E-ISSN : 2685-2780 P-ISSN : 2685-4260

TRANSFORMASI BEBER DALAM BATIK LUKIS

Volume 2, Nomor 2 Stefanus Bintang Kumara Juli 2020, (51-56) Jurusan Seni Kriya, Program Penciptaan dan Pengkajian Pascasarjana Institut Seni e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Wayang beber merupakan salah satu artefak budaya yang berasal dari Jawa, hingga saat ini wayang beber asli masih dijaga keberadaannya dengan baik. Namun dengan berkembangnya zaman, wayang ini kurang diminati oleh masyarakat dan lebih cenderung memilih produk atau hiburan yang lebih modern. Fenomena tersebut memantik untuk berupaya mempopulerkan dan memperkenalkan kembali wayang beber dengan mengembangkan bentuk visual, tampilan, hingga material. Tujuan penciptaan ini adalah mengembangkan seni tradisi wayang beber melalui media batik dan mewujudkan bentuk visual baru dalam wayang beber. Penciptaan karya dimulai dari pembuatan sketsa perancangan, persiapan alat, bahan, hingga sampai ke proses perwujudan dengan menggunakan teknik tutup celup, lorodan. Tahap berikutnya pemindahan sketsa pada kain, pencantingan, pewarnaan, pelorodan, dan display. Pada proses penciptaan ini diperkuat oleh teori-teori pendukung, yakni teori transformasi dan adaptasi. Karya yang dihasilkan dalam penciptaan ini adalah batik lukis dengan ide wayang beber Pacitan (Joko Kembang Kuning). Karya batik ini mengembangkan bentuk visual dari wayang Pacitan dan mengadopsi adegan cerita pada gulungan gambar. Bentuk figur, warna, komposisi dikembangkan sehingga terdapat bentuk pembeda dari gambar wayang asli. Batik lukis dengan ide wayang beber Pacitan dibuat agar menambah daya tarik masyarakat akan wayang beber, serta memberikan pengetahuan akan pentingnya kesenian budaya Indonesia. Kata Kunci : Batik Lukis, Transformasi, Wayang Beber

ABSTRACT

The wayang beber is one of the archipelago cultural artifacts originating from , until now the original wayang beber still is well preserved. However with the development of the times, this wayang is less attractive to the public and more likely to choose products or entertainment that is more modern. This phenomenon triggers to attempt to popularize and reintroduce wayang beber by developing visual forms, appearance, and material. The purpose of this creation is to develop the art of the wayang beber tradition through batik media and to realize new visual forms in the wayang beber.The creation of this work starts from the making of design sketches, preparation of tools, materials, up to the embodiment process using the technique of , lorodan. The next step is sketch transfer to fabric, coloring, pelorodan, and display. In the process of creation this is reinforced by supporting theories, namely the theory transformation and adaptation. The workproduced in this creation is apainting with the idea of wayang Pacitan (Jok Kembang Kuning). This batik work develops the visual form of the wayang Pacitan and adopts a story scene on a picture roll. Figure shapes, colors, compositions are developed so there are distinguishing forms from original wayang picture. Batik painted with the idea of Pacitan wayang beber was made in order to add to the appeal of the public about wayang beber, as well as providing knowledge of the importance of indonesian cultural arts. Keywords: Batik Painted, Transformation, Wayang Beber,

PENDAHULUAN lainnya. Oleh karena itu seiring berkembangnya zaman wayang diperuntukan sebagai media Indonesia memiliki kebudayaan beragam dakwah yang bersifat menghibur dan memberikan bentuk dan tradisi yang terkandung di dalamnya, pesan moral didalamnya. Melalui figur wang misalnya. Wayang merupakan salah satu pewayangan dapat diartikan bahwa, wayang seni tradisi yang dilestarikan keberadaannya. menggambarkan kebudayaan Jawa. Sehingga Figur wayang adalah sebuah gambar diri dari wayang dipandang oleh masyarakat sebagai perilaku manusia, memunyai berbagai bentuk hiburan sekaligus tuntunan. Salah satu ciri sifat, seperti baik buruk, benar salah, dan sifat manusia sebagai makhluk yang berbudaya yaitu

