Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Dalam Perspektif Kajian Budaya 072146 ©Kanisiuslolo

Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Dalam Perspektif Kajian Budaya 072146 ©Kanisiuslolo

1 2 Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Perspektif Kajian Budaya 072146 ©KanisiuslOlO PENERBIT KANISIUS Jl. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281 Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011 Telepon (0274) 588783, 565996, Fax (0274) 563349, 520549 E-Mail : [email protected] Website: www.kanisiusmedia.com Cetakan ke- 3 2 1 Tahun 12 11 10 ISBN 978-979-21-2708-9 Halt cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa izin tertulis dari Penerbit. Dicetak oleh Percctakan Kanisius Yogyakarta 3 SAMBUTAN Pariwisata Bali sudah mendunia. Bali, dengan pariwisatanya yang demikian eksotis, telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata kelas dunia. Kekayaan bu-daya yang didukung dengan konsep industri modern telah menciptakan pertunjukan kemasan baru. Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan sebuah kajian ilmiah. Fokusnya adalah seni pertunjukan pariwisata Bali yang dikemas secara baru. Penulis mengambil perspektif budaya dalam kajian ilmiah ini dengan memper- gunakan metode kualitatif dan pendekatan interdisipliner. Penulis menunjukkan bahwa telah terjadi komodifikasi dalam seni pertun- jukan. Seni pertunjukan kini dijadikan sebagai komoditas yang ditawarkan ke- pada wisatawan. Hal tersebut tentu saja menimbulkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat setempat, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya. Ada berbagai keistimewaan yang terkandung dalam buku ini. Salah satu di antaranya adalah ketajaman nalar intelektual penulis yang menunjukkan betapa seni budaya akan tetap terpelihara justru ketika ada keberanian untuk berkreasi dengan memberikan kemasan baru. Jika tidak, seni budaya [tradisional] tersebut secara perlahan-lahan akan tergerus oleh arus globalisasi yang sering tidak ramah pada apa yang disebut seni budaya tradisional. Buku ini memberi banyak inspirasi kepada pembaca untuk melihat langkah-langkah kreatif yang perlu dilakukan dalam rangka pengembangan pariwisata dengan tetap melestarikan kekayaan seni budaya yang justru menjadi daya tarik wisatawan. Buku ini akan merangsang pembaca melakukan kajian serupa di wilayah Tanah Air yang amat kaya dengan aneka seni budaya. Penerbit 4 SEKAPUR SIRIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena atas asung wara nugraha-Nya/kurnia-Nya, buku Seni Pertunjukan Pariwisata Bali dalam Perspektif Kajian Budaya ini dapat terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Buku ini adalah bentuk lain dari disertasi yang penulis susun dalam rangka menyelesaikan program studi doktoral (S3) pada Program Pascasarjana Universitas Udayana, tahun 2008. Pesatnya perkembangan pariwisata Bali membuat masyarakat setempat senantiasa kreatif dalam hidup berkesenian. Hal itu ditandai oleh munculnya Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru, yaitu sebuah seni pertunjukan yang dikemas dari berbagai jenis seni pertunjukan dan tradisi budaya masyarakat setempat (yang direkayasa) sebagai sebuah seni pertunjukan pariwisata berskala besar ditinjau dari materi, ruang, dan waktu penyajiannya. Seni pertunjukan yang melibatkan ratusan orang pelaku di setiap penyajiannya ini ditampilkan un-tuk memeriahkan acara dinner, secara berkesinambungan dari awal hingga acara tersebut berakhir. Seni pertunjukan ini muncul dan berkembang di Puri Mengwi Kabupaten Badung, Puri Anyar Kerambitan Kabupaten Tabanan, dan di Puri Banyuning Bongkasa Kabupaten Badung. Ada tiga permasalahan pokok yang akan dibahas: per-tama, proses mun- culnya seni pertunjukan ini di Puri Mengwi, Puri Anyar Kerambitan, dan di Puri Bongkasa; kedua, cara penyajian pertunjukan ini dalam acara dinner di ke-tiga puri tersebut; ketiga, dampak dan makna penyajian pertunjukan ini bagi puri, masyarakat, pariwisata, dan kebudayaan Bali. Seni pertunjukan pariwisata ini akan dikaji dari perspektif kajian budaya, dengan pendekatan interdisipliner (ekonomi, politik, dan sosial budaya), dan dianalisis dengan teori Hegemoni, Dekonstruksi dan Strukturasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pesatnya perkembangan pariwisata Bali telah membuat munculnya gejala komodifikasi di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya. Ekonomi uang yang didasarkan atas spirit untuk mendapatkan keuntungan telah membuat ketiga puri tersebut kreatif dalam menampilkan 5 berbagai potensi seni budayanya untuk dipertunjukkan bagi wisatawan sebagai sebuah seni pertunjukan pariwisata. Dalam konteks itu, ketiga puri tersebut secara teoretis telah melakukan dekonstruksi terhadap konsep penyajian pertunjukan-nya dari “Seni Pertunjukan Pariwisata Bali” menjadi konsep “Seni Pertunjukan Pariwisaia Bali Kemasan Baru”. Seni pertunjukan pariwisata yang melibatkan puri dan masyarakat di sekitarnya ini muncul