PROFIL KETUA-KETUA DPR RI SEJAK TAHUN 1945 SID AGUSTUS 1999 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 1999 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Keterbatasan buku-buku me• ngenai Dewan Perwakilan Rakyat sangatlah disadari, apalagi buku-buku yang dapat memberikan informasi mengenai mereka yang pernah duduk didalamnya. Padahal, buku semacam itu dapat bercerita banyak tentang . suatu zaman dan kita dapat menarik semangat dan hikmah yang terkandung di dalamnya. Dan melalui buku pula kita dapat memberikan penghargaan kepada mereka · yang memang pantas mendapatkannya. Oleh karena itu saya merasa gembira dengan hadirnya buku mengenai profil Ketua-ketua DPR dari periode 1945 sampai sekarang. Walaupun berupa sebuah buku kecil yang sederhana, namun setidaknya merupakan buku pertama oleh Sekretariat Jenderal DPR RI yang berusaha untuk mengkompilasikan informasi tentang sosok-sosok mereka 111 dari .berbagai sumber yang pernah mengetuai Lembaga Legislatif ini. Membaca buku ini, seperti mernutar film dalam benak, dengan kita sebagai sutradaranya dan petikan profil dalam buku kecil ini sebagai plotnya. B uku ini mencoba untuk jauh dari kesan menggurui ataupun mengkultuskan pribadi tertentu. Akhirnya, terima kasih kepada semua pihak yang telah menyelesaikan buku ini dan saya berharap semoga di masa mendatang akan melimpah khasanah pustaka mengenai Dewan Perwakilan Rakyat, tentunya yang bermutu dan dapat dipertanggung-j awabkan Wassalamu'alaikum Wr. Wb. SEKRETARIS JENDERAL. DPR RI, DRS. AFIF MA'R-OEF lV DAFTAR ISi Halaman I. Kata Pengantar Hl 2. MR. KASMAN SINGODIMEDJO I 3. SUTAN SYAHRIR 9 4. S U P E N O 19 5. MR. ASSAAT 25 6. MR. SARTO NO 33 7. K.H. ZAINUL ARIFIN 41 8. H. ARUDJI KARTASASMITA . 49 9. I.G.G. SUBAMIA 55 10. Laksda TNI (L) MURSALIN D.M. 61 11. Brigjen. PROF. DR. TEUKU SYARIEF THAYEB.. 67 12. K.H. ACHMAD SYAICHU 73 13. K.H. DR. IDHAM CHALID 83 14. H. ADAM MALIK...................................................... 93 15. Jenderal (Purn) DARYATMO 101 16. Jenderal (Purn) H. AMIR MACHMUD..................... 109 17. Letjen (Purn) H.M. KHARIS SUHUD 119 18. Letjen (Pum) H. WAHONO 129 19. H. HARMOKO 139 20. KEPUSTAKAAN. 153 KETUA KNIP PERIODE 29 AGUSTUS 1945 - 17 OKTOBER 1945 I MR. KASMAN SINGODIMEDJO 2 MR. KASMAN SINGODIMEDJO KETUA KNIP PERIODE 29 AGUSTUS 1945 SID 17 OKTOBER 1945 Pada masa revolusi dulu, dan bahkan juga sekarang, proses rekruitmen pejabat pemerintah seringkali mengundang perdebatan tersendiri. Setiap kelompok menginginkan agar dapat terwakili. Dari sekian banyak tokoh-tokoh yang diangkat Presiden Sukarno pada saat itu, ada beberapa yang dianggap mewakili kalangan Islam, satu diantaranya adalah Mr. !:asman Singodimedjo sebagai ketua Komire Nasional Ind .nesia Pusat (Dewan Perwakilan Rakyat) yang diben .ik segera setelah kernerdek aan Indonesia. Mr. Kasrnan Sin, odimedjo yang berlatar belakang Muhammadiyah yang kental ini dilahirkan di Purworejo pada tanggal 25 Februari 1908. Seperti beberapa pemimpin nasional lainnya. Kasrnan berpendidikan barat dan pernah menjadi Ketua Jong lslamiten Bond di tahun 1930-1935. Karena latar belakang itu barangkali kemudian Jepang meminta Kasman untuk menjadi daidantjo (komandan batalyon) Pembela Tanah Air (PETA) di