Pakubuwono X: Politik Oportunisme Raja Jawa (1893 – 1939)

Pakubuwono X: Politik Oportunisme Raja Jawa (1893 – 1939)

ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 17, No 1, Maret 2021 Tersedia Online: https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria PAKUBUWONO X: POLITIK OPORTUNISME RAJA JAWA (1893 – 1939) Banyu Aryoningprang, Umasih, Kurniawati (Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, UNJ) Email: [email protected]; [email protected] Abstrak- Artikel yang berjudul Pakubuwono X: Politik Oportunisme Raja Jawa (1893 – 1939) ini mengkaji mengenai strategi politik yang digunakan oleh Pakubuwono X. Masalah yang dihadapi adalah dimana Pakubuwono X harus berusaha menyeimbangkan antara kewajibannya sebagai raja yang tunduk kepada Belanda dikarenakan daerah Surakarta yang merupakan vorstenlanden sementara Pakubuwono X memberikan dukungan terhadap organisasi-organisasi pada Zaman Pergerakan Nasional pada saat yang sama. Dalam proses penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Metode ini meliputi lima tahapan, yaitu pemilihan tema, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Politik Oportunisme Pakubuwono X memungkinkan bagi dirinya untuk mengambil hal-hal positif dari segala sesuatu di lingkungan sekitarnya demi mewujudkan mimpinya membangkitkan kembali Dinasti Mataram. Hal ini juga membantunya membuat balance antara kewajibannya sebagai raja vorstenlanden dan membantu Pergerakan Nasional pada waktu yang bersamaan. Kata Kunci: Pakubuwono X, Surakarta, Belanda, Oportunisme, Budi Utomo, Sarekat Islam. Abstract- This article entitled Pakubuwono X: The Opportunism Politics of the King of Java (1893- 1939) examines the political strategy used by Pakubuwono X. The problem is where Pakubuwono X must try to balance his obligations as a king who submitted to the Dutch because the Surakarta area is a vorstenlanden. while Pakubuwono X provided support for organizations during the Age of National Movement at the same time. In the research process, the research method used is historical research methods. This method includes five stages, namely theme selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. Pakubuwono X's politics of opportunism made him possible to take positive things from everything in his surroundings in order to realized his dream of reviving the Mataram Dynasty. This also helped him strike a balance between his duties as king of vorstenlanden and assisting the National Movement at the same time. Keywords: Pakubuwono X, Surakarta, Netherlands, Opportunism, Budi Utomo, Sarekat Islam. ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah p-ISSN: 1858-2621 e-ISSN: 2615-2150 2 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah PENDAHULUAN terkesan simbolis, menyebabkan para raja pada Setelah Perang Jawa berakhir pada saat itu menghabiskan masa pemerintahannya 1830 dengan tertangkapnya Pangeran dengan menulis sastra ataupun sibuk untuk Diponegoro oleh Jenderal de Kock, Pulau Jawa mengurusi daerahnya sendiri seperti khususnya daerah Jawa Tengah mengalami melakukan renovasi atau pembangunan kestabilan akibat tertumpasnya salah satu bangunan (Joko Darmawan, 2017: 41). pemberontakan terbesar dalam sejarah Salah satu daerah vorstenlanden yaitu penjajahan Belanda di Indonesia. Setelah Surakarta mengalami perubahan yang berhasil menjaga kestabilan di Pulau Jawa, signifikan setelah tertangkapnya Pakubuwono para raja-raja Jawa yang berkuasa di daerah VI oleh pemerintah Belanda dengan tuduhan vorstenlanden (Imam Samroni dkk, 2010: V) memberikan bantuan kepada Pangeran (Yogyakarta, Surakarta, Mangkunegaran, dan Diponegoro dalam Perang Jawa (Iswara N. Pakualaman) pun mendapat pengawasan dari Raditya, 2017). Dengan menghilangnya pemerintah Belanda dengan tujuan mencegah perlawanan fisik berskala besar pasca Perang pemberontakan seperti Perang Jawa terulang Jawa, Surakarta sebagai daerah vorstenlanden kembali. pun juga diharuskan untuk menandatangani Dalam rangka mengawasi raja-raja Korte Verklaring setiap pergantian raja. Sama vorstenlanden, pemerintah Belanda dengan raja daerah vorstenlanden yang lain, memerintahkan mereka untuk menandatangani hal ini membuat para Pakubuwono yang sebuah perjanjian bernama Korte Verklaring menduduki takhta setelah Pakubuwono VI (perjanjian pendek) kepada setiap raja di lebih berfokus untuk berkarya dengan daerah vorstenlanden yang baru naik takhta membuat berbagai macam karya sastra, seperti untuk membuat mereka tunduk kepada Pakubuwono VII dan Pakubuwono IX yang Belanda dengan larangan untuk menyebarkan membuat banyak karya sastra selama masa pengaruh mereka diluar vorstenlanden, pemerintahan mereka (Joko Darmawan, 2017: menjadikan para raja seperti orang yang 41), serta mengurus daerah mereka sendiri. dipenjara di daerahnya sendiri dan Belanda pun Akan tetapi, seorang Pakubuwono sedikit dapat melakukan intervensi politik, sosial, dan membuat perubahan dengan tidak tunduk ekonomi kedalam internal kerajaan melalui sepenuhnya pada pemerintah Belanda bahkan residen yang ditempatkan di daerah mampu membantu perkembangan organisasi vorstenlanden tersebut (Gunawan pada Zaman Pergerakan Nasional dengan Sumodiningrat dan Ari Wulandari, 2012: 22). sedikit intervensi dari pihak Belanda. Larangan bagi raja daerah vorstenlanden untuk Dia adalah Pakubuwono X, anak dari menyebarkan pengaruh mereka dari luar Pakubuwono IX dan juga merupakan daerah mereka sendiri menyebabkan para raja Pakubuwono terlama yang memerintah terkurung dan pengaruh politik mereka vorstenlanden Surakarta (1893-1939). Selama Volume 17 PAKUBUWONO X: POLITIK... 