Jurnal IAFMI 03 09 Lowres.Pdf

Jurnal IAFMI 03 09 Lowres.Pdf

<p>&lt;&lt; <strong>1 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 </p><p><strong>ISSN 2442&nbsp;8515 </strong></p><p>jurnal IaFMI 03 Desember 2015&nbsp;&gt;&gt; <strong>2 </strong></p><p>Membangun knowledge database yang </p><p>kedepannya diharapkan dapat menjadi referensi utama ilmu dan teknologi dibidang fasilitas produksi migas di Indonesia, serta referensi kondisi lokal untuk International Codes. </p><p>Mendorong para professional dan akademisi dibidang fasilitas produksi migas untuk menerbitkan karya dan pemikirannya sehingga kompetensi dan keahliannya terangkat ke permukaan dunia industri migas. </p><p>Menjalin jaringan keilmuan dan teknologi untuk mengembangkan industri nasional dibidang fasilitas produksi migas. </p><p>Mengangkat aktifitas sumberdaya pendukung industri&nbsp;infrastruktur migas ke permukaan. </p><p>NEXT EDITION </p><p>&lt;&lt; <strong>3 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 </p><p><strong>TeMA </strong></p><p><strong>Pengajuan makalah: </strong><br><strong>1 Januari 2016 - 31 Maret 2016 melalui email ke: [email protected] </strong></p><p>BEralIH KE EnErGI <br>TErBaruKan <br>STraTEGI, PEluanG dan TanTanGan </p><p>1. Isi&nbsp;makalah dibuat dengan kategori sebagai berikut: a. Ringkasan&nbsp;Thesis / Skripsi S1/S2/S3, min 500 kata, maks 1500 kata atau maksimum 5 halaman termasuk gambar. b. Paparan&nbsp;/ Analisa / Review Teknologi/Metoda/Teori/Aturan yang diterapkan dalam sebuah proyek/program yang sudah atau sedang dilaksanakan di Indonesia, min 1000 kata, maks 2500 kata atau maksimum 8 halaman termasuk gambar c. Paparan&nbsp;/ Analisa / Review atas teknologi/Metoda/Teori/Aturan baru yang belum diterapkan di Indonesia (mungkin sudah diterapkan di luar negeri), min 1000 kata, maks 2500 kata atau maksimum 8 halaman termasuk gambar <br>2. Persyaratan&nbsp;jumlah kata di atas dihitung dalam ukurun kertas A4 dengan margin standar dengan font Calibri ukuran 12 dan spasi exact 17pt. <br>3. Tema&nbsp;makalah adalah Fasilitas Produksi Migas, <br>Fasilitas Produksi Migas, Beralih ke Energi Terbarukan - Strategi, Peluang dan Tantangan. <br>4. Makalah&nbsp;dapat dibuat sendiri atau secara berkelompok. 5. Makalah&nbsp;harus asli, bukan plagiat. Jika makalah pernah dipublikasikan dalam media (apapun), maka harus dicantumkan nama media tersebut beserta tanggal dan edisi pemuatan. <br>6. Aturan&nbsp;dasar penulisan karya ilmiah standar harus diterapkan. Referensi yang dikutip harus disebutkan dengan jelas. <br>7. Disertakan&nbsp;Pasfoto dan Ringkasan Biografi penulis dengan paparan minimal latar belakang akademis, pekerjaan dan keahlian, dibuat maksimum 100 kata <br>8. Makalah&nbsp;harus dibuat dalam format Word </p><p>jurnal IaFMI 03 Desember 2015&nbsp;&gt;&gt; <strong>4 </strong></p><p>Dari Redaksi </p><p>Jurnal ke-3 IAFMI mengambil tema “Menuju ke Timur Indonesia membangun hingga ke laut dalam”, sejalan dengan tema besar Joint Convention 4 Asosiasi Profesional Industri Migas (HAGI, IAGI, IAFMI dan IAFMI) di Balikpapan 6-8 Oktober 2015. </p><p>Kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi sumber daya alam migas di Indonesia dalam bentuk Kontrak Kerja Sama sudah berlangsung sejak tahun 1966, dan saat ini, sumber-sumber minyak dan gas bumi dengan tingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis telah habis dieksploitasi. Akan tetapi potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia masih cukup besar untuk dikembangkan terutama di daerah-daerah terpencil (remote area), laut dalam, dan kawasan Indonesia Timur yang relative belum dieksplorasi secara intensif. </p><p>Tiga Mega Proyek Migas di Indonesia saat ini merupakan pengembangan di wilayah laut dalam dan berlokasi di wilayah Indonesia Timur. Ketiga proyek itu adalah Indonesia Deepwater Development (IDD) dan Lapangan Jangkrik Blok Muara Bakau di Kutai Kalimantan Timur serta Lapangan Abadi Blok Masela di Laut Arafura. Masih banyak potensi gas yang berada di wilayah Indonesia Timur yang saat ini belum tersentuh dan menunggu untuk dieksplorasi lebih lanjut. Penemuan cadangan-cadangan baru di wilayah laut dalam Indonesia Timur memerlukan teknologi tepat guna untuk memproduksi cadangan tersebut dan mengalirkannya kepada ‘user’ atau ‘klien’ yang mayoritas masih terpusat di Indonesia bagian Barat/Tengah. </p><p>Makalah-makalah pada edisi ke-3 ini di mengulas konsep-konsep pengembangan proyek migas di Indonesia Timur (FSRU, LNG), dari aspek teknis, project management dan komersial. Selain itu jurnal kali ini mencoba untuk lebih seimbang dalam menerbitkan makalah proyek dan operasi, dengan memuat makalah bertema predictive maintenance melalui penerapan sistem informasi pemeliharaan fasilitas operasi, dan integrity management untuk fasilitas lepas pantai yang sudah mature. </p><p>Pada edisi ini Jurnal IAFMI juga memuat informasi seputar proyek-proyek Migas yang bersesuaian dengan tema fasilitas produksi laut dalam, dan liputan acara-acara IAFMI pada kwartal III dan IV tahun 2015. Tahun 2015 adalah tahun yang tidak mudah bagi Industri Migas dunia, oleh karena itu di penghujung tahun ini IAFMI menyelenggarakan CEO Talk dan Golf IAFMI yang akan membahas concerns yang dirasakan KKKS, Kontraktor dan Vendor Migas seputar peraturan perpajakan dan keuangan investasi&nbsp;Migas di Indonesia. Diharapkan hasil dari CEO Talk ini dapat menjadi masukan bagi Pemerintah dan menjadi insentif bagi para pelaku industri Migas untuk dapat terus menggerakan roda perekonomian Indonesia melalui investasi Migas. </p><p>Akhir kata, tetap semangat demi kemajuan Industri Migas Indonesia ! </p><p><strong>Salam Redaksi, Desi A. Mahdi </strong></p><p>Pimpinan Redaksi </p><p>&lt;&lt; <strong>5 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 </p><p>Kata Pengantar </p><p><strong>Ketua Umum IAFMI </strong></p><p>Oktober 2015 menjadi momentum yang cukup berharga dan mengesankan bagi IAFMI karena dapat ikut serta menyelenggarakan event nasional JCB 2015 (<a href="/goto?url=http://www.jcb2015" target="_blank">www.jcb2015</a>). Event ini merupakan joint convention IAFMI bersama tiga asosiasi migas dan tambang yang lebih senior HAGI, IAGI dan IATMI di Balikpapan, dan dihadiri oleh lebih dari 600 peserta. Tema JCB2015 adalah Empowering Marine Earth Resources, sedang IAFMI sendiri mengambil Tema Menuju Timur Membangun Hingga Laut Dalam, selaras dengan Tema sentral JCB2015. IAFMI mengirimkan 19 paper untuk dipresentasikan dalam event ini. </p><p>Tema IAFMI dalam JCB2015 ini menjadi Tema Jurnal IAFMI edisi ke 3 ini. Bukan sebuah kebetulan, tapi IAFMI bertekad untuk bersinergi dengan seluruh stakeholder migas untuk membangun laut dalam wilayah Indonesia timur. Selain menjadi tantangan, laut dalam Indonesiatimurjugamemberipeluangluasdalamsemuaaspek,ilmu,teknologi,pengembangan wilayah, dan tentu saja bisnis bagi