana pandemi Covid-19 hadir untuk mengingatkan kembali keberadaannya. Batas, kedaulatan, dan kekuatan dari sebuah negara, yang secara nyata berhadapan dengan kepentingan politik dunia. Geopolitik telah lama menjadi kajian penting bagi penguatan kemampuan sebuah bangsa untuk bertahan di tengah hegemoni. Sebagaimana Indonesia dengan gigih mempertahankan Deklarasi Djuanda 1957 sebagai nota geopolitik tertulis, yang akhirnya berhasil mempengaruhi hukum laut internasional dan meneguhkan asas negara kepulauan (archipelago state). Sedemikian pentingnya materi geopolitik tersebut seharusnya memiliki andil dalam penguatan ketahanan nasional (national resillience), khususnya strategi pertahanan nasional (national defence). Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) merupakan media strategis untuk menransformasikan geopolitik terhadap kemampuan warga negara, sebagaimana diketahui Islam merupakan agama terbesar yang dianut oleh rakyat Indonesia, sekaligus memiliki pengaruh krusial bagi ideologi bangsa. Artikel ini mencoba untuk menguak peran pendidikan kewarganegaraan, terutama pada materi wawasan nusantara (national outlook) sebagai nota geopolitik warga negara. Penelitian dalam artikel ini bersifat kualitatif dengan menggunakan model penelitian literatur. Pandangan yang dapat diajukan dalam artikel ini diantaranya antara lain: aspek ideologis geopolitik warga negara seringkali melibatkan nilai-nilai primordial sehingga keutuhan cara pandang terhadapnya menjadi terganggu. Peran lokalisme dan Islam sebagai pembentuk aspek ideologi geopolitik, seharusnya dapat dikemas dengan baik sebagai pengikat identitas bangsa. Dalam hal ini, PTKIN sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bercorak khas keislaman, seharusnya mampu menerjemahkan nilai universalitas moral good dalam Islam kepada rasa persatuan umat yang beridentitas kebangsaan. Adapun untuk menuju hal tersebut, PTKIN harus mampu meramu suatu materi terintegratif antara nilai Islam sebagai aras epistemologis ideologi Pancasila dan doktrin pertahanan nasional nirmiliter. Bagaimanapun juga peserta didik di PTKIN adalah sumber daya strategis pertahanan nasional nirmiliter, terutama dalam pembangunan karakter bangsa di tengah masyarakat. Kata Kunci : Wawasan Nusantara, Geopolitik, Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri 1 Staf Pengajar Bidang Keahlian Kewarganegaraan di Institut Agama Islam Negeri Pontianak 80 At-Turats Vol. 14 No.1 (2020) hal 79 membendung efek destruktif Covid-19. Data A. Pendahuluan perdagangan RRT mencatat bahwa negara Hadirnya narasi novel coronavirus Tirai Bambu tersebut dilanda ketidakpastian (nCov-19) pada penghujung tahun 2019 pada sektor ekonomi berupa kehilangan neraca menjadi mimpi buruk bagi peradaban ekspor sebesar 13% oleh karena pandemi manusia. Tidak hanya melibatkan Republik menutup akses perdagangan produktif. Tentu Rakyat Tiongkok (RRT), di mana Wuhan saja besaran angka tersebut dapat dinilai disebut-sebut sebagai ruang kemunculan signifikan bagi indikator stabilitas ekonomi virus, kemudian dengan sangat cepat telah negara produsen sekelas RRT. merambat dan berkembang menjadi isu Di pihak lain, Amerika Serikat (AS) paling krusial di seluruh belahan dunia. sebagai negara adikuasa tradisional tersebut Virus yang selanjutnya menjadi penyebab tengah diuji dengan membagi fokus antara pandemi dan oleh World Health kebijakan luar negerinya dengan persoalan Organization (WHO( disebut sebagai pelik di dalam negeri. Pada dua minggu di coronavirus desease (Covid-19), dalam akhir Bulan Maret 2020, AS mencatatkan perspektif tertentu juga telah beranjak rekor pengangguran yang mencapai 10 juta menjangkiti isu-isu yang berkaitan dengan jiwa, data yang didasarkan pada angka aplikasi geopolitik. Dapat dipahami demikian, pencari kerja. Angka tersebut diprediksi akan dapat ditelisik dari prediksi tentang terus bertambah hingga mencapai 39 juta jiwa kemunculan kebudayaan baru dengan pada pertengahan Mei 2020. Skala sebutan “new normal”, hingga melibatkan ketidakmenentuan stabilitas keamanan di AS ranah yang lebih sensitif, yakni tentang isu juga semakin dipertajam oleh karena kondisi keamanan dan pertahanan nasional di negara tersebut tengah mempersiapkan berbagai negara. pemilihan umum presiden pada November Hingga Mei 2020 Covid-19 telah 2020. Bahkan, tingkat ketegangan sosial terus hampir merenggut setengah juta jiwa meningkat disebabkan oleh kontestasi 2 (dua) penduduk dunia. Tidak hanya terhenti pada partai politik di negara “Paman Sam” hingga pembahasan tersebut, potensi katastropik melibatkan berbagai isu sensitif lain, seperti