51 Stefanus Bintang Kumara / IKONIK : Jurnal Seni dan Desain, Vol. 2, No.2, Juli 2020, 51-56 dengan memahami nilai yang terkandung dalam bertujuan agar wayang beber mengalami sebuah budaya tersebut dan sekaligus mampu pengembangan dari bentuk hingga material. mewujudkannya melalui sebuah karya dari hasil Wayang beber saat ini sedikit peminatnya, pemaknaan dan penghayatan yang mendalam sehingga wayang ini jarang sekali dipentaskan. berdasarkan budaya yang mengakar (Ernawati, Fenomena tersebut jika dibiarkan terlalu lama 2019). Salah satu upaya pendalaman makna atau akan berdampak buruk, karena terjadi hilangnya nilai kesenian wayang dapat dilakukan dengan unsur kesenian tradisi budaya bangsa Indonesia. mempelajarinya dan mewujudkannya melalui Walaupun demikian masih sedikit masyarakat karya seni. yang ikut andil dalam pelestarian wayang tersebut. Kesenian wayang menjadi salah satu bagian Berangkat dari keprihatinan akan wayang beber, dari kehidupan masyarakat di Indonesia. Wayang muncullah upaya peduli terhadap seni tersebut. juga merupakan kesenian yang dikenal oleh Hal yangb perlu dilakukan seperti berbagai Negara sebagai salah satu seni mengembangkan bentuk wayang beber dengan tradisi/kebudayaan yang Indonesia miliki. Banyak bentuk baru dengan hasil batik lukis. macam wayang yang terdapat di Nusantara Melihat keprihatinan wayang beber dengan berbagai ciri khas dan keunikan yang memantik penulis untuk melakukan berbeda-beda. Seni wayang akan terus tumbuh pengembangan/inovasi guna mewujudkan atau berkembang atas dukungan masyarakat. menampilkan bentuk berbeda dari yang sudah Kesadaran itulah mendukung wayang tetap ada di perna ada. Memindah dan mengubah media Indonesia. Tetapi ada yang semakin jarang atau wayang beber ke dalam batik lukis menjadi suatu langka keberadaannya, karena mulai dilupakan inovasi yang menarik. Oleh karna itu dalam oleh masyarakat pendukungnya. Seperti wayang pembuatann karya ini, penulis akan membahas beber, wayang ini merupakan seni pertunjukan tentang proses pembuatan batik lukis dengan ide wayang yang menggunakan gambar-gambar yang dan pengembangan visual wayang beber. bercerita. Ceritanya pun dituturkanoleh dalang dan diiringi . Dalang membuka gulungan METODE PENCIPTAAN gambar satu-persatu sesuai alur cerita yang dibawakan. Gambar terse3but di letakkan di atas Metode dalam pembuatan karya seni peti kecil dengan cara dibeberkan atau memiliki peranan penting dalam proses berkarya, dibentangkan. agar lebih terstruktur atau sistematis. Selain itu Kesenian wayang beber salah satu kesenian teori yang tepat akan membantu dalam yang dinanti-nanti atau menjadi tontonan yang menguraikan permasalahan di dalam karya paling ditunggu oleh masyarakat Jawa pada abad tersebut. Pada penciptaan ini menggunakan dua ke-13, yakni pada masa kerajaan (sayid teori yaitu transformasi dan adaptasi. Teori R.M,1980). Seiring perkembangan zaman, wayang transformasi mengacu pada perubahan bentuk beber sudah semakin jarang dan langka dengan cara memindahkan wujud atau figur objek pementasannya. Kelangkaan ini dikarenakan ke dalam objek yang digambar. (Kartika, 2017:39). masyarakat jenuh sehingga lebih tertarik dengan Transformasi dilakukan tidak hanya sekedar kesenian lain. Pengaruh teknologi juga memindah, namun juga mengembangkan bentuk mempengaruhi kurangnya minat masyarakat akan figur serta objek yang terdapat pada wayang beber wayang beber. Kemajuan teknologi informasi dan Pacitan. komunikasi telah mengubah pemikiran Pendekatan adaptasi menurut definisinya masyarakat terhadap bebrbagai kegiatan atau mengubah, menyesuaikan, mencocokan pekerjaan yg lebih menghasilkan. (Hutcheon, 2006:7). Dapat diartikan adaptasi Wayang beber tertua terdapat di dua adalah sebuah cara dalam menggambarkan daerah, yaitu di Pacitan dan Wonosari. Kedua kembali atau mewujudkan kembali sesuatu yang wayang ini menjadi sebuah acuan atau sumber ide sudah ada dengan bentuk yang berbeda. Karya bagi masyarakat untuk mengembangkan dan dengan pendekatan adaptasi tidak seutuhnya mengenal seni wayang beber. Pada proses dengan bentuk aslinya. Karya adaptasi juga penciptaan ini, penulis mengacu pada bentuk tergantung pada interpretasi dan imajinasi dari si visual wayang Pacitan. Wayang beber Pacitan senimannya. Pada penciptaan ini mengadopsi memiliki visual menarik dan dipenuhi dengan wayang beber Pacitan sebagai sumber ide ornament, sehingga komposisi wayang ini terlihat pencapaian karya batik lukis, yang mana proses padat. Proses penciptaan ini menstranformasi pembuatannya dirubah, disesuaikan, dan dipindah beberapa potongan adegan yang nantinya akan di dengan hasil akhir batik lukis. visualisasikan dalam media batik lukis. Demi mempermudah proses pembuatan Transformasi tersebut tidak hanya memindahkan karya, penulis menggunakan metode penciptaan media saja, namun juga pada pengembangan yang dikemukakan oleh Gustami yaitu eksplorasi, bentuk anatomi dari wayang Pacitan. Hal ini perancangan, perwujudan (Gustami, 2004).

