SONBAIT DAN WAMBRAUW STUDI POTENSI SUMBERDAYA PETERNAKAN STUDI POTENSI SUMBERDAYA PETERNAKAN DI KABUPATEN MAMBERAMO RAYA STUDY OF POTENTIAL LIVESTOCK RESOURCES IN MAMBERAMO RAYA REGENCY Lukas Yowel Sonbait1) dan Yustina L. D. Wambrauw2) 1) Staf Pengajar Jurusan Peternakan Fapet UNIPA 2) Staf Pengajar Jurusan Agribisnis Faperta UNIPA Jalan Gunung Salju Amban Manokwari, 98314 ABSTACT The objective of this research was to determine the potential resource of farms in Mamberamo Raya regency. The research was conducted in the Mamberamo Raya Regency between September and October 2012., A subjective approach of the qualitative method was used by interview and literature studies. The results showed that the livestock development in Mamberamo Raya regency had a promising future, but worth noting agribusiness channel from upstream to downstream. The problem faced by farmers was lack of venture capital, livestock, training, lack of access to education and short of affordable of quality health services, low investment both public and companies, lack of basic infrastructure such Article history as roads, electricity, limited good river transport services, problem of Accepted: May 4, 2018 ; land and sea linkages among districts and limited access to marketing. Approved: June 1, 2018 To optimize the efficiency of the production value and income of farmers * Corresponding author: then this should be supported by a cooperative storage facility or the E-mail: [email protected] expected distribution of the production can be accommodated and prepared collectively. Regional development of cattle and goats have good prospects in Mamberamo Hulu district, Central Mamberamo, Benuki, Roufaer, Mamberamo Lower and Upper Waropen. Other commodities need to be developed in all districts in Mamberamo are Pigs, Goats, range chicken and duck. Buffaloes also prospective by considering the potential freshwater swamps but the presence of natural predators such as estuarine crocodile and the annual flooding of Mamberamo should be considered. Livestock production is a priority at the moment in order to meet local consumption and improve animal protein sources. Keywords: Potenty study, resource, livestock PENDAHULUAN Mamberamo Raya merupakan pemekaran dari Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Waropen. Kabupaten Mamberamo Raya adalah salah Sejak terbentuknya Kabupaten Mamberamo satu kabupaten di Provinsi Papua yang resmi Raya hingga sekarang (tahun 2009), telah menjadi kabupaten berdasarkan Undang- terjadi perkembangan baik secara ekonomi, Undang No. 19 Tahun 2007. Kabupaten administrasi (pemekaran distrik) maupun 12 Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis, Maret 2019, hal. 12 – 19 Vol. 9 No. 1 e-ISSN: 2620-9403 p-ISSN: 620-939X keruangan (spasial). Kabupaten ini mempunyai dalam menyusun program pengembangan luas wilayah sebesar 2.381,4 Km2 (23.813,9 peternakan diwilayah tersebut. Ha) atau 7,68% dari luas daratan Provinsi Papua ± 309.934,40 km², (BPS Kabupaten MATERI DAN METODE Mamberamo Raya, 2012). Salah satu sektor sebagai potensi sumberdaya alam yang belum Penelitian ini dilaksanakan di beberapa digarap secara optimal untuk pengembangan distrik di kabupaten Mamberamo Raya yang kesejahteraan masyarakat adalah sub sektor mana distrik tersebut diambil secara purposive peternakan. Kabupaten Mamberamo Raya dengan pertimbangan memiliki potensi memiliki kawasan Cagar Alam Memberamo peternakan dan mendapatkan bantuan ternak Foya yang merupakan zona penyangga (buffer dari pemerintah, diantaranya Mamberamo zone) bagi kelestarian Sungai Memberamo Hulu, Mamberamo Hilir dan Roufaer. yang merupakan sungai terbesar di Papua. Pada Penelitian dilaksanakan pada bulan September umumnya mayoritas masyarakat di Kabupaten – Oktober 2012. Penelitian ini menggunakan mamberamo Raya secara umum mengusahakan pendekatan subyektif dengan metode kualitatif. babi, ayam buras, kambing, sapi dan itik. Pendekatan kualitatif adalah prosedur Walaupun jumlah ternaknya bervariasi, namun penelitian yang menghasilkan kata-kata tertulis jika dilihat dari persebarannya maka ternak atau lisan dari perilaku yang diamati (Moleang, ayam buras merupakan ternak yang paling 2008). Metode pengambilan data secara primer sering diusahakan secara luas oleh penduduk di dilakukan melalui wawancara secara mendalam seluruh distrik di Kabupaten Mamberamo (Indenth interview) disertai survei langsung ke Raya. Ayam buras terbanyak terdapat di semua peternak lokal, lahan produktif untuk agribisnis distrik dimana pada tahun 2011 jumlahnya 680 peternakan dan petugas lapangan. Jawaban dan ekor dan pada tahun 2012 meningkat menjadi pengamatan dilapangan dicatat dan dinilai 1015 ekor (Dinas Pertanian & Perikanan Kab. secara deskriptif. Untuk pengumpulan data Mamberamo Raya, 2012). Ternak babi secara sekunder diperoleh melalui instansi merupakan jenis ternak besar