pelaku industri migas. IAFMI sebagai asosiasi keahlian bertekad untuk ambil bagian sesuai bidangnya. IAFMI telah juga menunjukkan kontribusinya di Indonesia timur ini dengan memprakarsai program pelatihan dan sertifikasi welder lokal di Luwuk – Binggai, sebuah lokasi kerja Migas yang sedang dibangun dengan potensi yang cukup besar. IAFMI bekerjasama dengan Pertamina, Rekayasa Industri, Gunanusa dan Titis Sampurna. Tidak saja mengorganisasikan program, tapi juga turut mendanai program ini sebagai hasil dari penggalangan dana melalui IAFMI Golf Charity yang diselenggarakan bulan Juni 2015 yang diikuti 140 peserta. </p><p>Kontribusi seluruh pelaku industri migas dalam membangun IAFMI melalui berbagai cara, seperti turut menopang terbitnya Jurnal IAFMI mulai Edisi pertama hingga Edisi ke-3 ini baik melalui tulisan, sponsorship, distribusi maupun persiapan penerbitannya, dan lain-lain akan mempercepat proses peningkatan kontribusi IAFMI bagi kepentingan bersama. Untuk itu, atas nama pengurus kami menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas partisipasi dan kontribusinya tersebut. </p><p>Salam hangat IAFMI </p><p>Ir. Rudianto Rimbono, MSc. </p><p><strong>PReSS ReLeASe CeO TALK 2 IAFMI </strong></p><p>jurnal IaFMI 03 Desember 2015&nbsp;&gt;&gt; <strong>6 </strong></p><p><strong>IAFMI SUKSeS SeLeNGGARAKAN CeO TALK II </strong></p><p><strong>“PeLUANG DAN TANTANGAN BISNIS </strong><br><strong>INDUSTRI FASILITAS PRODUKSI MIGAS” </strong></p><p>JAKARTA, 12 NOVEMBER 2015 – Ikatan Ahli&nbsp;mempertanyakan penerapan PBB (Pajak Bumi <br>Fasilitas Produksi Minyak dan Gas Bumi Indonesia&nbsp;dan Bangunan) yang nilainya masih dihitung (IAFMI) kembali menggelar acara CEO Talk II dengan&nbsp;100% dari nilai produksi meskipun ada production topik“PeluangdanTantanganBisnisIndustriFasilitas sharing antara pemerintah dan K3S. Tak hanya itu, Produksi MIGAS dari Segi Moneter, Fiskal, Perpajakan&nbsp;perhitungan PBB pun berdasarkan nilai produksi sertaPeningkatanKapasitas&amp;KompetensiNasional”, tahun&nbsp;sebelumnya meskipun setiap tahun produksi pada hari Kamis, 12 November 2015 di Hotel Gran&nbsp;sumur minyak menurun. Hal ini terasa memberatkan Mahakam, Jakarta. Turut hadir sebagai Pembicara&nbsp;terutama untuk lapangan marjinal. </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">Lambok Siahaan (Staf Ahli Dewan Gubernur Bank </li><li style="flex:1">PPN pun dikategorikan sebagai belanja modal </li></ul><p>Indonesia), didampingi Agung Gunawan Raharja&nbsp;(capex), bukan bagian dari biaya yang langsung di(Asisten Direktur Kebijakan dan Pengawasan&nbsp;reimburse (expense). Akibatnya, pengembangan Sistem Pembayaran Bank Indonesia), serta Ronggo&nbsp;lapangan marginal menjadi tidak menarik bagi KKKS Yudha (Manajer Kebijakan dan Pengawasan Sistem&nbsp;akibat tergerusnya nilai keekonomian proyek. </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">Pembayaran Bank Indonesia). </li><li style="flex:1">Tak hanya itu, topik terkait aturan PBI (Peraturan </li></ul><p>CEO Talk merupakan salah satu kegiatan&nbsp;Bank Indonesia) No. 17 tahun 2015 yang mengatur <br>IAFMI yang dirancang untuk membangun sinergi&nbsp;penggunaan rupiah di transaksi Migas pun menjadi </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">pemikiran antara elemen pelaku utama industri&nbsp;perhatian dalam CEO Talk IAFMI. </li><li style="flex:1">“Sebagai </li></ul><p>fasilitas produksi Migas antara lain SKK