BAWASLU B A D A N P E N G A W A S P E M I L I H A N U M U M Serial Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 PERIHAL PARTISIPASI MASYARAKAT Editor : Masykurudin Haidz Penulis: Abdi Akbar - Ade Irfan Santosa - Agus Muhammad - Astuti Usman - Bagus Sarwono Bejo Untung - David Efendi, dkk - Faizal Akbar - Idris - Melda Imanuela Roiuddin - Saiful Jihad - Sad Dian Utomo - Yayan Hidayat Serial Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 Perihal Partisipasi Masyarakat P e n e r b i t BAWASLU B A D A N P E N G AWA S P E M I L I H A N U M U M TIM PENYUSUN Adriansyah Pasga Dagama Serial Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 Perihal Partisipasi Masyarakat @Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang Pengupan, Pengalihbahasaan dan Penggandaan (copy) Isi Buku ini, Diperkenankan dengan Menyebutkan Sumbernya Diterbitkan Oleh: BAWASLU B A D A N P E N G AWA S P E M I L I H A N U M U M www.bawaslu.go.id Cetakan Pertama Desember 2019 I TIM PENULIS Serial Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 Perihal Partisipasi Masyarakat Editor: Masykuruddin Hafidz Penulis: Abdi Akbar Ade Irfan Santosa Agus Muhammad Astu Usman Bagus Sarwono David Efendi dkk Bejo Untung Faizal Akbar Idris Melda Imanuela Rofiuddin Sad Dian Utomo Saiful Jihad Yayan Hidayat BAWASLU B A D A N P E N G AWA S P E M I L I H A N U M U M II Kata Pengantar Pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945. Pemilu diselenggarakan secara regular untuk memilih calon pemimpin eksekutif dan legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota) dengan prinsip-prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Pengawasan pemilu merupakan proses sadar, sengaja, dan terencana sebagaihakikat demokratisasi. Pemilu yang dijalankan tanpa mekanisme dan iklim pengawasan yang bebas dan mandiri menjadikannya proses pembentukan kekuasaan yang rentan kecurangan. Hal itu membuat pemilu kehilangan legitimasinya dan pemerintahan yang dihasilkan sesungguhnya tidak memiliki integritas sekaligus akuntabilitassejakpembentukannya. Berangkat dari pemahaman inilah, pengawasan merupakan kebutuhan dasar Pemilu 2019. Pengawasan merupakan keharusan, bahkan merupakan elemen yang melekat kuat pada tiap penyelenggaraan pemilu.Dan yang lebihpentinglagi, pengawasan akan lebih maksimal dilakukan bersamaan dengan partisisipasi masyarakat yang kuatdanmerata. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat merupakan salah satu kunci suksesnya pelaksanaan Pemilu. Besar atau kecilnya partisipasi masyarakat sangat menentukan kualitas dari Pemilu. Partisipasi masyarakat dalam praktiknya memang beragam. Ada yang berupa partisipasi masyarakat dalam memilih, pendidikan pemilih, dan ada juga partisipasi dalam ranah keterlibatan masyarakat dalam pemantauan Pemilu. III Partisipasi dalam Pemilu adalah aktivitas memastikan proses tahapan- tahapan Pemilu dengan cara mengumpulkan data, informasi serta menginventarisasi temuan kasus terkait pelaksanaan Pemilu yang dilakukan oleh kelompok masyarakat atau organisasi yang independen dan non- partisan. Aktivitas ini bertujuan untuk terselenggaranya proses pemilihan umumyang jujur, adil, bersih dan transparan serta hasilnya bisa diterima oleh semua pihak baik peserta Pemilu maupun masyarakat secara luas. Buku ini adalah upaya Bawaslu yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan proses dan hasil pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber dan jurdil)dalam melakukan pencegahan dengan meningkatkan strategi kelembagaan dalam merespon tantangan kekinian dan sesuai dengan kebutuhan. Buku ini juga menggambarkan gerakan organisasi dan kelompok masyarakat dalam mewujudkan proses pemilihan umum yang terbuka, transparan, akuntabel dan akses bagi kelompok rentan. Tujuan penyusunan buku ini yaitu merekam proses, capaian dan praktik baik (best practice) dalam pengawasan partisipatif Pemilu serentak tahun 2019. Para pembaca dapat mengambil pembelajaran sebagai strategi peningkatan partisipasi dalam Pemilu dan Pilkada di masa yang akan datang. Selamat Membaca. Abhan Ketua Bawaslu RI Daftar Isi Tim Penyusun________________________________ I Tim Penulis__________________________________II Kata Pengantar_______________________________III Daftar ISI____________________________________IV Daftar Penulis_______________________________431 Bab 1 Pendahuluan: Menguatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu Serentak 2019 (Masykurudin Hafidz) _________________________3 Bab 2 Implementasi Pengawasan Partisipatif di Bawaslu Provinsi Kepulauan Riau Untuk Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pemilu: H a s i l P e l a k s a n a a n P r o g r a m K a m p u n g Pengawasan Di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Idris