WisjaclludinF., dkk. ISSN 0216-3128 187

KORELASI PERTANGGALAN RADIOKARBON CANDI SUROWONO TERHADAP PERTANGGALAN CANDI-CANDI DI JA W A TENGAH DAN JA W A TIMUR

WisjachudinF., SuminingS. Puslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta.

Siswanto Balai Arkeologi Yogyakarta

ABSTRAK KORELASI PERTANGGALAN RADIOKARBON CANDI SVROWONO TERHADAP PERTANGGALAN CANDI-CANDI DI jAWA TENGAH DAN jAWA TIMVR. Telah dilakukan pertanggalan radiokarbon sampel orang dari situs candi Surowono, Desa Canggu, Kecamatan Pare, KabupatenKediri Jawa Timur. Pengambilansampel dilakukan dengan cora ekskavasi(penggalian) pada beberapalokasi dengan lubang uji sebanyak5 (lima) buah yaitu LVI, LV2, LV3, LV4, LV5. Dari hasil analisisdi laboratoriumsampel orang yang cukupsignifikan hanyadiperoleh dori lubang uji LV3. Setelah dipreparasi don diproses menjadi benzen dengan Benzene Synthesizer serlo dicacah denganpencacah kelip cair LSC Packard2000 CA/LL diperoleh hasil pertanggalan radiokarbon sebesar885 ~ 51,46 BP (Before Present atau 1052,61 :t 51,46BP. Hasil koreksitree ring correction(lingkaran pohon)diperoleh hasil raJa tingkat keyakinan68,3 %: /052 .1245 Masehi,sedangkan raJa tingkat keyakinan95,4 %: 1038 -1262 Masehi. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu menunjukkanbahwa hasil pertanggalan candi Surowonoini don candi-candidi Jawa Timur lainnya berkisardori abad ke-13 sampai abad ke-15, kemudiancandi-candi di Jawa Tengahbagian selatan berkisarraJa abad ke-10 sedangkancandi-candi di Jawa Tengahbagian utara berkisarpada awal abad ke-8.

ABSTRACT CORRELATION OF RADIOCARBONDATING ON SUROWONO TEMPLE TO OTHER TEMPLES IN CENTRAL JA VA AND EAST OF JA VA. Radiocarbondating on charcoal samplehave been carried outfrom SurowonoTemple sites, Canggu village. Pare district, Kediri EastJava Province.Sampling carried outby excavationon a few location with 5 test holes. that is LUl, LU2, LU3. LU4, LU5. Laboratorium analysis on significant charcoal sample only gained from LU3 test hole. After beeing processedand prepared to be benzeneby usingBenzene Synthesizer and countedby Liquid Scintillation CounterPackard 2000CA/U, ~'asfound that ageofradiocarbondating is 885 :i: 51.46BP or 105261:i: 51.46 BP. Correction result tree ring correction resulting confidencelevel 68.3 %: 1052 -1245 AD while confidencelevel on 95.4 % : 1038 .J 262 AD. Compareto recentresearch shows that radiocarbon dating result on Surowono templeand other templesin East ofJava around 13,h.15,hcentury and other templesin Southern of Central Java around 100hcentury. while other templesin Northern of CentralJava around 8'hcentury.

Pertangggalan suatu situs tertentu misalnya PENDAHULUAN candi perlu dilakukan karena walaupun relatif sulit U ntuk melengkapi pembentukan kerangka cara penentuannya, tetapi nilai pertanggalan (umur) kronologi masa klasik khususnya di Jawa suatu benda di suatu situs harus diketahui, karena Tengah dan Jawa Timur yang berkaitan dengan hampir sebagian besar belum dan bahkan tidak pola pekembangan budaya masa lalu. maka dari ditemukan bukti tertulis berkenaan dengan situs berbagai penelitian yang berkekesinambungansalah tersebut. Di dalam studi arkeologi cara satunya adalah penelitian ini. Dari hasil penelitian memperoleh pertanggalan dilakukan melalui dua ini diharapkan dapat diperoleh hubungan atau cara, yaitu melalui cara atau metoda relatif daD cara korelasi pertanggalan situs candi Surowono ini absolut. Masing-masing mempunyai kelebihan dan dengan pertanggalan situs candi-candi lain di Jawa kekurangan. Kekurangan dalam pertanggalan relatif Tengah maupun Jawa Timur hasil penelitian tahun- seringkali terletak pada perbedaan dalam tahun sebelumnya,,2.3). Dalam penelitian ini interpretasi suatu obyek. Sebagai contoh adanya dilakukan pengujian pertanggalan dengan uji silang data prasasti yang sering dipakai sebagai hasil pertanggalan absolut (radiocarbon dating) pertanggalan candi, walaupun ditemukan sekitar dengan hasil interpretasi pertanggalan relatif. candi tetapi belum menjamin menjadi pertanggalan.

