Laporan Akhir Penelitian Dosen Pemula

Laporan Akhir Penelitian Dosen Pemula

LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS KRITERIA DAN INDIKATOR PENILAIAN SMART CITY DI KOTA TANGERANG SELATAN, PROVINSI BANTEN (SUATU ANALISIS MELALUI SMART ECONOMY) Tahun ke – 1 dari rencana 1 tahun Iman Lubis, S.E., M.S.M. 0425098602 (Ketua) Mohamad Safii, S.Ikom., M.M. 0408107904 (Anggota) Ahmad Yani Nasution, Lc.,M.Sy 0422118502 (Anggota) Dibiayai Oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor : 111/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/III/2018 UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN SEPTEMBER, 2018 i ii RINGKASAN Penelitian ini menjelaskan indikator smart economy di kota Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada walikota Tangerang Selatan seberapa kompetitif kotanya. Metode yang digunakan adalah fishbone. Tambahan, karena menggunakan penelitian kualitatif, selama periode penelitian akan ada kemungkinan pengembangan masalah dalam menganalisa. Data berasal dari teori, publikasi BPS kota Tangerang Selatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas UMKM dan Koperasi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan, dan Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah. Indikator untuk smart economy adalah inovasi, kewirausahaan, merek dagang, produktivitas, ketetapan internasional, dan tenaga kerja yang fleksibel. Hasil dari penelitian ini adalah smart economy menjelaskan bahwa di kota Tangerang Selatan memiliki inovasi yang rendah, kewirausahaan yang tinggi, produktivitas yang sedang, fleksibilitas pekerja yang rendah, produk local yang dikenalkan ke luar negeri dan menjadi favourite adalah krupuk jengkol, merek dagan belum memiliki pasar yang luas, dan terdapat beberapa perusahaan yang menerbitkan saham. Di kota Tangerang Selatan, produktivitas (Dinas Tenaga Kerja) dan Ketetapan Internasional (Dinas Pariwisata) tidak dimasukkan di dalam smart economy, tetapi dinas tenaga kerja adalah smart social, dan dinas pariwisata adalah smart brand. Kata Kunci : Smart Economy, Fishbone, Inovasi, Kewirausahaan, Ketetapan Internasional, Fleksibilitas Pekerja, Produktivitas. iii PRAKATA Penelitian ini tidak bisa dimulai tanpa kehadiran Pak Irwansyah dan Pak Suworo. Oleh sebab itu, rasa terima kasih kami sampaikan kepada mereka. Kedua, ucapan terima kasih kepada Ketua LPPM dan Dekan Fakultas Ekonomi yaitu Pak Ali Maddinsyah dan Pak Dr. Ir. Boedi Hasmanto, M.S karena tanpa izin mereka dan dukungan mereka penelitian ini tidak diakui oleh Kemenristekdikti. Ketiga, penulis juga berterimakasih kepada teman- teman seperjuangan Pak Syamruddin, Pak Nefo Indra, dan Pak Ahmad Nazir yang menyediakan waku mereka untuk menyelesaikan beberapa permasalahan pada penelitian kami. Keempat, penulis sangat berterimakasih kepada bu Dian Anggraini S.T., M.Si sebagai Kepala Pengembangan Sumber Daya Manusia TIK dan Kerjasama Smart City dan staf-stafnya seperti Pak Hasikin dan Pak Heri Darmawan dari Dinas Kominfo karena mereka telah memberikan master plan smart city kota Tangerang Selatan dan tidak merasa beban untuk menjawab setiap pertanyaan kami. Kelima, penulis berterimkasih kepada Kepala departemen Ekonomi dan mbak Hijri karena mereka telah mengundang kami dalam rapat inflasi daerah sebelum ramadhan. Keenam, Rasa terima kasih juga saya sampaikan kepada Pak Artiyugo dari Dinas Koperasi dan UMKM karena beliau menjawab semua pertanyaan tentang wirausaha mikro, kecil, dan menengah, juga kepada staf Disperindag, staf BPKAD, Pak Sriyono dan Pak