dan Ade Irfan Santosa)_________________33 Bab 3 Pendekatan Seni Budaya Untuk Sosialisasi Pengawasan Pemilu Serentak 2019 (Rofiuddin)_____________65 Bab 4 Desa Massamaturu, Desa Model Pengawasan Partisipatif di Sulawesi Selatan (Saiful Jihad)_______________________________95 Bab 5 Pendidikan Politik Melalui Mangente Kampung Dalam Peningkatan Kualitas Pemilu Di Desa Terpencil (Studi Pada Dusun Wasalai, Desa Wamsisi, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Astuti Usman) ____________________________133 IV Bab 6 Daya Tahan Kampung Sawah Menghadapi Politisasi SARA Dalam Pilkada Jabar 2018 Dan Pilpres 2019 (Agus Muhammad)_______173 Bab 7 Gerakan Sosial Desa Anti Politik Uang Dalam Pemilu 2019 (Bagus Sarwono) _______________________213 Bab 8 KKN Desa Anti Politik Uang Sebagai Proses Kolaboratif Pengawasan Pemilu Partisipatif Pada Pemilu Serentak 2019 Di Daerah Istimewa Yogyakarta (David Efendi, Dkk)______________________249 Bab 9 Kawal Pemilu-Jaga Suara 2019 Menjaga Integritas Hasil Pemilu (Faizal Akbar)__________________________291 Bab 10 Peran Koalisi Perempuan Indonesia Dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Perempuan (Melda Imanuela)_____________321 Bab 11 Menelisik Netralitas ASN: Pemantauan Cso Terhadap Perilaku Politik ASN Pada Pemilu 2019 (Bejo Untung Dan Sad Dian Utomo)________365 Bab 12 Ragam Hambatan Partisipasi Masyarakat Adat Dalam Pemilu 2019: Studi Kasus Komunitas Adat Kajang, Dayak Meratus, Dan Rakyat Penunggu (Yayan Hidayat Dan Abdi Akbar)___________393 Perihal Partisipasi Masyarakat Menguatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Pemilu Serentak 2019 Masykurudin Hafidz A. Pendahuluan Pemilihan Umum adalah sebuah prosedur yang cukup teruji dalam menentukan siapa pemegang kedaulatan yang dipilih oleh rakyat. Oleh sebab itu keberadaan lembaga- lembaga pemegang kedaulatan menjadi penentu masa depan negara Republik Indonesia. Menurut Jean Bodin yang dikenal sebagai bapak teori kedaulatan,“Suatu keharusan tertinggi dalam suatu negara, dimana kedaulatan dimiliki oleh negara dan merupakan ciri utama yang membedakan organisasi negara dari organisasi yang lain di dalam negara. Karena kedaulatan adalah wewenang tertinggi...........” . (1) Oleh sebab itu dengan Pemilu maka Negara menerapkan sistem Politik yang benar. Henry B Mayo dalam buku Introduction to Democratic Theory memberi definisi sebagai berikut “Sistem politik yang demokratis ialah dimana kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik”. (2) 1 Teuku Amir Hamzah, dkk, Ilmu Negara, hal. 153 2 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, PT Gramedia, Jakarta, 1999, h. 61 3 Serial Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 Dalam kerangka pentingnya Pemilu tersebut terselip problem mendasar tentang isu partisipasi politik rakyat. Hal ini mengingat partisipasi rakyat pada Pemilu merupakan bagian integral dari penyelenggaraan Pemilu sesuai asasnya yang bersifat langsung. Sehingga menjadi sangat substansial terkait pentingnya partisipasi politik rakyat dalam proses penyelenggaraan Pemilu. Sejatinya Pemilu adalah sarana konversi suara rakyat. (3) Atas dasar suara rakyat itulah Pemilu menghasilkan pejabat legislatif (DPR, DPD, DPRD) dan eksekutif (Presiden-Wakil Presiden dan kepala daerah). Dengan demikian, untuk menjamin hasil yang baik dan berkualitas maka proses penyelenggaraannya pun harus memenuhi derajat yang berkualitas pula. Sehingga setiap tahapan Pemilu harus diupayakan dan dipastikan secara jujur dan adil demi menyelamatkan suara rakyat. Dari sanalah legitimasi proses dan hasilnya dapat terukur. Bisa dipastikan secara etis, apabila setiap tahapan Pemilu harus mencerminkan adanya proses partisipasi politik rakyat yang sebenar-benarnya. Pengawasan pemilu adalah bagian dari usaha untuk menghormati serta meningkatkan kepercayaan terhadap hak- hak asasi manusia khususnya hak-hak sipil dan politik dari warga negara. Misalnya penghormatan terhadap hak untuk menyatakan kebebasan dalam menyatakan pendapat dan memilih sesuai kehendak hati nurani. Penghormatan terhadap hak-hak pemilih juga menyangkut kegiatan partisipasi dan pemantauan yaitu hak untuk terdaftar sebagai pemilih, hak untuk menentukan pilihan secara mandiri, hak atas kerahasiaan pilihan, hak untuk bebas dari intimidasi, hak untuk memperoleh informasi mengenai tahapan-tahapan Pemilu secara benar, hak untuk memantau dan hak untuk melaporkan adanya pelanggaran Pemilu. Salah satu kunci penting pelaksanaan Pemilu jujur dan adil adalah tingginya keterlibatan masyarakat untuk 3 Selain itu, Pemilu juga dikatakan sebagai mekanisme pemindahan konflik kepentingan dan sarana
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages448 Page
-
File Size-