virus juga telah merambati lambung halnya rasialisme dan kemanusiaan. Kasus maupun jantung peradaban melalui kematian George Floyd menjadi pewarna berbagai krisis berkepanjangan yang dalam dinamika drama mencekam di tengah diakibatkan oleh ambivalensi destruktif pandemi yang memicu demo besar bertajuk atas penanganan terhadapnya, “Black Lives Matter”, mengusung isu-isu sebagaimana terjadinya krisis ekonomi terkait rasialisme, diskriminasi, dan yang disebabkan oleh kebijakan lockdown, ketimpangan ekonomi. atau krisis hubungan internasional maupun Berbagai peristiwa yang melibatkan potensi atas kebangkitan hantu perang kondisi dalam negeri masing-masing negara dingin yang diakibatkan oleh konstruksi adikuasa tersebut secara alamiah juga akan hegemoni melalui penetrasi ideologi antar mempengaruhi secara luas tata hubungan negara adikuasa, sebagaimana yang pernah internasional. Pandemi telah menciptakan menajam pasca Perang Dunia II (PD II). panggung unjuk kekuatan antara AS dan RRT. Ulasan ilmiah Grinin dan Korotayev Rivalitas geopolitik Abad ke-21 menempatkan dalam artikelnya2 memberikan suatu RRT sebagai penantang serius untuk pandangan bahwa Covid-19 memicu resesi berhadap-hadapan secara ekonomi, politik dan krisis ekonomi global. Bahkan efek maupun militer penguasa tradisional, AS negatifnya dapat dikategorikan dalam skala terutama di kawasan regional Indo-Pasifik. katastropik. Hal tersebut tercermin dari Artinya, kondisi tersebut secara langsung munculnya fenomena negara adikuasa maupun tidak akan berimplikasi serius sekalipun tampak kepayahan dalam terhadap situasi yang terjadi di Negara 2 Leonid Grinin dan Andrey Korotayev, Covid-19 and Humanitarian Studies (Moscow: Moscow State Pandemic, Geopolitics, and Recession, Kertas Kerja University, 2020: 5). Ke-4: International Center for Education and Social 81 At-Turats Vol. 14 No.1 (2020) hal 79 Republik Indonesia; mencakup segala diskursus geografi dan politik. Kedua, aspek strategis yang dikonsepsikan dalam ditambahkannya juga bahwa kajian geopolitik, astagatra3. Sebagaimana diketahui termasuk di dalamnya yang dianggap bersama, letak geografis Indonesia yang tradisional sekalipun, tersusun dari asumsi dan diapit oleh Benua Asia dan Australia, cara pandang manusia terhadap dunia dalam Samudra Hindia dan Pasific, serta Laut kesatuan gambar terhadap aktivitas politiknya. China Selatan akan menjadi ruang penting Jelas lah sampai di sini bagaimana bagi pertarungan hegemoni kedua negara geopolitik merupakan bagian dari wacana tersebut. penting dalam pembahasan tentang krisis. Meskipun tengah dilanda krisis hebat di Pemahaman pembacaan publik terhadap isu- dalam negeri akibat pandemi, AS tidak isu geopolitik akan memberikan gambaran segan melakukan penetrasi politik untuk utuh bagaimana kedudukan lembaga negara, memperkuat blokade pertahanannya untuk pengampu kepentingan, bahkan warga negara membendung kekuatan RRT di seluruh berada dalam situasi kesemestaan potensi kawasan Asia. Hal tersebut dapat dilihat krisis terkait profil ideologi, politik, ekonomi, bagaimana Trump4 menempatkan India sosial, sosial-budaya dan pertahanan- sebagai bagian strategis kebijakan luar keamanan dengan kondisi geografis dan negeri terpenting bagi AS. India secara lingkungan hidupnya. Dalam aplikasinya di geografis merupakan salah satu pintu Indonesia, materi geopolitik sebagai kajian penting untuk memasuki kawasan Asia ilmiah ditransformasikan menjadi Tenggara dan Australia. Tidak dapat pengetahuan publik di jenjang perguruan dipungkiri, RRT dewasa ini memiliki tinggi melalui Mata Kuliah Wajib Umum pengaruh signifikan dan hubungan yang (MKWU) Pendidikan Kewarganegaraan. cukup mesra dengan negara-negara “pasar” Tidak terkecuali di Pendidikan Tinggi di kawasan Indo-Pasifik, seperti Thailand, Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Vietnam, Singapura, dan Indonesia. pembahasan geopolitik tersebut harus Artinya, dengan menempatkan India disampaikan dalam suatu materi yang terpadu sebagai “kawan baik” bagi AS, dalam dengan kesesuaian terhadap kurikulum di perspektif geopolitik berarti lembaga tersebut yang terikat pada nilai Islam memperpanjang bentang pagar sekaligus sebagai identitas kajian. memperkuat garis pertahanan atas hegemoni negara Paman Sam tersebut di B. Jenis dan Alur Penelitian kawasan Indo-Pasifik, yakni Artikel ini bermaksud membahas menghidupkan kembali quad aliansi signifikansi kajian geopolitik, terutama strategis antara AS, Jepang, India, dan wawasan nusantara sebagai asas dasar Australia.5
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages16 Page
-
File Size-