PROFIL KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA isi dikutip dari: • Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan • Keputusan Menteri Keuangan Nomor 187/Kmk.01/2010 Tentang Standar Prosedur Operasi (Standard Operating Procedure) Layanan Unggulan Kementerian Keuangan • Website Resmi Kementerian Keuangan dan Direktorat terkait 30 Oktober Hari Oeang Indonesia www.kemenkeu.go.id keuangan sehari-hari. Keadaan ekonomi keuangan awal Sejarah kemerdekaan amat buruk, dimana terjadi inflasi yang tinggi yang disebabkan beredarnya tiga buah mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang. Permasalahan ekonomi ini menyebabkan diadakannya VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), yang pada saat rapat tanggal 2 september 1945 oleh BPKKP dan BKR di itu dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen karesidenan Surabaya. Mereka sama-sama menyadari, disamping (1619-1623 dan 1627-1629), diberi hak octrooi yang salah mempertahankan kemerdekaan selain kekuatan bersenjata juga satunya adalah mencetak uang dan melakukan kebijakan diperlukan kekuatan dana untuk membiayai perjuangan. perekonomian. Sejak tahun 1600-an, VOC mengeluarkan kebijakan untuk menambah isi kas negara dengan menetapkan Kabinet presidensial pertama R.I 19 Agustus 1945, Soekarno peraturan verplichte leverentie (kewajiban menyerahkan hasil mengangkat Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan. Ketika itu bumi pada VOC), contingenten (pajak hasil bumi, pembatasan beliau mendapatkan informasi bahwa di dalam Bank Escompto jumlah tanaman rempah-rempah agar harganya tinggi, dan Surabaya terdapat uang peninggalan pemerintahan Hindia preangerstelsel (kewajiban menanam pohon kopi). Belanda yang dikuasai Jepang. Kedekatannya dengan pemerintah Jepang memudahkannya untuk melakukan upaya pencairan Akibat terjadinya keadaan ekonomi yang memprihatinkan dana, sehingga dapat digunakan untuk perjuangan. Pada 26 dikarenakan adanya peraturan agraria Laissez faire laissez September 1945 Dr. Samsi mengundurkan diri dan digantikan passer - perekonomian diserahkan pada pihak swasta (kaum oleh A.A. Maramis. kapitalis) - yang dilakukan atas desakan kaum Humanis Belanda, pemerintahan Hindia Belanda membentuk Departement van 24 Oktober 1945, Menteri Keuangan A.A Maramis Financien dibentuk. Tempat pengelolaan keuangan dipusatkan di menginstruksikan tim serikat buruh G. Kolff selaku tim pencari istana Daendles, dimaksudkan untuk memudahkan pengontrolan pemasukan dan pengeluaran negara. Pada masa pendudukan Jepang di tanah air, Jepang menjadikan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan. Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari dan pengolahan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang. Pada tahun 1946 Jepang juga melakukan invasion money di pulau Jawa. Tujuan invasion money ini adalah menghancurkan nilai mata uang Belanda yang sudah terlanjur beredar di Hindia Belanda. Pasca Kemerdekaan R.I Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Gedung Department of Financien masih berfungsi sebagai pusat kegiatan pengolahan Usaha penerbitan uang sendiri Pemerintah Indonesia menyatakan tanggal tersebut sebagai tanggal beredarnya ORI dimana uang Jepang, uang NICA, dan memperlihatkan hasilnya dengan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi. Mata uang yang dicetak diterbitkannya emisi pertama tersebut ditandatangani oleh Alexander Andries Maramis (15 uang kertas ORI (Oeang Republik mata uang periode 1945-1947). Pada akhirnya, 30 Oktober Indonesia) pada tanggal 30 Oktober disahkan sebagai Hari Oeang Indonesia oleh Presiden R.I. Untuk menghargai jasa A.A Maramis, maka gedung Department of 1946. Financien atau gedung Daendels diberi nama gedung A.A Maramis. Gedung ini menjadi pusat kerja Menteri Keuangan data untuk menemukan tempat percetakan uang dengan selaku pimpinan Departemen Keuangan Republik Indonesia saat teknologi yang relatif modern. Hasilnya, percetakan G. Kolff menjalankan tugasnya sehari-hari. Seiring dengan kebutuhan Jakarta dan Nederlands Indische Mataaalwaren en Emballage akan koordinasi antar unit, sejak tahun 2007 gedung Menteri Fabrieken (NIMEF) Malang dianggap memenuhi persyaratan. Keuangan dipindah ke Gedung Djuanda 1 yang berlokasi di Menteri pun melakukan penetapan pembentukan Panitia seberang gedung A.A Maramis. Penyelenggaraan Percetakan Uang Kertas Republik Indonesia yang diketuai oleh TBR Sabarudin. Akhirnya, uang ORI (Oeang Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 39 tahun 2008 tentang Republik