Kota Bogor Dalam Angka 2009

Kota Bogor Dalam Angka 2009

KOTA BOGOR DALAM ANGKA 2009 The City of Bogor in Figures KOTA BOGOR DALAM ANGKA 2009 The City of Bogor in Figures ISSN : 0215.59.31 No. Publikasi / Publication Number : 32710.09.001 Katalog BPS / BPS Catalogue : 1403.3271 Ukuran Buku / Book Size : 16,5 X 21 Jumlah Halaman / Total Pages : 191 Hal. Naskah / Manuscript : Seksi Integrasi, Pelayanan dan Diseminasi Statistik BPS Kota Bogor BPS – Statistics of Bogor Municipality Gambar Kulit / Cover Design : Seksi Integrasi, Pelayanan dan Diseminasi Statistik – BPS Kota Bogor Diterbitkan Oleh / Published by : BPS Kota Bogor, Bogor – Indonesia BPS – Statistics of Bogor Municipality Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya May be cited with reference to the source Sejarah Singkat Kota Bogor ______________________________________________________________________________ SEJARAH KOTA BOGOR Bogor selain berarti tunggul kawung, juga berarti daging pohon kawung yang biasa dijadikan sagu ( di daerah Bekasi). Dalam bahasa Jawa “ Bogor” berarti pohon kawung dan kata kerja “dibogor” berarti disadap. Dalam bahasa Jawa Kuno, “pabogoran” berarti kebun kawung. Dalam bahasa Sunda umum, menurut Coolsma, L “ Bogor” berarti “droogetaple kawoeng” (pohon enau yang telah habis di sadap) atau “bladerlooze en taklooze boom” (pohon yang tak berdaun dan tak bercabang). Jadi sama dengan pengertian kata “pugur” atau “pogor”. Akan tetapi dalam bahasa Sunda “mugran” dengan “mogoran” berbeda arti. Yang pertama dikenakan kepada pohon yang mulai berjatuhan daunnya karena menua, yang kedua berarti bermalam di rumah wanita dalam makna yang kurang susila. Pendapat desas-desus bahwa Bogor itu berarti “pamogaran” bisa dianggap terlalu iseng. Setelah sekian lama hilang dari percaturan historis yang berarti kurang lebih selama satu abad sejak 1579, kota yang pernah berpenghuni 50.000 jiwa itu menggeliat kembali menunjukkan ciri-ciri kehidupan. Reruntuhan kehidupannya mulai tumbuh kembali berkat ekspedisi berturut-turut dilakukan oleh Scipio pada tahun 1687, Adolf Winkler tahun 1690 dan Abraham van Riebeeck tahun 1704 dan 1709. Dalam memanfaatkan wilayah yang dikuasainya, VOC perlu mengenal suatu wilayah tersebut terlebih dahulu. Untuk meneliti wilayah yang dimaksud, dilakukan ekspedisi pada tahun 1687 yang dipimpin Sersan Scipio dibantu oleh Letnan Patinggi dan Letnan Tanujiwa, seorang sunda terah Sumedang. Dari ekspedisi tersebut serta ekspedisi lainnya, tidak ditemukannya pemukiman di bekas ibu kota kerajaan, kecuali dibeberapa tampat, seperti Cikeas, Citeureup, Kedung Halang dan Parung Angsana. Pada tahun 1687 juga, Tanujiwa yang mendapat perintah dari Camphuijs untuk membuka hutan Pajajaran, akhirnya berhasil mendirikan sebuah perkampungan di Parung Angsana yang kemudian diberi nama Kampung Baru. Tempat inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal tempat kelahiran Kabupaten Bogor yang didirikan kemudian. Kampung-kampung lain yang didirikan oleh Tanujiwa bersama anggota pasukannya adalah : Parakan Panjang, Parung Kujang, Panaragan, Bantar Jati, Sempur, Baranang Siang, Parung Banteng dan Cimahpar. Dengan adanya Kampung Baru menjadi semacam Pusat Pemerintahan bagi kampung-kampung lainnya. Dokumen tanggal 7 November 1701 menyebut Tanujiwa