VOL. 3 NO. 4, DESEMBER 2013 Megapolitan Jayabaya Jakarta, Selalu yang Pratama Air Tanah dan Pembangunan Bawah Tanah Jakarta Memburu Letusan Sinabung Saat Benda Langit Mengukir Bumi Sampurno Membangun Negeri dengan Geologi ISSN: 2088-7906 VOL. 3 NO. 4, DESEMBER 2013 Geomagz Majalah Geologi Populer ARTIKEL Pembina Kepala Badan Geologi Pengarah Sekretaris Badan Geologi Pemimpin Redaksi Oman Abdurahman Wakil 18 Megapolitan Jayabaya Pemimpin Redaksi Priatna Dewan Redaksi Budi Brahmantyo, SR. Wittiri, Oki Oktariadi, T. Bachtiar, Igan S. Sutawidjaja, 28 Jakarta, Selalu yang Pratama Hadianto, Joko Parwata, Rukmana N. Adhi, 38 Air Tanah dan Pembangunan Bawah Tanah Jakarta Sabtanto Joko Suprapto, Teuku Ishlah, Irwan Meilano, Suyono, Sinung Baskoro, 52 Air Tanah Jakarta: Air Diambil, Angka Dicatat Subandriyo Editor Bahasa Hawe Setiawan, Bunyamin, Atep Kurnia Editor Foto Deni Lanskap Peradaban Manusia, Sugandi Fotografer Ronald Agusta, 56 Sejak Zaman Purba Hingga Kini Gunawan, Hilman Kalam Dokumentasi Sofyan Suwardi (Ivan), Titan Roskusumah, Agus Yoga Insani, Dedy Hadiyat, Budi Kurnia, Willy Adibrata Sekretariat Wineta 62 Saat Benda Langit Mengukir Bumi Andaruni, Fera Damayanti, Riantini, Dadang Suhendi, Nurul Husaeni Distribusi Rian Koswara, Wiguna, Yudi Riyadi, Sobiran 68 Slamet Riyadi, Subiantoro, Asep Sutari, LANGLANG BUMI Casta. Memburu Letusan Sinabung Sekretariat Redaksi: Badan Geologi, Gedung D Lt. 4 82 PROFIL Sekretariat Badan Geologi Jl. Diponegoro No. 57 Bandung Telp. 022-72227711/Fax. 022-7217321 Sampurno E-mail: Membangun Negeri dengan Geologi [email protected] [email protected] Website: www.geomagz.com 92 RESENSI BUKU Geowisata di Bumi Sejuta Sapi Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi rangkap, maksimal 5.000 karakter, 94 ESAI FOTO ditandatangani dan disertai identitas. Format digital dikirim ke alamat e-mail redaksi. Setiap artikel/tulisan/foto atau materi apa pun yang telah dimuat di Geomagz dapat Garut: Pangirutan yang Kini Kakarut diumumkan/dialihwujudkan kembali dalam format digital maupun non digital yang tetap merupakan bagian Geomagz. Redaksi berhak menyunting naskah yang masuk. Foto sampul: Lanskap Jabodetabekpunjur. Foto: Dok. Ditjen Penataan Ruang Nasional Kementerian PU Editorial PEMBACA YTH “Kota adalah kita, wajah kota adalah wajah kita”, demikian bunyi slogan sebuah komunitas penggiat lingkungan di Bandung. Ungkapan yang singkat tapi tajam itu menyiratkan sebuah kenyataan yang tak dapat disangkal, sekaligus mengesankan sebuah kesadaran bahwa apa pun yang kita perbuat, maka akan kembali kepada kita. Perkembangan kota sebagai sumber daya buatan atau lingkungan binaan manusia (man-made) itu mencerminkan para penghuninya. Jika direfleksikan ke dalam bidang geologi, slogan itu seakan mengingatkan kembali akan fakta adanya potensi geologi dan kendala geologi dari lingkungan yang dihadapi setiap kali manusia akan “mencipta”, menata, atau membina lingkungan itu. Fakta itulah yang disebut faktor-faktor geologi dalam geologi lingkungan yang secara melekat (inherent) dimiliki oleh suatu bagian dari lingkungan geologi. Miroslav Hrasna dalam tulisannya “The Basic Concepts of Environmental Geology and Its Role in the Government