Migas dan&nbsp;gambaran, sebelum PBI ini dikeluarkan, sekitar para profesional yang menjadi pimpinan beragam&nbsp;52% transaksi antar penduduk menggunakan valas perusahaan dan institusi migas di KKKS (Kontraktor&nbsp;dan kecenderungan peningkatan pengunaan valas Kontrak Kerja Sama), Kontraktor EPCI, Vendor,&nbsp;untuk transaksi antar penduduk selalu meningkat di konsultan dan akademisi. IAFMI melihat bahwa&nbsp;Indonesia,” ujar Lambok Siahaan, Staff Ahli Dewan semua elemen pelaku industri ini sesungguhnya&nbsp;Gubernur Bank Indonesia. Lebih lanjut disampaikan memiliki tujuan yang sama yaitu kemandirian&nbsp;Lambok, meningkatnya peredaran valas di nasional yang berdiri di atas kompetensi, kapasitas&nbsp;Indonesia menekan nilai tukar mata uang Rupiah </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">dan kemampuan nasional. </li><li style="flex:1">dan berdampak kepada stabilitas sistem keuangan. </li></ul><p>“Kegiatan ini menjadi ajang diskusi bagi para&nbsp;Oleh karena itu, perlu disepakati adanya ‘roadmap’ pelaku industri dan regulator di industri Migas untuk&nbsp;industri migas untuk mendukung kedaulatan membahas peluang dan tantangan di sektor ini guna&nbsp;rupiah tanpa menutup mata terhadap tantangan bersama-sama membangun perekonomian bangsa&nbsp;pada pelaksanaannya sehingga dapat tercipta ‘soſt Indonesia,” ujar Rudianto Rimbono selaku ketua&nbsp;landing’ dari penerapan PBI-17 yang dapat diterima IAFMI. <br>CEO Talk IAFMI membahas beragam topik, oleh para stakeholder di industri migas. “ <br>Terkait penerapan PBI-17 ini, para kontraktor salah satunya issue perpajakan (PPN Impor, PBB,&nbsp;Migas memperhatikan beberapa tantangan pada Pajak Impor, tax treaty) di mana 80% masalah di&nbsp;pelaksanaannya. Joseph Pangalila, Presiden industri Migas berkutat di hal tersebut sebagaimana&nbsp;Direktur PT. Tripatra, menyampaikan permasalahan diungkapkan Deputi Pengendalian Keuangan&nbsp;Kontraktor EPC (Engineering, Procurement, SKK Migas, Parulian Sihotang, sebagai pembicara&nbsp;Construction) ketika melakukan pembelian barang </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">pertama pada event ini. </li><li style="flex:1">dari agen di Indonesia yang kesulitan memberikan </li></ul><p>Boyke Pardede, Executive VP dan GM Pertamina&nbsp;harga dalam Rupiah dikarenakan fluktuasi nilai <br>Hulu Energi&nbsp;West Madura Offshore (PHE WMO),&nbsp;tukar yang besar. Lambok Siahaan menyarankan </p><p>&lt;&lt; <strong>7 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 </p><p>jalan keluarnya dengan penerapan nilai kontrak&nbsp;“Terkait industri Migas, memang masih banyak dalam rupiah yang dikaitkan kepada suatu formula&nbsp;pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan terhadap kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate&nbsp;bersama untuk memajukan industri lokal ini dan </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">(JISDOR). </li><li style="flex:1">perekonomian Indonesia pada umumnya. Karena </li></ul><p>itu, kami berharap hasil diskusi tidak hanya menjadi <br>Dijelaskan, bahwa untuk sektor energi, sesuai&nbsp;sekadar wacana tapi dapat dilaksanakan oleh semua dengan surat dari SKK Migas dan ESDM terkait&nbsp;pihak terkait,” ujar Rudianto Rimbono lagi. pelaksanaan PBI-17 akan dibedakan menjadi tiga </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">kategori: </li><li style="flex:1">Berikut adalah rangkuman serta rekomendasi </li></ul><p>dari