Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Dosen Muda

Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Dosen Muda

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN DOSEN MUDA MASKULINITAS TOKOH TARŌ DALAM MUKASHI BANASHI TIM PENELITI 1. Ida Ayu Laksmita Sari, S.Hum. M.Hum. (0003048404) 2. Ni Putu Luhur Wedayanti, S.S.,M.Hum. (0830118301) Dibiayai Dari Dana DIPA PNBP Universitas Udayana Dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanan Penelitian Dosen Muda Tahun Anggaran 2014 Nomor:237-67/UN14.2/PNL.01.03.00/2014 Tanggal 14 Mei 2014 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS UDAYANA 2014 i ii RINGKASAN MASKULINITAS TOKOH TARŌ DALAM MUKASHI BANASHI Ida Ayu Laksmita Sari Ni Putu Luhur Wedayanti Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Tarō 太郎 adalah salah satu nama yang paling banyak diberikan kepada anak laki-laki di Jepang. Nama Tarō terdiri atas dua huruf kanji yaitu huruf “ta” 太 yang berarti ‘besar’ dan “rō” 郎 yang berarti ‘laki-laki’. Nama ini biasanya diberikan oleh orang tua Jepang kepada anak laki-laki pertama mereka dengan harapan bahwa anak laki-laki yang bernama Tarō kelak menjadi anak yang kuat. Nama Tarō juga banyak digunakan sebagai nama tokoh utama di berbagai cerita Jepang, khususnya mukashi banashi. Mukashi banashi adalah dongeng Jepang. Tokoh Tarō dalam dalam mukashi banashi umumnya digambarkan sebagai anak laki-laki yang kuat, dan memiliki tanggung jawab yang tinggi. Tujuan penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah memperkaya khazanah penelitian sastra, khususnya penelitian kesusastraan Jepang dan lebih memahami mukashi banashi yang merupakan salah satu jenis sastra tradisional Jepang. Tujuan khusus penelitian ini adalah Mendeskripsikan pengambaran tokoh laki laki yang bernama Tarō dalam mukashi banashi. mendeskripsikan fungsi, serta penggambaran nilai budaya Jepang dalam mukashi banashi. Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah buku seri dongeng bergambar (e hon) Manga Nippon Mukashi Banashi Setto Vol 1-15 dengan editor Sayumi Kawauchi yang diterbitkan oleh Futami Shobo. Dari 15 Volume yang tersedia terdapat 5 buah mukashi banashi yang memiliki judul sekaligus tokoh utama dengan nama Tarō, iii yaitu: Momotarō, Kintarō, Kotarō to Haharyū, Sannen Netarō, dan Urashima Tarō. Sumber data sekunder adalah buku mengenai kebudayaan dan masyarakat Jepang. Metode yang digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah metode kepustakaan. Metode yang digunakan pada tahap analisis data adalah metode deskriptif analisis. Penyajian hasil analisis data dilakukan secara sistematis dari bab pendahuluan hingga simpulan. Kelima tokoh Tarō yaitu Momotarō, Kintarō, Kotarō, Sannen Netarō, dan Urashima Tarō memiliki maskulinitas yang menonjol berupa kekuatan fisik. Pada mukashi banashi juga dapat diketahui sisi maskulin kelima tokoh melalui 6 dari 7 ajaran bushidō, yaitu gi (kejujuran dan keadilan), yuu (keberanian), jin (kebajikan), makoto (ketulusan hati), meiyo (kehormatan) dan chūgi (kesetiaan). Melalui bushidō anak laki-laki Jepang dituntut untuk bertanggung jawab dan berani terhadap apa pun, termasuk kematian. Dari keseluruhan ciri maskulin yang dimiliki kelima tokoh, terdapat beberapa sifat yang dapat dikatakan jauh dari kata maskulin, yaitu sifat pemalas, sifat ketergantungan terhadap seorang ibu, dan sifat gemar bermimpi. Pada penelitian ini ditemukan pula 4 fungsi tradisi lisan, yaitu sebagai sistem proyeksi, sebagai alat legitimasi pranata kebudayaan, sebagai alat pendidikan, dan sebagai norma pengontrol masyarakat. Pada analisis diketahui ternyata masyarakat Jepang sejak lama telah mengenal hukuman pengasingan jika seseorang atau sebuah keluarga melanggar perturan atau norma yang telah disepakati sebelumnya, norma ini disebut murahachibu. Nilai budaya Jepang yang terdapat dalam mukashi banashi adalah bahasa, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, dan sistem religi. Terdapat sebuah persamaan yang mencerminkan kehidupan kelima tokoh Tarō, yaitu sistem mata pencaharian sebagai samurai. Walaupun pekerjaan sebagai samurai hanya tersirat pada cerita tetapi melalui kelima tokoh Tarō pencipta mukashi banashi berusaha menanamkan nilai-nilai positif seorang samurai kepada pembaca khususnya anak-anak. iv SUMMARY MASCULINITY OF THE FIGURE OF TARŌ IN MUKASHI BANASHI Ida Ayu Laksmita Sari Ni Putu Luhur Wedayanti Japanese Literature Departement, Faculty of Letters and Culture, Udayana University Tarō 太郎 is one of the name mostly given to boys in Japan. Name of Tarō consists of two (2) kanji, those are “ta” 太 means ‘big’ and “rō” 郎 means ‘boy’. This name is