MOTIVASI PENGUNJUNG MELAKUKAN LEISURE and RECREATION DI DAYA TARIK WISATA MALIOBORO, YOGYAKARTA Abstract

MOTIVASI PENGUNJUNG MELAKUKAN LEISURE and RECREATION DI DAYA TARIK WISATA MALIOBORO, YOGYAKARTA Abstract

Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 9 No 1, 2021 MOTIVASI PENGUNJUNG MELAKUKAN LEISURE AND RECREATION DI DAYA TARIK WISATA MALIOBORO, YOGYAKARTA Ni Komang Otami Astuti Widiandari a, 1,Saptono Nugroho a, 2 1 [email protected], 2 [email protected] a Program Studi Sarjana Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, Jl. Dr. R. Goris No 7, Denpasar, Bali 80232 Indonesia Abstract Shopping center Malioboro offers a variety of souvenirs typical of Yogyakarta such as shirts, batik, blankon, sandals, and various types of handicrafts. In addition, Malioboro also serves as a culinary center with stalls along the street serving typical food and beverages at very cheap prices. Malioboro also has old buildings of Dutch colonial heritage. This research is located at Jalan Malioboro, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta City, Special region of Yogyakarta. The aims of this research to understand the attraction, accessibility, amenities, and ancillary also the tourist motivations in this tourist destination. The accidental sampling technique using for informants to collecting data. This research uses qualitative methods with techniques of observation, interview, questionaire, and documentation study. The data analysist technique used descriptive qualitative analysis. The research finds that many variety of attractions (culinary, shopping tour, building architecture, and street artists), accesibility (by transportation and information), amenities (hotels and tourism support facilities) and ancillary (UPT and merchant associations) existed in Malioboro. The motivation of visitors divided by two factors that is the push factor (out of saturation and curiosity) and pull factor (images owned, cheap prices provided, and the atmosphere offered by Malioboro). Keywords: Tourist Motivations, Leisure and Recreation, Malioboro I. PENDAHULUAN Selain itu, Malioboro juga menjadi pusat kuliner Kota Yogyakarta merupakan ibu kota dengan adanya warung-warung disepanjang jalan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menjadi yang menyuguhkan sajian (makanan dan minuman) tempat atau pusat berjalannya pemerintahan. Kota khas dengan harga yang sangat murah. Malioboro Yogyakarta berada pada urutan ketiga sebagai kota juga memiliki bangunan-bangunan tua peninggalan terbesar di wilayah Pulau Jawa bagian selatan kolonial Belanda. Hal ini menjadi potensi atau daya setelah Bandung dan Malang menurut jumlah Tarik yang ditampilkan Malioboro kepada para penduduknya (Kementerian Pekerjaan Umum dan pengunjung. Perumaha Rakyat, 2016). Kota yang dikenal sebagai Kota Gudeg ini Adapun penelitian sebelumnya yang terkait, memiliki potensi yang tak kalah menarik jika yang pertama ditulis oleh Kurniawan (2007) dengan dibandingkan daerah-daerah wisata lainnya judul penelitian “Status dan Peran Malioboro Mall sehingga mampu mendatangkan banyak wisatawan, Sebagai Objek Wisata Belanja”. Peneliti di mana kearifan budaya lokal masih begitu tampak menggunakan kuesioner sebagai metode penelitian di tengah kehidupan modern saat ini. Mengunjungi yang ditujukan untuk pengunjung dan wawancara kota Yogyakarta adalah salah satu pilihan terbaik kepada pengelola Malioboro Mall dan penduduk jika ingin mempelajari budaya Jawa yang mana lokal. Tujuan ditulisnya jurnal ini untuk mengetahui masih dipertahankan. Selain budaya, Yogyakarta apa tujuan utama wisatawan datang ke Malioboro juga menampilkan kekayaan bentang alam dalam Mall. Acuan kedua diberi judul “Leisure, Rekreasi, pengembangan pariwisatanya mulai dari Pariwisata Dalam Berbagai Dimensi Metropolitan” pegunungan hingga pantai, serta berbagai bentuk oleh Gunawan (2007). Kasus pada penelitian ini bangunan-bangunan masa prasejarah yang dimiliki. dilatarbelakangi oleh kota metropolitan sebagai Terdapat banyak tempat wisata menarik pusat perekonomian dan industri yang telah yang dimiliki Yogyakarta, salah satunya adalah memiliki kepadatan penduduk dan kesibukan Malioboro. Jalan sepanjang 2,5 kilometer ini masing-masing individu ataupun kelompok hingga merupakan salah satu tempat populer di Yogyakarta menyebabkan rasa kebingungan penduduk kota dan selalu ramai dikunjungi para pelancong. metropolitan dalam menghabiskan leisure dengan Berlokasi dekat dengan Keraton Yogyakarta dan kegiatan rekreasi. Maka dari itu penelitian ini merupakan garis imajiner yang menghubungkan menghasilkan bagaimana pemanfaatan leisure yang antara pantai Parangtritis, Keraton Yogyakarta, dan dilakukan oleh penduduknya dan kegiatan yang Gunung Merapi. Malioboro sebagai pusat wisata akan dilakukan. Acuan terakhir berjudul “Analisis belanja menawarkan berbagai macam oleh-oleh Kepuasan Wisatawan Terhadap Daya Tarik Wisata khas Yogyakarta seperti souvenir berupa kaos, batik, Malioboro Kota