Karawitan Kreasi Pepanggulan Lingga Prabawa I Made Putra Sanjaya NIM

Karawitan Kreasi Pepanggulan Lingga Prabawa I Made Putra Sanjaya NIM

Karawitan Kreasi Pepanggulan Lingga Prabawa I Made Putra Sanjaya NIM. 201302047 INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR Alamat: Jalan Nusa Indah Denpasar, Telp: (0361) 227316, Fax: (0361) 236100 e-mail: [email protected] ABSTRAK Perjalanan tentang kisah kehidupan dengan berbagai keragaman serta warna dan filsafat rwa bhineda yang mewarnai cerita kehidupan, tentang pahit manisnya proses yang dialami dan hanya terlewatkan oleh ruang dan waktu, member inspirasi bagi penata untuk menuangkannya dalam tabuh kreas ipepanggulan dengan judul LINGGA PRABAWA. Penata mencoba mentransformasikan kisah ini kedalam komposisi musik Tabuh Kreasi Pepanggulan dengan menggunakan gamelan angklung dengan pengolahan melodi empat nada serta jalinan kotekan, irama yang padu dan selipan gending-gending sekar rare yang mengingatkan pada masa kanak-kanak yang indah dan penuh kenangan. Kata kunci : Lingga prabawa, tabuh kreasi, rwa bhineda ABSTRAK The journey of the life story with the diversity and colors and philosophy of rwa bhineda that colored the life story, the bitter sweetness of the process experienced and only missed by space and time, inspired the stylist to pour it in the tabuh kreas ipepanggulan with title LINGGA PRABAWA. The stylists try to transform this story into the composition of Tabuh Kreasi Pepanggulan music by using angklung gamelan with four-tone melodic processing and bundles of kotekan, a unified rhythm and inserts of sekare rare gending reminiscent of beautiful and memorable childhood. Keywords: Linga prabawa, percussion creations, rwa bhineda PENDAHULUAN Dalam proses kehidupan setiap orang tentu mengalami situasi dan kondisi yang berbeda satu sama lainnya yang sering kita kenal dengan pahit manisnya suatu kehidupan (rwa bineda). Siklus yang terjadi seiring waktu terkadang memberi pengaruh yang besar bagi seseorang. Rasa senang, cemas, prihatin, bahagia, atau sedih akan selalu mewarnai kehidupan. Sebuah pengalaman sangatlah berharga dalam menapaki kehidupan yang lebih baik. Dalam mengisi hari- hari dalam kehidupan sudah pasti kita harus bersyukur karena sudah diberi keselamatan oleh Tuhan dan diciptakan sebagai mahluk yang paling sempurna di alam ini. Tidak perlu mengeluh dan tetap mensyukuri hidup ini serta berusaha mencapai tujuan hidup, bagaikan matahari yang tidak mengenal lelah terbit di ufuk timur dan tenggelam di barat menyinari alam semesta tanpa memandang ruang dan waktu. Tujuan hidup seseorang dalam kehidupan ini tentu diketahui dengan jelas sesuai dengan cita-citanya. Cita- cita merupakan sesuatu yang mulia yang harus digapai sesuai tahapan serta rintangan yang menghadangnya. Kebanggaan dan kepuasan serta prestise akan dirasakan ketika dapat melewati rintangan tersebut. Tahapan kehidupan yang mesti dilewati memberikan arti dalam mencapai sebuah kesuksesan dan sebagai cermin dan ukuran dalam menuju tahapan hidup selanjutnya. Tahapan-tahapan dari masa anak-anak, remaja, dewasa dan selanjutnya selalu mempunyai tujuan sesuai dengan masanya. Setiap tahapan kehidupan hendaknya dipahami dan diterima sebagai karunia dari Tuhan yang merupakan sumber segala sesuatu atau segala sesuatu bersumber dari Tuhan (everything emanates from God). Dalam karya ini, penata ingin menuangkan perjalanan hidup yang harus dilalui ke dalam garapan yang berjudul “Lingga Prabawa” sebagai bentuk ekspresi dari nilai keyakinan penata bahwa segala yang dilalui, semuanya berasal dari Tuhan, seperti disebutkan dalam Bhagavad Gita : Aham sarvasya prabhavo mattah sarvam pravartate yang artinya Tuhan adalah sumber dunia rohani dan material, segala sesuatu berasal dari Tuhan (Prabhupada, 2006: 456). Kisah kehidupan ini menginspirasi penata untuk menciptakan sebuah komposisi musik utuh kreasi pepanggulan dengan judul“Lingga Prabawa”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa kata lingga berarti batu berbentuk tiang yang dijadikan tugu peringatan dan juga berarti tanda kelaki-lakian Dewa Siwa yang melambangkan kesuburan, sedangkan kata prabawa berasal dari bahasa Sansekerta memiliki pengertian makna kekuatan, tenaga yang luar biasa atau pengaruh the source / the origin (sumber/asal) (Spokensanskrit Dictionary) (Van Zoest,1996:VII). Sehubungan dengan makna tersebut di atas, Lingga Prabawa yang dimaksud adalah Siwa sebagai sumber atau asal segala sesuatu dalam hidup ini. Dengan demikian, penata secara sederhana mengartikan perasaan seseorang ketika dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam hidup dengan meyakini Tuhan, dalam hal ini Siwa yang disebut sebagai Lingga, adalah sumber segala kekuatan, kebahagiaan, dan segala sesuatunya, yang dituangkan ke dalam gamelan Angklung sebagai media ungkap karya yang akan dipersembahkan untuk mewujudkan konsep keseimbangan dalam kehidupan yang damai dan sejahtera. Ide Garapan Ide