Proslding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl2002 188 ISSN 0216 -3128 Wisjachudin F., dkk.

Bahkan menjadi pertentangan pendapat apabila Cara Kerja prasasti tersebut muncul dan ditemukan lepas dari Prinsip penentuan umur dengan metode konteks candinya, dan secara fisik benda tersebut pertanggalan radiokarbon pacta benda-benda mudah dipindahkan, serta tidak telalu jauh terdapat arkeologi adalah didasarkan pacta pengukuran situs lain. Apalagi hila isi prasasti tersebut jelas radioaktivitas karbon-14 (14C) yang terkandung tidak menyebutkan sesuatu yang berhubungan dalam bahan benda yang bersangkutan. Sebagai dengan obyek yang dimaksud. langkah pertama oc\alah perlakuan awal terlIa:iap ~l berupapeIn£ian ~l amng OOnganair b~ dibeI1;jhkan Khusus pertanggalan candi di dari pengotor-pengotor terutama tanah, dibilas OOngan masih sering dilakukan pertanggalan secara relatif, ~. KemOOiandilakukan perlakuan perx:lrian dengan yaitu memanfaatkan analisis artefaktual. Selain itu ~ ~n-basa-asam (A-B-A), yaitu direIxIam dengan dimanfaatkan pula analisis yang relevan dengan asam(HQ 0,2N). kemrliandicoci OOngan ~ diikuti data prasasti, sumber sejarah dan lainnya. Di lain OOnganbasa (NaOH 0,2 N) dan dicoci OOngan~ pihak melakukan pertanggalan candi dinilai penting diakhiri OOngan~x:lnliaI1 asamsarm OOnganyang teImJt karena sebagai bagian dan acuan rekonstruksi di alas.?)Setelah dikeringkan.ma suhu 125"C, arnngteImJt sejarah budaya masa klasik di Indonesia4>. Oleh ditimbang:t 5 grnm, dan siap untuk diOOkarhingga (disintesis) sebab itu perlu melakukan pertanggalan yang menjOOirenzen (~. Standar referensi (pembanding) dinilai lebih akurat yaitu melalui pertanggalan diperlukan dalam pertanggalan radiokarbon untuk absolut. Salah satunya adalah pertanggalan standar penghitungan pertanggalan. Penggunaan radiokarbon (penentuan umur yang didasarkan pacta standar referensi menjarnin keseragaman analisis pengukuran radioaktifitas dari 14C). Selain pertanggalan radiokarbon dalam suatu laboratorium permasalahan yang berkaitan dengan perlunya dan memberikan dasar umum untuk penjajagan penelitian pertanggalan candi melalui memperbandingkan pertanggalan-pertanggalan pertanggalan absolut radiokarbon (dimana radiokarbon yang dihasilkan oleh berbagai kajiannya dalam kapasitas sebagai pengembangan laboratorium8). teknis dan metodologis), maka perlu dikembangkan lebih lanjut melalui basil pengembanganteknis di Sebagai standar pertanggalan radiokarbon alas untuk menjajagi permasalahansecara teoritis. telah digunakan asam oksalat yang diprodusi oleh U.S. National Bureau of Standards.dengan kode Adapun permasalahan dalam penelitian ini 499OC. adalah adanya pemahaman kronologi budaya masa Sampel dan standar rnasing-rnasingdisintesis klasik di Jawa5),dan belum sinkronnya penyusunan kronologi kehidupan masa lalu periode klasik di dengan cara yang sarna rnenggunakan alai Benzene Jawa dewasa ini. Untuk itu diperlukan aktualisasi Synthesizer. Adapun reksinya adalah sebagai pertanggalan atau umur dengan metode berikut : pertanggalan radiokarbon untuk situs candi-candi Untuk sampel arang: di Jawa sehingga diperoleh data yang lebih akurat6). 2C + 202 -+ 2C02 (1) sedangkan untuk standar adalah sebagai TATA KERJA berikut: C2O4=+ Mn++ + S04= -+ MnS04 + 2C02 (2) Bahan CO2 dari (1) dan (2) yang terjadi sebagian diambil untuk dianalisis dl3C menggunakan alat I. Arang Candi Surowono (Balai Arkeologi). spektrometer massa, hal ini dimaksudkan sebagai 2. Asam Oksalat (NBS 4990 C) koreksi yang diakibatkan oleh fraksinasi isotop 3. Litium (LCA, USA) karbon yang dirumuskan seperti tersebut di bawah 4. Kromium Alumina (Kal-Chemie) ini : 5. Glass wool, quartz wool (Heraeous) 13cr2c)s -(13Cr2C)std 6. Ascarite II (Thomas -Scientific) d13C = --. x 103 permil 13Cr2C)std Peralatan