usually given by the Japanese parent to their first son expecting that their son named Tarō would become a strong child. Name of Tarō is also widely used as the name of main character in various Japanese stories, particularly mukashi banashi. Mukashi banashi is a Japanese fairy tale. The figure of Tarō in mukashi banashi is generally described as a strong boy and having high responsibility. The purpose of this study can be divided into two (2), namely general purpose and special purpose. The general purpose of this study is to enrich the wealth of literature study, especially the Japanese literature study and better understand mukashi banashi which is one type of traditional Japanese literature. The special purpose is to describe the character of man named Tarō in mukashi banashi, describing function, and Japanese cultural value in mukashi banashi. This study used two data sources, namely primary and secondary data sources. The primary data source is an illustrated fairy tale book series (e hon) Manga Nippon Mukashi Banashi Setto Vol 1-15 by the editor of Sayumi Kawauchi published by Futami Shobo. Of those 15 volumes, there are available five (5) mukashi banashi having the title and main character using the name of Tarō, namely Momotarō, Kintarō, Kotarō to Haharyū, Sannen Netarō, and Urashima Tarō. The secondary data source is a book containing the Japanese culture and society. The method used in data collection phase is method of literature. The method used in data analysis phase is v descriptive method of analysis. Presentation of data analysis result is conducted systematically from introductory chapter to a conclusion. Five characters of Tarō namely Momotarō, Kintarō, Kotarō, Sannen Netarō, and Urashima Tarō have prominent masculinity that is physical strength. In mukashi banashi, it can be known the masculine side of those five characters through 6 of 7 bushidō precepts namely gi (honesty and fairness), yuu (courage), jin (benefaction), makoto (sincerity), meiyo (courtesy) and chūgi (loyalty). Through bushido, the Japanese boy is required to be responsible and dare to anything, including death. From overall the masculine traits possessed by those five characters, there are some properties that can be said far from masculine character namely the slacker nature, dependence on mother nature, and nature fond of dreaming. In this study, we found out four (4) oral traditional functions namely as projection system, as means of legitimation for cultural institution, as educational tool, and as community controller norms. In this analysis, it is found that the Japanese people are familiar with the penalty of exile if a person or family breaks the rules or norms that have been agreed in advance, this norm is called murahachibu. The Japanese cultural values contained in mukashi banashi are language, social organization, life equipment system and technology, livelihood system, and religious system. There is an equation reflecting the lives of those five Tarō characters namely the livelihood system as a samurai. Though a job as a samurai is only implied in the story but through those five characters of Tarō, the creator of mukashi banashi is trying to inculcate the positive values of a samurai to the readers, especially the children. vi UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas Asung Wara Nugraha-Nya, penelitian ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu. Terima kasih kami ucapkan kepada Rektor Universitas Udayana dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Udayana, atas kesempatan dan dukungan yang diberikan dalam menyelesaikan penelitian ini. Terimakasih kepada Universitas udayana atas dan Dana PNBP tahun anggaran 2014 yang telah diberikan guna menunjang penelitian ini. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Dekan Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, Ketua Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sasatra dan Budaya Universitas Udayana beserta seluruh pihak yang terlibat dalam penelitian ini. Terimakasih kepada Kazue san dan Ito San yang telah menyediakan waktu di tengah kesibukannya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai mukashi banashi. Terimakasih kepada Ida Bagus Indra yang selalu memberikan semangat walaupun dari jauh. Terimakasih untuk Ida Bagus Andra Maheswara dan Ida Ayu Rani Maheswari yang selalu mendukung ibunya dalam menyelesaikan penelitian ini. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini. Terima kasih. Denpasar, Nopember 2014 Penulis vii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    69 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us