Bab 1 Pendahuluan

Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nama Kusumo Digdoyo1 tidaklah terlalu dikenal dalam sejarah perpolitikan Indonesia, dikarenakan tenggelam oleh figur D.N. Aidit.2 yang lebih di identifikasikan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Dalam intern partai Njoto lebih dikenal sebagai think-thank partai. Njoto lebih terkenal sebagai sebagai jurnalis dan budayawan, wajah dan suaranya tidaklah asing, ia kerap muncul di TVRI dan RRI, bersama dengan Bing Slamet3 dan Jack Lesmana4 dalam mengisi program kesenian, khususnya seni pertunjukan. Kiprah Njoto dalam ranah kebudayaan tak lagi disangsikan. Ia menjadi salah satu pendiri dari Lembaga Kebudayaan Rakyat (lekra).5 1 Kusumo Digdoyo adalah nama lain dari Njoto. Njoto merupakan anak pertama dari Raden Sosro yang dilahirkan di Jember 17 januari 1927 semula namanya adalah Koesoemo Digdoyo, tidak di ketahui kapan dia merubah namanya tersebut menjadi Njoto yang di kenal sebagai budayawan sekaligus pemimpin redaksi Harian Rakyat. Lihat Julius Poor, Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan dan Petualangan, Jakarta: PT Kompas Media Indonesia, 2010, hlm. 443. 2 Ibid., hlm. 15. 3Bing Slamet merupakan teman Njoto sekaligus yang menyayikan lagu Genjer-genjer yang diaransemen ulang oleh M. Arief dalam bahasa Banyuwangi. Lihat Hesri Setiawan, Aku Eks Tapol, Yogyakarta: Galang Press, 2003, hlm. 206- 208. 4 Julius Poor, 2010.,op. cit.,hlm.448 5 Inisiator dari Lekra antara lain: D.N. Aidit, M.S. Ashar, A.S. Dharta, dan Njoto. Adapun anggota awal Lekra diantaranya: M.S. Ashar, A.S. Dharta, Njoto, Henk Ngantung, Sudharnoto, Herman Arjuno, dan Joebaar Ajoeb. Lihat, Rhoma Dwi Aria Yuliantri dan Muhidin M. Dahlan, Lekra Tidak Membakar Buku, Yogyakarta: Merakesumba, 2008, hlm. 21. 1 2 Dalam ranah jurnalis, Njoto berkiprah dalam Harian Rakjat.6 dan menjabat sebagai pemimpin redaksi. Tulisan-tulisannya banyak mengeluarkan ide-ide Sosialisme. Seperti politik sebagai panglima, Sosialime hari ini dan hari esok bangsa-bangsa, Perubahan program partai, Marxisme ilmu dan amalannya ,Marxisme sebagai ilmu, Filsafat sebagai proletariat, Ekonomi sosialis, dan di dalam Editorial Harian Rakyat.Tulisan-tulisan Njoto membuatnya bersinggungan dengan pemerintah dan juga organ-organ lain yang antipati dengan hal komunisme (PKI) Hal ini terlihat dari polemik antara Harian Rakyat dengan Harian Merdeka.7 Pada awalnya, polemik tersebut, merupakan dialektika atas gagasan yang dikeluarkan Ali Sostroamijojo.8 dari PNI, yang menganjurkan terbentuknya gagasan satu partai, sebagai satu partai pelopor yang besar, dikarenakan bangsa indonesia telah menjadikan Pancasila sebagai satu asas bersama. Bagi B.M. Diah,9 pendapatnya Ali Sostroamijojo, perlu dipikirkan lebih matang, mengingat kegagalan dari Front Nasional yang pada akhirnya hanya menguntungkan salah 6 Terbit pada tanggal 31 Januari pada tahun 1951. Lihat Njoto, Peranan Pers Dalam Taraf Baru Ofensif Manipolis Pidato Ulang Tahun ke XIII HR, Jakarta: HR.___ , hlm. 3. 7 Polemik ini dimulai dengan tajuk rencananya harian merdeka yang memuat pendapat Ali Sastroamidjojo tentang pembentukan satu partai dan di balas dengan editorialnya Harian Rakyat sehingga konflik ini terjadi sampai tanggal 9 juli1964. Lihat Njoto, Polemik Merdeka Harian Rakyat, Yayasan Pembaharuan: Jakarta, hlm. 5-7. 8 Ali Sastroamidjojo merupakan ketua umun Partai Nasional Indonesia. Lihat H. Rosihan Anwar, Soekarno Tentara PKI: Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961-1965, Obor: Jakarta, 2007, hlm. 292. 