1. Benzen Synthesizer (Task.lnc.USA) sedangkan sebagian besar lainnya diproses menjadi 2. Liquid Scinto Counter (Packard 2000 CA/LL) benzen : 3. Spektrometer Massa (VO ISOOAS SIRA 9) (3) 4. Peralatan ekskavasi (Balai Arkeologi) 2CO2 + lOLi ~ Li2C2 + 4Li2O

Prosldlng Pertemuan den Presentaslllimiah Penelltlan Cesar Ilmu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Vogyakarta, 27 Junl 2002 WisjachudinF., dkk. ISSN 0216-3128 189

LizCz + 2HzO ~ CzHz+ 2LiOH (4) Candi ini sebagaimana kedua candi diatas, berada dalam lingkungan kampung permukiman penduduk, ~ c6~ (5) lahan sekitarnya merupakan legal dengan tanaman pepohonan dan rumah penduduk. Sebagaimana Untuk menghitung umur digunakan kedua candi diatas candi Surowono talah mengalami pemugaran, tetapi keadaan lingkungan S 1 .(6) t=80331n--EL+80331n S smp 2 (d 13C + 25 ) sekitar relatif masih terjaga karena penggalian 1- dalam rangka pemugaran hanya pada bagian 1000 fondasi candi saja. Arah hadap Candi Surowono Ssld = Aktivitas spesifik asam oksalat standard adalah ke barat. S. = Aktivitas spesifik dari sampel. Penggalian untuk penjaringan data pacta 0,7459 = Faktor koreksi untuk asam oksalat situs Candi Surowono dilakukan dengan membuka t = Umur dalam BP (before present) 5 kotak gali (Lubang Uji), berdasarkan pengamatan BP = "Tahun sebelum saat ini", sedangkan keadaan lingkungan maka ditentukan lubang uji "saat ini" adalah tahun 1950. pacta bagian depan, belakang dan kanan serta kanan depan, seluruhnya di luar pagar kompleks candi. Setelah disiapkan sintilator dengan wadah Berikut uraian basil penggalian masing-masing vialnya maka analisis dilanjutkan dengan kotak: pencacahan radioaktivitas 14 C dengan menggunakan alat pencacah kelip cair latar rendah 1. KotakLU.l /SRW (low level liquid scintillation counter). Dengan membandingkan aktivitas jenis 14C dari cuplikan Kotak ini terletak di sebelah timur dengan standar maka akan dapat dihitung (belakang) candi Surowono berjarak sekitar 40 pertanggalan (umur) cuplikan.1. 2. 3) meter dari bangunan candi di luar pagar batas Analisis data pembanding dilakukan di kompleks candi. Hasil penggalian antara lain laboratorium Analisis Balai Arkeologi Yogyakarta. diperoleh temuan fragmen gerabah. fragmen Analisis pertanggalan artefak dilakukan sesuai keramik daD arang. namun jumlah temuan relatip prosedur analisis arkeologis. pada umumnya sedikit. Pacta kotak ini digali sampai spit (5) atau didasarkan pada atribut yang masih melekat pada pacta kedalaman 100 cm. artefak tersebut. 2. KotakLU.2/SRW Ditentukan sebagai titik sampling kotak ini di sebelah utara candi, berjarak kurang lebih 50 meter dari bangunan candi di luar pagar batas kompleks candi. Penggalian dilakukan hingga spit (5) atau pada kedalaman 100 cm. Temuan penggalian antara lain fragmen gerabah, fragmen keramik dan sejumlah arang.