sebagai Kepala Kampung Baru dan kampong-kampung lain yang terletak di sebelah hulu Ciliwung, De Haan memulai daftar bupati-bupati Kampung Baru atau Buitenzorg dari tokoh Tanujiwa (1689 – 1705), walaupun secara resmi penggabungan distrik-distrik baru terjadi pada tahun 1745. Pada tahun 1745 Bogor ditetapkan sebagai Kota Buitenzorg yang artinya kota tanpa kesibukan dengan sembilan buah kampung digabungkan menjadi satu pemerintahan dibawah Kepala Kampung Baru yang diberi gelar Demang, daerah tersebut disebut Regentschap Kampung Baru yang kemudian menjadi ______________________________________________________________________________ Kota Bogor Dalam Angka 2009 Sejarah Singkat Kota Bogor ______________________________________________________________________________ Regentschap Buitenzorg. Sewaktu masa pemerintahan Gubernur Jenderal Baron van Imhoff (1740) dibangunlah tempat peristirahatan, pada lokasi Istana Bogor sekarang yang diberi nama Buitenzorg. Pada tahun 1752 tersebut, di Kota Bogor belum ada orang asing, kecuali Belanda. Kebun Raya sendiri baru didirikan tahun 1817. Letak Kampung Bogor yang awal itu di dalam Kebun Raya ada pada lokasi tanaman kaktus. Pasar yang didirikan pada lokasi kampung tersebut oleh penduduk disebut Pasar Bogor (sampai sekarang). Pada tahun 1808, Bogor diresmikan sebagai pusat kedudukan dan kediaman resmi Gubernur Jenderal. Tahun 1904 dengan keputusan Gubernur Jenderal Van Nederland Indie Nomor 4 tahun 1904 Hoofplaats Buitenzorg mencantumkan luas wilayah 1.205 yang terdiri dari 2 Kecamatan dan 7 Desa, diproyeksikan untuk 30.000 jiwa. Pada tahun 1905 Buitenzorg diubah menjadi Gemmente berdasarkan Staatblad 1926 yang kemudian disempurnakan dengan Staatblad 1926 Nomor 328. Tahun 1924 dengan keputusan Gubernur Jenderal Van Nederland Indie Nomor 289 tahun 1924 ditambah dengan desa Bantar Jati dan desa Tegal Lega seluas 951 hektar, sehingga mencapai luas 2.156 hektar, diproyeksikan untuk 50.000 jiwa. Perkembangan selanjutnya, pada tahun 1941, Buitenzorg secara resmi lepas dari Batavia dan mendapat otonominya sendiri. Keputusan dari gubernur jenderal Belanda di Hindia Belanda Nomor 11 tahun 1866. nomor 208 tahun 1905 dan nomor 289 tahun 1924 menyebutkan bahwa wilayah Bogor pada waktu itu seluas 22 km persegi, terdiri dari 2 sub distrik dan 7 desa. Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 tahun1950 Kota Bogor ditetapkan menjadi Kota besar dan Kota Praja yang terbagi dalam 2 wilayah Kecamatan 22 kelurahan, 5 kecamatan dan 1 perwakilan kecamatan. Terakhir berdasarkan PP No. 44/1992, perwakilan kecamatan Tanah Sareal ditingkatkan statusnya menjadi kecamatan, kini terdapat 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor No. 13 Tahun 2008, wilayah Kota Bogor terdapat 6 kecamatan dan 68 kelurahan. (Dikutip dari Panduan Bulan Bhakti Karang Taruna Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2004) ______________________________________________________________________________ Kota Bogor Dalam Angka 2009 Kata Pengantar Kata Pengantar Publikasi Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2009 adalah publikasi tahunan yang komprehensif dan merupakan lanjutan dari publikasi tahun sebelumnya. Tabel-tabel yang disajikan sebagian besar merupakan data sekunder dari Instansi- instansi, Dinas-dinas, BUMN