52 Stefanus Bintang Kumara / IKONIK : Jurnal Seni dan Desain, Vol. 2, No.2, Juli 2020, 51-56

Eksplorasi yaitu tahapan pencarian terhadap dipindah ke dalam bahan kertas. Menurut bentuk-bentuk , material, serta teknik yang akan sejarahnya dalam bahasa Jawa kertas dinamakan dipilih untuk pembuatan karya. Perancangan dluwang. Dluang merupakan kertas kuno yang merupakan sebuah tahapan dimana seniman dibuat secara kusus dan manual dari serat kulit mulai merancang karya dengan pembuatan sketsa, pohon galigo atau pohon saeh (Subandi,2011:24) pada tahap ini dilakukan pemilihan bentuk dengan Gambar yang dibuat material kertas lebih tepat dari berbagai alternatif sketsa yang dibuat. terlihat jelas dari pada menggunakan daun rontal. Perwujudan yaitu proses pembuatan karya seni Waktu itu warna wayang beber masih belum yang diawali dari persiapan alat dan bahan, lalu berwarna, hanya hitam putih saja berupa kontur ketahap pemolaan hingga pelorodan. pada objek gambar. Ketika memasuki era Majapahit wayaang beber sudah mulai diberi HASIL DAN PEMBAHASAN warna dengan menggunakan pewarna alam. Teknik dalam pewarnaannya pun menggunakan Wayang beber teknik sungging. Warna yang dihasilkan masih Wayang beber merupakan wayang tertua sederhana seperti merah, coklat, hijau dan kuning yang terdapat di Indonesia (lebih tua dari wayang (Sayid.R.M, 1980) kulit). Wayang ini adalah salah satu jenis wayang Bertambahnya waktu wayang beber sudah yang berada di daerah Jawa, berbahan baku kertas diterapkan atau dibuat dengan menggunakan kain dan digambar menurut adegan cerita serta kanvas sebagai material utama serta pewarna dipentaskan berupa pertunjukan gambar yang sintetis. Penggunaan kain kanvas bertujuan agar dibentang. Terdapat beberapa bagian gambar atau lebih awet dan tidak mudah sobek. Pewarna gulungan yang membedakan setiap adegan- sintetis juga dipakai agar warna yang dihasilkan adegan/kejadian dalam cerita yang diangkat. cerah dan dapat menghasilkan berbagai warna. Biasanya cerita yang diusung merupakan cerita Pemaparan tersebut merupakan bukti bahwa rakyat yaitu cerita-cerita Panji. wayang beber mengalami sebuah perkembangan Sejauh ini wayang beber masih belum dari segi material, juga memiliki sifat dinamis yang diketahui dengan pasti kapan awal munculnya, akan terus berkembang dari zaman ke zaman. tetapi para ahli mengemukakan bahwa wayang Bentuk wayang beber sudah mulai beber memiliki usia yang sudah tua. Pada awalnya mengalami perkembangan dan kebaruan yang wayang beber mengisahkan cerita wayang purwa cukup