RASIO TEPUNG SAGU DAN IKAN MOTAN (Thynnichthys Polylepis) TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK

RASIO TEPUNG SAGU DAN IKAN MOTAN (Thynnichthys Polylepis) TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK

SAGU, September 2017 Vol. 16 No. 2 : 17-25 ISSN 1412-4424 RASIO TEPUNG SAGU DAN IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK [RATIO OF SAGO STARCH AND MOTAN FISH (Thynnichthys polylepis) ON THE CHARACTERISTIC OF CRACKERS] GUSLIKO NURMAN*, USMAN PATO DAN YELMIRA ZALFIATRI Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Kode Pos 28293, Pekanbaru. ABSTRACT Fish crackers are one of processed poducts with the fish as the main ingredient with addition of flour or starch. This purpose of this study was to get the best ratio between sago starch and motan fish. This research used a Complete Randomized Design Experiment with five treatments and three replications. The treatments were were the ratio of sago starch : motan fish 90:10 (K1), 80:20 (K2), 70:30 (K3), 60:40 (K4), 50:50 (K5). The data obtained were statistically analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) at 5% level. The parameters observed were swelling power, moisture, ash, and protein contents as well as sensory test. Ratio of sago starch and motan fish significantly affected moisture, ash and protein contents, colour, taste, aroma, crispiness, and acceptance by panelist. The best treatment of crackers from this research was K4 which had swelling power 21.57%, moisture content 11.90%, ash 0.97%, and protein 22.00%. The result of descriptive test assessment, crackers had no brown colour (2.42), flavor fish crackers (3.70), taste fish (3.72), and texture crispiness (2.57). Overall assessment hedonic test of crackers was preferred by the panelists. Key words: crackers, sago starch, motan fish. ABSTRAK Kerupuk ikan merupakan salah satu produk olahan yang mana ikan sebagai bahan utama dengan tambahan tepung atau pati. Penelitian ini untuk bertujuan mendapatkan rasio terbaik antara tepung sagu dan ikan motan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Eksperimen Lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuannya adalah perbandingan tepung sagu: ikan motan 90:10 (K1), 80:20 (K2), 70:30 (K3), 60:40 (K4), 50:50 (K5). Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan Analisis Varians (ANOVA) dan Duncan Multiple Range Test (DNMRT) baru pada tingkat 5%. Parameter yang diamati adalah daya kembang, kadar air, kadar abu, kadar protein serta uji sensori. Rasio tepung sagu dan ikan motan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, daya kembang, warna, rasa, aroma, kerenyahaan, dan penerimaan panelis keseluruhan. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah perlakuan K4 yang memiliki daya kembang sebesar 21,57%, kadar air 11,90%, kadar abu 0,97%, dan kadar protein 22,00%. Hasil uji deskriptif menunjukkan kerupuk tidak berwarna coklat (2,42), beraroma ikan (3,70), berasa ikan (3,72) bertekstur agak renyah (2,57) serta disukai oleh panelis. Kata Kunci: Kerupuk, Pati sagu, Ikan Motan. * Korespondensi penulis: Email: [email protected] Sagu 16 (2): 2017 17 GUSLIKO NURMAN, USMAN PATO DAN YELMIRA ZALFIATRI PENDAHULUAN ikan motan juga memiliki kandungan protein, Sagu merupakan tanaman asli dari lemak, dan energi yang cukup tinggi masing- Indonesia. Sagu berasal dari sekitar Danau masing yaitu 27,00 g, 3,00 g, dan 176,00 kkal Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Areal sagu (Riyanto, 2013). Ikan motan masih memliki nilai di Indonesia merupakan areal sagu terbesar di ekonomis rendah karena masih belum banyak dunia, yaitu sekitar 1,128 juta Ha atau 51,3% dari dilakukan diversifikasi pangan. Masyarakat Riau 2,201 juta Ha areal sagu dunia. Salah satu hanya mengolah ikan motan untuk digoreng dan provinsi penghasil sagu terbesar di Indonesia disalai. Oleh karena itu, perlu dilakukan adalah provinsi Riau. Luas area tanaman sagu diversifikasi terhadap ikan motan salah satunya sebanyak 83.256 Ha dengan produksi pati sagu dengan cara memanfaatkannya dalam sebesar 126,145 ton pada tahun 2013 (Balai pembuatan kerupuk. Berdasarkan uraian di atas, Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, maka telah dilakukan penelitian dengan judul 2008). Potensi yang besar ini belum Rasio tepung sagu dan ikan motan dimanfaatkan dengan baik. (Thynnichthys polylepis) terhadap karakteristik Beberapa penelitian telah dilakukan kerupuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk tentang pembuatan kerupuk dari sagu. Syahrial memperoleh rasio antara tepung sagu dan ikan (2015) telah melakukan penelitian dengan motan terhadap karakteristik dan organoleptik memanfaatkan tepung sagu dan tepung tempe. kerupuk sagu. Perlakuan terbaik yang dihasilkan adalah formulasi tepung sagu 80% dan tepung tempe BAHAN DAN METODE 20%, yang menghasilkan kadar air 7,60%, kadar Bahan dan Alat protein 5,92%, kadar abu 1,37%, serta daya Bahan utama yang digunakan dalam