dan BUMD yang kegiatan atau lokasinya berada di Wilayah Kota Bogor. Tabel-tabel lainnya diperoleh dari hasil kegiatan rutin dan hasil survei. Buku ini dimaksudkan untuk memberi gambaran umum tentang keadaan geografi dan iklim Kota Bogor, ciri dan keadaan sosial ekonomi penduduk serta kondisi sosial dan perekonomian Kota Bogor Dalam setiap penerbitan kami selalu berusaha meningkatkan mutu serta kelengkapan data. Namun demikian, kami menyadari bahwa data yang disajikan masih banyak kekurangannya. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi penyempurnaan publikasi ini. Akhirnya kepada seluruh Instansi, Dinas dan semua pihak yang telah membantu dalam mengisi kelengkapan data Publikasi Kota Bogor Dalam Angka Tahun 2009 ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Bogor, November 2009 Badan Pusat Statistik Kota Bogor Kepala, SUGATI, Ssi NIP. 340004830 Kota Bogor Dalam Angka 2009 i Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii ULASAN SINGKAT xiv LETAK GEOGRAFI 1 Tabel-tabel Halaman BAB I GEOGRAFI 1.1 Jumlah curah hujan dan hari hujan perbulan 4 1.2 Temperatur, kelembaban relatif dan tekanan udara maksimum, 5 minimum di Kota Bogor BAB II PEMERINTAHAN 2.1. Jumlah RW, RK dan RT per kecamatan 7 2.2. Jumlah Kelurahan/Desa menurut klasifikasi 8 2.3. Jumlah pegawai negeri sipil menurut pangakat/golongan di 9 lingkungan pemerintah kota Bogor 2.4. Jumlah pegawai negeri sipil dirinci menurut lembaga dan 11 golongan pegawai 2.5. Jumlah Personil Pertahanan Sipil menurut klasifikasi 15 Kota Bogor Dalam Angka 2009 ii Daftar Isi 2.6. Jumlah anggota DPRD tingkat II Kota Bogor menurut komisi 16 dan fraksi 2.7. Rekapitulasi kegiatan DPRD Daerah tingkat II 17 BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1.1. Penduduk Kota Bogor menurut kelompok umur dan jenis 19 kelamin 3.1.2. Penduduk Kota Bogor per Kecamatan menurut kelompok umur 20 dan jenis kelamin 3.1.3. Jumlah rumah tangga, penduduk, luas wilayah dan kepadatan 25 3.1.4. Jumlah kelahiran , kematian penduduk 26 3.1.5. Jumlah penduduk yang datang dan pindah 27 3.1.6 Jumlah kelahiran dan kematian penduduk WNI keturunan 28 3.1.7 Jumlah penduduk WNI keturunan yang datang dan pindah 29 3.2.1. Jumlah lowongan kerja yang terdaftar menurut lapangan usaha 30 3.2.2. Jumlah lowongan kerja yang terisi menurut lapangan usaha 32 3.2.3. Jumlah pencari kerja yang tercatat menurut tingkat pendidikan 34 yang ditamatkan 3.3.1. Banyaknya penerbitan akta sipil dan surat pengakuan anak 35 dirinci perbulan Kota Bogor Dalam Angka 2009 iii Daftar Isi BAB IV S O S I A L 4.1.1. Jumlah sekolah, murid dan guru taman kanak-kanak 38 4.1.2. Jumlah sekolah, murid dan guru sekolah dasar 39 4.1.3. Jumlah sekolah, murid dan guru sekolah lanjutan tingkat 40 pertama menurut status 4.1.4. Jumlah sekolah, murid dan guru sekolah lanjutan tingkat atas 41 kejuruan menurut status 4.1.5. Jumlah sekolah , murid dan guru sekolah lanjutan tingkat atas 42 kejuruan menurut status 4.1.6. Jumlah rombongan belajar, ruang kelas dan ruang kepala SD 43 4.1.7. Jumlah Mahasiswa & Dosen menurut Perguruan Tinggi 44 4.2.1. Jumlah rumah sakit dan tempat tidur 46 4.2.2. Jumlah Puskesmas,

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    212 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us