Geosains Teknik Geologi Universitas Hasanuddin
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Jurnal Penelitian GEOSAINS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS HASANUDDIN ISSN 1858 - 3636 VOLUME 12 NOMOR 02 Juli - Desember 2016, 90 - 161 JURNAL Perkembangan Biofasies Batugamping Terumbu Daerah Bara Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan PENELITIAN Anugrah Dwinal Berlian, A.M. Imran Oemar, Meutia Farida Studi Hubungan Jenis Batuan Dasar Dengan Distribusi Unsur Scandium (Sc) Pada Endapan Laterit Soroako Rajendra Prazad, Ulva Ria Irfan, Adi Maulana GEOSAINS Geokimia Zona Saprolit Pada Tipe Endapan Laterit West Block Dan East Block Pt Vale Indonesia, Tbk. Sorowako Berdasarkan Ukuran Butir Dwi Nuraeni, Kaharuddin, Adi Maulana , VOL. 12, NO. 02, JULI - DESEMBER 2016 Analisis Kestabilan Lereng Daerah Nahung Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan Ardiansyah , Ratna Husain, Hendra Pachri Studi Karakteristik Endapan Bijih Daerah Bilolo Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan Hendra S.T Sarapan, Musri Ma'waleda, Adi Maulana Mineralisasi Bijih Daerah Buladu Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Frans Robyanto, Ulva Ria Irfan, Musri Ma'waleda Penentuan Biostratigrafi & Lingkungan Pengendapan Satuan Tufa Formasi Walanae Daerah Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Povinsi Sulawesi Selatan Nurhaq I A Anwar, Meutia Farida, M.Fauzi Arifin Evaluasi Geometri Jalan Angkut Dari Front Penambangan Menuju Crushing Plant Pada Tambang Andesit Muh Agus Supriadi, Purwanto, Djamaluddin ISSN 1858 - 3636 Jurnal Penelitian Makassar ISSN Vol. 12 No. 02 Hal. 90 - 161 GEOSAINS Des. 2016 9 7 7 1 8 5 8 3 6 3 6 9 2 1858 - 3636 KATA PENGANTAR JURNAL PENELITIAN GEOSAINS Pembaca yang budiman, pada edisi Juli – Desember 2016 ini, jurnal Pembina penelitian geosains memuat 8 makalah yang Dekan Fakultas Teknik berasal dari berbagai bidang ilmu geologi. Makalah pertama, menyajikan topik tentang Penanggung Jawab perkembangan biofasies batugamping Ketua Jurusan Teknik Geologi terumbu daerah Bara Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Makalah kedua yaitu studi hubungan Dewan Redaksi jenis batuan dasar dengan distribusi unsur Ketua scandium (sc) pada endapan laterit Soroako. Makalah ketiga, geokimia zona saprolit pada Dr.Eng. Adi MAULANA, ST.,M.Phil tipe endapan laterit west block dan east block Anggota PT. Vale Indonesia. Tbk. Sorowako, Dr. Adi Tonggiroh, ST., MT berdasarkan ukuran butir. Makalah keempat, analisis kestabilan lereng daerah Nahung Aryanti Virtanti Anas ST., MT Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros Dr. Eng. Asran Ilyas, ST., MT Provinsi Sulawesi Selatan. Makalah kelima, studi karakteristik endapan bijih daerah Bilolo Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan. Makalah Mitra Bestari Edisi ini keenam, mineralisasi bijih daerah Buladu Prof. Dr. rer. Nat. Ir.A.M. Imran Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Dr. Phil.Nat. Sri Widodo, MT Utara Provinsi Gorontalo. Makalah ketujuh penentuan biostratigrafi dan lingkungan Dr. Halmar Halide, M.Sc pengendapan satuan tufa Formasi Walanae Prof.Dr.D.A. Suriamihardja,M.Eng Daerah Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Makalah yang terakhir adalah Evaluasi Geometri Jalan Angkut Dari Front Penambangan Menuju Crushing Plant Pada Tambang Andesit. Akhir kata, kami dewan redaksi mengucapkan selamat membaca dan semoga mendapatkan ALAMAT REDAKSI manfaat dari tulisan yang tersaji dalam edisi ini. Jurusan Teknik Geologi Universitas Hasanuddin Salam, Jl. Poros Malino, Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan,92712 Dewan Redaksi Telp./Fax. (0411) 580202 Email: [email protected] GEOSAINS PERKEMBANGAN BIOFASIES BATUGAMPING TERUMBU DAERAH BARA KECAMATAN BONTOBAHARI KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN Anugrah Dwinal BERLIAN*, A.M Imran OEMAR*, Meutia FARIDA* *) Teknik Geologi Universitas Hasanuddin Sari : Secara administratif daerah penelitian terletak di daerah Bara Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. Secara astronomis daerah penelitian ini terletak pada koordinat 05° 35' 00" – 05° 37' 00" Lintang Selatan dan 120° 25' 00" - 120° 27' 30" Bujur Timur. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan biofasies dan lingkungan pengendapan batugamping terumbu yang ada pada daerah penelitian terhadap aspek geologi yang mencakup jenis batuan, kelimpahan organisme secara megaskopis dan mikroskopis, serta penyebaran biofasies secara vertikal juga horizontal. Sehingga menghasilkan perkembangan biofasies batugamping terumbu daerah penelitian yang disusun dalam satu laporan akhir. Perkembangan biofasies daerah penelitian yaitu terdiri dari fasies Coral Foraminifera Rich Rudstone, fasies Coral Algae Rich Rudstone, fasies Massive Coral Algae Framestone, fasies Branching Coral Foraminifera Bafflestone dan fasies Robust Branching Coral Algae Bafflestone. Lingkungan pengendapan daerah penelitian berdasarkan asosiasi fasies dibagi menjadi 2 yaitu ; (1) reef front framestone-bafflestoe yang terdiri dari fasies Massive Coral Algae Framestone, fasies Branching Coral Foraminifera Bafflestone dan fasies Robust Branching Coral Algae Bafflestone, (2)reef flatCoral Foraminifera Rich-Algae Rich Rudstone yang terdiri dari fasies Coral Foraminifera Rich Rudstone dan fasies Coral Algae Rich Rudstone. Abstract : Administratively, studied area located at Bara district, Bontobahari subdistrict and Bulukumba regency, South Sulawesi province. Astronomically, located at 05° 35' 00" – 05° 37' 00" South Latitude and 120° 25' 00" - 120° 27' 30" East Longitude. Purpose of this study is to determine biofacies and depositional environment of coral limestone, concerning about geological aspect including kind of rock, abundance of organism in both macroscopic and microscopic appearance, facies distribution in verticaly and horizontaly. Therefore, the result is report of development Coral Limestone bio-facies in studied area. Bio-facies development in studied area, they are : Coral Foraminifera Rich Rudstone facies, Massive Coral Algae Framestone facies, Branching Coral Foraminifera Bafflestone facies, Coral Algae Rich Rudstone facies and Robust Branching Coral Algae Bafflestone facies. Depositional environment studied area based on the facies association divided into two, i.e : reef front framestone-bafflestone that consist of Massive Coral Algae Framestone facies, Branching Coral Foraminifera Bafflestone facies, andRobust Branching Coral Foraminifera Bafflestone facies and reef flat Coral Foraminifera Rich-Algae Rich Rudstone that consist of Coral Foraminifera Rich Rudstone facies and Coral Algae Rich Rudstone facies. Vol. 12 No. 02 2016 - 90 GEOSAINS 1. PENDAHULUAN Tahapan Penelitian Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam daerah yang memiliki potensi batuan kegiatan penelitian dan penyusunan tulisan karbonat. Batuan karbonat yang tersingkap akhir kegiatan lapangan ini, maka dilakukan pada daerah ini berupa batugamping terumbu beberapa tahapan yang sistematis dan yang memperlihatkan struktur teras. Struktur terencana ini mengindikasikan adanya fluktuasi muka 2. BIOFASIES DAERAH BARA air laut ataupun pengangkatan selama proses pembentukan batuan tersebut (Imran & Koch, Penentuan fasies pada penelitian ini 2006). didasarkan pada pengamatan komponen penyusun batugamping (biota, mikrit, semen) Salah satu daerah yang memiliki potensi dan tekstur melalui pengamatan megaskopis batuan karbonat modern adalah daerah Bara menggunakan klasifikasi Dunham (1962) dan Kecamatan Bontobahari Kabupaten Embry & Klovan (1971). Berdasarkan Tucker Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. dan Wright (1990), penamaan fasies diawali Batuan karbonat yang ada pada daerah dengan nama organisme dominan yang tersebut termasuk Walanae (Sukamto dan dijumpai pada singkapan, sedangkan Supriatna, 1982). interpretasi lingkungan pengendapan dari fasies karbonat berdasarkan organisme penciri Menurut Imran (2000), stratigrafi daerah lingkungan pengendapan dan material tersebut tersusun atas Batugamping penyusun batuan. Foraminifera dan ditindih selaras oleh Formasi Walanae dan menjari dengan coral Pembagian Biofasies Daerah Bara reef dan coralalga reef, kemudian ditindih selaras oleh coral reef hingga sekarang. Fasies karbonat daerah Bara dibedakan Sedang menurut Farida (2002), daerah berdasarkan karakteristik fisik dan biologi penelitian tersusun oleh Formasi Walanae secara megaskopis dan mikroskopis dengan yang ditindih selaras oleh terumbu dan analisa petrografi. Berdasarkan pengamatan pembentukannya hingga sekarang. di lapangan, terdapat beberapa fasies karbonat yang dideskripsi menggunakan Penelitian geologi ini dilakukan dengan klasifikasi Embry dan Klovan (1971) membatasi masalah pada perkembangan berdasarkan kelimpahan organismenya dari biofasies batugamping terumbu pada daerah Timur ke Barat daerah penelitian yaitu : Coral penelitian. Berdasarkan aspek-aspek geologi Foraminifera Rich Rudstone, Massive Coral yang mencakup jenis batuan, kelimpahan Algae Framestone, Branching Coral organisme secara megaskopis dan Foraminfera Bafflestone, Coral Algae Rich mikroskopis, serta penyebaran biofasies secara Rudstone dan Robust Branching Coral Algae vertikal juga horizontal yang pada akhirnya Bafflestone. Penyebaran fasies Coral dapat menghasilkan perkembangan biofasies Foraminifera Rich Rudstone relatif pada karbonat daerah penelitian. bagian timur laut daerah penelitian. Kenampakan lapangan singkapan ini berupa Secara administratif daerah penelitian sebaran yang terbentuk berupa teras-teras termasuk dalam wilayah Bara Kecamatan hasil endapan koral yang terangkat