Management” (2006), mendefinisikan hal berikut: “geological environment (geoenvironment) can be defined as the part of lithosphere, which directly influences the conditions of the existence and development of society, which the man exploits and converts” (dapat diartikan: lingkungan geologi adalah bagian kulit bumi yang langsung mempengaruhi kondisi keberadaan dan perkembangan masyarakat serta menjadi tempat manusia melakukan eksploitasi dan alih fungsi lahan). Berdasarkan definisinya, lingkungan geologi dibentuk dari komponen dasar atau komponen geologi (geocomponents) berupa batuan (termasuk tanah), bentang alam (relief), dan fenomena geodinamik. Sementara geologi lingkungan dimaknai sebagai bagian dari disiplin geologi yang memusatkan perhatiannya pada identifikasi, analisis, dan evaluasi faktor-faktor kegeologian yang meliputi faktor-faktor potensi geologi (geopotentials) dan kendala geologi (geoconstraints) dari lingkungan. Oleh karena itu, peran utama geologi lingkungan di dalam pengelolaan lingkungan geologi– lingkungan tempat kita hidup ini–adalah memanfaatkan sumber daya alam secara rasional dan melindungi lingkungan. Pengertian ini sebenarnya terwadahi dalam istilah “geologi tata lingkungan”, yakni geologi untuk menata lingkungan. Potensi geologi akan memberikan dukungan untuk pembangunan lingkungan binaan. Sebaliknya, kendala geologi adalah faktor geologi yang menjadi penghalang untuk pembangunan tersebut dan perlu rekayasa untuk mengatasinya. Hal ini akan benar-benar dihadapi ketika kita merencanakan eksploitasi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan air, pembangunan jalan raya, bendung atau bendungan; pengembangan megapolitan dan lainnya. Rekomendasi hasil analisis geologi lingkungan yang meliputi hidrogeologi, geologi teknik, dan geologi untuk pengembangan wilayah harus diterapkan dalam pembangunan semua lingkungan binaan tersebut. Jika tidak, tentulah akan banyak terjadi amblesan tanah, turunnya secara drastis muka air tanah pada sumur penduduk, konflik sosial karena rebutan air tanah, mudah terjadi banjir yang dipicu oleh banjir genangan, masalah kesehatan yang dipicu oleh menurunnya kualitas air tanah, bangunan teknik yang miring atau tidak stabil, jalan yang mudah longsor, dan tata kota yang semrawut serta rentan terhadap ancaman bencana. Pembangunan kota dan lingkungan binaan kita lainnya sudah semestinya memperhatikan potensi geologi dan kendala geologi, juga potensi dan kendala bidang yang berkaitan seperti ekologi. Jika tidak, maka ungkapan berikutnya, yang bernuansa ancaman, dari para penggiat lingkungan, yaitu alam ruksak, cai béak, hirup balangsak (artinya: alam rusak, air habis, dan hidup sengsara), akan menjadi kenyataan yang bakal kita hadapi sehari-hari.n Oman Abdurahman Pemimpin Redaksi 3 Geomagz yang cantik isinya, penampilan, serta Surat informatif ini, mengingatkan saya bahwa saya seorang geologis yang sudah lama terdampar bekerja di instansi pemerintah dan sekarang ditugaskan pada Salam Redaksi Geomagz, kegiatan intelijen. Saya sangat berharap Geomagz Saya sangat senang dengan diterbitkannya Geomagz. bisa menampilkan foto dan ulasan kondisi alam di Perkenalan saya pertama kali dengan majalah ini daerah perbatasan RI – negara lain