KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA: Kajian Sejarah Perjalanan KAMMI Sebagai Gerakan Mahasiswa Masa Reformasi Arief Pandu Wijonarko 104022000793 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA: Kajian Sejarah Perjalanan KAMMI Sebagai Gerakan Mahasiswa Masa Reformasi Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Mencapai Gelar S1 di Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam Oleh: ARIEF PANDU WIJONARKO NIM. 104022000793 Dibawah Bimbingan Pembimbing Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag NIP.150227883 FAKULTAS ADAB DAN HUHUMANIORAMANIORAMANIORAMANIORA JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHIDAYATULLAHHHH JAKARTAJAKARTAJAKARTA 200920092009 PENGESAHAN SIDANG MUNAQASYAH Menyatakan skripsi yang berjudul “KESATUANKESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA: Kajian Sejarah Perjalanan KAMMI Sebagai Gerakan Mahasiswa Masa ReformasiReformasiReformasi”Reformasi telah diujikan dalam sidang munaqasah di Fakultas Adab dan Humaniora pada tanggal 25 Nopember 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program Strata satu (S-1) pada jurusan Sejarah dan Peradaban Islam. Jakarta 25 Nopember 2009 Ketua merangkap Anggota Sekretaris merangkap Anggota Drs. H. Ma’ruf Misbah, MA. Drs. Usep Abdul Matin, MA, MA. NIP. 19591222 199103 1 003 NIP. 150 288304 Penguji Pembimbing Drs. Tarmizy Idris, MA. Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, M.Ag. NIP. 19601212 199003 1 003 NIP. 19560817 198603 1 006 ABSTRAKSI Kata perlawanan menjadi tema sentral gerakan mahasiswa 1998, ketika Orde Baru telah berkuasa selama 32 tahun lamanya dan tetap angkuh untuk mempertahankan kekuasaan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah dirasakan begitu lama khususnya oleh rakyat miskin kala itu. Mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari kalangan menegah ke bawah merasakannya langsung dan terkena dampaknya. Banyak di antara mereka yang terpaksa mengambil cuti karena tidak mencukupi biaya kuliah. Di masa-masa sebelum terjadinya reformasi di Indonesia pernah terjadi dan diwarnai dengan pasang surut gerakan dan siklusnya yang berbeda-beda, gerakan politik mahasiswa yang ada pada tahun 1974 adalah yang puncak gerakan protesnya terkenal dengan tragedi Malapetaka Lima belas Januari (Malari). Yaitu menentang kedatangan Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka, ke Indonesia. Aktifitas gerakan protes juga masih dilakukan oleh mahasiswa sepanjang 1977- 1978, aktifis mahasiswa pada saat ini justru lebih berani lagi dibanding sebelumnya, yaitu menuntut mundur Soeharto dari jabatannya sebagai Presiden, dan ini adalah gerakan pertama mahasiswa pada pemerintahan Soeharto yang menuntut mundur seorang Presiden. Sikap protes itu pun dijawab oleh pemerintah dengan pendudukan kampus oleh pasukan militer, hingga para tokoh mahasiswa ditangkapi dan diadili. Ada berbagai faktor yang telah mendorong mahasiswa memunculkan berbagai kelompok studi tersendiri dalam memahami keadaan sosial masyarakat, hal-hal seperti inilah yang telah memberikan peluang pada kelompok-kelompok mahasiswa Islam berasal dari kampus sekuler seperti UI, ITB, IPB, dan UGM menemukan kembali ruh ideologisnya, yakni Islam. Maka kehidupan kampus yang sarat dengan istilah BUTA PESTA (buku cinta dan pesta) menjadi BUNGA DAKWAH (buku ngaji dan dakwah) yang bermula dari lingkar kajian yang khas mereka miliki yang biasa disebut Usrah. Perkembangan ideologisasi inilah yang mendorong mahasiswa untuk memprotes kebijakan pemerintah yang melegalisasi perjudian atas nama Sumbangan Dana Sosial Berhadiah. Dan juga menentang pelarangan Jilbab yang terjadi di sekolah-sekolah negeri. Kelompok seperti merekalah yang mengintregasikan antara masjid dan kampus yang sebelumnya masjid hanya tempat ritual ibadah semata. Pada akhir 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi panjang yang sangat menyulitkan. Hal ini juga yang mendorong kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Lembaga-lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) untuk membincangkan masalah krisis di Indonesia, untuk turun menyuarakan suara masyarakat. Perbincangan itu pun tidak menemui keputusan sehingga pembahasan dilanjutkan di luar forum setelah FSLDKN selesai lalu membuat muktamar dan terbentuklah KAMMI sebagai komite aksi para aktifis dakwah kampus. KATA PENGANTAR Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat- Nya kepada penulis, terutama nikmat Iman, Aslam, kesehatan, dan Waktu yang telah penulis lalui dalam penulisan skripsi ini. Sholawat dan Salam tidak lupa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sahabat, keluarga dan para pengikutnya yang mudah-mudahan senantiasa taufik dan hidayah-Nya. Amin. Sehubungan dengan rampungnya penulisan skripsi ini, tidak lupa penulis menghaturkan rasa syukur dan terima kasih yang tiada terkira kepada: 1. Rasa syukur dan permohonan ampunan yang sangat kepada Allah SWT atas segala nikmat waktu dan peluang yang diberikan oleh-Nya dan atas segala dosa yang penulis perbuat, dan sholawat serta salam kepada Nabi besar Muhammad SAW. 2. Kepada Ibu dan Bapak di rumah yang tak kenal letih demi masa depan anak- anaknya, dan terus berjuang walaupun dalam kondisi yang sedang tidak sehat. 3. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Bpk. Dr. H. Abdul Chair, MA. 4. Kepala Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Drs. H. Ma’ruf Misbah, MA., dan Sekretaris Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Bpk. Usep Abdul Matin MA, MA. 5. Dosen pembimbing skripsi, Bpk. Dr. H. Abd. Wahid Hasyim, MA. dan dosen penguji sidang skripsi Bpk. Drs. Tarmizy Idris, MA. atas waktu dan kesediaannya. 6. Dosen-dosen jurusan Sejarah dan Peradaban Islam yang telah mengajar penulis dan memberikan ilmunya. 7. Kepada teman-teman yang ada di Fakultas Adab dan Humaniora yang terus memberikan semangat, Krishadi, Syahru Ramdhani, Muhakik, Abdurrohim (IPI) Abdurrohim (BSI), Reni Sintawati, Bety Wijayanti, Rose Febrian Ciptaning, Lia Amalia, Fadhilatul Muharrom, Isti’ana Nurmaulidawanti, dan lain-lain. 8. Kepada teman-teman kelas di Jurusan SPI. Yudhi, Mantik Aziz, Rasyid Apridha, Khaerudin, Fathul Yakin, Ujang, sebagai teman canda. Reivendra, Aditya Pratama, Syarif Hidayatullah, Ade Faizal Alam, sebagai teman berdiskusi yang cerdas. Mujib Hardiyan Syah, Ahmad Arif, Samsul Umar, Willy Ahmadi, sebagai teman bersama pelepas penat. 9. Teman-teman yang ada di KAMMI komisariat UIN Jakarta. 10. Tidak lupa juga terima kasih kepada Rijalul Imam Ketua KAMMI Pusat, yang juga sebagai sarjana di Jurusan SPI Fakultas Adab UIN Jogja sehingga memiliki semangat akademis yang sama, dan sebagai mitra diskusi yang jenius. 11. Terima kasih kepada ketua-ketua KAMMI komisariat UIN Jakarta yang telah penulis temui, Mustofa Makhdor (PPI-FUF, 2005-2006), Imam Hadi Kurnia (PH- FSH, 2006-2007), Ahmad Syahril (TI/SI-FST, 2007-2008), Rico Chandra (PPI-FUF, 2008-2009), Imron Hasyim (SS-FSH, 2009-2010). Dan sukses selalu untuk ketua KAMMI komisariat UIN Jakarta selanjutnya. Jakarta 25 Nopember 2009 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………….. i KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. ii DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………. 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah …………………………………………. 8 C. Kajian Pustaka Terdahulu ……………………………………………………... 9 D. Metodologi Penelitian …………………………………………………………. 12 E. Sistematika Penulisan …………………………………………………………. 13 BAB IIBAB II GERAKAN MAHASISWA MUSLIM DALAM LINTASAN SEJARAHNYA A. Latar Belakang Lahirnya Gerakan Mahasiswa Muslim ……………………….. 15 B. Ragam Gerakan Mahasiswa Muslim …………………………………………... 21 C. Visi Keagamaan dan Kebangsaan Gerakan Mahasiswa Muslim ………………. 24 D. Tokoh dan Tujuan Pendirian Organisasi Gerakan Mahasiswa Muslim ………... 26 BAB IIIBAB III KAMMI SEBAGAI GERAKAN MAHASISWA MUSLIM MASA REFORMASI A. Kondisi Politik dan Keagamaan Masa Reformasi ……………………………... 28 B. Gerakan Mahasiswa Muslim Masa Reformasi …………………………….…... 38 C. Akar Gerakan KAMMI Sebelum Masa Orde Reformasi …………………..….. 40 BAB IVBAB IV PROGRAM KAMMI SEBAGAI GERAKAN MAHASISWA MUSLIM ERA REFORMASI A. Ideologi dan Kaderisasi KAMMI …………………………………………….... 43 B. Dinamika Kepemimpinan KAMMI …………...………………………………. 56 C. Berbagai Kegiatan KAMMI ………………………………………………….... 60 D. Hubungan KAMMI dengan Lembaga Politik dan Keagamaan ………………... 68 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………………………….. 72 B. Saran-saran ……………………………………………………………………... 73 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 75 BBBABBAB IAB I PENDAHULUAN F. LATAR BELAKANG MASALAH Kata perlawanan menjadi tema sentral gerakan mahasiswa 1998, ketika Orde Baru telah berkuasa selama 32 tahun lamanya dan tetap angkuh untuk mempertahankan kekuasaan. Krisis ekonomi yang berkepanjangan telah dirasakan begitu lama khususnya oleh masyarakat miskin kala itu. Mahasiswa-mahasiswa yang berasal dari kalangan ekonomi menegah ke bawah yang juga merasakannya langsung dan terkena dampaknya. Banyak di antara mereka yang terpaksa mengambil cuti karena tidak mencukupi biaya kuliah.1 Dalam perspektif sejarah Indonesia, patisipasi mahasiswa bukanlah hal yang baru dan asing. Setidaknya dapat kita lihat dari berbagai peristiwa yang terjadi dalam peristiwa-peristiwa politik mahasiswa terhadap kekuasaaan yang berlangsung dari rezim ke rezim yang pernah berkuasa di Indonesia. Dari peristiwa-peristiwa tersebut dalam dapat diketahui bagaimana heroiknya kisah-kisah mahasiswa yang menentang kebijakan-kebijakan Soekarno pada waktu itu (1966) yang dirasakan akan merugikan dan berpengaruh buruk terhadap masyarakat. Bersama ABRI dan
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages91 Page
-
File Size-