3. KotakLU.3/SRW Terletak di sebelah barat candi Surowono pada pekaranganbelakang rumah Bp. Sutama penduduk setempat. Jarak dari bangunan candi kurang lebih 50 meter. Pada kotak ini digali sampai Gambar 1. DiagramAlat BenzeneSynthesizer kedalaman 120 cm atau sampai pada spit (6), adapun hasil yang sangat diperlukan adalah arang, HASIL DAN PEMBAHASAN selain itu fragmen genteng pada lapisan alas clan permukaan, fragmen keramik, clan fragmen Candi Surowono secara administratip terletak di dusun Surowono, Desa Canggu, gerabah. Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Prosldlng-- Pertemuan den Presentasilimiah Penelltlan Cesar IImu Pengetahuan den Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl2002

rumus 190 ISSN 0216 -3128 WisjachudinF., dkk.

4. KotakLU.4/SRW I\~,-

u~ Tidak jauh dari kotak 'LU.VSRW tepatnya sebelah selatannya ber~arak sekitar 25 meter digali kalak ini, dan jarak dari candi sekitar 50 meter. Kotak ini digali hingga spit (5), adapun basil ekskavasi pacta kotak ini antara lain fragmen - gerabah, fragmen kerarnik, tatal batu andesit, terak logam, fragmen genteng dan terakota. Temuan - arang maupun tulang tidak acta. -- ..oio 5. Kotak LU.5/SRW -OM Gambar 2. Distribusi dan Hasil Koreksilingkaran Sebagai kotak terakhir dalam serangkaian PohonCuplikanArang Candi Surowono penelitian di candi Surowono, diambillokasi kotak di sebelah barat laut candi. Berjarak kurang lebih 75 meter dari bangunan candi daD berada pada pekarangan milik penduduk setempat. Pada kotak ini digali sedalam 100 cm atau sampaipada spit (5). Adapun hasilnya antara lain fragmen tembikar. fragmen genteng, arang maupun fragmen tulang binatang.

Tabel 1. Data hasil perhitungandan pengamatan 0.- sampel arang Surowono No. Macam Data Data Gambar 3. Hasil Koreksi Lingkaran Pohon Cuplik- an Arang Candi Surowono yang Aktivitas Spesifik Asam 7,021 diperbesar Oksalat Standar

2 Sigma Aktivitas Spesifik 0,028 Berdasarkan pengukuran pada tampilan Asam Oksalat Standar Garnbar 2 dan Gambar 3 diatas maka diperoleh 3, Nilai Cacah Latar 1,247 beberapa angka tahun pada situs Candi Surowono yaitu: 4 Waktu Cacah Latar (menit) 3.000 Sigma 1 (tingkat keyakinan 68.3 %) : 5 Nilai Cacah Sampel 16,71 1052 --1080 AD 6. Waktu Cacah Sampel (menit) 3000 1122--1136 AD 1158 --1245 AD 7 Delta C-13 -24,90 Sigma 2 (tingkat keyakinan 95.4 %) : 8 Berat Sampel (gram) 2,458 1038 --1104 AD 1110 --1262 AD 9 Umur C-14 (BP) 885.11 10 Sigma 51,46 Menurut Kempers9)candi Surowono diduga 11 Umur (M=Masehi) 1052.608 sebagai candi pemakaman Raja Vishnubhuvanapura (raja Wengker) yang merupakan anggota keluarga Dari hasil pertanggalan sampel tersebut kemudian daTi Rajasanagara. Beliau wafat pada tahun 1488 setelah di koreksi dengan lingkaran pohon (tree M dan 12 tahun kemuwan ditasbihkan ditandai ring corection ) maka dapat diketahui hasilnya pada dengan pendiri~n candi sehingga kemungkinan Candi Surowono dibangun pada tahun 1400 M ~tau Gambar 2. pada akhir abad ke-14.

