Inventaris Arsip Foto Departemen Penerangan Republik Indonesia (Deppen Ri) 1966 – 1967

Inventaris Arsip Foto Departemen Penerangan Republik Indonesia (Deppen Ri) 1966 – 1967

JILID I INVENTARIS ARSIP FOTO DEPARTEMEN PENERANGAN REPUBLIK INDONESIA (DEPPEN RI) 1966 – 1967 SUB DIREKTORAT PENGOLAHAN ARSIP MEDIA BARU ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2014 JILID II INVENTARIS ARSIP FOTO DEPARTEMEN PENERANGAN REPUBLIK INDONESIA (DEPPEN RI) 1966 – 1967 SUB DIREKTORAT PENGOLAHAN ARSIP MEDIA BARU ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, pasal 19, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan nasional wajib melakukan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional agar dapat diakses dan dimanfaatkan untuk kepentingan pengguna arsip dan masyarakat secara luas. Salah satu hasil pengolahan arsip statis yang telah diselesaikan pada Tahun Anggaran 2014 adalah Inventaris Arsip Foto Departemen Penerangan Republik Indonesia (DEPPEN RI) 1966 – 1967. Substansi arsip yang dimuat dalam inventaris arsip ini adalah arsip foto yang tercipta atas pelaksanaan tugas dan fungsi Deppen RI. Atas nama ANRI kepada mereka yang telah mengolah arsip foto Deppen RI 1966-1967, hingga menghasilkan inventaris arsip ini dengan baik, disampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya. Dengan mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, dalam rangka meningkatkan akses dan layanan khazanah arsip maka Inventaris Arsip Foto Departemen Penerangan Republik Indonesia (DEPPEN RI) 1966 – 1967 disajikan kepada masyarakat sebagai pengguna arsip statis di ANRI. Terima kasih dan semoga bermanfaat. Jakarta, Desember 2014 Direktur Pengolahan Drs. Azmi, M.Si. ii TIM KERJA Tim Penyusun Inventaris Arsip Foto Departemen Penerangan Republik Indonesia (DEPPEN RI) 1966 – 1967 terdiri atas: 1. Dwi Nurmaningsih, M.Hum. (Penanggung Jawab Teknis) 2. FX. Ariyanto Adi Bowo, A.Md. (Koordinator) 3. Hafid Furqoni, SS (Sekretaris) 4. Dra. Dwi Yuli Astuti, M.Hum. (Anggota) 5. Adhie Gesit Pambudi, M.A. (Anggota) 6. Wiwi Diana Sari, M.A. (Anggota) 7. Intan Lidwina, M.A. (Anggota) 8. Ratna Absari, A.Md. (Anggota) 9. Okta Handi Suryadi, A.Md. (Anggota) 10. Erlina Widyanti, A.Md. (Anggota) 11. Yudhi Risti Purnomo, A.Md. (Anggota) iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................. ii TIM KERJA ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................... iv I. PENDAHULUAN ............................................................................ v A. Sejarah Organisasi Departemen Penerangan RI ....................... v 1. Masa Kolonial .................................................................... v 2. Masa Kemerdekaan 1945 – 1966 ..................................... vi 3. DEPPEN RI Masa 1966-1967 ........................................... viii B. Sejarah Arsip Foto Departemen RI 1966-1967 ......................... x C. Pertanggungjawaban Teknis Pembuatan Invetaris ................... xii 1. Pengolahan Arsip .............................................................. xii 2. Petunjuk Penggunaan Inventaris Arsip ............................. xiv 3. Penggunaan Arsip Foto Sebagai Sumber Data ............... xiv DAFTAR PUSTAKA .................................................................. xvii II. ISI INFORMASI ARSIP FOTO DEPPEN RI .................................. 1 A. Tahun 1966 ................................................................................. 1 B. Tahun 1967 ................................................................................. 315 III. PENUTUP ....................................................................................... 556 INDEKS NAMA ..................................................................................... 557 INDEKS TEMPAT ................................................................................ 580 DAFTAR AKRONIM DAN SINGKATAN .............................................. 587 DAFTAR ISTILAH ................................................................................ 594 iv PENDAHULUAN A. Sejarah Organisasi Departemen Penerangan RI Dalam Keputusan Presiden RI (Kepres RI) Nomor 45 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok dan Susunan Organisasi Departemen dijelaskan bahwa, “Kedudukan dan tugas pokok Departemen Penerangan (Deppen) sebagai bagian dari pemerintahan Negara, dipimpin seorang Menteri yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden”. Tugas pokok Deppen RI sebagai lembaga pemerintah yang menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang penerangan, memiliki sejarah panjang dari masa kolonial sampai masa kemerdekaan. Pada bagian ini diuraikan tentang sejarah Deppen RI sekitar Orde Baru (Orba) utamanya 1966-1967, baik dari sudut kelembagaan, perubahan struktur organisasi, dan personalia. 