karena keinginan para pelaku pariwisata (distributor) untuk menyikapi keinginan wisatawan (konsumen) yang ingin melihat langsung berbagai keunikan budaya Bali dalam waktu yang singkat. Untuk itu, biro perjalanan wisata (BPW) menjalin kerja sama dengan puri, seniman, maupun masyarakat setempat. Dari hasil pengamatan, baik Puri Mengwi, Puri Anyar Kerambitan, maupun Puri Banyuning Bongkasa sama-sama mengembangkan konsep seni pertunjukan “Kemasan Baru”, namun jika diamati ketiga puri tersebut ternyata menampilkan tema pertunjukan yang berbeda-beda. Puri Mengwi menampilkan tema pertunjukan “prosesi ritual upacara piodalan pura”, Puri Anyar Kerambitan menampilkan tema pertunjukan “prosesi penyambutan tamu raja/agung”, dan Puri Banyuning Bongkasa menampilkan tema pertunjukan “prosesi ritual upacara perkawinan puri”. Hal itu dapat diamati dari komponen-komponen yang ditampilkan serta cara penyajian yang dilakukan oleh ketiga puri tersebut. Ketiga puri itu tampak sengaja menampilkan tema pertunjukan yang berbeda-beda untuk meraih pasar serta agar dapat bernilai jual lebih. Munculnya Seni Pertunjukan Pariwisata Bali Kemasan Baru di ketiga puri Tersebut tcntunya membawa dampak perubahan bagi kehidupan ekonomi, politik, dan sosial budaya masyarakat setempat. Secara ekonomi, puri mendapat keuntungan finansial dari menyewakan tempat/puri dan menjual makanan. Sementara, masyarakat maupun sekaa-sekaa kesenian yang ditampilkan itu pun mendapat upah sesuai dengan perannya. Dari segi politik, ketiga puri tersebut dapat membangun kembali hubungan patron-client mereka dengan masyarakat di sekitarya yang sebelumnya sempat memudar. Secara sosial budaya, muncul i dan berkembangnya cara penyajian pertunjukan yang dilakukan dengan cara berbeda 6 ini di ketiga puri tersebut bermakna “simbiosis mutualistis”, baik bagi puri, masyarakat, pariwisata, maupun bagi khazanah kebudayaan Bali. Tentu tidaklah mudah menyelesaikan penelitian dan mewujudkan tulisan ini. Dalam konteks ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak. Oleh sebab itu, dengan terwujudnya tulisan ini, perkenankan penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya khususnya kepada yang terhormat Prof. Dr. Gde Parimartha, M.A. (Promotor), Prof. Dr. Edi Sedyawati (Ko-promotor I), dan Prof. Dr. I Made Suastika, S.U. (Ko-promotor II), yang telah membimbing, memberi koreksi, maupun motivasi kepada penulis sejak awal hingga selesainya penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya pula penu- lis tujukan kepada yang terhormat Rektor Universitas Udayana beserta staf atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada penulis sejak awal hingga penulis menyelesaikan studi di kampus ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan juga tidak lupa penulis tujukan kepada yang terhormat Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar beserta staf atas izin belajar yang telah diberikan kepada penulis untuk melanjutkan studi pada Program Studi Doktoral (S3) Kajian Budaya, Universitas Udayana Denpasar. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada badan-badan yang telah membantu penulis memperoleh data-data penelitian ini, antara lain: Perpustakaan Universitas Udayana Denpasar, Perpustakaan Program S2 dan S3 Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar, Bappeda Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Pusat Dokumentasi Bali, dan Perpustakaan Institut Seni Indonesia Denpasar. Ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada para informan antara lain yang terhormat Penglingsir Puri Mengwi beserta kerabat, Penglingsir Puri Anyar Kerambitan beserta kerabat, Penglingsir Puri Banyuning Bongkasa beserta kera- bat, para tokoh beserta masyarakat Desa Mengwi, para tokoh beserta masyarakat Desa Kerambitan, para tokoh beserta masyarakat Desa Bongkasa, yang terhormat Pimpinan biro perjalanan wisata (BPW) Pacific World Nusantara beserta staf, Pimpinan Pacto Convex beserta staf, Pimpinan Surya Jaya Tour beserta staf, para 7 klian sekaa, para seniman yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, atas informasi serta data-data yang telah diberikan hingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam hal ini Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada para Dosen Pengajar beserta staf kepegawaian pada Program Doktor (S3) kajian Budaya, Unud, para Dosen Penguji disertai yang merupakan cikal bakal dari buku ini, yang telah memberi masukan, koreksi, dan membuka wawasan keilmuan penulis, yang namanya penulis tidak dapat sebutkan secara satu persatu hingga tulisan ini dapat terwujud dengan baik. Ucapan terima kasih pula tidak lupa penulis tujukan kepada rekan-rekan ketika penulis kuliah pada Program Doktoral (S3) Kajian Budaya angkatan 2004, para kolega di ISI Denpasar, orang-orang terdekat, orang tua, saudara, serta anak- anakku tercinta, Gede Yoga Kharisma

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    301 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us