signifikan. Pengembangan material hingga atau cerita Mahabarata (Subandi, 2011:3). Saat ini bentuk memacu masyarkat kususnya seniman masih terdapat dua artefak wayang beber tertua maupun pengrajin untuk berfikir kreatif. Berbagai yang berada di Jawa, yaitu di daerah Pacitan dan model dibuat agar dapat menghasilkan wayang Wonosari. Kedua artefak ini masih disimpan dan beber baru atau adanya pembeda dari wayang dirawat dengan baik oleh keturunan dari dalang beber sebelumnya. Kebaruan itu meliputi segi terdahulu. Ceritanya pun sama mengusung cerita visual, bentuk, bahan, warna, serta fungsi. Panji hanya saja penyajian dalam gambarnya Pada ide penciptaan batik lukis ini, Wayang berbeda serta penyampaian ceritanya pun beber Pacitan menjadi sumber ide dalam mengalami perbedaan. Perubahan atau perbedaan pembuatannya dengan mengolah adegan cerita cerita pada wayang beber merupakan serta dikembangkan komposisi, warna dan bentuk variasi/improvisasi dari dalang itu sendiri agar figur. Wayang beber Pacitan diyakini oleh para ahli terlihat lebih menarik. merupakan salah satu wayang beber asli (tertua). Fungsi wayang beber pada dasarnya Dalam cerita pewayangannya hanya memiliki satu sebagai sebuah pertunjukan di sebuah upacara tokoh utama atau lakon yakni Jako Kembang adat seperti ruwatan atau kegiatan-kegiatan yang Kuning. Lakon Joko Kembang Kuning terdiri dari memperingati sebuah peristiwa, seperti : 24 penjagongan atau adegan digambarkan dalam 6 peringatan tujuh bulanan, perkawinan atau gulungan kertas. Kisah ceritanya merupakan temanten, bersih desa, kelahiran bayi, syukuran sebuah pengembaraan Raden Panji yang atas melimpahnya panen, dll. Pada umumnya menyamar untuk memenangkan sebuah pertunjukan wayang beber untuk menetralisir hal- sayembara untuk mendapatkan Dewi Sekartaji hal yang bersifat negatif yang akan menimpa (Sumanto,2011:65-66). (Subandi: 2011:20-23) Adegan wayang Pacitan menjadi acuan atau Saat ini wayang beber mengalami sumber ide dalam penciptaan karya seni ini. perkembangan yang begitu pesat, dari material Pengembangan bentuk visual yang dilakukan tidak hingga penyajiannya. Penyajian yang dimaksud terlepas dari ciri khas wayang beber Pacitan. meliputi : bentuk visual, anatomi, cerita yang Perbedaannya pun akan terlihat dari segi bentuk, diangkat, dan tampilan. Pada awalnya pembuatan tampilan, warna, komposisi dari wayang aslinya. wayang beber dikerjakan diatas daun rontal Pengembangan bentuk hingga material kering. Berkembangnya zaman wayang beber diwujudkan dalam karya ini agar mendapatkan