Jakarta. Karena 3 melihat bahwa dengan posisi itu ia dapat berbuat sesuatu bagi tercapainya suatu kemerdekaan, maka Kasman menerima tawaran tersebut. Sebagai daidantjo, Kasman aktif melatih militer bagi masyarakat dari beragam golongan; guru, hakim, mahasiswa, dan lain-lain. Sukarno dan Hatta pun sempat mengikuti latihan dibawah pimpinan Kasman. Pada rnasa itu diantara pernirnpin batalyon Jain Kasman cukup disegani dan dianggap senior, tak heran kemudian dia menjadi ketua BKR pertama, yang merupakan cikal bak a l ABRI. Kepemimpinan Kasman cukup menonjol. Oleh sementara orang, seperti Jenderal Nasution , dihari-hari aw al kemerdekaan, Kasman dapat disetarakan dengan pernimpin nasional Sukarno dan Hatta. Namun jabatan sebagai ketua KNIP tidak lama disandangnya. Pada sidang II KNIP yang berlangsung di balai Muslimin Jakarta Kasman dijatuhkan dengan tuduhan sebagai kolaborator d an mengingkari janji untuk mengerahkan pasukan dan rakyat guna merebut kekuasaan saat detik-detik menjelang proklamasi kemerdekaan. Kernudian, nama Sjahrir dimunculkan untuk rnengganti Kasrnan. 4 Menolak segala tuduhan tersebut, Kasman rnengakui 111e111ang ada perbedaan antara dirinya dan para pernuda yang sangat bersemangat. Sebagai bekas pimpinan militer Kosman terbiasa untuk memperhitungkan segala sesuutunyu dengan matang, apalagi bila menyangkut soal nyawa. Bahkan Kasman sempat pula diinterogasi oleh Jenderul Jepang, gara-gara PETA menolak menyerahkan senjata kepada Jepang seperti yang diperintahkan. Kasman sendiri rnenjadi ketua KNIP bukan lantaran dia pernah rnenjadi daidantjo PETA, namun karena ia salah sutu pernimpin bangsa yang terkemuka saat itu. Sedangkan tuduhan sebagai kolaborator Jepang karena ia pernah menjadi daidantjo, maka hampir semua pemimpin nasional, juga Sukarno dan Hatta, pernah pula bekerjasama dengan pemerintah Jepang. Memang harus dibedakan antara mereka yang bekerjasama untuk tujuan mewujudkan kemerdekaan Indonesia dengan mereka yang bekerjasama untuk kepentingan pribadi. Walaupun jabatan ketua KNIP tidak lama dijabatnya, namun Kasman yang dikarunia umur panjang ini, meninggal tahun 1983, adalah salah seorang pemimpin kritis yang muncul karena tuntutan perjuangan bangsa. 5 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Mr. R. KASMAN SINGODIMEDJO Jabatan · Ketua KNIP Tempat/Tgl. Lahir Purworejo, 25 Pebruari 1908 Agama Islam Pendidikan 1939_ Rechts Hogeschool .Doctoraal ex Sociologisch Econornisch Richting Riwayat Pekerjaan/Jabatan : Tahun 1933 - 1940 : 1. Mengajar di Mulo Kesatrian: 2. Mulo Pendidikan Islam; 3. Mulo HIK; 4. AMS. Muhammadiyah; 5. Mualimin Mualimat Muhammadiyah; Tahun 1941 - 1945 : a. Kepala Afdeling Landbouw-Voorlichting en Binnenvisserij v.d. Dient v.d Landbouw di Jakarta b. Landbouw Consulent c. Yontoo Gizytoo 6 d. Daidantjo PETA e. Anggota PPKI Tahon 1945-1948 : a. Ketua BKR Pusat b. Ketua Komite Nasional Pusat di Jakarta c. Jaksa Agung RI d. Kepala Bagian Kehakiman Tentara pada Kementerian Pertahanan e. Menteri Kehakiman menggantikan Mr. Suwandi dalarn Kabinet St. Sjahrir. f. Lector Universiteit [slam Indonesia di Yogyakarta g. Juru Bicara Pemerintah Darurat RI di Jawa Tahon 1949-1950 : a. Penasehat Delegasi RI ke KMB b. Ana��z ota BP KNIP c. Wakil Dewan Faculteit Hukum