ISSN :2527 ̶ 6735 Jurnal AMPIBI Volume 1 Nomor 1 (hal. 27 ̶ 32) Edisi Mei 2016 GASTROPODA DAN BIVALVIA EPIFAUNA YANG BERASOSIASI DENGAN MANGROVE DI DESA PULAU TAMBAKO KECAMATAN MATAOLEO KABUPATEN BOMBANA Masni1, Jahidin2, Lili Darlian3 1Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO, 2,3Dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHO ABSTRAK MASNI │Gastropoda dan Bivalvia Epifauna yang Berasosiasi dengan Mangrove di Desa Pulau Tambako Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Gastropoda dan Bivalvia epifauna yang berasosiasi dengan mangrove di Desa Pulau Tambako, Kecamatan Mataoleo, Kabupaten Bombana. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi dengan tekhnik jelajah. Lokasi penelitian dibagi menjadi 3 stasiun berdasarkan jenis mangrove. Pengambilan sampel gastropoda dan bivalvia epifauna pada tiap stasiun dilakukan dengan 10 kali pengulangan. Teknik analisis data secara deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan ciri-ciri morfologi setiap jenis gastropoda dan bivalvia epifauna yang berasosiasi dengan mangrove di lokasi penelitian dengan mengacu pada buku identifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan mangrove terdiri dari 4 ordo, 6 familia, 10 genus, dan 17 spesies yaitu Terebralia sulcata B., Terebralia palustris L., Batillaria sordida G., Terebralia sp Telescopium telescopium L., Cerithidea quoyii H., Cerithideopsilla cingulata G., Littorina scabra L., Littorina intermedia P., Littorina ardouiniana H., Ergalatax sp., Chicoreus capucinus, Turbo bruneus R Nassarius nitidus J., Cassidula nucleus G., Nerita lineata G., Cerithium coralium K., bivalvia epifauna yang berasosiasi dengan mangrove terdiri 1 familia, 2 genus dan 2 spesies yaitu Saccostrea cucullata B., dan Ostrea edulis L. Kata Kunci: gastropoda, bivalvia, epifauna, asosiasi, mangrove PENDAHULUAN Mollusca yang berasosiasi dengan mangrove, Indonesia memiliki kawasan hutan mangrove hidup di permukaan substrat maupun di dalam substrat yang sangat luas di wilayah pesisir hampir semua dan menempel pada pohon mangrove. Mollusca yang pulau-pulau besarnya. Total luasan hutan mangrove di habitatnya di atas permukaan atau melekat pada Indonesia adalah 7,7 juta hektar dan sebanyak 3,25 substrat disebut sebagai mollusca epifauna. Mollusca juta hektar mengalami kerusakan yang dalam kondisi epifauna yang berasosiasi dengan mangrove diwakili baik sebanyak 2,3 juta hektar dan kondisi sedang oleh sejumlah gastropoda dan bivalvia. Menurut seluas 2,1 juta hektar. Provinsi Sulawesi Tenggara, Nontji (2007) Gastropoda dan bivalvia berasosiasi memiliki kawasan hutan mangrove seluas 74.348,82 dengan ekosistem mangrove sebagai habitat tempat hektar (BPHM, 2012). hidup, berlindung, memijah dan juga sebagai daerah Hutan mangrove adalah sebutan untuk suplai makanan yang menunjang pertumbuhan komunitas tumbuhan yang hidup di daerah pasang gastropoda dan bivalvia. surut pantai, tidak terpengaruh oleh iklim, tanah Secara ekologi gastropoda dan bivalvia tergenang air laut, tanah berlumpur atau liat, tidak memiliki peranan penting berkaitan dengan rantai memiliki strata tajuk, pohon-pohon dapat mencapai makanan di kawasan mangrove yaitu sebagai karnivor, tinggi 30 m. Pada umumnya, hutan ini didominasi herbivor, dan detrivor. Umumnya gastropoda adalah oleh Rhizophora sp., Avicennia sp., Ceriops sp., dan pemakan detritus dan juga berperan dalam merobek, Bruguiera sp. (Tuheteru dan Mahfudz, 2012). dan memperkecil serasah yang baru jatuh. Hal ini Asosiasi merupakan salah satu bentuk dari sangat penting untuk mempercepat proses interaksi dalam satu populasi. Asosiasi adalah suatu dekomposisi serasah yang dilakukan oleh tipe komunitas yang khas, ditemukan dalam kondisi mikroorganisme (Penhaa-Lopes et al, 2009). yang sama dan berulang di beberapa lokasi. Asosiasi Desa Pulau Tambako merupakan salah satu terbagi menjadi asosiasi positif dan asosiasi negatif. desa yang terletak di Kecamatan Mataoleo, Kabupaten Asosiasi positif berarti secara tidak langsung beberapa Bombana. Berdasarkan hasil observasi sebagian besar jenis berhubungan dengan baik atau ketergantunga wilayah mangrove di Desa Pulau Tambako telah antara satu dengan yang lainnya, sedangkan asosiasi dikonversi sebagai kawasan permukiman penduduk negatif berarti secara tidak langsung beberapa jenis dan area pertambakan. Selain itu, masyarakat mempunyai kecenderungan untuk meniadakan atau memanfaatkan mangrove sebagai sumber kayu bakar mengeluarkan yang lainnya atau juga berarti dua jenis utama. mempunyai pengaruh atau reaksi yang berbeda dalam Pemahaman masyarakat terhadap fungsi lingkungannya (McNaughton dan Wolf dalam Fajri mangrove dan hubungan keberadaannya dengan dan Ngatiman, 2012). Di daerah mangrove terdapat gastropoda dan bivalvia epifauna masih sangat beberapa biota akuatik yang berasosiasi dengan