3 Banyu Aryoningprang, Umasih, Kurniawati masa pemerintahannya, Belanda telah mengenai Pakubuwono X. Kedua, jarangnya memiliki cengkeraman yang kuat di Nusantara, pembahasan mengenai hubungan atau interaksi dengan hanya beberapa pemberontakan di antara Pakubuwono X dengan tokoh-tokoh beberapa daerah dan suasana Jawa yang pada pada masa pemerintahannya. Ketiga, adanya saat itu dapat dikatakan kondusif. Di masa kedekatan emosional dan intelektual dengan damai ini, terjadi pula kemajuan dalam topik yang akan diteliti. teknologi seperti berdirinya banyak redaksi METODE PENELITIAN surat kabar serta diresmikannya Politik Etis Metode yang digunakan dalam oleh pemerintah Belanda yang memicu Zaman penelitian ini adalah metode penelitian historis, Pergerakan Nasional. dimana menurut Kuntowijoyo dibagi menjadi Menghadapi hal ini, Pakubuwono X lima tahap, yaitu pemilihan topik, heuristik, sadar bahwa ia tidak bisa berlaku seperti kritik, interpretasi, dan historiografi. Pakubuwono IX, Pakubuwono VIII, ataupun Tahap pertama, pemilihan topik Pakubuwono VII. Di sisi lain, kebijakan merupakan tahapan dimana penulis harus pemerintah Belanda melalui Korte Verklaring terlebih dahulu memilih sebuah topik membuatnya harus menunaikan kewajiban penelitian bedasarkan kedekatan emosional sebagai raja vorstenlanden Surakarta dan (sesuatu yang sangat dekat dengan penulis) dan kesulitan untuk mewujudkan mimpinya kedekatan intelektual (sesuatu yang membangkitkan kembali Wangsa Mataram di bedasarkan fakta empiris). Tahap kedua, Pulau Jawa dan memakmurkan daerah heuristik merupakan tahapan dimana penulis vorstenlanden Surakarta. Dalam rangka harus terlebih dahulu mengumpulkan sumber- mewujudkan mimpinya, Pakubuwono X pun sumber yang revelan dengan topik yang akan memilih untuk menerapkan suatu strategi diteliti. Tahap ketiga, kritik merupakan politik dimana Pakubuwono X dapat tahapan dimana penulis mengkritik data-data melakukan balance, yaitu strategi Politik yang telah dikumpulkan untuk menguji Oportunisme, dimana Pakubuwono X kebenaran data. Tahap keempat, interpretasi memilah-milah hal yang menguntungkan bagi merupakan tahapan dimana penulis harus dirinya dan Surakarta demi mewujudkan mampu memberikan pandangan sendiri impiannya. terhadap fakta dan sumber-sumber sejarah Dalam artikel ini, penulis akan yang telah melalui tahap kritik. Tahap terakhir, memfokuskan kepada Politik Oportunisme historiografi merupakan tahapan dimana Pakubuwono X seperti yang telah dijelaskan menuliskan peristiwa sejarah yang akan diteliti pada uraian di atas. Alasan penulis memilih bedasarkan hasil rekonstruksi fakta yang topik ini untuk diteliti dikarenakan beberapa terkumpul. alasan. Pertama, masih terbatasnya penelitian ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Volume 17 4 – ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Sejarah PEMBAHASAN juga mengangkat Kusna menjadi Pangeran Riwayat Hidup Pakubuwono X Adipati Anom dengan gelar Kanjeng Gusti Sri Susuhunan Pakubuwono X lahir Pangeran Adipati Anom Amangkunegara pada 29 November 1866 dengan nama kecil Sudibya Rajaputra Narendra Mataram V Ing Raden Mas Gusti Sayidin Malikul Kusna dan Kraton Surakarta Hadiningrat (S. merupakan anak dari Pakubuwono IX dengan Puspaningrat, 1996: 12). Setelah menjadi permaisuri Raden Ajeng Kustijah (S. Adipati Anom, Kusna pun melalui serangkaian Puspaningrat, 1996: 12). Kelahirannya sebagai pendidikan yang didapatkan oleh adipati pada putra ke-30 Pakubuwono IX disambut meriah umumnya. Berbagai macam pendidikan yang oleh warga Surakarta dikarenakan selama masa dipelajari oleh Kusna antara lain Pengetahuan pemerintahannya, putra-putra dari mengenai kesusastraan, agama Islam, pandai Pakubuwono IX bukan lahir dari permaisuri, besi, segala hal mengenai kuda, kesenian, melainkan dari para selirnya. Ketika Kusna keterampilan menggunakan senjata, lahir, diceritakan bahwa Surakarta pendidikan dari buku-buku lama, ajaran dari mengadakan berbagai macam bunyi-bunyian Pakubuwono IX yang terkumpul dalam serat- dari alat musik tradisional dan dibunyikan serat piwulang Jawa, psikologi, kejiwaan, tembakan meriam di Panggung Songgobuwono bahasa Arab, bahasa

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    11 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us