diskusi CEO Talk 2 IAFMI: </p><p>•••</p><p>Kategori 1: Transaksi yang bisa langsung </p><p>••</p><p>IAFMI mendorong dibuatnya roadmap industri Migas untuk mendukung kedaulatan rupiah yang dapat diterima oleh stakeholder industri migas; Dalam kaitannya dengan penerapan PBI-17, IAFMI merekomendasikan agar dibuat Petunjuk Pelaksanaan lebih lanjut yang mengatur: menerapkan ketentuan PBI-17 seperti gaji pegawai Indonesia yang dipekerjakan di Indonesia, sewa rumah, kendaraan di Indonesia, dan sebagainya. Kategori 2: Transaksi yang masih memerlukan penilaian apakah termasuk infrastruktur strategis&nbsp; Formulasi kontrak dalam rupiah yang dikaitkan atau bisnis dengan karakteristik tertentu yang&nbsp;terhadap kurs JISDOR; memang masih harus menggunakan mata uang&nbsp; Pelaksanaan Kontrak Multi Currency; </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">asing. </li><li style="flex:1"> Pelaksanaan kontrak bagi vendor dan kontraktor </li></ul><p>terkait barang impor dan campuran (packaged equipment). <br>Kategori 3: Transaksi yang masih mendapatkan pengecualian dalam mata uang asing. Menyikapi kesulitan yang dihadapi industri&nbsp; Kejelasan kriteria proyek yang dapat masuk migas, Gde Pradnyana, Penasehat Ahli Bidang Peningkatan Kapasitas Kontraktor EPCI Dalam Negeri SKK Migas, menyampaikan usulan solusi lainnya yaitu penerapan multi currency dalam kontrak, yaitu pemisahan pembayaran dalam beberapa mata uang sesuai lingkup kerja, terutama untuk pekerjaan yang bersifat kompleks mencakup Engineering, Procurement and Construction (EPC). <br>Gde Pradnyana juga meminta pendapat para hadirin apabila persentasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) didasarkan atas seluruh transaksi rupiah yang dalam suatu kontrak pekerjaan. Hal ini mendapat tanggapan dari Mudhito Prakosa, Presdir PT. Mc Dermott Indonesia, bahwa semangat kewajiban pemakaian ‘local content’ adalah untuk menumbuhkembangkan industri nasional. Menjadi tidak berarti, apabila transaksi dalam rupiah tapi tetap untuk pembelian barang-barang yang diimpor dari luar negeri atau untuk pembayaran jasa tenaga kerja asing. kategori “Proyek Strategis”dan simplifikasi implementasi pengajuan “exception” oleh KKS/ Kontraktor/Vendor. </p><p>•</p><p>IAFMI meminta agar besaran pajak PPh Final khususnya untuk perusahaan jasa konsultan dan konstruksi dapat ditinjau ulang karena besaran saat ini terasa makin berat dengan kondisi ekonomi yang sulit. Penerapan tariff khusus dapat diberlakukan selama periode tertentu; IAFMI meminta agar tagihan Ppn konsultan dan kontraktor EPCI ke KKKS dibayarkan langsung ke kontraktor bersamaan dengan pembayaran tagihannya. IAFMI mendorong pengenaan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang proporsional dan fair sesuai dengan kapasitas produksi tahunan (bukan flat rate sepanjang umur lapangan); IAFMI mendorong upaya peningkatan kapabilitas dan kapasitas fabrikan lokal melalui perhitungan TKDN berdasarkan jumlah belanja rupiah pada fabrikan dalam negeri yang pada akhirnya mendorong penggunaan material&nbsp;bahan baku yang diproduksi di dalam negeri; </p><p>•••</p><p>Meskipun beragam masalah dan solusi dipaparkan di CEO Talk IAFMI 2015, semangat untuk berkembang dan maju bersama tetap dirasakan. </p><p>jurnal IaFMI 03 Desember 2015&nbsp;&gt;&gt; <strong>8 </strong></p><p><strong>CeO TALK 2 AND GOLF </strong></p><p>&lt;&lt; <strong>9 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 