kurang. Hal ini disebabkan kurangnya informasi yang mangrove antara lain Mollusca, Crustasea, dan ikan. diterima masyarakat baik mengenai gastropoda dan 27 bivalvia epifauna maupun mangrove yang memiliki Prosedur Pengumpulan Data keterkaitan erat dalam ekosistem perairan. Akibatnya 1) tahap observasi masyarakat melakukan eksploitasi yang berlebihan 2) pengukuran parameter lingkungan pada mangrove tanpa memperhatikan kelangsungan dilakukan sebanyak 2 kali yakni sebelum dan hidup organisme yang berasosiasi dengan mangrove. sesudah melakukan penjelajahan. Semakin meningkatnya pemanfaatan hutan 3) pengambilan sampel mangrove di Desa Pulau Tambako oleh masyarakat, dilakukan dengan membagi lokasi penelitian akan berdampak pada kelangsungan hidup organisme menjadi 3 stasiun yaitu : di ekosistem mangrove termasuk gastropoda dan a) stasiun 1 terdapat 3 jenis mangrove bivalvia epifauna. Pemanfaatan hutan mangrove dapat b) stasiun II terdapat 3 jenis mangrove mengubah kondisi habitat asli dari organisme yang c) stasiun III terdapat 3 jenis mangrove hidup didalamnya, sehingga dikhawatirkan bila tidak 4) mencari dan mendokumentasikan gastropoda dan adanya pelestarian kembali maka gastropoda dan bivalvia epifauna yang ditemukan pada daun, bivalvia epifauna sebagai kelompok organisme yang batang, akar, dan permukaan substrat mangrove, berasosiasi dengan mangrove akan berkurang bahkan sambil mengamati ciri-ciri morfologi setiap jenis punah. Oleh karena itu diperlukan data dasar tentang gastropoda dan bivalvia epifauna. keberadaan gastropoda dan bivalvia epifauna yang 5) gastropoda dan bivalvia epifauna yang telah berasosiasi dengan mangrove. diambil selanjutnya dibersihkan, lalu dikeluarkan Berdasarkan uraian di atas, maka perlu bagian dalam cangkangnya menggunakan jarum dilakukan suatu penelitian untuk memperoleh pentul, kemudian dikeringkan setelah itu informasi tentang “Gastropoda dan Bivalvia Epifauna didokumentasikan. yang Berasosiasi dengan Mangrove di Desa Pulau 6) gastropoda dan bivalvia epifauna yang belum Tambako Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana”. diketahui spesiesnya, dilakukan pengidentifikasian melalui pemberian simbol angka. 7) gastropoda dan bivalvia epifauna yang telah METODOLOGI diidentifikasi selanjutnya diawetkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Teknik Analisis Data sampai Maret 2016, bertempat di kawasan mangrove Teknik analisis data yang digunakan dalam Desa Pulau Tambako, Kecamatan Mataoleo, penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu Kabupaten Bombana. Pengidentifikasian sampel mendeskripsikan ciri-ciri morfologi gastropoda dan dilakukan di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi, bivalvia epifauna yang berasosiasi dengan mangrove. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Cara identifikasi gastropoda dan bivalvia yaitu dengan Halu Oleo, Kendari. mencocokkan gambaran karakteristik struktur atau ciri Indikator dalam penelitian ini meliputi morfologi dengan berpedoman pada buku Poutiers gastropoda dan bivalvia epifauna yang ditemukan (1998) dan Dance (1992). selama waktu penelitian pada daerah mangrove yang menempel pada daun, batang, akar, dan permukaan HASIL DAN PEMBAHASAN substrat. Obyek dalam penelitian ini adalah gastropoda Hasil Penelitian dan bivalvia epifauna yang berasosiasi dengan Gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan mangrove pada tiap stasiun pengamatan di Desa Pulau Avicennia lanata ada 9 spesies tersaji pada tabel 1. Tambako Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan yaitu metode eksplorasi Tabel 1. Gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan Avicennia lanata dengan tekhnik jelajah. Lokasi penelitian dibagi No Spesies menjadi 3 stasiun berdasarkan jenis formasi 1 Littorina scabra mangrove. Stasiun I berbatasan dengan zona Nympah, 2 Terebralia sulcata stasiun II berbatasan dengan stasiun I dan stasiun II, 3 Terebralia sp. stasiun III berbatasan dengan zona Soneratia. 4 Batillaria sordida Pengambilan sampel gastropoda dan bivalvia epifauna 5 Cerithium coralium di tiap stasiun dilakukan dengan 10 kali pengulangan. 6 Nassarius nitidus Instrumen Penelitian 7 Cerithideopsilla cingulata Alat dan bahan yang digunakan yaitu kamera, 8 Ergalatax sp. termometer, toples, hand refraktometer, ember, pH 9 Nerita lineata meter, mistar, parang, sikat, alkohol 70% dan kertas Jumlah 9 label. 28 Gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan Gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan Bruguira cylindrical ada 7 spesies tersaji pada tabel Rhizophora apiculata ada 12 spesies tersaji pada tabel 2. 6. Tabel 2. Gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan Bruguiera Tabel 6. Gastropoda epifauna yang berasosiasi dengan Rhizophora
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages6 Page
-
File Size-