9 “gagasan satu partai” dalam Induk Karangan Harian Merdeka, tanggal 2 Juni 1964. 3 satu golongan saja. Tanggapan yang dilakukan oleh B.M. Diah ditanggapi kembali oleh Njoto, yang juga menuliskan tentang sikap yang diutarakan oleh harian Berita Indonesia dan juga Harian Merdeka tentang gagasan pembentukan satu partai adalah sebuah gagasan yang didasari oleh “partai-phobia”.10 bertentangan dengan prinsip gotong-royong dan juga manipol-usdek.11 Polemik ini terus terjadi sampai pertengan bulan juli tahun 1964, sehingga presiden Soekarno mengeluarkan teguran untuk menyudahi polemik antara Njoto dengan B.M. Diah (Harian Merdeka) karena dinilai melemahkan persatuan nasional. Teguran tersebebut pada akhirnya dilakukan dalam kebijakan yang di keluarkan oleh kejaksaan Agung dengan dikeluarkannya penetapan presiden Nomer 5 tahun 1963, terutama kegiatan politik yang dilaksanakan dalam media pers. Polemik kembali mencuat terlebih dengan dibukanya UUPA tahun 1960 mengenai Reforma Argraria yang lebih di kenal Landreform.12 Realitas sosial ligkungan membentuk karakternya, keberpihakannya pada masyarakat kelas bawah terlihat, tidak saja pada karya-karya intelektualnya melainkan ia langsung terjun langsung dalam dunia politik praktis. Baginya politik adalah jalan untuk mewujudkan perubahan. 10 Partai phobia, berarti takut akan kekuatan partai. Dengan melihat konteks politik pada waktu itu, partai yang sangat ditakuti oleh PKI, yang mana Partai Komunis Indonesia merupakan salah satu partai yang memperoleh suara lima terbesar. Njoto. Editorial, Harian Rakjat, tanggal 4 Juni 1964. 11 Ibid., 12 Agrarian merupakan istilah baru untuk mengantikan Reforma Agraria atau isltilah program kerjanya pembagian tanah yang di sebut dengan Land Reform pada dekade 1950-1960. Lihat, Noer Fauzi dan Ghimire, Prinsip-Prinsip Reforma Agraria: Jalan Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat. Yogyakarta: Lapera, 2001, hlm.23. 4 Pertentangan idiologi komunisme antara Aidit dan Njoto dipengaruhi oleh cara pandang mereka melihat komunis. Aidit lebih cenderung pada Republik Rakyat Cina, sedangkan Njoto pada terhadap komunisme lebih cenderung pada Barat (Rusia). Perang dingin antara Aidit dengan Njoto berujung pada skorsing (pemberhentian) secara sepihak oleh Aidit, karena Njoto terlibat skandal percintaan dengan wanita Rusia yang dikenal di kedutaan RI di Moskow. Hal ini tidaklah dapat dipisahkan pada istilah “Soekarnois” yang ia cetuskan untuk para penggemar akan pemikiran Soekarno. Sedang disisi lain Bung karno, menyebut Njoto sebagai “Marheinis Sejati”. “Soekarnois” pada akhirnya bukan lagi milik dari penggemar dan pengagum Bung Karno, melainkan juga oleh lawan politiknya yang berusaha menjatuhkannya dengan menggunakan istilah “Soekarnois”. Melihat latar belakang perjalanan politik Njoto, maka perjalanan politik Njoto sangatlah kompleks, akan tetapi sebagai seorang yang sosialis-humanis dan mengambil Partai Komunis Indonesia sebagai wadah dari penyaluran aspirasinya, pada akhirnya ia harus menanggung konsekuensinya, diasingkan dan hilang. Penulis tertarik melihat lebih lanjut tentang pemikiran politik Njoto pada tahun 1948 sampai 1965. Pemikiran besarnya dimulai dari latar belakang keluarganya sampai dia menjadi orang yang berpengaruh di dalam PKI. Penelitian ini juga mengangkat tentang pemikiranya Njoto dan kiprahnya didunia Politik, diteruskan sampai dengan kematian Njoto setelah peristiwa 30 september 1965. B. Rumusan masalah 1. Bagaimana latar belakang kehidupan Njoto? 