yang bisa saya terjadi saat saya mencari publikasi untuk keperluan gunakan sebagai referensi dalam rangka cipta kondisi tugas kuliah. Saat saya mengakses link ke Geomagz, dan penggalangan kepada masyarakat di daerah saya dibawa ke content yang sangat menarik. Saya perbatasan sehingga mereka tetap menjadi bagian sangat kagum dan cukup terharu, ternyata Indonesia dari NKRI. Bravo Geomagz. mempunyai majalah geologi populer yang dapat diakses secara gratis melalui Internet. Untuk itu saya Teguh. R (Djodjok) mengucapkan terima kasih kepada semua anggota Pejaten, Jakarta redaksi yang sudah memuat artikel-artikel menarik mengenai kondisi geologi tanah air kita. Saya kemudian mengirimkan link website untuk Ralat: unduhan majalah ini kepada adik-adik kelas saya di 1. Pada Geomagz Vol. 3 No. 3, September 2013, foto pada hal. 60, arah utara (U) pada foto seharusnya seperti pada gambar SMA. Harapan saya, ada teman-teman yang tertarik di bawah. untuk mengenal geologi dan kondisi geologi di Indonesia. Ternyata, antusiasme dan respons dari 2. Pada Geomagz Vol. 3 No. 3, September 2013, pada artikel “Menyigi Geologi, Mencari Migas Indonesia“ hal 24, kolom teman-teman saya sangat besar, dan mereka tertarik kanan, paragraf pertama, baris kedua dari atas, TERTULIS: untuk memiliki hard copy dari Geomagz. Untuk itu, Pada tahun 2012 produksi itu ...dst, SEHARUSNYA: Pada melalui surat ini, saya ingin bertanya, bagaimanakah tahun 2012 konsumsi itu...dst. saya dapat memperoleh Geomagz edisi cetak? 3. Pada Geomagz Vol. 3 No. 3, September 2013, pada artikel Mohon informasi. “Bercermin ke Jeju“ hal 70, kolom kanan, paragraf keempat, TERTULIS: ...di Jeju hotspot tersebut menerobos sisi Timur Atas perhatian dan informasinya, saya ucapkan terima Sejauh kaki melangkah, batu-batu basal berwarna hitam atau kasih. Teruslah berkarya untuk mempopulerkan abu-abu gelap berlubang Kerak Benua Eurasia -lubang (tekstur geologi kepada masyarakat luas. vesikuler) selalu menjadi pijakan kita. SEHARUSNYA: ...di Jeju hotspot tersebut menerobos sisi Timur Kerak Benua Eurasia. Sejauh kaki melangkah, batu-batu basal berwarna hitam atau Salam, abu-abu gelap berlubang-lubang (tekstur vesikuler) selalu Twin Hosea W. K. menjadi pijakan kita. Mahasiswa Teknik Geologi Unpad Dengan demikian kesalahan telah kami perbaiki. Jawaban: Untuk memperoleh Geomagz edisi cetak, masyarakat dapat mengajukan surat permohonan kepada Badan Geologi di Jl. Diponegoro 57 Bandung. Adapun Geomagz edisi online dapat diakses selain melalui alamat www.bgl.esdm.go.id, juga melalui alamat www.geomagz.com. Redaksi Geomagz yth. terus terang saya penggemar majalah ini. Saya sudah unduh semua edisi. Majalah ini lebih bagus daripada majalah sejenis yang beredar luas di Indonesia, dan Geomagz lebih terfokus kepada masalah kebumian. Bagi saya, Geomagz adalah majalah populer yang memuat sains kebumian paling baik yang pernah ada di Indonesia. Pembaca dapat mengirimkan tanggapan, kritik, atau Daryono Sutopawiro saran melalui surat elektronik ke alamat: geomagz@bgl. (BMKG) esdm.go.id atau [email protected] 4 GEOMAGZ Desember 2013 GUNUNG BATUR, BALI Gunung Batur terletak dalam
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages102 Page
-
File Size-