cerita cerita pilihan 0 HENRY Diterjemahkan Oleh Anton WP. Suhartono Yoyok Saputro Penerbit KATTA, Solo CERITA CERITA PILIHAN O HENRY Oleh: O HENRY Diterjemahkan oleh: Anton WP., Suhartonp, Yoyok Saputro Desain sampul: Yudhi Herwibowo Copyright 2004, pada Penulis Penerbit KATTA Jl. Brigjen Katamso 131 Mojosongo, Solo Cetakan Pertama, Desember 2004 ISBN: 979-99017-2-3 Dicetak oleh Percetakan eL torros, Jl. Brigjen Katamso 131 Mojosongo, Solo bukuLIAT ... ini harus kalian ketahui ... apa yang kami lakukan sama sekali tidak ada tendensi kepedulian melestarikan lingkungan. sebenarnya kami suka menyentuh dan membuka kertas buku lembar demi lembar halaman demi halaman, bunyi gesekan kertas dan baunya yg khas melahirkan sebuah sensasi tersendiri ... karena itu kami tidak peduli jika untuk menghasilkan buku harus menebang berpuluh-puluh pohon karena kami percaya pada teori kekekalan energi. tapi kami akan marah jika berpuluh-puluh pohon ditebang hanya untuk membuat tisu atau tusuk gigi. siapa kami ? kami hanya salah satu dari masyarakat pengumpul dan peramu di dunia maya, kami pun bagian dari para cyber-crafter yg mengumpul dan mendaur ulang sampah-sampah informasi menjadi sesuatu yg betul-betul berguna siapa kami ? kami bukanlah bagian dari orang-orang yg mencoba beralih dari era paper menuju era paperless. kami hanyalah orang-orang yg ingin mengakses buku- buku, hanya saja di dunia "yg jauh dari keyboard" tidak jarang kami diperhadapkan pada pilihan makanan atau buku (sesuatu yg tidak seharusnya diperhadap-hadapkan) dan tidak jarang (dengan sangat terpaksa) kami memilih buku dengan konsekuensi kami harus mengencangkan ikat pinggang berhari- hari. siapa kami ? rasanya tidak penting untuk memperjelas siapa kami, anggap saja kami adalah anda dan anda adalah kami .... yang terpenting adalah ... apa itu www.bukuliat.info ? www.bukuliat.info hanyalah salah satu dari sekian banyak perpustakaan di dunia maya yg menyediakan ebook. ebook-ebook yang berhasil kami kumpulkan dari berbagai sumber di dunia maya. hanya begitulah kami, tidak lebih ! Catatan: buat anda yg mempunyai uang lebih kami harap anda tetap membeli buku aslinya demi mempertahankan kelangsungan hidup penulis, penerbit (khususnya penerbit-penerbit kecil) dan para distributor. Ucapan Terima Kasih : terima kasih untuk mereka-mereka yg telah bekerja keras membuat ebook terima kasih juga untuk mereka-mereka yg telah meluangkan waktunya untuk meng-upload ebook-ebook miliknya ... kami juga mengucapkan terima kasih untuk mereka-mereka yg review atau resensi bukunya telah kami gunakan dalam postingan kami. kami tetap menghormati anda dengan selalu mencantumkan alamat sumber dari review atau resensi yg kami gunakan. terima kasih juga buat seluruh netizen yg telah berkunjung dan memanfaatkan apa yg kami buat, terima kasih telah menjadikan kami sedikit berguna. PERINGATAN ATAU PEMBERITAHUAN ATAU HIMBAUAN ATAU APALAH NAMANYA : semua ebook yg kami posting sama sekali tdk diperuntukkan untuk kepentingan komersil, semua postingan kami sepenuhnya untuk berbagi pengetahuan demi kemajuan ilmu pengetahuan. bagi pihak yg merasa dirugikan atau/dan tidak suka dengan kehadiran salah satu postingan kami harap menghubungi kami dengan cara