yang banyak pemerintah serta data dari petugas lapangan diusahakan oleh penduduk lokal dengan tujuan terkait dengan penelitian. pada umumnya untuk konsumsi maupun untuk upacara keagamaan atau menyambut tamu. HASIL DAN PEMBAHASAN Babi, sapi maupun ternak yang potensial untuk Jenis-jenis Ternak yang Diusahakan dikembangkan. Sebagai salah satu sumber Berdasarkan hasil survei, secara umum pendapatan bagi keluarga, jenis ternak besar ini jenis-jenis ternak yang yang dibudidayakan sangat potensial. Pengusahaan ternak di oleh masyarakat pada umumnya masih Kabupaten Mamberamo Raya secara umum dilakukan secara tradisional dengan tujuan dilakukan tanpa perkandangan. Pada umumnya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga maupun semua jenis ternak di lepas, walaupun demikian sebagai hiburan (pet). Untuk jenis-jenis ternak ada beberapa penduduk yang sudah yang diusahakan adalah ternak ayam kampung mengandangkan ternak di halaman rumah. (Gallus domesticus), itik dan babi hutan (Sus Sampai sejauh ini belum diketahui secara detail verrocosus) maupun babi lokal (Sus Vittatus) potensi sumberdaya ternak yang ada di daerah sebagai sumber protein hewani dan belum ini, sehingga penulis tertarik untuk melakukan diarahkan pada skala yang lebih besar karena suatu penelitian observasi dan studi literatur. akses pasar yang belum tersedia secara Tujuan penelitian ini adalah: kontinyu. Ternak ini merupakan ternak utama 1. Dapat memberikan informasi ilmiah pada yang diusahakan masyarakat, selain itu buaya kalangan akademisi sebagai acuan sebagai satwa yang paling sering ditemukan pengetahuan potensi peternakan untuk studi justru sangat berperan dalam peningkatan selanjutnya. pendapatan keluarga. yang dimanfaatkan kulit 2. Dapat memberikan informasi awal bagi dan dagingnya untuk peningkatan pemerintah kabupaten Mamberamo Raya kesejahteraan keluarga. 13 SONBAIT DAN WAMBRAUW STUDI POTENSI SUMBERDAYA PETERNAKAN Teknologi Produksi, Frekuensi Produksi Kabupaten Mamberamo Raya tahun 2012. Pertahun Menurut Jenis Ternak Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa populasi ternak pada umumnya belum Dalam pengembangan peternakan di mengalami peningkatan yang signifikan, wilayah Distrik Mamberamo Hulu maupun bahkan cenderung statis. Diperlukan teknologi Distrik Rofaer maupun beberapa distrik di produksi yang lebih baik, serta pelatihan dan wilayah ini, pada umumnya masih bimbingan teknis oleh penyuluh bagi petani menggunakan teknologi sederhana. Menurut peternak yang kontinyu dan jenisnya, pada umumnya masyarakat berkesinambungan. Selain itu juga perlu membudidayakan ternak babi lokal (sus ditambahkan bibit ternak yang berkualitas dan vittatus), ayam kampung (Galus domesticus), tenaga penyuluh yang sesuai dengan bidang sapi bali (bos sondaicus) dan kambing (capra keahlian yang tersebar merata ke seluruh distrik sp) dapat dilihat pada diagram Gambar 1. di kabupaten Mamberamo Raya. Populasi Ternak potong dan unggas di Populasi Ternak Kabupaten Mamberamo Raya Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 1015 680 380 110130136 4750 638691 5060 35 Sapi Potong Kambing Babi Ayam Buras Itik Jenis-Jenis Spesifik Lokal (Phalangeridae), Kura-kura papua (Chelodina novaeguineae) Bandikut dan Biawak (Varanus Jenis-jenis hewan spesifik lokal di salvadorii), Kuskus (Phalanger Sp), Rusa Kabupaten Mamberamo Raya, pada umumnya (Cervus timorensis), Soa-soa, Tikus Tanah sama dengan dengan wilayah-wilayah lain di (Pogonomeloys sp) serta beberapa jenis burung dataran tanah Papua. Salah satu jenis spesifik seperti Mambruk (Gaura sp), Kumkum yang sangat potensi untuk dikembangkan (columbia livia), Nuri (Domicella lory), antara lain buaya muara (Crocodile porossus) Kakaktua Putih (Cacatua galerita), Bangau dan buaya darat (Crocodile novaquinea). Hal Putih (Bubulcus ibis) dan Cenderawasih ini didukung oleh potensi sungai mamberamo (parasedae sp). Babi hutan merupakan salah yang melintasi sepanjang kabupaten ini. Selain satu jenis satwa yang sering dijumpai, yang itu, jenis-jenis hewan lain yang bisa dipelihara masyarakat. Sebagian kelompok dimanfaatkan stausnya menjadi ternak atau masyarakat memanfaatkan hewan ini untuk satwa harapan adalah babi hutan, tikus tanah, memperbaiki keturunan ternak babi lokal lao-lao, burung kum-kum, burung peliharaan mereka dengan cara mengumbar cenderawasih, mambruk babi betina lokal di sekitar di hutan dan menarik (Columbidae). Beberapa jenis satwa liar perhatian babi hutan jantan yang kemudian diketahui sebagai sumber bahan pangan mengawini betina lokal. Diyakini hasil masyarakat secara lebih spesifik sebagau persilangan kedua jenis ini mempunyai kualitas sumber protein hewani rumah tangga di daging yang lebih baik. Pemanfaatan sebagai pedalaman Papua. Jenis-jenis satwa lain yang bahan pangan dilakukan melalui aktivitas
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages8 Page
-
File Size-