jurnal IaFMI 03 Desember 2015&nbsp;&gt;&gt; <strong>10 </strong></p><p>KIlaS IaFMI 2015 </p><p>Kegiatan IAFMI tahun 2015 diawali dengan Expert&nbsp;antara para professional, pimpinan perusahaan <br>Sharing 21 Februari 2015, menghadirkan Arief&nbsp;Migas, serta regulator yang diwakili SKKMIGAS untuk Riyanto (saat itu Kadiv Komersialisasi Minyak dan Gas&nbsp;membangun kemandirian industri migas Indonesia Bumi SKKMIGAS) dan Abang Daya Wiguna (saat itu&nbsp;yang berdiri diatas kapasitas dan kompetensi Process Engineer BP Tangguh). Topik ExpertSharing&nbsp;nasional yang mandiri. pertama di tahun 2015 ini mengambil topik LNG. </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">Pada tanggal </li><li style="flex:1">9</li><li style="flex:1">Mei 2015, Expert Sharing </li></ul><p>IAFMI diselenggarakan&nbsp;sedikit berbeda, kali ini diselenggarakan di workshop PT Intan Prima Kalorindo, sebuah fabrikan lokal Heat Exchanger. Selain expert sharing, kunjungan ke workshop fabrikan lokal ini juga merupakan salah satu bagian misi IAFMI untuk turut membangun kompetensi industri nasional. Para peserta Expert Sharing sangat antusias meninjau fasilitas workshop yang menggunakan teknologi Jerman dengan tingkat <br>Sebulan kemudian, 11 Maret 2015 IAFMI menyelenggarakan CEO Talk pertama, dihadiri oleh para pimpinan perusahaan migas Indonesia baik K3S, Kontraktor EPCI maupun Vendor. CEO Talk dirancang untuk membangun sinergi pemikiran </p><p><strong>Bapak Syamsu Alam, </strong>Direktur Hulu Pertamina </p><p>Kegiatan Expert Sharing di PT. Intan Prima Kalorindo pada acara IAFMI Golf Charity </p><p>&lt;&lt; <strong>11 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 </p><p>Presentasi Makalah dan Booth IAFMI pada acara Joint <br>Convention Balikpapan 2015 <br>Rapat Redaksi Persiapan Jurnal IAFMI Edisi dan Distribusi Jurnal IAFMI Edisi 2.jpg </p><p></p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">akurasi yang sangat tinggi. Pada kesempatan ini </li><li style="flex:1">Agustus 2015, persiapan penerbitan Jurnal IAFMI </li></ul><p>kepada peserta ditunjukkan proses dan cara kerja&nbsp;Edisi 3 dimulai lebih awal agar dapat bersinergi </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">beberapa fasilitas mesin tersebut </li><li style="flex:1">dengan event Joint Convention IAFMI dengan </li></ul><p>HAGI, IAGI dan IATMI. Dengan persiapan ini, selain berhasil memajukan 19 makalah untuk JCB2015, pengumpulan makalah untuk Jurnal IAFMI edisi 3 juga lebih awal bahkan berhasil melampaui target jumlah makalah yang berhasil dikumpulkan <br>PadabulanJuni2015,dengantujuanmembangun sinergi dan silaturahim para professional fasilitas produksi migas Indonesia, serta menggalang dana untuk membangun kompetensi welder lokal di Luwuk, IAFMI menyelenggarakan IAFMI Charity Golf, diikuti oleh sekitar 140 professional Fasilitas Produksi Migas. <br>Joint Convention Balikpapan 2015 yang merupakan kegiatan 4 asosiasi profesi HAGI, IAGI, IAFMI dan IAFMI, sukses diselenggarakan tgl 5-8 Oktober 2015, dihadiri lebih dari 600&nbsp;peserta. IAFMI mengirimkan 19 makalah dan menghadirkan booth IAFMI. <br>Jurnal IAFMI Edisi Ke-2 terbit dengan Tema <br>Marginal Field Development pada bulan Juni 2015. Edisi ke 2 ini dicetak 1500 eksemplar dan didistribusikan kepada anggota IAFMI, professional Fasilitas Produksi Migas di berbagai perusahaan, para pimpinan perusahaan migas, serta skkmigas. <br>School of Project