meninggalkan komentar/laporan pada postingan terkait ebook yg dimaksud. kami akan memproses semua komentar/laporan paling lambat 7 hari setelah komentar/laporan kami baca DAFTAR ISI Halaman Judul, 1 Daftar Isi, 3 Kata Pengantar, 4 DALAM PENGARUH MORFIN, 5 ROTI BASI, 12 HANTU, 18 KETIKA MOBIL ITU MENUNGGU, 30 KESALAHAN TEKNIS, 38 SERIBU DOLLAR, 48 BALASAN SETIMPAL & PENJUAL GULA-GULA, 58 SANG GADIS, 68 PERMINTAAN SANG KEKASIH, 77 KODE RAHASIA CALLOWAY, 86 0 HENRY Aku pergi ke kotak obat dan melihat. "Kau benar-benar ceroboh!" kataku geram. "Lihatlah apa yang uang lakukan pada otak manusia!" Ada botol morfin dengan tutup terbukajsepertinya Tom telah meninggalkannya. Kupanggil dokter muda lainnya yang kamarnya di lantai atas, dan membawa Tom ke dokter Gales yang ada dua blok jauhnya. Tom Hopkins terlalu j kaya untuk ditangani sendiri oleh seorang dokter muda. Ketika Gales datang kami memberi Tom perawatan yang sebanding nilainya dengan sebuah ijin profesi. Setelah melalui penyembuhan yang dramatis kami memberi Tom kopi yang berkadar kafein tinggi, dan memapahnya naik dan turun lantai. Dokter Gales menjepitnya, menepuk wajahnya dan bekerja keras untuk lembaran cek berjumlah besar yang akan diperolehnya kemudian. Dokter muda dari lantai atas memberi perhatian sungguh-sungguh pada Tom, tendangan untuk membangunkan, dan kemudian meminta maaf padaku. "Tak dapat membantu," katanya. "Aku tak pernah menendang seorang jutawan sebelumnya. Aku mungkin tak punya kesempatan lain." "Sekarang," kata dokter Gales, setelah beberapa saat, "Dia akan selamat. Tapi jaga dia agar tetap bangun. Kamu dapat melakukannya dengan mengajaknya ngobrol dan mengguncangnya sesekali. Ketika nadi dan pernafasannya telah normal, biarkan dia tidur. Saya akan meninggalkannya bersamamu." Aku tinggal sendiri dengan Tom, yang telah kami baringkan di sofa. Dia berbaring sangat tenang 0 HENRY dan matanya setengah tertutup. Aku mulai tugas untuk menjaganya agar tetap bangun. "Baiklah, Pak Tua," kataku, "Kau hampir celaka, tapi kami telah membantumu untuk melaluinya. Ketika kau kuliah, Tom, tidakkah dosenmu mengingatkan bahwa m-o-r-f-i-n tidak pernah dieja menjadi "kina", khususnya dalam dalam dosis empat butir? Tapi aku tak akan membesar-besarkannya sampai kau dapat berdiri. Tapi seharusnya kau telah menjadi seorang apoteker, Tom. Kau sebenarnya sangat layak membuat resep obat." Tom melihat padaku dengan lemah dan senyuman tolol. ''B...ly," katanya tak jelas,"Aku merasa seperti serangga dan burung yang terbang mengelilingi bunga mawar dengan riang. Jangan ganggu aku lagi. Tidurlah." Dan dia tertidur dua detik. Kuguncang bahunya. "Sekarang, Tom," kataku berat, "Ini tidak boleh terjadi. Kata dokter kau harus tetap bangun minimal sejam. Buka matamu, kau belum benar-benar aman, kau tahu itu. Bangun!" Berat Tom Hopkins 198 pon. Dia tersenyum mengantuk padaku, dan mulai akan tertidur lagi. Aku harus membuatnya bergerak, tapi aku lebih baik mencoba mengajaknya berdansa irama waltz mengelilingi ruangan. Nafas Tom mendengkur, dan itu, berhubungan dengan keracunan morfin, berarti bahaya. Kemudian aku mulai berfikir. Aku tak dapat mengangkat badannya, aku harus berusaha menarik perhatiannya. "Membuatnya marah" adalah ide yang