garapan adalah sebuah hal yang paling awal dari suatu proses penciptaan. Bagi seorang penggarap, ide garapan merupakan gagasan pikiran yang ingin disampaikan lewat hasil karyanya. Gagasan bisa berupa cita- cita, imajinasi, interpretasi sampai dengan desain awal dari sebuah hasil karya atau pengungkapan atau penyajian kesenian. Berdasarkan pengalaman penata sebagai seorang komponis, untuk mendapatkan sebuah ide terkadang muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba, namun terkadang juga harus mencarinya dengan beberapa aktivitas seperti membaca, menonton, mendengar, ataupun merenungi kembali pengalaman yang pernah dialaminya. Ide merupakan sebuah rancangan pemikiran dalam menciptakan sebuah karya seni. Dalam karya “Lingga Prabawa” ini, penata ingin mengambil inspirasi dari kehidupan manusia yang berjuang dalam menjalani hidup di dunia material ini. Karena dalam kehidupan dunia material, kecendrungan manusia untuk dipengaruhi tiga sifat alam material sehingga bertindak di luar aturan hukum alam material. Apabila mahkluk hidup mengadakan hubungan dengan ciptaan material, maka cinta kasih yang kekal dalam hatinya terhadap Tuhan diubah menjadi hawa nafsu (Prabhupada, 2006 : 201). Untuk mencapai keseimbangan dalam hidup ini, manusia sudah seharusnya meningkatkan bakti kepada Tuhan yang merupakan sumber segala sesuatu. Penjelasan ini dikemas ke dalam bentuk komposisi karawitan dan tergolong sebuah karya komposisi yang cenderung menggali ide-ide atau gagasan. Komposisi karawitan ini memakai seperangkat gamelan Angklung sebagai media ungkap yang diwujudkan ke dalam sebuah kreasi pepanggulan dengan memperhatikan dan memanfaatkan unsur-unsur yang ada. Namun, komposisi karawitan ini masih tetap mempertahankan pola- pola tradisi yang ada dengan penonjolan dan pengembangan musik secara sederhana melalui pengolahan melodi, permainan tempo, pengembangan pola hitungan dan pola ritme sehingga menjadi sebuah karya karawitan yang utuh dan mempunyai nuansa sederhana. Penata memakai gamelan Angklung karena didalam berkreativitas itu seniman bebas menggunakan media gamelan apa saja, di sisi lain tuntutan lembaga pendidikan justru menuntut berkreativitas yang seluas- luasnya, juga di Banjar penata memang adanya gamelan Angklung, sehingga penata tidak mempersulit diri didalam persiapan ujian dan sekaligus memberikan pelajaran bagi masyarakat kami khususnya dan masyarakat secara umum yang memiliki gamelan Angklung, yang secara eksistensi gamelan Angklung itu adalah gamelan yang pada umumnya digunakan pada saat ada kematian atau Upacara Pitra Yadnya. Kembali penata tegaskan kenapa menggunakan Angklung, untuk dapat mempermudah persiapan dalam rangka Ujian Tugas Akhir dan memang tidak harus mutlak menggunakan alat musik tertentu dan lembaga pendidikan memang menuntut kreativitas yang seluas-luasnya. Adapun beberapa instrumen yang digunakan dari gamelan Angklung berlaras slendro empat nada diantaranya adalah sebagai berikut. Sepasang kendang cedugan lanang wadon 6 tungguh pemade 6 tungguh kantilan 2 tungguh jegogan 2 tungguh reong 4 suling kecil 1 pasang gong lanang wadon 1 tungguh bende 1 tungguh kempli 1 tungguh kajar 1 pangkon cengceng ricik Tujuan Garapan Pada dasarnya, setiap kegiatan menggarap ataupun mencipta yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Begitu pula halnya dengan penggarapan karya seni ini dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penggarapan karya ini adalah sebagai berikut. a. Sebagai salah satu syarat untuk menempuh gelar Sarjana Seni (S1) pada Jurusan Seni Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Denpasar. b. Untuk mengembangkan kreativitas teknik permainan melodi, tempo, ritme, dinamika di dalam mendukung garapan komposisi sehingga terkesan utuh. c. Untuk menghasilkan sebuah garapan komposisi karawitan tabuh kreasi pepanggulan yang sederhana serta layak disajikan untuk tugas akhir. d. Dengan adanya karya ini, nantinya diharapkan dapat memberikan motivasi bagi seniman dalam berkarya. e. Menambah pembendaharaan hasil karya seniman khususnya Karawitan Kreasi pepanggulan. 2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penggarapan karya ini adalah sebagai berikut. a. Untuk mewujudkan garapan Lingga Prabawa dengan media ungkap gamelan Angklung yang dikemas dalam bentuk kreasi pepanggulan. b. Untuk memasukkan kejadian-kejadian kehidupan dalam sebuah musik dengan menggunakan gamelan angklung. Manfaat Garapan Manfaat yang dapat diperoleh dai penyusunan komposisi Karawitan Tabuh Kreasi Pepanggulan Lingga Prabawa ini adalah sebagai berikut. a. Sebagai wahana untuk mengukur daya kreativitas penata dalam sebuah karya komposisi musik. b. Mendapatkan pengetahuan yang baru tentang cara-cara menuangkan ide ke dalam sebuah garapan komposisi tabuh kreasi pepanggulan dan menambah pengalaman penata dalam menggarap

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    15 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us