![Anadara Granosa) DI PERAIRAN PANIPAHAN KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS KABUPATEN ROKAN HILIR](https://data.docslib.org/img/3a60ab92a6e30910dab9bd827208bcff-1.webp)
JURNAL KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cr PADA AIR, SEDIMEN DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PERAIRAN PANIPAHAN KECAMATAN PASIR LIMAU KAPAS KABUPATEN ROKAN HILIR OLEH SYAHRUL ANWAR NIM. 1404110074 JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2020 Kandungan Logam Berat Pb dan Cr Pada Air, Sedimen Dan Kerang Darah Di Perairan Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau Oleh Syahrul Anwar1), Sampe Harahap2), Budijono2) 1. Program Sarjana Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikana dan Kelautan, Universitas Riau 2. Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikana dan Kelautan, Universitas Riau Koresponden: [email protected] ABSTRACT Logam-logam berat di dalam air mungkin terakumulasi dalam sedimen juga di organisme bentik seperti kerang. Untuk mengetahui kandungan Pb dan Cr ini, telah dilakukan penelitian pada Mei 2019. Sampel air, sedimen dan kerang darah diambil dari 3 lokasi pengambilan sampel, di wilayah dekat dengan mangrove (S1), di kawasan industri galangan kapal dan pemukiman penduduk (S2) dan kawasan pelabuhan serta pemukiman penduduk (S3). Pengambilan sampel dilakukan 3 kali, sekali/ 2 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan Pb dan Cr dalam air adalah 0,029 mg/L dan 0,007 mg/L, sedimen adalah 0,535 mg/kg dan 0,204 mg/kg dan kerang adalah 0,114 mg/kg dan 0,020 mg/kg. Di semua lokasi air tercemar namun kerang masih aman untuk dikonsumsi karena kandungan logam berat masih dibawah ambang batas. Kata Kunci : Organisme Bentik, Sedimen, Kerang, logam, Pb Cr Pb and Cr content in water, sediment and blood clams (Anadara granosa) from the Panipahan Waters, Pasir Limau Kapas Subdistrict, Rokan Hilir Regency, Riau Province By Syahrul Anwar1), Sampe Harahap2), Budijono2) 3. Undergraduate Program of Aquatic Resources Management, Fishery and Marine Science Faculty, Riau University 4. Aquatic Resources Management, Fishery and Marine Science Faculty, Riau University Correspondent: [email protected] ABSTRACT Heavy metals in the water might be accumulated in the sediments as well in the benthic organisms such as clam. To understand the Pb and Crcontent, a research has been conducted on May 2019.The water, sediment and clam sampleswere taken from 3 sampling sites, in the area close to mangrove (S1), around the shipyard and settlement area (S2) and around the port and settlement area (S3). Samplings were conducted 3 times, once / 2 days.Results shown that Pb and Cr content in water was 0.029 mg/L and 0.007 mg/L, in the sediment was 0.535 mg/kg and 0.204 mg/kg and clam was 0.114 mg/kg and 0.020 mg/kg respectively. The water in all sampling sites can be categorized as polluted, but the heavy metal concentration in the clam obtained from the sampling areas were lower than the safety standard issued by the Indonesian Government, and it might be consumed safely. Keywords: benthic organisms, sediment, bivalve, heavy metal 1 PENDAHULUAN (Sudarmaji, 2006). Hal ini perlu Desa Panipahan merupakan salah diwaspadai terhadap biota yang hidup satu desa pesisir yang ada di Kecamatan menetap dan bergerak lambat di Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan sedimen, karena akan memiliki peluang Hilir, Provinsi Riau. Masyarakat di desa besar untuk terkontaminasi oleh logam ini melakukan beragam aktivitas seperti berat. Salah satu biota yang berpeluang transportasi air, pelayaran kapal-kapal terkontaminasi adalah jenis bivalva, domestik dan kapal nelayan, pelabuhan, seperti kerang darah (Anadara granosa). perikanan, pertanian, pemukiman padat Sejauh ini di Panipahan belum ada penduduk dan pengisian bahan bakar dilakukan penelitian tentang logam berat kapal yang kemudian sisanya masuk di desa Panipahan, sehingga minim keperairan merupakan salah satu sumber informasi. Oleh karena itu peneliti pencemaran logam berat. Menurut melakukan penelitian mengenai Azhar (2012), sumber kontaminasi kandungan logam Pb dan Cr pada timbal (Pb) terbesar dari manusia adalah kerang darah (Anadara granosa) di bensin beradiktif timbale untuk bahan Perairan Panipahan Kecamatan Pasir bakar kendaraan bermotor. Selain itu, Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir logam timbal (Pb) masuk keperairan Provinsi Riau. melalui pengkristalan diudara berupa Tujuan penelitian ini adalah untuk hasil pembakaran bensin dan jatuh mengetahui kandungan logam berat Pb melalui air hujan (Nasution dan Siska, dan Cr pada kerang darah dan 2015). Dalam penelitian Hanafi (2016), mengetahui ambang batas cemaran juga disebutkan bahwa logam Pb banyak logam berat pada kerang darah yang masuk keperairan melalui buangan air dilihat dari baku mutu serta mengetahui ballast kapal dan emisi mesin berbahan batas maksimum mengkonsumsi kerang bakar bensin