timbul dalam benakku! Ya Tuhan! Aku berpikir, tapi bagaimana caranya? Tidak pernah ada suatu cela dalam dirinya. Sahabat yang baik! Dia terlahir sebagai orang yang baik hati, dan seorang pria sejati, baik dan benar serta bersih seperti sinar matahari. Dia datang dari daerah Selatan, di mana mereka tetap menjunjung tinggi nilai-nilai. New York memiliki pesona, tapi tak membuat dirinya rusak. Dia memiliki selera kuno dan sangat sopan pada wanita, nah itu dia...Eureka! Aku dapat ide! Kurancang segala sesuatunya semenit dua menit dalam pikiranku. Aku tertawa tertahan memikirkan hal itu terjadi pada Tom. Kemudian kuraih bahunya dan kuguncang sampai kupingnya berbunyi. Dengan enggan matanya terbuka. Aku pura-pura menunjukkan penghinaan dan mengacungkan jariku dua inci di depan hidungnya. "Dengarkan aku, Hopkins!" kataku dalam nada jelas. "Kau dan aku telah berteman akrab, tapi aku ingin kau mengerti bahwa di masa yang akan datang pintuku tertutup untuk seorang yang bersikap layaknya bajingan seperti dirimu." Tom terlihat sedikit menaruh perhatian. "Apa yang terjadi Billy?" sungutnya. "Apa yang terjadi dengan dirimu?" "Kalau aku berada pada posisimu," lanjutku, "Aku bersyukur itu tak terjadi, kurasa aku akan takut menutup mataku, berbicara tentang gadis itu yang kau tinggalkan menunggu sendiri di daerah asalmu, gadis yang telah kau lupakan sejak dirimu dikacaukan oleh liang? Oh, aku mengerti betul apa yang aku ucapkan. Ketika kau masih mahasiswa kedokteran yang miskin, dia cukup layak untukmu. Tapi sekarang, sejak kau menjadi seorang jutawan, segalanya berbeda. Aku heran apa yang dipikirkannya tentang penampilan kelas atas dari seseorang yang dipujanya. Seorang pria sejati dari Selatan? Maaf Hopkins, aku terpaksa mengatakannya, tapi kau telah menutupinya dengan begitu baik dan memainkan bagianmu dengan sempurna. Aku tidak senang dengan segala tipuanmu yang tidak jantan." Tom yang malang. Aku hampir tidak dapat menahan tawa melihat perjuangannya melawan efek dari morfin itu. Dia jelas marah dan aku tak menyalahkannya. Tom memiliki temperamen orang daerah Selatan. Matanya terbuka sekarang dan memperlihatkan kilauan atau nyala api. Tapi obat itu tetap berpengaruh pada otaknya dan mengunci lidahnya. "Ter,.,ku..tuk kau," katanya gagap, "Akan kupukul kau." Dia berusaha bangkit dari sofa. Dari segala segi ia sangat lemah sekarang. Kudorong dia kembali dengan satu lengan. Dia kembali terbaring di sofa dengan sikap marah seperti singa dalam perangkap. "Itu akan menahanmu sesaat, Si Tua Gila," kataku dalam hati. Kuambil pipa dan menyalakannya, aku butuh merokok. Aku berkeliling sebentar, memuji diri sendiri karerta ide brillianku itu. Kudengar suara dengkur. Kulihat sekeliling. Tom telah tidur lagi. Aku kembali dan memukul keras rahangnya. Dia melihat padaku dengan santai dan tak suka seperti seorang idiot. Kuisap pipaku dan menyodorkan padanya. "Aku ingin kau menyembuhkan dirimu sendiri dan keluar dari kamarku secepatnya," kataku menghinanya. "Aku telah mengatakan apa yang kupikir tentang dirimu. Jika kau masih punya rasa horrifat dan kejujuran, kau akan berpikir dua kali sebejum kau mencoba lagi untuk mengaku
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages82 Page
-
File Size-