Prosldlng Pertemuan dan Presentaslilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

~.- Tabel 1. Perbandingan Hasil PertanggalanAbsolut dan pertanggalanRelatifSampel Arang Situs Candi Surowono

Dari data tersebut terlihat bahwa sampel (abad ke-II--13) sedangkan pacta Candi yang diamati berumur berkisar antara abad ke II diperoleh angka lebih muda (abad ke- hingga abad ke 13, sedangkan dari data prasasti 15 --19). Tiga dari lima situs candi yang hasil (pertanggalan relatif) menunjukkan harga umur pertanggalannya mendukung tersebut sebenarnya akhir abad ke 14. Berdasarkan pertanggalan situs- sudah dapat mewakili periodisasi masa situsnya yang diwakili Iebih banyak dari kelompok- di Jawa Timur, namun masih mendapat dukungan kelompok Iainnya yaitu oleh situs Candi KidaI, dari hasil pertanggalan dengan metode yang sarna Candi Surowono, Candi Tegowangi, Candi yaitu dari situs permukiman situs Medowo di Sumberawan. clan Cadi Jabungl.2.3). Hasil yang Mojokerto. Menurut KusumohartonolO) situs diperoleh dari pertanggalan absolut pada umumnya Medowo rnerupakan situs permukiman yang menunjukkan bahwa era masa Majapahit bercorak Indonesia klasik, dimana situs ini beriangsung antara abad ke-I3-I5. Hanya Candi berdasarkan uji pertanggalan absolut diperoleh Surowono clan Candi Sumberawan yang hasilnya angka tahun 1202-1440 atau abad ke-13-15, terpaut sedikit diluar peri ode masa Majapahit, yaitu sehingga disimpulkan situs ini masuk pactaperiode pada Candi Surowono diperoleh angka Iebih tua awal era MajapahitII). Tabel 2. PerbandinganHasil PertanggalanAbsolut dan pertanggalanRelatif No SITUS JENIS PERTANGGALAN PERTANGGALANABSOLUT PERTANG- CANDI SAMPEL BP KEY AKINm (MASEHIL- GALAN RE (Before Present) KEYAKINAN LAllF(M) 68.3 % 95.5% Kidal Arang 897:f: 50.25 1038 --1 IP4 1022--1230 1248 1110--1172 2 Surowono Arang 885 ~51.46 1051 --1080 1038--1104 1400 1122--1136 1110--1262 1158--1245 3 Pringapus Arang 1520 % 63.78 450 --490 416 --644 <850 498 --520 522--59~ 4. Gondosuli Arang 1574 %52.21 428--538 382 --602 832 1~y.2) 5 Gondosuli Arang 1476 % 40.39 550--62# 450 --486 832 (LV.3) 502 --516

--- 524 --650 6, Sumberawan Arang 304.09~ 83.04 1478 --16~4 1428 --1692 1359 LV.l 1730--1813--~ 7 Tegowangi Arang 273,49 :I: 82,09 1442--1698 1400 1770 --1796 1724--1822 1838--1878 8 Arang 510 % 80 1306--1354 1281--1518 1354 1382 --1456 1590 --1624 - 9 Gedongsongo Arang 1179:f:81BP 772-958 678- 988 1354 720:f: IIOBP 1181- 1390 1040 -1420

Perkembangan dan perjalanan pengaruh tersebut stcara kronologis pertanggalannya dikaji budaya Hindu-Buddha yang ditandai dengan melalui berbagai catatan pada tinggalan dibangunnya beberapa candi yang diperkirakan arkeologis~ya. Tinggalan yang sering dipakai untuk mulai abad ke-7 hingga abad ke-14 di Jawa pertanggallan antara lain berupa prasasti, angka