53 Stefanus Bintang Kumara / IKONIK : Jurnal Seni dan Desain, Vol. 2, No.2, Juli 2020, 51-56 bentuk-bentuk baru, supaya tidak ada kemiripan hingga saat ini. Karya-karya lain selain wayang bentuk dari karya wayang yang sudah ada. beber juga dapat menjadi sebuah acuan dalam perwujudan karya seni asalkan tidak melenceng Batik dari tema yang diangkat. Setelah mendapatkan Pengertian batik adalah gambar berpola data tersebut lalu mengevaluasi dan menganalisis atau membuat corak dengan menuangkan malam kembali sesuai tema yang dibuat. pada kain dengan alat bantu . Batik Pada pengumpulan data ada aspek yang merupakan sebuah bentuk seni tradisional yang harus dipertimbangkan dalam melakukan lahir turun-temurun dan merupakan sebuah penerapan wayang beber pada media batik. Aspek kebudayaan lokal indonesia. Seni tradisi batik estetis dari karya ini adalah bagaimana mengolah adalah salahsatu kesenian indonesia yang diakui atau mengembangkan karakter visual pada oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Batik wayang beber tanpa mengurangi ciri khas dari memiliki sifat yang terbilang fleksibel atau mudah wayang beber tersebut. Karya batik ini sumber diterapkan diberbagai bidang yaitu dapat idenya mengacu pada wayang beber Pacitan. diterapkan sebagai karya fungsional maupun non Dalam proses pembuatannya penulis hanya fungsional atau karya seni. mengambil bagian dari alur cerita Joko Kembang Batik sudah mengalami sebuah Kuning (wayang Pacitan), lalu divisualisasikan perkembangan yang pesat dari bentuk hingga dalam batik lukis. material. Keberagaman teknik, corak/motif, Teknik yang digunakan dalam penciptaan diwujudkan dengan bentuk baru. Kebaruan ini karya ini adalah teknik batik tutup celup dan hadir karena melihat berbagai aspek/fenomena lorodan. Teknik tutup celup ini merupakan teknik kehidupan saat ini. Pada dasarnya batik saat ini klasik pada proses pembuatan batik, dimana kain sudah mulai bebas dan tidak terpengaruh oleh yang sudah dicelup warna kembali dicanting atau pakem-pakem batik tradisional. Batik yang bebas di tutup malam kembali. Proses ini dilakukan dalam mengekspresikan bentuk atau objek yaitu hingga warna terakhir atau yang diinginkan lalu batik lukis. Batik lukis ini juga dapat dilorod (menghilangkan lilin malam). Teknik mengkombinasikan berbagai teknik dalam batik lorodan juga merupakan teknik dalam pembuatan dan bebas dalam menggoreskan lilin malam pada batik. Pada umumnya hanya proses kain. Karya seperti itu juga sering disebut batik menghilangkan lilin malam, tetapi setelah modern. menghilangkan lilin masih mengalami proses Menurut Susanto (1980: 15) batik modern penutupan dan pencantingan. Pelorodan ini dapat ialah semua macam jenis batik yang motif dan dilakukan tidak hanya satu kali bisa 2-4 kali. Jika gayanya tidak seperti batik tradisional. Sedangkan kedua teknik itu digunakan warna yang dihasilkan pada batik tradisional motif/coraknya masih beragam dan dapat membuat efek seperti gelap terpaku pada pakem tertentu. Warna yang terang, bayangan, tekstur. dihasilkan batik modern lebih beragam tidak Tahap pencarian bentuk dimulai dari seperti batik tradisional yang warnanya pembuatan sketsa. Sketsa pengembangan terus cenderung gelap seperti coklat, biru tua, hitam. dilakukan hingga mendapatkan bentuk yang tepat Pada batik modern ini memiliki berbagai teknik dan sesuai dalam cerita yang diusung. Penciptaan dalam pengerjaannya, yaitu teknik kerok, tutup ini mengambil cerita wayang beber Pacitan yaitu celup, lorodan, dan lain-lain. Banyak teknik yang cerita Panji Joko Kembang kuning. Mengambil bisa dipakai, kembali lagi pada si pembuatnya beberapa adegan dalam cerita tersebut dan bagaimana memanfaatkan teknik yang sudah ada. divisualisasikan kedalam media batik. Bentuk dari Pada penciptaan karya seni ini penulis ini ingin figur tokohnya tidak terlepas dari cerita aslinya, membuat batik lukis dengan ide dan tema wayang hanya saja komposisi dan settingannya dibuat beber Pacitan (Joko Kembang Kuning) dengan berbeda dengan wayang asli (wayang Pacitan). mengunkan teknik tutup celup dan lorodan. Proses penciptaan karya ini diperlukan KONSEP PERANCANGAN data acuan mengenai wayang beber kususnya wayang Pacitan untuk mempermudah dalam Konsep perancangan merupakan proses pembuatan karya dan sebagai pembuktian penggabungan antara kedua warisan budaya adanya ketertarikan dengan refrensi tersebut. Indonesia yaitu wayang beber dan batik. Wayang Data dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti beber menjadi sumber ide dalam pembuatan karya : majalah, museum, internet, buku-buku wayang. batik lukis. Merancang sebuah karya seni tidak Sebagai berikut: terlepas dari pencarian data yang mendukung proses penciptaan kaya ini. Pencarian data dilakukan dengan mengamati secara langsung bentuk-bentuk atau karya wayang beber terdahulu

