BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pay-Tv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pay-Tv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pay-tv atau televisi berbayar adalah jenis televisi yang memberikan saluran penyiaran khusus kepada pemirsa yang bersedia membayar (berlangganan) secara berkala, televisi berbayar biasanya disediakan dengan menggunakan sistem digital ataupun analog (sumber: www.publikasi.bps.go.id, diakses 1 Mei 2015). Sehingga pay-tv berbeda dengan televisi free-to-air dimana penyiarannya dilakukan secara gratis. Televisi berbayar di dunia pertama kali diperkenalkan oleh Zeinth Radio Corporation pada tahun 1949. Layanannya diberi nama Phonevision sebab cara kerjanya adalah memesan tayangan tertentu melalui telepon yang sifatnya tidak free-to-air. (Arga, 2008). Pada tahun 1953 Internasional Telemeter Corporation yang dimiliki oleh Paramount Pictures meluncurkan sebuah kombinasi antara antena dengan kabel yang menghasilkan variasi lainnya dari televisi berbayar. Pelanggan tidak dikenakan biaya untuk menyaksikan program biasa, biaya hanya dikenakan bagi program khusus dengan cara memasukan sejumlah uang logam ke dalam perangkat yang telah ditambahkan pada televisi mereka masing-masing. Kemudian Telemovies diluncurkan di Bartlesvile, Oklahoma pada tahun 1957. Layanan yang diluncurkan oleh Video Independent Theaters ini menawarkan sebuah first-run movie channel, yaitu channel khusus yang menayangkan semua film–film bioskop pertama kali setelah turun dari layar lebar. Telemovie pun merupakan televisi berbayar pertama yang membebankan biaya flat perbulan kepada pelanggannya tanpa melihat seberapa banyak penggunaannya (Arga, 2008). Kini hampir seluruh negara di dunia memiliki sistem televisi berbayar sendiri termasuk Indonesia dengan didukung oleh teknologi yang semakin canggih yang memungkinkan televisi berbayar tidak hanya mentransmisikan siaran film layar lebar saja tetapi juga siaran internsional dari seluruh dunia. Berikut adalah televisi 1 berbayar yang menempati posisi dominan dengan market share terbesar di Indonesia menurut Media Patners Asia tahun 2013 seperti pada Gambar 1.1 Gambar 1.1 Market Share Industri TV Berbayar di Indonesia (Sumber: Hasil Survey Media Partners Asia. (2013). Dalam Corporate Update PT MNC Sky Vision Tbk (2015). Diakses 1 Mei 2015) Market Share Industri TV Berbayar 3% 1% 2% 3% Indovision 37% Top TV 25% 8% Okevision 11% 37% First Media 10% 10% TelkomVision 8% Aora 2% 11% Nexmedia 3% Orange 3% 25% N = 3.175 juta lain-lain 1% pelanggan per Desember 2013 Berdasarkan Gambar 1.1 didapatkan data bahwa dari seluruh total pelanggan Pay-TV di Indonesia, Indovision memiliki pangsa pasar terbesar sebanyak 37%, lalu yang memiliki pangsa pasar terbesar kedua adalah Top TV dengan jumlah 25%, diikuti oleh Okevision sebesar 11%, kemudian FirstMedia dengan pangsa pasar sebesar 10%, dan TelkomVision sebesar 8% (sekarang bernama Transvision). Sisanya diraih oleh para kompetitor lain. Sehingga penelitian ini memilih kelima perusahaan tersebut sebagai studi kasus penelitian. 1.1.1 Profil Indovision Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit yang diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari Lintas Cakrawala). Perusahaan yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 dan bertanggung jawab atas pemasaran program 2 pengelolaan serta pelayanan kepada pelanggan. Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 untuk menggunakan transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan analog dengan frekuensi C-Band. Namun, kemudian dirancanglah proyek pembuatan dan peluncuran satelit Indostar-1 atau yang kini lebih dikenal dengan nama satelit Cakrawarta-1 yang khusus menggunakan frekuensi S-Band. (sumber : www.indovision.tv , diakses 1 Mei 2015). Adapun logo dari merek Indovision milik MNC Sky Vision terlihat pada Gambar 1.2 Gambar 1.2 Logo Indovision (sumber: www.indovision.tv, diakses 1 Mei 2015) Indovision memiliki tawaran paket basic, pay per view, dan ala carte. Adapun paket basic produk TV berbayar Indovision milik PT.MNC Sky Vision Tbk adalah seperti pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Paket Basic Indovision Mars Venus Galaxy Super Galaxy 57 Channel 65 channel 84 channel 99 channel Rp. 169.900,-/bln Rp. 169.900,-/bln Rp. 199.900/bln Rp. 269.900 / bln (sumber : www.indovision.tv , diakses 1 Mei 2015) 1.1.2 Profil Top Tv Pada tahun 2008 MNC Sky Vision meluncurkan televisi berbayar dengan merek dagang TopTV. Top Tv adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh PT MNC Sky Vision (dahulu bernama PT Matahari 3 Lintas Cakrawala). (sumber : http://www.top-tv.co.id/, diakses 1 Mei 2015). Adapun logo Top Tv dari MNC Sky Vision adalah seperti pada Gambar 1.3 Gambar 1.3 Logo Top TV (sumber : http://www.top-tv.co.id/ , diakses 1 Mei 2015) Top Tv menawarkan pilihan paket basic dan paket ala