yang digunakan sebagai darah perminggunya yang berasal dari anti knock pada mesin. Desa Panipahan Kecamatan Pasir Limau Aktivitas lain seperti tumpahan cat Kapas Kabupaten Rokan Hilir. dari galangan kapal, pengawetan kayu Manfaat penelitian ini adalah pada galangan kapal dan buangan rumah dapat menambah pengetahuan serta tangga dari pemukiman juga memberikan informasi bagi masyarakat mengakibatkan pencemaran logam berat khususnya masyarakat Panipahan kromium (Cr). Hal ini sesuai dengan Kecamatan Pasir Limau Kapas dan pernyataan Palar (2004) bahwa Cr menjadi tolak ukur efektifitas masuk keperairan melalui aktivitas pengendalian pencemaran perairan di manusia seperti buangan limbah industri desa Panipahan Kecamatan Pasir Limau dan juga limbah rumah tangga. Kapas Kabupaten Rokan Hilir. Kromium merupakan salah satu logam berat yang berpotensi sebagai pencemar METODE PENELITIAN akibat kegiatan pewarnaan kain pada Waktu dan Tempat industri tekstil, cat, penyamakan kulit, Penelitian ini dilaksanakan bulan pelapisan logam, baterai (Ackerley Mei s/d juni 2019 di perairan Panipahan dalam Handayani 2015). Kecamatan Pasir Limau Kapas Logam berat yang masuk kedalam Kabupaten Rokan Hilir. Analisis logam perairan suatu saat akan turun dan berat Pb dan Cr pada kerang darah mengendap didasar perairan dan bersatu dilakukan di Laboratoriaum Dinas dengan sedimen. Sehingga kadar logam Energi dan Sumberdaya Mineral. berat dalam sedimen biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan di air 2 Alat dan Bahan Specthophotometrer (AAS), HNO3, Tali raffia, Ember, Botol sampel, HClO4, Aquades. Plastik klip, Ice bok, Timbangan analitik, Hot plate, Elenmeye, Labu ukur, Kaca Lokasi Penelitian arloji, Kertas saring whatman no 41, Lokasi pengambilan sampel Thermometer, pH indicator, dalam penelitian ini dilakukan di Desa Handrefractometer, botol plastik, Sacchi Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas Kabupaten Rokan Hilir. disc, Atomic Absorption Gambar 1.Peta Lokasi Penelitian Stasiun III berada pada koordinat Pemilihan lokasi penelitian 100020’28.951”BT-2027’41.025”LU. didasarkan atas pertimbangan bahwa Lokasi ini merupakan pemukiman diperairan Penipahan telah lama menjadi padat penduduk, pelabuhan kawasan pemukiman, pelabuhan dan pendaratan kapal, jalur pelayaran aktivitas masyarakat yang terus kapal antar pulau, pengisian bahan meningkat. Penentuan stasiun bakar kapal, tempat pengisisan berdasarkan lokasi penangkapan kerang bahan bakar kapal, gudang darah oleh nelayan dimana lokasi pengolahan ikan dan aktivitas penangkapan dibagi menjadi tiga stasiun lainnya. dan kondisi daerah penelitian sesuai dengan penjelasan sebagai berikut : ProsedurPengambilanSampel Kerang Stasiun I berada pada koordinat Darah 100020’37.174”BT-2028’11.657”LU. Pengambilan sampel dilakukan Lokasi ini merupakan daerah selama 1 minggu dengan interval waktu mangrove dan beberapa pemukiman pengambilan 2 hari sekali. Pengambilan penduduk. sampel menggunakan metode line Stasiun II berada pada koordinat transek dimana tiap stasiun akan 100020’33.337”BT-2027’55.622”LU. direntangkan tali tegak lurus mengarah Lokasi ini berjarak sekitar 400 m kelaut, kemudian memasang plot dari stasiun I. Daerah ini merupakan berukuran 1m x 1m. Kerang darah yang dekat dengan tempat galangan terdapat didalam plot akan diambil kapal, pemukiman penduduk dan untuk dijadikan sampel dan dimasukkan gudang pengolahan ikan kedalam kertas sampel disimpan 3 kedalam ice box. Semua sampel yang dan krustasea lainnyaberdasarkan diambil akan dibawa ke laboratorium BSN/SNI 7387:2009, dan Direktur untuk dianalisis kandungan logam berat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Pb dan Cr. (POM) No. 0357/B/SK/VII/89 tentang batas aman cemaran logam Pb dan Cr Analisis logam berat dalam ikandan lainnya. Analisis kandungan logam berat Selanjutnya menentukan Batas Timbal (Pb) dan kromium (Cr) pada maksimum konsentrasi daribahan kerang darah secara destruksi asam pangan terkonsentrasi logam berat yang (Raimon, 1993 dalam Kristianingrum, boleh dikonsumsi per minggu 2012) dan diukur dengan AAS SNI 06- (Maksimum Weekly Intake) 6992.3-2004 untuk logam Pb dan Cr. menggunakan angka ambang batas yang Sampel uji kerang darah kemudian diterbitkan oleh organisasi dan lembaga dikeluarkan dari cangkangnya dan pangan internasional World Health diambil isi kerangnya. Timbang sampel Organitation (WHO) dan Joint uji sebanyak ± 2 g kemudian FAO/WHO Expert Committee on Food dimasukkan kedalam erlemenyer dan Additive (JEFCA). Perhitungan ditambahkan 25 ml aquades kemudian maksimum weekly intake menggunakan diaduk dengan batang pengaduk. rumus (Azhar et al, 2012): Tambahkan 5 ml sampai 10 ml HNO3 MWI = Berat Badan x PTWI pekatdan diaduk hingga bercampur rata. Keterangan: Setelah itu ditambah beberapa batu didih a. Untuk asumsi berat badan sebesar 60 dan ditutup dengan kaca arloji, kg kemudian
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages11 Page
-
File Size-