54 Stefanus Bintang Kumara / IKONIK : Jurnal Seni dan Desain, Vol. 2, No.2, Juli 2020, 51-56

Gambar 1 : Wayang beber Pacitan Gambar 4 : sketsa tokoh Panji Sumber : http://ringgit- Dokumentasi :Stefanus Bintang Kumara, 2018 wacucal.blogspot.com/2012/01/wayang- beber.html Karya ini diwujudkan dalam bentuk batik lukis dengan teknik tutup celup dan lorodan. Pewarnaan yang digunakan pada penciptaan ini menggunakan pewarna napthol dan indigosol. Kedua warna tersebut memiliki perbedaan diantaranya yaitu napthol memiliki warana lebih cenderung pekat atau kuat, sedangkan indigosol warnanya lebih lembut dan transparan. Dalam pengerjaan dengan pewarna tekstil ini dibutuhkan eksperimen warna yang bertujuan supaya tidak terjadi kesalahan saat proses pencelupan. Prose pembuatan batik tidak terlepas dari Gambar 2 : Wayang beber kota, karya Dani alat yang mendukung dalam pembuatan karya Iswardana Wibowo seni, yaitu kompor, wajan, canting, kuas, ember, Sumber : dan tong. Beberapa alat itulah yang mendukung https://wayangbeberproject.wordpress.com/ tahap pengerjaan batik. Ada beberapa tahap yang harus dipahami dalam pembuatan karya seni batik, diantaranya yaitu : tahap pemolaan, tahap HASIL DAN PEMBAHASAN kedua pencantingan dan penutupan, tahap ketiga pewarnaan, dan ke empat pelorodan. Berikut ini merupakan proses perancangan yang diawali dengan membuatan sketsa figur tokoh pewayangan : KARYA

Gambar 5 : Judul karya : Perange Asmara, 105 cm x 180 cm, teknik : Tutup celup , Lorodan, Media : Batik Tulis. Gambar 3 : sketsa figur wayang Dokumentasi : Stefanus Bintang Kumara, 2019 Dokumentasi : Stefanus Bintang Kumara, 2018 Ide dari karya ini terinspirasi dari wayang beber yang menceritakan tetang kisah pewayangan Panji. Dimana pada cerita ini Panji

