Loji-Loji Vrijmetselarij Di Jakarta, Surabaya, Dan Daerah Istimewa Yogyakarta: Sebuah Kajian Gaya Seni Bangunan

Loji-Loji Vrijmetselarij Di Jakarta, Surabaya, Dan Daerah Istimewa Yogyakarta: Sebuah Kajian Gaya Seni Bangunan

Loji-Loji Vrijmetselarij di Jakarta, Surabaya, dan Daerah Istimewa Yogyakarta: Sebuah Kajian Gaya Seni Bangunan Aldila Anisa Nurhidayati, Supratikno Rahardjo Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok Email: [email protected] Abstrak Vrijmetselarij atau Freemasonry adalah organisasi internasional bersifat rahasia. Pada masa Kolonial, organisasi ini masuk dan berkembang dengan pesat serta memiliki bangunan yang didirikannya sendiri sebagai pusat kegiatan mereka dalam bentuk loji-loji yang tersebar di banyak kota di Hindia Belanda. Tujuan dari penelitian ini ingin mencari tahu gaya bangunan dari bangunan loji Vrijmetselarij. Penelitian berfokus pada bangunan loji yang ada di Jakarta (loji De Ster in het Oosten dan loji Adhuc Stat), Surabaya (loji De Vriendschap), dan Yogyakarta (loji Mataram). Hasil yang ditemukan adalah loji De Ster in het Oosten, loji De Vriendschap, dan loji Mataram memiliki perpaduan gaya Eropa dan juga gaya Indis. Perbedaan terdapat pada loji Adhuc Stat yang dibangun pada abad ke-20, karena pada loji ini didominasi oleh gaya Modern. Semakin awal pembangunannya, gaya arsitektur Eropa yang diadopsi lebih dominan dan semakin akhir dibangun, gaya Indis yang ada semakin banyak.Beberapa bangunan menggunakan lambang khas yang menjadi identitas komunitas ini. Abstract Freemasonry or Vrijmetselarij is an international organization famous with the state of being secretive. This organization thrives rapidly during the colonial era. It also builds many masonic lodges. These lodges are spread in many cities in the East Indies. The purpose of this research is to know the building style of the Vrijmetselarij lodge. This research will focus on lodges built in Jakarta (De Ster in het Oosten lodge and Adhuc Stat lodge), Surabaya (De Vriendschap lodge) and Yogyakarta (Mataram lodge). The result shows that De Ster in het Oosten, De Vriendschap, and Mataram lodges has a mix combination of European and Indies style in their design. While for the Adhuc Stat lodge the style is quite different, because for this 20th century built-in lodge, the modern style has dominated it design. The earlier the construction, the more European style dominated the building, and the latest the construction the more Indis style is in it. Some of the building also used the symbol Keyword: Vrijmetselarij, Freemasonry, Lodge, Vrijmetselarij Lodge, Building style. Loji-loji Vrijmetselarij ..., Aldila Anisa Nurhidayati, FIB UI, 2015 Pendahuluan Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari kebudayaan masa lalu melalui peninggalan materialnya. Bangunan sendiri dalam klasifikasi ilmu arkeologi masuk kedalam kelompok fitur dan merupakan hasil kebudayaan manusia yang bersifat material. Salah satu tujuan arkeologi adalah merekonstruksi sejarah kebudayaan, hal tersebut deapat tercapai diantaranya dengan mempelajari arsitektur bangunan. Arsitektur kolonial Indonesia merupakan fenomena budaya yang unik karena banyak terdapat percampuran budaya Eropa dengan budaya Indonesia sendiri. Arsitektur kolonial yang ada di Indonesia salah satunya adalah bangunan loji. Loji menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 530) berarti gedung besar atau kantor dan benteng pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Loji sendiri di sini diartikan sebagai tempat berkumpul dari anggota Vrijmetselarij (Vrijmetselaar), dan dalam bahasa inggris disebut juga sebagai lodge. Vrijmetselarij pada masa modern lebih dikenal sebagai Freemasonry. Menurut Encyclopaedia of Religion and Ethics (Hastings, 1914, Vol VI: 118), pengertian freemasonry pada masa ini adalah asosiasi loji yang dikelompokkan secara teritorial di bawah sebuah Grand Lodge yang dibentuk di London pada tahun 1717, ketika terjadi penggabungan antara empat loji tertua untuk membentuk sebuah Grand Lodge pertama di dunia. Organisasi ini merupakan salah satu organisasi persaudaraan internasional yang telah ada sejak abad pertengahan di Eropa dan bersifat rahasia (van der Veur, 1976:1). Loji Vrijmetselarij tentunya akan berbeda dengan pengertian loji pada umumnya. Karena dalam fungsi bangunannya pun sangat berbeda, dan pengertian tempat berkumpul dan pusat kegiatan yang dilakukan juga berupa ritual-ritual yang hanya bisa dipahami oleh anggota Vrijmetselarij sendiri. Vrijmetselarij sendiri disebarkan di Indonesia melalui kaum elite Eropa yang memang telah lama tinggal di Asia dan bekerja di perusahaan Belanda serta memiliki kehidupan makmur di Batavia (Stevens, 1976: 26). Organisasi ini secara resmi ada di Indonesia sejak didirikan loji pertama La Choisie di Batavia pada tahun 1762 atas inisiatif dari J.C.M Radermacher Junior. Radermacher Jr. juga merupakan kelompok kalangan elite Batavia dan anggota luar biasa Dewan Hindia Belanda/Raad extraordinir van