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl I-Jukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002

T486--16~0 192 ISSN 0216.3128 WisjachudinF., dkk. tahun pada candi, arsitektur dan senihias candi, diperkirakan dibangun pada abad ke-8 atau pada tinggalan keramik, mata uang dan sebagainya. masa pemerintahan Dinasti Sanjaya. Sedangkan Perolehan kronologi dengan cara ini yaitu dengan berdasarkan pertanggalan absolut dengan sampel membandingkan unsur-unsur budayanya disebut cuplikan pada lingkungan Candi Gedong IV juga dengan pertanggalan secara relatif. Ada diperoleh angka tahun antara 1179:!: 81 BP dan 720 beberapa catatan untuk pertanggalan ini apabila :!: 110 BP. atau abad ke-8 sId. abad ke-lO dan pada tinggalan budayanya denganjelas dan faktual 1181(abadke-11) sId. 1420abadke15). menyebut dan tertulis angka tahun seperti pada prasasti atau pada bagian candi maka tidak lagi Kelompok kedua ( dan wilayah sebagai pertanggalan relatif tetapi sudah Kedu) diwakili oleh situs Candi Pringapus dan merupakan pertanggalan absolut, Candi Gondosuli, dan tidak dilakukan analisis pertanggalan di situs Candi Borobudur karena Sementara itu satu sisi lain dalam dengan pertimbangan bahwa 1ingkungan candi ini kepentingan pertanggalan yang berkaitan dengan telah tergangggu keasliannya yaitu dengan adanya perkembangan teknologi adalah penerapan taman candi. Sedangkan pemilihan pada Candi pertanggalan absolut dengan metode radiokarbon Pringapus dan Candi Gondosuli yang masih relatif (14C). Lebih spesifik telah dilaksanakan dalam utuh lingkungannya, ini mengahasilkan penelitian ini adalah dalam kerangka uji silang pertanggalan antara abad ke 4-sampai abad ke-5 pertanggalan candi yang telah ada di Jawa dengan pada candi Pringapus dan antara abad ke-5 sampai basil pertanggalan 'absolut melalui metoda abad ke 6 adan antara abad ke-6 sampai abad ke- 7 radiokarbon. Disamping itu basil yang dicapai pada candi Gondosuli. Hasil pada candi Pringapus sebagai bahan kajian perjalanan pengaruh budaya dinilai terlalu tua apabila digolongkan dalam klasik di Jawa, dengan sasaran pokok untlik kelompok Borobudur, namun hila ditinjau dari pemahaman secara kronologis situs-situs candi pertanggalan relatif yaitu berdasarkan prasasti yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa hanya menyebutkan sebelum abad ke-8 maka hasil Timur. angka tersebut tidak selamanya salah. Sedangkan Seperti terlihat pada hasil pertanggalanpada pertanggalan pada Candi Gondosuli (abad ke-7) situs-situs candi baik pertanggalan absolut maupun dinilai representatif pada kelompok Borobudur. hasil pertanggalan relatif bahwa sebagian hasil Kelompok ketiga (kelompok Jawa Tengah pertanggalan absolut diperoleh angka mendekati bagian selatan atau kelompok Prambanan) khusus atau sebanding dengan pertanggalan relatifnya. kelompok ini tidak terwakili karena sebagaimana Apabila terdapat beberapa situs cuplikan terdapat Candi Borobudur sebagian besar lingkungan Candi selisih antara pertanggalan relatif dengan Prambanan telah teraduk menjadi taman dengan pertanggalan absolutnya maka ada dua tatanan lingkungan baru. Di lain pihak melalui kemungkinan atau penafsiran yaitu: pertama sampel beberapa prasasti baik yang berangka tahun data untuk pertanggalan absolut tidak ada maupun tidak yang ditemukan disekitar Pramban an konteksnya dengan budaya situs, kedua interpretasi telah menyebutkan bahwa masa keemasan budaya pertanggalan relatifnya yang tidak tepat. Hindu-Buddha yang berlangsung di wilayah ini Ada beberapa kendala pada analisis pada abad ke-8 hingga awal abad ke-l 012),sehingga pertanggalan absolut dengan metoda ini, yaitu dengan berpatokan pertanggalan pada prasasti saja dengan tidak ditemukannya elemen bangunancandi sudah dinilai cukup. yang tebuat dari bahan organik. Sehingga cuplikan Kelompok keempat lebih tepat sebutan sampel berupa sisa-sisa organik di lingkungan situs. sebagai budaya klasik di Jawa Timur, karena Keadaan ini bisa jadi berpengaruh terhadap akurasi Berdasarkan pertanggalan situs-situsnya yang hasil yang diperoleh, yaitu adanya beberapa candi diwakili lebih banyak dari kelompok-kelompok dengan pertanggalan absolut tersebut hasilnya lainnya yaitu oleh situs Candi Kidal, Candi terpaut jauh dari keadaan pertanggalanrelatifnya. Surowono, Candi Tegowangi, Candi Sumberawan, dan Cadi Jabung. Hasil yang diperoleh seperti yang Korelasi hasil pertanggalan absolut dengan telah disebutkan di muka menunjukkan bahwa sinyalemen kronologi perkembangan budaya klasik harga pertanggalan absolut pada umumnya tidak di Jawa dicoba untuk memahami satu-persatupada meragukan lagi bahwa masa Majapahit yang tiap-tiap kelompok berdasarkan pengelompokan. berlangsung antara abad ke-13-15. Hanya Candi Kelompok pertama (Dieng -Gedongsongo) hanya Surowono dan Candi Sumberawan yang hasilnya diwakili situs percandian Gedongsongo saja, terpaut sedikit diluar peri ode masa Majapahit. yaitu kelompok ini masing-masing merupakan kompleks pada Candi Surowono diperoleh angka lebih tua percandian dan belum diketahui secara pasti kapan (abad ke-II-13) sedangkan pada Candi candi-candi ini dibangun. Hanya berdasarkan pengamatan arsitekturnya Candi Gedongsongo