Bachtiar STP, M.Si dan staf BAPENDA lainnya, Bu Ria kepala perencanaan Dinas Ketapang. iv DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN i RINGKASAN ii PRAKATA iii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL v DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vii BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB 3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 17 BAB 4 METODE PENELITIAN 19 BAB 5 HASIL YANG DICAPAI 22 BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 52 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 53 DAFTAR PUSTAKA 56 LAMPIRAN 57 v DAFTAR TABEL Tabel 1 Peranan PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010-2014 2 Tabel 2 Pertumbuhan Ekonomi 22 Tabel 3 PDRB Berdasarkan Pengeluaran Kota Tangerang Selatan 22 Tabel 4 Jumlah Populasi Kota Tangerang Selatan 23 Tabel 5 Pembangunan Ekonomi di Kota Tangerang Selatan 24 Tabel 6 Indeks Pembangunan Manusia Kota dan Kabupaten di Kota Tangerang Selatan Banten 25 Tabel 7 Pelayanan TIK Kondisi Sekarang dan Sektor 25 Tabel 8 Persentase dari Anggota Rumah Tangga di atas Lima Tahun Berdasarkan Karakter dan Penggunaan TIK Tiga Bulan Terakhir 2017 26 Tabel 9 Tingkat Pekerja di Knowledge Intensive Sectors 28 Tabel 10 Jumlah UMKM 2017 28 Tabel 11 Jumlah UMKM 2015 29 Tabel 12 Perubahan Jumlah Kewirausahaan 29 Tabel 13 Data Industri Kecil Menengah per Kecamatan 30 Tabel 14 Data Industri Kecil Menengah per Jenis 30 Tabel 15 PDRB per Pekerja 29 Tabel 16 Proporsi Pegawai Lepas 31 Tabel 17 Indikator Pekerja Kota Tangerang Selatan 32 Tabel 18 Perusahaan yang Menerbitkan Saham di Kota Tangerang Selatan 33 Tabel 19 Kendala dan Non-Kendala Smart Economy 34 Tabel 20 Inisiasi Smart Economy berdasarkan OPD 34 Tabel 21 BPHTB Sudah Online 37 Tabel 22 E-Formulir Pajak (E-SPPT) 37 Tabel 23 NON-BPHTB Sudah Dibayar Online 38 vi DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kontribusi PDRB Menurut Sektor Lapangan Usaha di Kota Tangerang Selatan 1 Gambar 2 Struktur PDRB Kota Tangerang Selatan, 2013 3 Gambar 3 Ishikawa Diagram – 6 Komponen pembentuk Smart City 4 Gambar 4 Kerangka Konseptual 16 vii DAFTAR LAMPIRAN Format Wawancara Smart Economy di KOMINFO TANGSEL 59 FORM WAWANCARA UMKM DI KOTA TANGSEL 60 Format Pedoman Wawancara Smart Economy di Kota Tangsel Kabag Perekonomian 61 PERTANYAAN KE DINAS-DINAS 62 RAPAT TPID TRIWULAN I TAHUN 2018 72 Lampiran File Submitted to ICE-BEES UNNES 2018 75 Lampiran Email Sybmitted JIAP BRAWIJAYA 78 viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai Negara yang pada awalnya sukses dalam pertanian, Indonesia telah bergerak menjadi Negara Industri Maju Baru sebagaimana platform yang telah diletakkan. Kemajuan Industri Indonesia di satu sisi masih bertumpu pada basis Pertanian atau Agroindustri terutama industri perkebunan sawit, kakao, karet dan hasil laut, tetapi pengembangan pengolahan lebih lanjut dilakukan diluar negeri sehingga nilai tambah ekonomi komoditi dinikmati oleh Negara yang memiliki teknologi pengolahan lebih maju dan manajemen usaha yang efisien yang sebagian besar bergerak di industri hilir dan pemasaran produk akhir. Untuk menilai dan menganalisis perekonomian dibutuhkan data statistik. Data ini berfungsi untuk alat pengambilan keputusan. Perekonomian terbagi atas 3 sektor yaitu sektor premier, sekunder, dan tersier. Upaya – upaya pembangunan di kota Tangsel bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Diperlukan perencanaan yang matang agar pembangunan dapat dioptimalkan secara optimal dan disesuaikan dengan visi dan misi kota