di Universiteit · Islam di Yoz�-v akarta d. Anggota DPR RI (Negara Kesatuan) 7i Riwayat Organisasi Masyarakat : Tahun 1923-1935 Sebagai Troepscornmandant Blauwe Troep N .I. P. V. Pengurus Jong Java Ketua Umum Pengurus Besar Jong lslamienten Bond Penegak dah Ketua Pengurus Besar Na ti n aal Indonesische Padvinderij Jong Islarnienten Bond. Tahun l 939 - 1941 Ketua Muhammadiyah Wilayah Jakarta Anggota Djumaatussolah Anggota Bouweredietcooperatie Setya U saha Anggota Persatuan Warung Bangsa Indonesia (PERWABI) Di Jakarta. 8 cftf Tlf;1/ cfJ lf!IRIR KETUA KNIP PERIODE 17 OKTOBER 1945 - NOPEMBER 1945 9 �- SUTAN SYAHRIR 10 SUTAN SJAHRIR KETUA KNIP PERIODE 17 OKTOBER 1945 - NOPEMBER 1945 "Jangan bicara tentang kebebasan dan kernerdekaan, bila hatimu sendiri tidak bebas dan tidak pula merdeka. Kernerdekaan dan kebebasan individu itu merupakan hak asasi manusia. Bisakah engkau rnenghargai kebebasan dan kemerdekaan manusia lain, sedang hati nuranimu sendiri terbelenggu?" Penggalan kalimat yang berlaku sepanjang zaman tersebut diambil dari surat Sjahrir ketika ia berada di pembuangannya di pulau Banda. Pahlawan nasional ini memang digarnbarkan sebagai sosial-demokrat yang senantiasa setia pada cita-citanya dan senantiasa besar pengabdiannya kepada rakyat dan bangsa Indonesia apapun pengorbanan atas pilihannya. la yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia, akhirnya disekap dalam tahanan dalam negara Indonesia yang merdeka dan meninggal dalam status tahanan, Tidak heran semangatnya selalu menjadi inspirasi dan pelajaran yang berharga tentang apa artinya kemerdekaan. l l Sutan Sjahrir atau biasa disebut 'Sjahrir' saja, dilahirkan pada tanggal 5 Maret 1909 di kota Padang Panjang, _ Surnatera Barat, anak ke delapan dari keluarga Moh. Rasyad Gelar Maha Raja Sutan, Ayahnya berasa] dari kota Gadang (Bukit Tinggi) terakhir menjabat Jaksa Kepala di Pengadilan Negeri (Landraad) Medan. Sejak masa pelajumya, Sjahrir muda, dari ELS (Europeesche Lagere Schol), MULO, dan AMS, seperti juga Sukarno, dikenal sangat kritis aktif berorganisasi. Walaupun demikian, Sjahrir yang berperawakan kecil, dikenal sebagai "bung kecil yang berjiwa besar, bukan tipe emosional, tidak juga berapi-api. terkadang ia kaku bila menghadapi pekerjaan penting dan gaya bicaranya ketus, menunjukkan sikap dan pendapatnya yang tegas. Namun ia bisa juga sangat ramah. dan selalu senyum. Wibawanya sebagai pemimpin sudah tampak sejak muda dan diakui oleh teman-temannya saat itu. Sjahrir juga sangat demokratis, terbukti tidak pernah membenci orang• orang Belanda, bahkan dia berkawan akrab dengan beberapa pelajar Belanda. Bagi Sjahrir nasionalisme yang diyakininya bukan paham kebangsaan yang sempit. Yang dibencinya adalah paham politik imperialisme dan kolonialisme bangsa Belanda yang dilihatnya sebagai ketidak-adilan, ketidakjujuran, dan ketidakbenaran pemerintah penjajah 12 Belanda saat itu, karena telah memerosotkan tingkat kehidupan rakyat Indonesia. Pengalaman kuliah di Belanda dan aktif di orgarusast telah mempertajarn pandangannya mengenai Kemerdekaan dan Politik Iuar negeri. Bermula dari organisasi "Perhimpunan Indonesia", sebagai ketua menggantikan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages160 Page
-
File Size-