Prosldlng Pertemuan dan Presentasl IIlmlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002 Sumberawandiperoleh angka lebih muda(abad ke- 5. HOLE) FRANK, AND HEIZER, ROBERT 15-19). F.,.. An Introduction to Perhistory Menyikapi uraian basil diatas sangat jelas Archadology. New York: Holt, Renehart and bahwa uji pertanggalan absolut radiokarbon Winstdne (1965). ternyata tidak ragu lagi untuk uji lingkungan 6. SOEKMONO., Disertasi: Candi, Fungsi dan budaya, terutama pada aplikasi lingkungan candi. Pengertiannya. Universitas Indonesia, Jakarta Terbukti perkembangan budaya klasik masuk ke (1974). Jawa dimulai pada abad ke-8 dari arab Jawa Tengah bagian utara dan terakhir pada akhir 7. SHEPARD, J.C.,"A ROOiocarbon Dating Primer", kejayaan kerajaan Majapahit di Jawa Timur pada Wa5hington UniVel5ity Collage of Engineering Bulletin abad ke-14. Tanpa memperhatikanfaktor dan 338, Engineering Extention Service, ~n atribut budaya pacta masing-masing situs cuplikan, Wa5hington (1975) kenyataan penerapan pertanggalan ini dapat 8. GUNIER FAURE.,"Principles of Isotopic Geology" dilakukan dengan hasillayak untuk pengujian situs- ~ alio StateUniversity, Colombus, Ohio, (1977). situs lainnya. 9. KEMPERS, Ancient Indonesian Aft. C.P.A.J. van der Peet. Amsterdam (1959).