sebagai salah satu sarana pengembangan kompetensi professional muda </p><p>jurnal IaFMI 03 Desember 2015&nbsp;&gt;&gt; <strong>12 </strong></p><p></p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">Rapat Database Profesi di SKKMIGAS </li><li style="flex:1">School of Project - Modul PRIMAVERA. </li></ul><p></p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">School of Project PRIMAVERA. </li><li style="flex:1">HR Summit di Jogya, IAFMI Mengirim Utusan. </li></ul><p></p><p></p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">pertama diluncurkan tanggal 22 Oktober dengan </li><li style="flex:1">Persiapan Welder Training &amp; Sertifikasi sebagai </li></ul><p>modul Perencanaan Proyek dengan PRIMAVERA.&nbsp;amanat dari program IAFMI Charity Golf telah Program ini diikuti oleh 10 peserta, 2 diantaranya&nbsp;dimulai sejak Agustus 2015 dengan beberapa </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">lulusan baru tahun 2014. </li><li style="flex:1">pertemuan persiapan dengan team Rekayasa </li></ul><p>Industri, Gunanusa, Titis Sampurna dan Pertamina EP. Target pelaksanaan Training akan dimulai bulan Desember 2015. <br>12 November 2015, CEO Talk IAFMI yang kedua diselenggarakan kembali dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan BIsnis Industri Fasilitas </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">Produksi Migas dari Segi Moneter, Fiskal, Perpajakan, </li><li style="flex:1">Selama tahun 2015, beberapa utusan dari </li></ul><p>serta Kapasitas dan Kompetensi Nasional. Sebagai&nbsp;IAFMI dikirimkan untuk mengikuti beberapa review pembicara hadir Lambok Siahaan Staf Ahli Gubernur&nbsp;maupun peserta convention, diantaranya review Bank Indonesia dan team serta Parulian Sihotang&nbsp;Proyek Blok Masella atas undangan Ditjen Migas, HR </p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1">Deputi SKKMIGAS bidang Keuangan. </li><li style="flex:1">Summit di Jogya, Database Profesi oleh SKKMIGAS. </li></ul><p></p><p>&lt;&lt; <strong>13 </strong>jurnal IaFMI 03 Desember 2015 </p><p><strong>BeBeRAPA PROGRAM SIAP LATIh </strong></p><p><strong>1. CONSTRUCTION&nbsp;eNGINeeRING FOR&nbsp;heAvySTeeL STRUCTURe. </strong></p><p>Materi construction engineering dirancang untuk mendukung kebutuhan proyek-proyek heavy steel construction, beberapa diantaranya adalah Platform fabrication, Oil Refinery, Petrochemical, Power Plant, Onshore Pipe-laying, Mining Equipments, Container Crane fabrication/ material handling, Heavy Liſts, dan lain-lain. Construction engineering know-how </p><p>merupakan applied engineering knowledge dan field experience yang </p><p>dirangkum dari pengalaman kerja. Disamping itu materi training juga dirancang untuk memberikan arahan (guidance) bagaimana memahami InternationalStandards&amp;Codesyangdipakaididalamindustrikonstruksi. </p><p><strong>Applied Engineering and access to International Standards &amp; Codes </strong><br><strong>Fresh Graduate with Construction Engineering </strong><br><strong>Know-how </strong></p><p><strong>MISI </strong><br><strong>SChOOL OF </strong><br><strong>PROJeCT IAFMI </strong></p><p><strong>Principle and Basic </strong><br><strong>Engineering </strong></p><p></p><ul style="display: flex;"><li style="flex:1"><strong>+</strong></li><li style="flex:1"><strong>=</strong></li></ul><p></p>

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    72 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us