1. Masa Kolonial Jauh sebelum Deppen berdiri atau tepatnya ketika Pemerintah Belanda berkuasa, tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang penerangan berada di bawah Netherland Indies Government Information Service atau disingkat NIGIS. Organisasi ini didirikan di Melbourne, Australia pada 1944 di bawah pengawasan seorang Kepala Pemerintah Pengasingan Belanda di Australia.1 NIGIS saat itu bertugas mengumpulkan berbagai informasi terkait situasi di Hindia Belanda. Berbagai informasi yang dikumpulkan terkait persoalan politik, ekonomi, dan beberapa kegiatan militer. NIGIS melakukan publikasi kepada masyarakat melalui radio, media cetak, dan film. NIGIS memiliki misi menciptakan industri film dan foto yang ditonton oleh 70 orang di Hindia-Belanda pasca mereka dibebaskan dari pendudukan Jepang. Namun dalam perjalanannya, kegiatan pembuatan film dan foto ini menghabiskan sebagian besar anggaran NIGIS. Pada akhir Juli 1946, Pemerintah Belanda membubarkan NIGIS dan menggantinya dengan Inventaris Arsip Foto Deppen 1966‐1967 hal. v sebuah lembaga layanan informasi pemerintah bernama Regering Voorlichtings Dienst (RVD) atau Jawatan Penerangan Pemerintah yang berkedudukan di Jakarta. Keberadaan kantor RVD sebenarnya berlokasi di Den Haag, Belanda. Namun tidak pernah ada kaitannya antara RVD Belanda dengan RVD di Jakarta. Tugas utama organiasasi ini sebagai pengelola layanan informasi pemerintah dan sekaligus mengembangkan hubungan antara pemerintah dengan masyarakat. Berbagai informasi yang dikelola RVD menyangkut isu- isu politik, militer, sosial, dan budaya.2 Namun disisi lain RVD juga memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan propaganda dari pemerintah Belanda kepada masyarakat Indonesia. 2. Masa Kemerdekaan 1945-1966 Setelah proklamasi kemerdekaan RI, pemerintah Republik Indonesia pada 1945 secara resmi membentuk sebuah organisasi layanan informasi pemerintah semacam RVD bernama Kementerian Penerangan Republik Indonesia atau disingkat Kempen RI.3 Tugas pokok dan fungsi Kempen RI pada saat itu adalah memberikan penerangan kepada masyarakat baik di dalam dan luar negeri tentang perjuangan dan pergerakan rakyat Indonesia. Di tengah gejolak masa revolusi fisik pada kurun waktu 1945 – 1949, Kempen berfungsi sebagai lembaga anti-propaganda Pemerintah RI untuk melawan propaganda yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda yang pada waktu itu bermaksud menduduki kembali Indonesia sebagai bagian dari Kerajaan Belanda. Dalam menjalankan fungsinya, Kempen RI memberikan pegangan yang kuat kepada petugas penerangan. Untuk itu pimpinan Kempen mengadakan perundingan di Kaliurang, Yogyakarta, 7 Mei 1948. Perundingan ini menetapkan pedoman penerangan dalam suatu ketentuan tertulis yang terdiri atas lima pasal atau lebih dikenal dengan Panca Bhakti Penerangan yang kemudian digunakan sebagai landasan utama Kempen hingga masa Orde Baru. Inventaris Arsip Foto Deppen 1966‐1967 hal. vi Kedudukan Kempen pada masa revolusi berpindah-pindah seiring dengan Agresi yang dilancarkan oleh Belanda. Selain di Jakarta, Kempen pernah berkedudukan di Yogyakarta dan Padang. Pasca penandatanganan Konferensi Meja Bundar (KMB) 1949, Pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Pada 1950, pemerintah mengadakan perundingan antara Kempen RIS dan Kempen RI di Kaliurang Yogyakarta untuk membahas pembentukan Kempen Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah NKRI resmi terbentuk, Kempen kembali berkedudukan di Jakarta. Kempen menempati gedung di Jalan Cilacap No. 4 yang kemudian berpindah ke Jalan Medan Merdeka Barat No. 7 dan 9, Jakarta. Kempen Republik Indonesia Yogyakarta dan Kempen RIS pun kemudian dibubarkan. Tugas pokok dan fungsi Kempen tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1949 tentang Susunan dan Lapangan Pekerjaan Kementerian Penerangan. Peraturan Pemerintah ini menyatakan bahwa lapangan perkerjaan Kempen adalah sesuai dengan pasal-pasal dalam Panca Bhakti Penerangan. Adapun struktur organisasi Kempen meliputi: a. Bagian Umum, b. Bagian Urusan Pegawai, c. Bagian Perbendaharaan, d. Bagian Publiciteit, e. Bagian Urusan Daerah, f. Jawatan Radio, g. Kantor Badan Pemeriksa Film. Fungsi penerangan melalui foto berada di bawah Bagian Publiciteit. Pada 1955, penerangan melalui foto menjadi fungsi Bagian Visual yang kemudian menjadi Urusan Audio Visual di bawah Direktorat Visual. Pada era Demokrasi Terpimpin (1959-1966), sistem kabinet Pemerintah Republik Indonesia mengalami perubahan yang sangat signifikan di tiap periode. Hal ini menyebabkan kedudukan Kempen juga ikut berubah-ubah. Pada Kabinet Kerja I, Kempen berubah

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    640 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us