carte. Adapun paket basic produk TV berlangganan Top TV milik PT.MNC Sky Vision Tbk adalah seperti pada Tabel 1.2 Tabel 1.2 Paket Dasar Top TV Paket Basic 46 channel Rp 99.000,-/ bln (sumber : http://www.top-tv.co.id/ , diakses 1 Mei 2015) 1.1.3 Profil Okevision Okevision adalah merek dagang televisi berbayar milik PT. MNC Sky Vision. PT. MNC Sky Vision (sebelumnya bernama PT Matahari Lintas Cakrawala) adalah perusahaan pemegang lisensi pendistribusian tayangan televisi berbayar melalui satelit pertama di Indonesia. (sumber : http://www.okevision.tv/ , diakses 1 Mei 2015). Adapun logo dari Okevision dari MNC Sky Vision adalah seperti Gambar 1.4 4 Gambar 1.4 Logo Okevision (sumber : http://www.okevision.tv/ , diakses 1 Mei 2015) Okevision memiliki pilihan paket basic dan paket ala carte. Adapun paket basic produk TV berlangganan Okevision milik PT.MNC Sky Vision Tbk adalah seperti yang dijelaskan pada Tabel 1.3 berikut Tabel 1.3 Paket Dasar Okevision Paket Basic Rp 139.900,- / bln 60 channel (sumber : http://www.okevision.tv/ , diakses 1 Mei 2015) 1.1.4 Profil PT. First Media Tbk PT First Media Tbk (dahulunya PT Broadband Multimedia Tbk), perusahaan ini diperkenalkan pada 6 Januari 1994. Pada 16 Juni 2007, Broadband Multimedia mengganti namanya menjadi First Media, sekaligus meluncurkan identitas dan merek baru sebagai penyedia layanan "Triple Play". Dengan produk HomeCable untuk tv berbayar, MyNet untuk layanan internet broadband dan Combo HD adalah layanan TV kabel dan unlimited internet broadband yang digabungkan dalam satu paket dan satu tagihan. (sumber : http://www.firstmedia.com/, diakses 1 Mei 2015). berikut adalah tampilan logo dari FirstMedia pada Gambar 1.5 Gambar 1.5 Logo FisrtMedia (Sumber : http://www.firstmedia.com/, diakses 1 Mei 2015) 5 First Media menawarkan beberapa pilihan paket basic, paket ala carte dan paket pay per view. Adapun paket basic yang ditawarkan oleh PT. First Media Tbk adalah sebagai berikut pada Tabel 1.4 dan Tabel 1.5 Tabel 1.4 Paket Dasar FisrtMedia (Internet + Pay-Tv atau ComboHD) Combo suprreme Combo Combo dlite HD Combo elite HD HD maxima HD Rp.1.509.000 Rp.279.000/bln Rp.409.000/bln Rp.709.000/bln /bln 100 channel 122 channel 138 channel 139Channel (sumber : http://www.firstmedia.com/ , diakses 1 Mei 2015) Tabel 1.5 Paket Dasar FisrtMedia (Pay-T atau HomeCable) HomeCable Ultimate HD Rp.389.000/bln 148channel (sumber : http://www.firstmedia.com/ , diakses 1 Mei 2015) 1.1.5 Profil PT. Indonusa Telemedia Transvision (sebelumnya dikenal sebagai TelkomVision) adalah perusahaan Trans Corp yang bergerak di bidang televisi berbayar dengan kantor pusat yang berada di Jakarta, Indonesia. Saat ini Transvision memberikan layanan siaran televisi satelit berbayar. Transvision menyiarkan siarannya lewat satelit Telkom-1 (C-Band). Pada tgl 8 Oktober 2013, dilakukan sinergi bisnis kepemilikan TelkomVision antara CT Corpora dan Telkom. Pada tanggal 1 Mei 2014 Transvision secara resmi efektif menjadi brand tv berbayar di Indonesia dibawah naungan PT. Indonusa Telemedia. (sumber: http://www.transvision.co.id/, diakses 1 Mei 2015). Berikut adalah tampilan logo dari Transvision pada Gambar 1.6 6 Gambar 1.6 Logo TransVision (sumber: http://www.transvision.co.id/ , diakses 1 Mei 2015) Transvision menawarkan paket basic, ala carte dan pay per view. Adapun paket dasar produk yang ditawarkan oleh Transvision dijelaskan pada Tabel 1.6 Tabel 1.6 Paket Dasar Transvision Gold Platinum Diamond Rp169.000 /bln Rp269.000 /bln Rp449.000 /bln 76 channel 95 channel 115 channel (sumber : http://www.transvision.co.id/ , diakses 1 Mei 2015) 1.2 Latar Belakang Penelitian Informasi menjadi kebutuhan manusia yang essensial dan dianggap sebagai kebutuhan pokok layaknya sandang, pangan, papan, dan komoditas penting lainnya dalam kehidupan sosial, budaya dan ekonomi (Girsan: 2011). Teknologi dalam dunia informasipun semakin berkembang dinamis seiring dengan semakin bertumbuhnya kebutuhan masyarakat akan informasi. Terlebih di era globalisasi dimana banyak orang memerlukan informasi secara cepat, update, dan digital, melahirkan berbagai jenis teknologi terbaru di segala bidang, termasuk televisi sebagai salah satu media penyebaran informasi. Sehingga televisi memberi pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat saat ini. (Arum, 2014). Teknologi pertelevisian di Indonesia diawali dengan televisi free-to-air dan terus berkembang hingga munculnya televisi berbayar atau pay-tv. Berkembangnya televisi berbayar di Indonesia baru dimulai pada era 90-an. Indovision mengklaim dirinya sebagai perusahaan televisi berbayar pertama yang mengaplikasikan sistem DBS dengan menggunakan satelit Palapa C-2 pada bulan Agustus 1988. (sumber: www.julianhutabarat.blogspot.com, diakses 1 Mei 2015). Kemudian Indovision

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    15 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us