kembang 41,24%. Ikan merupakan salah satu penelitian ini adalah pati sagu yang diperoleh di bahan alternatif yang dapat ditambahkan dalam Pasar Pagi Panam dan ikan motan pembuatan kerupuk untuk menambah nilai (Thynnichthys polylepis) yang berasal dari gizinya. Penambahan ikan motan selain untuk Danau PLTA Koto Panjang. Bahan tambahan menambah nilai gizi pada kerupuk sagu juga yang digunakan bawang putih, gula, garam, daun bertujuan untuk memberikan warna yang pisang, minyak goreng, dan bahan pengembang menarik pada kerupuk sagu yang dihasilkan. yang dibeli di Pasar Pagi Panam. Bahan-bahan Umumnya konsumen lebih memilih kerupuk kimia yang digunakan untuk analisis mutu dengan warna yang menarik atau warna khas kerupuk yaitu K2SO4 10%, H2SO4 1,2%, NaOH dari bahan baku pembuatan kerupuk. 3,25%, NaOH 4 N,H2SO4 25%, KI 20%, Pemanfaatan ikan dalam pembuatan Na2S2O3 0,1 N, K2Cl2O7 0,1 N, larutan Luff kerupuk telah dilakukan Laiya (2013) yang Schoorll, HCl 3%, zat anti buih, alkohol 95%, memanfaatkan ikan gabus dalam pembuatan amilum 1%, dan akuades. kerupuk sagu. Formulasi terbaik yang diperoleh Alat yang digunakan untuk membuat adalah tepung sagu 30% dan ikan gabus 70%, kerupuk adalah blender, timbangan analitik, pisau, dimana diperoleh kadar air 5,175%, abu 5,185%, kompor, pengukus (dandang), talenan, ember, alat protein 5,205%, karbohidrat 88,625%, dan lemak untuk menggoreng, dan wadah plastik. Alat 1,02%. Selain ikan gabus, beberapa ikan yang yang digunakan untuk analisis yaitu oven, cawan umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan porselin, timbangan analitik, tanur, gelas piala, kerupuk diantaranya yaitu ikan lele dan ikan gelas ukur, labu kjeldahl, pipet, labu destilasi, patin. desikator, botol jar, nampan, erlemeyer, jangka Ikan motan merupakan ikan khas daerah sorong, dan beberapa peralatan lainnya. Alat Riau. Ikan motan digemari oleh masyarakat yang digunakan untuk uji sensori yaitu booth, karena memiliki citarasa tinggi dengan rasa nampan, kertas label, piring penyajian, formulir daging yang lezat dan khas terutama setelah isian, alat tulis, dan kamera untuk dokumentasi. menjadi ikan olahan (Burnawi, 2011). Selain itu, 18 Sagu 16 (2): 2017 Rasio Tepung Sagu dan Ikan Motan Metode Penelitian Pengukusan adonan Penelitian dilaksanakan secara Dodolan dikukus selama ± 1,5 jam eksperimen menggunakan Rancangan Acak sampai bagian dalam matang dan adonan Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan tiga berwarna bening serta teksturnya kenyal. Hasil kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yang diperoleh disebut dengan dodolan matang. adalah: K1 (rasio pati sagu : ikan motan 90 : 10), K2 (rasio pati sagu : ikan motan 80 : 20), K3 Pendinginan dodolan (rasio pati sagu : ikan motan 70 : 30), K4 (rasio Dodolan matang dibiarkan selama 24 pati sagu : ikan motan 60 : 40), dan K5 (rasio jam disuhu ruang sehingga dodol mengeras dan pati sagu : ikan motan 50 : 50) mudah dipotong yang disebut dengan dodolan matang. Pelaksanaan Penelitian Pembuatan adonan ikan motan Pengirisan dan pengeringan kerupuk basah Ikan motan terlebih dahulu disiangi Dodolan matang keras diiris tipis (dibuang isi perut, sisik, dan insang), selanjutnya (ketebalan ±2 mm) dengan pisau sehingga ikan dicuci dengan air bersih, agar semua kotoran diperoleh kerupuk basah. Kerupuk basah yang masih melekat terutama di-bagian rongga diangin-anginkan dan dijemur selama 2 hari (pada perut dan sisa pembuluh darah dapat dibersihkan, kondisi cuaca cerah) sehingga kadar airnya 12% sebaiknya menggunakan air mengalir agar ikan dengan tanda mudahnya kerupuk dipatahkan. benar–benar bersih, lalu ikan difillet, kemudian dipisahkan daging dari duri-duri ikan dan kulit Penggorengan ikan, selanjutnya diblender hingga halus. Kerupuk mentah yang sudah kering digoreng di dalam minyak goreng panas dalam Pembuatan kerupuk sagu keadaan terendam pada suhu ± 120oC selama Penyiapan bahan 20 detik sambil dibalik-balik. Kemudian kerupuk Tepung sagu, bawang putih, garam, dan siap untuk dianalisis. soda kue ditimbang berdasarkan rasio masing- masing perlakuan, Kemudian bumbu berupa Analisis Data bawang putih dan garam dihaluskan. Selanjutnya Data yang diperoleh yaitu kadar air, bumbu yang telah dihaluskan dan soda kue kadar abu, kadar protein dan daya kembang serta dicampurkan dengan tepung sagu dan ikan uji sensori secara deskriptif terhadap warna, motan. aroma, rasa, kerenyahan serta penilaian Pembuatan biang kerupuk keseluruhan krupuk dianalisis secara statistik Tepung sagu yang telah ditimbang dengan menggunakan Analysis of Variance berdasarkan perlakuan, Kemudian tepung sagu (ANOVA). Jika F hitung lebih besar atau sama dilarutkan menggunakan air hangat sehingga dengan F tabel maka dilanjutkan dengan uji diperoleh larutan sagu. Larutan sagu dicampur Duncan’s Multiple New Range Test (DNMRT) dengan bumbu

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    9 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us