Tangsel. Untuk menghitung indikator perekonomian daerah yang digunakan adalah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Kelompok lapangan usaha primer terdiri atas 1) lapangan usaha Pertanian, 2) Kehutanan dan Perikanan, 3) Pertambangan dan Penggalian. Kelompok lapangan usaha sekunder terdiri atas a) lapangan usaha Industri Pengolahan; b) Pengadaan Listrik, dan Gas; c) Pengadaan Air; d) Konstruksi. Kemudian kelompok lapangan usaha tersier terdiri atas a) lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; b) Transportasi dan Pergudangan; c) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; d) Informasi dan Komunikasi; e) Jasa Keuangan; f) Real Estat; g) Jasa Perusahaan; h) Administrasi Pemerintahan, i) Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; j) Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya. Gambar 1 Kontribusi PDRB Menurut Sektor Lapangan Usaha di Kota Tangerang Selatan (persen), 2014 1 Perekonomian di kota Tangsel berdasarkan Gambar 1 73,07% adalah tersier, 26,62% adalah sekunder, dan 0,32 % adalah premier. Tabel 1 Peranan PDRB Kota Tangerang Selatan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010-2014 Business Field 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Agriculture, Forestry and Fisheries 0,34 0,33 0,30 0,29 0,32 B Mining and Excavation 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 C Processing Industry 13,04 12,62 11,84 11,62 11,45 D Procurement of Electricity and Gas 0,10 0,10 0,11 0,12 0,12 E Water Supply, Waste Management, 0,06 0,05 0,05 0,05 0,04 Waste and Recycling F Construction 12,28 12,54 13,55 14,39 15,01 G Wholesalers and Retails; Car and 17,64 18,40 18,63 17,95 17,56 Motorcycle Repair Shop H Transportation and Warehouse 2,52 2,62 2,70 2,91 3,07 I Providing Accomodation and Eating 3,09 3,08 3,14 3,32 3,36 and Drinking J Information and Communication 12,33 12,55 11,94 10,91 10,86 K Financial Service and Insurance 1,21 1,20 1,22 1,22 1,21 L Real Estate 17,04 16,52 16,46 16,65 16,21 M,N Company Services, Government 3,01 3,03 3,12 3,28 3,42 Administration, Defence and 2 Warranties O Social Compulsory 1,12 1,20 1,21 1,20 1,25 P Educational Services 8,11 7,90 8,19 8,73 8,96 Q Health Services and Social Activities 4,96 4,73 4,58 4,35 4,05 R,S,T,U Other Service 3,14 3,12 2,95 3,12 3,14 Gross Domestic Product 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Gambar 2 Struktur PDRB Kota Tangerang Selatan, 2013 Struktur perekonomian kota Tangsel didominasi oleh pedagang besar dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor sekitar 17,56% dengan nilai nominal 8,977 triliyun rupiah. Kategori penyumbang kedua adalah real estate sebesar 16,21% atau senilai 8,302 triliun rupiah. Kategori penyumbang ketiga adalah konstruksi sebesar 15,02 % atau sebesar 7,690 triliyun rupiah. Permasalahan yang akan dihadapi oleh pemukiman perkotaan (urban living) adalah peningkatan populasi wilayah perkotaan ( United Nation, 2011). Sudah pasti wilayah perkotaan akan banyak mengalami masalah dari sisi tanah, ekonomi, pemukiman, sampah, budaya, administrasi pemerintahan, pengangguran, kualitas hidup, 3 kemacetan, persaingan yang semakin keras. Oleh sebab itu ide smart city ini sangat baik untuk menyelesaikan permasalahan perkotaan (urban). Komponen pembentuk terwujudnya Smart City adalah 1) Smart Governance, 2) Smart environment, 3) Smart Living, 4) Smart Mobility, 5) Smart Economy, dan 6) Smart People.

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    86 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us