Nederland Indie (Haris, 1994: 5). Pada awalnya kedudukan dalam loji Vrijmetselarij menjadi penting bagi orang Belanda atau Eropa untuk mengkukuhkan diri sebagai bagian dari kelompok elite Eropa (Taylor, 2009: 158). Anggota-anggota loji kemudian hanya merupakan kalangan elite bangsa Eropa. Namun pada masa kemudian di Indonesia terjadi percampuran budaya, pada loji juga mulai masuk kalangan pribumi walaupun hanya terbatas pada golongan Bangsawan. Penelitian ini membahas mengenai gaya bangunan yang ada pada loji Vrijmetselarij, karena menurut Snyder dan Catanese (1989: 14) semua hasil peninggalan manusia dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan maupun pilihan-pilihan tertentu. Pilihan-pilihan ini menghasilkan gaya yang membuat suatu tempat atau bangunan berbeda satu sama lain. Gaya dalam kaitannya dengan arkeologi adalah sebuah pola atau motif yang secara tidak langsung dapat membantu arkeolog untuk memahami kualitas karya suatu budaya, sehingga mempermudah untuk melokalisasi dan mendata suatu data (Soekiman, 2000: 81). Sebagaimana dikatakan oleh Henk Baren, gaya dapat mengacu kepada empat pengertian, yaitu gaya objektif yang mengacu kepada objek itu sendiri, gaya subjektif yang mewakili selera seniman atau arsitek pencipta, gaya nasional yang mewakili suatu ciri budaya suatu bangsa, dan gaya khusus yang menggambarkan keistimewaan teknik dan bahan (dalam Soekiman 2000:83). Dalam penelitian ini pengertian gaya dapat mengacu kepada salah satu atau kombinasi pengertian di atas tergantung konteks pembahasannya.. Loji-loji Vrijmetselarij ..., Aldila Anisa Nurhidayati, FIB UI, 2015 Loji yang akan diteliti berfokus pada kota Batavia atau Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. Selain dikarenakan bangunan loji di daerah lain di Jawa memang bangunannya sebagian sudah tidak ditemukan lagi, ketiga kota ini merupakan kota penting pada masa kolonial baik itu dalam segi politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Menurut tabel daftar loji yang dibuat oleh Van der Veur yang diambil dari daftar keanggotaan vrijmetselarij pada tahun 1940. Di dalam daftar yang berjudul Ledenlijet van de loges behoorende tot de Provinciale Grootloge van Nederlansch-Indie; bij den aanvang van het Werkjaar 1940 – 1941 (1976: 8), terdapat 6 buah Loji di Batavia sejak sebelum tahun 1815 sampai tahun 1870- an. Loji-loji itu adalah La Choisie, La Fidele Sincerite, La Vertuese, De Ster in het Oosten, Het Zuiderkruis, dan De Broederketeen. La Fidele Sincerite dan La Vertuese bergabung menjadi loji De Ster in het Oosten pada tahun 1837. Loji La Choisie berhenti beroperasi pada tahun 1767, begitu juga dengan Het Zuiderkruis dan De Broederketeen yang ditutup pada tahun 1955 dan tahun 1948. Sementara di Surabaya terdapat loji De Vriendschap dan di Yogyakarta terdapat loji Mataram. Keberadaan loji Vrijmetselarij di Batavia juga jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan daerah lain juga membuktikan bahwa Vrijmetselarij memiliki pengaruh yang kuat di Batavia masa itu. Batavia juga merupakan pusat kota pada masa pemerintahan Hindia Belanda, di mana banyak tinggal orang-orang Eropa yang memiliki jabatan tinggi. Selain itu Batavia merupakan pusat kedudukan Gubernur Jendral serta menjadi pusat aktivitas VOC di Asia sampai akhir abad 18. Kota ini juga menjadi pusat modernisasi di Asia dan merupakan pintu gerbang masuk pengaruh dan elemen-elemen Eropa di Nusantara (Haris, 1993: 30). Loji-loji Vrijmetselarij di Jakarta yang masih ada bangunan utuh tanpa ada pembongkaran adalah gedung BAPPENAS dan gedung Kimia Farma. Kedua loji ini merupakan milik loji De Ster in het Oosten. Sementara itu di Surabaya terdapat loji De Vriendschap. Loji De Vriendschap di Surabaya juga merupakan salah satu loji yang memilik pengaruh kuat di masyarakat dan memiliki pengaruh kuat di Eropa, yang mungkin disebabkan karena letak Surabaya sebagai kota pelabuhan (Stevens, 2004: 126). Letak Surabaya yang strategis karena berada di ujung Selat Madura membuat pelabuhan Surabaya tepat berada di pusat lalu lintas perdagangan (Kurniati, 1996:15). Hal ini membuat kota Surabaya menjadi sebuah kota besar dan penting pada jaman penjajahan Belanda. Loji De Vriendschap di Surabaya sekarang menjadi kantor Badan Pertanahan Surabaya. Daerah Istimewa Yogyakarta juga merupakan sebuah kota penting karena merupakan pusat dari keraton Yogyakarta dan terdapat hubungan antara Vrijmetselarij dengan keraton Yogyakarta. Pada masa penjajahan Belanda, status Kesultanan Yogyakarta memang tidak diatur dengan ordonnantie (undang-undang), melainkan dalam sebuah perjanjian (politiek- contract) antara Gubernur Jenderal Hindia-Belanda dan Sri Sultan (Poerwokoesoemo, 1968: 3 – 4). Dalam keanggotaan loji Mataram pun banyak dipenuhi oleh anggota keraton, seperti Pangeran Soejodilogo yang telah menjadi anggota sejak tahun 1871 (Stevens, 2004: 301). Loji Mataram di

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    17 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us