KESIMPULAN 10.KUSUMOHARTONO, B., Formasi Tinggalan Budaya Permukaan Situs Medowo. Berkala Dibandingkan dengan penelitian-penelitian Arkeologi. Tahun XI Nomor 1- Maret 1990. terdahulu menunjukkan bahwa basil pertanggalan Balai Arkeologi Yogyakarta (1990). candi Surowono ini dan candi-candi di Jawa Timur lainnya berkisar daTi abad ke-13 sampai abad ke- 11.SISW ANTO, ..Pertanggalan Mutlak Metoda 15. kemudian candi-candi di Jawa Tengah bagian C-J4 (Radiocarbon Dating) Situs Medowo. selatan berkisar pada abad ke-l0 sedangkan candi- Sidoarjo, iowa Timur". Pertemuan Ilmiah candi di Jawa Tengah bagian utara berkisar pada Arkeologi VI. Pusat Penelitian Arkeologi awal abad ke-8. Nasiona1. Jakarta.(1993). 12.RANGKUTI, N., Pemakaian Batu Tufa Pada Candi di Sekitar Prambanan. Skripsi. Fakultas PUSTAKA Sastra Universitas Indonesia, Jakarta (1984). 13.PIGEAUD, THEODORE G., Java in the I. WISJACHUDIN F., ROSYIDlN, SUMI- Fourteenth Century: A Study In Cultural YATNO, SISWANTO, DARWIN SIREGAR, History. IV. The Hague-Martinur Nijhoff "Pertanggalan Radiokarbon Pada Situs Candi Jabung Salah Satu Candi Di Jawa Timur" (1962). Prosiding PPI, P3TM-BATAN Jogjakarta, 25- 26 Juli 2000, ISSN 0216-3128. 2. WISJACHUDIN F., ROSYIDlN, SUMI-- TANYAJAWAB Y A TNO, SISW ANTO, DARWIN SIREGAR, "Peranan Pertanggalan Absolut Untuk Duyeh Setiawan Mengetahui Komunitas Pada Era Candi ..Berdasarkan alasan apa pengambilan sampel Gedongsongo" Prosiding PPI,P3TM-BATAN Jogjakarta, 7-8 Agustus 2001, ISSN 0216- sebanyak 5 kali apakah sudah mewakili nilai 3128. cukup signifikan seperti yang ditulis di abstrak. 3. WISJACHUDIN F., A.TAFTAZANI, S. ..Pada lokasi LU3. dikatakan signifikan, apakah WIDAYATI, SUMIYATNO, SUHARDI" aktivasi 14Cyang dimaksud atau apa ? Perbandingan Pertanggalan Absolut (Radiokarbon) Dan Relatif Candi Pringapus WisyachudinFaisal Dan Candi Gondosuli", Pro-siding PPI, .Penentuan 5 lokasi lubang uji tersebut adalah PPNY-BATAN, Yogyakarta, 23-25 April diambil (yang belum terganggu) dari bagian 1996, ISSN 0216-3128. depan. belakang. kanan serra kanan depan. 4. RENFREW C, BAHN P.,. Archaeology - Sedangkan lokasi lain berdasarkan Theories, Methods and Practice. Thames and pengamatan di lapangan dianggap tidak Hudson Ltd. USA (1991). memenuhi persyaratan (tidak terganggu)

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 JunJ 2002 194 ISSN 0216 -3128 WisjachudinF., dkk.

.Signifikan disini artinya berat sampel setelah Wisyachudin Faisal dipreprasi cukup memenuhi syarat berat ePada daerah "disturb" sangat boleh jadi menimal, sehinnga dapat dip roses dari arang telah terjadi pembalikan susunan tanah menjadi benzen (dalam volume 3 -5 ml) "normal" z "undisturb" yaitu yang berumur tua ada di atas, sedangkan yang umrnya Ign. Djoko Sarjono muda ada di bawah. Sehingga data umur ...Apakah tidak acta formulasil cara untuk yang diperoleh tidak memberikan data yang mengevaluasi tapak dengan metode sesungguhnya. pertanggalan karbon ini pacta daerah yang e Tim peneliti dari penelitian ini didukung oleh "disturbed". berbagai disiplin ilmu, salah satu diantaranya adalah dari ahli geologi ...Bagaimana kita yakin bahwa obyek sehinnga "formasi tanah" yang akan digali penelitiannya masih berstatus "undisturbed". betul-betul +undisturbed" dengan melihat susunanformasi tanah tersebut.

Prosldlng Pertemuan dan Presentaslilimiah Penelltlan Dasar IImu pengetahuan aan reKnologl NuKlir P3TM-BATAN Yogyakarta. 27 Junl 2002