2. Bagaimana pemikiran Njoto di bidang politik? 5 3. Bagaimana akhir karir Njoto di bidang politik? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum a. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis dan sistematis dalam mengkaji suatu peristiwa. b. Melatih penulis dalam menyusun sebuah karya sejarah dalam rangka mempraktekkan metodologi penelitian sejarah, sehingga dapat memperoleh wawasan kesejarahan dan menghasilkan karya sejarah yang baik. c. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai sejarah Indonesia khususnya tentang karir politik Njoto. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui dengan jelas latar belakang kehidupan Njoto? b. Untuk mengetahui dengan jelas pemikiran Njoto di bidang politik? c. Untuk mengetahui dengan jelas akhir karir Njoto di bidang Politik? D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pembaca a.Melatih daya pikir kritis, analisis, dan obyektif dalam mengkaji suatu peristiwa sehingga dapat memahami berbagai nilai yang ada pada peristiwa tersebut. b.Tulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan pembaca tentang Sejarah Indonesia, khususnya tentang karir politik Njoto. c.Tulisan ini akan memberikan gambaran awal karir politik Njoto dan karir politiknya sampai akhir karir politiknya. 6 d.Tulisan ini dapat menjadi sumber informasi atau acuan bagi penulisan karya tulis sejarah selanjutnya. 2. Bagi Penulis a. Penulis menggunakan penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta. b. Penelitian ini dapat mengukur kemampuan penulis dalam meneliti, menganalisis dan merekonstruksi suatu peristiwa sejarah serta menyajikannya sebagai karya ilmiah dan objektif. c. Penulis memperoleh pengetahuan yang lebih jelas dan mendalam tentang sejarah Indonesia khususnya tentang karir politik Njoto. d. Penelitian ini dapat melatih mahasiswa untuk menerapkan metodologi sejarah dalam merekonstruksikan suatu peristiwa sejarah. E. Kajian pustaka Kajian pustaka sangat dibutuhkan untuk menunjang penulis dalam hal penelitian. Kajian pustaka merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan. Kajian pustaka digunakan penulis untuk mendapatkan literatur atau pustaka-pustaka dalam penelitiannya. Rumusan masalah yang pertama adalah latar belakang kehidupan Njoto. Latar belakang kehidupan Njoto akan dikaji di dalam Njoto Peniup Saksofon di Tengah Prahara. Arief Zulkifli dan Bagia Hidayat. Jakarta. Kepustakaan Populer Gramedia. 2010. Tulisan dalam buku ini memaparkan Koesoemo Digdoyo atau yang disebut juga Njoto dilahirkan di Jember pada tanggal 17 Januari 1927.13 Njoto lahir dari pasangan Raden Sosro Hartono dengan Malsamah. Raden Sosro 13 Julius Poor. 2010., loc.

View Full Text

Details

  • File Type
    pdf
  • Upload Time
    -
  • Content Languages
    English
  • Upload User
    Anonymous/Not logged-in
  • File Pages
    20 Page
  • File Size
    -

Download

Channel Download Status
Express Download Enable

Copyright

We respect the copyrights and intellectual property rights of all users. All uploaded documents are either original works of the uploader or authorized works of the rightful owners.

  • Not to be reproduced or distributed without explicit permission.
  • Not used for commercial purposes outside of approved use cases.
  • Not used to infringe on the rights of the original creators.
  • If you believe any content infringes your copyright, please contact us immediately.

Support

For help with questions, suggestions, or problems, please contact us