Yogyakarta” yang telah diteliti oleh blankon, sandal, dan berbagai jenis kerajinan tangan. Baharuddin et al (2016). Para peneliti menggunakan 158 Jurnal Destinasi Pariwisata p-ISSN: 2338-8811, e-ISSN: 2548-8937 Vol. 9 No 1, 2021 kuisioner sebagai metode penelitian yang ditujukan atraksi wisata, bandara, transportasi, waktu dan untuk wisatawan yang datang dan wawancara biaya yang dapat menunjang wisatawan menuju ke langsung terhadap wisatawan. Tujuan ditulisnya daerah tujuan wisata. Amenity (amenitas) jurnal ini untuk mengetahui kepuasan wisatawan merupakan fasilitas pendukung kegiatan pariwisata terhadap daya tarik wisata Malioboro. yang bertujuan memberikan kenyamanan terhadap wisatawan seperti akomodasi, pusat kesehatan, Dalam penelitian ini memakai lima konsep informasi dan komunikasi, ketersedian air bersih, untuk menganalisis permasalahan, yaitu konsep listrik dan lain sebagainya. Ancilliary (kelembagaan) leisure and recreation (Murvey 1974, Kelly,1982). merupakan komponen atau tatanan antara anggota Leisure yang sebenarnya adalah suatu kebebasan masyarakat yang mengikat dan diwadahi oleh suatu untuk pengembangan diri yang terekspresikan organisasi dan merupakan sistem sosial yang dalam satu kegiatan. Recreation adalah “kegiatan melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu. atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang memberikan kepuasan dan II. METODE PENELITIAN kenikmatan pribadi. Penelitan berlokasi di Kawasan Malioboro yang terletak di Jalan Malioboro, Sosromenduran, Konsep Motivasi menurut Pitana dan Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Gayatri (2005), khususnya dibidang pariwisata, Yogyakarta. Jenis data dipakai berupa data motivasi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor kuantitatif dan data kualitatif (Bungin, 2007). internal (motivasi intrinsic) dan faktor eksternal Sumber data utama adalah data primer dan (motivasi ekstrinsik). Motivasi intrinsic ini beracu sekunder (Bungin, 2017). pada diri wisatawan itu sendiri yang bisa dijelaskan Metode penelitian yang digunakan adalah dalam teori hirarki kebutuhan milik Maslow yaitu metode kualitatif dengan teknik-teknik kualitatif diantaranya kebutuhan fisiologis, kebutuhan (Anom, dkk., 2019). Teknik penentuan informan keamanan, kebutuhan akualisasi diri, dan kebutuhan dengan incidental sampling (Sugiyono, 2013). Teknik prestise. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang pengumpulan data observasi (Suryawan, dkk., terbentuk oleh faktor dari luar seperti norma sosial, 2017), wawancara penggunaan kuesioner pengaruh dan tekanan keluarga, situasi kerja yang menunjang data kualitatif (Sugiyono, 2009; terinternalisasi, yang kemudian berkembang Arikunto, 2014) dan dokumentasi (Sugiyono,2014). menjadi kebutuhan psikologis. Teknik analisis data, menggunakan teknik analisis Konsep pengunjung menurut International deskriptif kualitatif (Nawawi dan Martini, 1996). Union Of Official Travel Organization (IUOTO) (2014), pengunjung yaitu setiap orang yang datang III. HASIL DAN PEMBAHASAN ke suatu negara atau tempat tinggal lain dan Bedasarkan hasil dilapangan, dapat diperoleh biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk hasil berupa profil daya tarik wisata malioboro dan melakukan pekerjaan yang menerima upah. motivasi pengunjung di malioboro. Konsep wisata belanja adalah kegiatan 3.1 Profil Daya Tarik Wisata Malioboro perjalanan yang dilakukan seseorang atau 3.1.1 Atraksi sekelompok orang pada saat berwisata, bukan Malioboro sebagai ikon kota Yogyakarta sekedar jalanjalan tetapi juga untuk membeli selalu ramai dikunjungi baik siang hari maupun keperluan yang dibutuhkan. Wisata belanja disebut malam hari. Atraksi yang disuguhkan Malioboro sebagai kegiatan wisata yang memanfaatkan antara lain adalah sebagai berikut : kawasan komersial perdagangan retail sebagai 1. Wisata Kuliner tempat rekreasi untuk tujuan berkunjung dan Warung-warung berjejer sepanjang jalan beraktivitas berbelanja untuk kebutuhan berwisata Malioboro beroperasi selama kurang lebih (Ismayanti,2011:159). 24 jam. Warung-warung milik masyarakat Yogya yang tergabung dalam beberapa Konsep komponen pariwisata merupakan asosiasi pedagang dan berada di bawah penggolongan potensi wisata yang dimilki Desa naungan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Wisata Kerta dengan konsep 4A, komponen Malioboro ini menyajikan berbagai kuliner potensi wisata tersebut terdiri dari attraction, Nusantara baik makanan maupun minuman. accessibility, amenity dan ancilliary (Cooper dkk, Berdasarkan ketentuan UPT yang 1995). Attraction (atraksi) adalah daya tarik suatu bertanggungjawab dalam pengelolaan destinasi seperti kesenian sedangkan aktivitas Malioboro, para pedagang telah dibuatkan adalah apa saja yang dapat dilakukan wisatawan jadwal operasi untuk siang dan malam hari. di daerah tujuan wisata. Accessibility (aksesibiltas)

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    7 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us