Indonesia) pertama berhasil dicetak. Upaya percetakan Kementerian Negara juncto Peraturan Presiden Nomor 47 tahun ORI ini ditangani oleh RAS Winarno dan Joenet Ramli. Pada 6 2009 tentang pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, Maret 1946, panglima AFNEI (Allied Forces for Netherlands East serta merujuk pada surat edaran Sekretaris Jenderal Departemen Indies) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah yang Keuangan Nomor SE-11 MK.1/2010 tentang perubahan dikuasai sekutu. Hal ini menyebabkan kabinet Sjahrir berupaya Nomenklatur Departemen Keuangan menjadi Kementerian untuk menindaklanjuti pengumuman NICA tersebut untuk keuangan, maka sejak 2009, Departemen Keuangan resmi mengedarkan ORI. berubah nama menjadi Kementerian Keuangan. www.kemenkeu.go.id Peranan vital Kementerian Keuangan adalah mengelola keuangan negara dan membantu pimpinan negara dalam bidang keuangan dan kekayaan negara. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan dapat dikatakan sebagai penjaga keuangan negara (Nagara Dana Rakca). 17 Padi dan 10 Kapas Cita-cita upaya untuk mengisi kesejahteraan Bangsa dan sekaligus diberi arti sebagai tanggal lahirnya Negara Republik Indonesia Sayap Melambangkan ketangkasan dalam menjalankan tugas Gada Daya upaya menghimpun, mengerahkan, mengamankan keuangan negara Ruang segi lima Dasar negara Pancasila Arti keseluruhan Makna dari lambang tersebut adalah ungkapan suatu daya yang mempersatukan dan menyerasikan dalam gerak kerja untuk melaksanakan tugas Kementerian Keuangan Visi “Kami akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke-21” Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 5 (lima) misi yaitu: a. Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat; b. Menerapkan kebijakan fi skal yang prudent; c. Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum; d. Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efi sien dan efektif; e. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif. www.kemenkeu.go.id Nilai-Nilai Kementerian Keuangan Integritas • Profesionalisme • Sinergi • Pelayanan • Kesempurnaan Integritas kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan berkualitas benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral Pelayanan Profesionalisme Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, penuh tanggung jawab dan komitmen yang tinggi akurat dan aman Sinergi Kesempurnaan Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku menjadi dan memberikan yang terbaik Struktur Organisasi Kementerian Keuangan R.I Menteri Keuangan Wakil Wakil Menteri Keuangan Menteri Keuangan Staff Ahli Menteri Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Direktorat Jenderal Anggaran Pajak Bea dan Cukai Perbendaharaan Kekayaan Negara Direktorat Jenderal Badan Pengawas Badan Pendidikan Direktorat Jenderal Badan Kebijakan Perimbangan Pasar Modal dan dan Pelatihan Pengelolaan Utang Fiskal Keuangan Lembaga Keuangan Keuangan Pusat Pusat Pusat Pusat Pembinaan Akuntansi Sistem Informasi dan Analisis dan Layanan Pengadaan dan Jasa Penilai Teknologi Keuangan Harmonisasi Kebijakan Secara Elektronik Pusat Sekretariat Sekretariat Komite Investasi Pemerintah Pengadilan Pajak Pengawasan Pajak www.kemenkeu.go.id Kementerian Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang keuangan dan kekayaan negara dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. (Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 24 Tahun 2010 Tentang Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Muhamad Chatib Basri Anny Ratnawati Bambang Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Brodjonegoro Kementerian Negara) Menteri Keuangan Wakil Menteri Keuangan Wakil Menteri Keuangan Berdasarkan UU No.17 tahun 2003, Menteri Keuangan memiliki Fungsi kekuasaan dalam pengelolaan keuangan negara yaitu, sebagai • Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelola fiskal, menjadi wakil pemerintah dalam kepemilikan keuangan dan kekayaan negara kekayaan negara yang dipisahkan, dan sebagai pengguna • Pengelolaan Barang Milik/Kekayaan Negara yang menjadi anggaran/barang. tanggung jawab Kementerian Keuangan • Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Kementerian Keuangan Menteri Keuangan memiliki tugas sebagai berikut: • Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan • Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro urusan Kementerian Keuangan di daerah • Menyusun
Details
-
File Typepdf
-
Upload Time-
-
Content LanguagesEnglish
-
Upload UserAnonymous/Not logged-in
-
File Pages42 Page
-
File Size-