55 Stefanus Bintang Kumara / IKONIK : Jurnal Seni dan Desain, Vol. 2, No.2, Juli 2020, 51-56 sedang menjalin asmara dengan Dewi Sekartaji gulungannya sesuai adegan yang diperankan oleh dan disuatu ketika Dewi sekartaji di culik oleh tokoh wayang tersebut. Gambar-gambar tersebut Prabu Klana yang ingin menikahi Dewi Sekartaji. dipertunjukan dengan cara membentangkan Panji atau yang digambarkan dengan tokoh Joko kain/kertas diatas peti kecil. Peti itu juga sebagai Kembang Kuning di utus oleh Prabu Brawijaya tempat penyimpanan wayang beber. untuk menjemput dan membawa kembali ke Seni tradisi harus terus dilestariakan Kediri. Jaka Kembang Kuning segera menjalankan dengan seiringnya teknologi yang akan terus tugas dengan membawa pasukan tempurnya. berkembang dari zaman ke-zaman. Oleh karena itu Pertarungan antara Jaka Kembang Kuning dan warisan budaya masa lampau patut dikembangkan Prabu Klana pun dimulai. Pada karya ini dan menjadi inspirasi untuk menghadirkan digambarkan kejadian perang antara kedua kubu kemungkinan-kemungkinan baru dalam yang memperebutkan Dewi Sekartaji. Karya ini pengembangan seni khususnya pada wayang merubah susunan cerita, figur tokohnya, dan beber. Mengembangkan bentuk visual serta teknik bentuk penyajian pada wayang aslinya. merupakan bagian dari melestarikan warisan budaya itu sendiri. Memindah bentuk wayang beber ke dalam batik merupakan salah satu wujud pengembangan yang bertujuan untuk menghidupkan seni tradisi, menumbuhkan minat masyarakat akan kesenian wayang beber, dan sebagai pembelajaran bagi masyarakat luas. Seni wayang dan batik akan terus berkembang jika ide-ide dan proses kreatif (inovasi) terus dilakukan secara berkelanjutan oleh masyarakat pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati, E. (2019). KAJIAN ESTETIKA SENI Gambar 6 : Judul karya : Nyamare Panji, 50 cm x BATIK KONTEMPORER MELALUI KARYA 70 cm, teknik : Tutup celup , Lorodan, Media : KOLABORASI SENIMAN AGUS ISMOYO-NIA Batik Tulis. FLIAM. Studi Budaya Nusantara, 3(1). Dokumentasi : Stefanus Bintang Kumara, 2019 Gustami, SP. (2004). Proses Penciptaan Seni Kriya, Pada karya ini menceritakan tentang Program Penciptaan Seni penyamaran Panji sebagai pengamen. Tujuan Panji Pascasarjana,Institut menyamar untuk mencuri perhatian Dewi Seni Indonesia Yogyakarta. Sekartaji dan membawanya pulang ke Kediri. Panji Hutcheon Linda. (2006). A Theory of Adaptation, di utus oleh Prabu Brawijaya untuk mencari dan Taylor & Francis Group, New York, London. membawa pulang anaknya yaitu Dewi Sekartaji, Kartika, Dharsono Sony. (2017). Seni Rupa Modern. barang siapa yang berhasil akan dijadikan suami Bandung: Rekayasa Sains. anaknya. Dewi Sekartaji sendiri pergi dari kerajaan Sayid.R.M. (1980). Sejarah Wayang Beber. Solo: karena tidak mau di jodohkan dengan Prabu Klana. Reksa Pustaka. Sayembara itu dimenangkan oleh Panji. Karya ini Susanto Sewan. (1980). Seni Kerajinan Batik menggambarkan Panji sedang mengamen bersama Indonesia, Balai Penelitian dan Kerajinan. para prajurit di depan Dewi Sekartaji beserta Subandi.dkk. (2011). Wayang Beber Remeng dayang-dayangnya. Seting tempat pada karya ini Mangunjaya Gelaran Wonosari dan Wayang menunjukan suasana pasar. beber Jaka Kembang Kuning Karangtalun Pacitan Serta KESIMPULAN Persebarannya Di Seputar .Solo:ISI Press Wayang beber me seni wayang yang Sumanto.dkk. (2011). Studi Komparatif berkembang di Jawa pada masa Kerajaan Pertunjukan Wayang Beber Lakon Jaka Majapahit, hingga di pengarui oleh agama Islam, Kembang Kuning Dengan Remeng terus berkembang di daerah-daerah tertentu Mangunjaya. Solo: ISI Press. seperti Pacitan dan Gunung Kidul. Dapat disebut wayang beber karena wayang ini merupakan lembaran kain atau kertas bergambar tokoh pewayangan dalam alur cerita Mahabaratha, Ramayana dan berkembang menjadi cerita Panji. Wayang ini memiliki beberapa alur cerita disetiap

56