“Konflik Keberadaan PT. Bosowa Semen Dengan Masyarakat Desa Tukamasea Kabupaten Maros” Arpandy Pratama Parenrengi 1563142009 [email protected]

Program Studi Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri

ABSTRAK

Arpandy Pratama Parenrengi, 2019. Konflik Keberadaan PT. Bosowa Semen Dengan Masyarakat Desa Tukamasea Kabupaten Maros. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Firdaus W. Suhaeb dan Muhammad Syukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis konflik, kemudian mengetahui dampak yang ditimbulkan dengan adanya konflik, serta mengetahui tahapan penyelesaian konflik keberadaan PT. Bosowa Semen dengan masyarakat Desa Tukamasea Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling, dengan karakteristik informan yaitu Masyarakat desa Tukamasea yang berdomisili selama minimal 10 tahun, Masyarakat desa yang memiliki status dan peran aktif seperti kepala desa, kepala dusun, dan tokoh masyarakat, serta karyawan dari PT. Bosowa Semen. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis konflik keberadaan PT. Bosowa Semen dengan masyarakat desa Tukamasea Kabupaten Maros yang ditemukan merupakan jenis konflik kepentingan. Adapun dampak yang ditimbulkan dari konflik ini yaitu meningkatnya komunikasi, rasa solidaritas dan identitas sehingga membuat masyarakat yang semula pasif menjadi aktif untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Tahapan penyelesaian konflik terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengenalan, diagnosis, menyepakati suatu solusi, dan pelaksanaan.

ABSTRACT

Arpandy Pratama Parenrengi, 2019. Conflict Of Existence Pt. Bosowa Semen With Tukamasea Villagers Maros . Sociology Study Program, Faculty of Social Sciences, Makassar State University. Supervised by Firdaus W. Suhaeb dan Muhammad Syukur This study aims to determine the types of conflict, then determine the impact caused by the conflict, as well as knowing the stages of conflict resolution the existence of PT. Bosowa Semen with Tukamasea Villagers, Maros Regency. This research uses descriptive qualitative research. Data collection techniques are done by observation, interview, and documentation. Data was collected by purposive sampling technique, with the characteristics of the informants namely Tukamasea villagers who have lived for at least 10 years, village communities who have status and active roles such as village heads, hamlet heads, and community leaders, and employees of PT. Bosowa Semen. Based on the results of the study indicate that the types of conflict of the existence of PT. Bosowa Semen and the people of Tukamasea village in Maros Regency were found to be a type of conflict of interest. As for the impact arising from this conflict, namely increased communication, a sense of solidarity and identity that made the initially passive community active to participate in the community. Stages of conflict resolution consist of several stages, namely introduction, diagnosis, agreeing on a solution, and implementation.

1. PENDAHULUAN memenuhi kebutuhan sekarang tanpa 1.1 Latar Belakang harus mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang. Baik itu Pada masa awal kemerdekaan CSR di bidang sosial, ekonomi, Republik di tahun 1945, ataupun lingkungan. Namun pada rencana tentang kegiatan kenyataannya banyak perusahaan pembangunan telah mulai digulirkan. yang mengabaikan konsep CSR ini.2 Berbagai perencanaan di susun Hal tersebut kemudian sedemikian rupa oleh pemerintah mengakibatkan masalah-masalah untuk mengelola negara. Salah satu antara pihak perusahaan dengan upayanya yaitu dengan usaha pihak masyarakat sekitar lokasi pertambangan yang mengarah pada perusahaan tambang. peningkatan kesejahteraan Dengan berdirinya perusahaan masyarakat dan sekaligus menjadi industri pertambangan hal tersebut pendapatan negara.1 Negara dapat mempengaruhi finansial atau Indonesia merupakan negara yang pendapatan perekonomian nasional memiliki berbagai potensi bahan dan berdampak pula pada kondisi tambang, termasuk di dalamnya sosial ekonomi masyarakat yang tambang emas di Papua, tambang bertempat tinggal di sekitar wilayah batu bara di Kalimantan Timur, perusahaan industri termasuk tambang nikel di Soroako dan didalamnya masyarakat Desa berbagai perusahaan-perusahaan Tukamasea Kecamatan tambang yang tersebar di berbagai Bantimurung, Kabupaten Maros, wilayah lainnya. Namun hal ini lokasi tempat berdirinya perusahaan menjadi dilematis karena disisi lain indutri pertambangan batu kapur dan kegiatan pertambangan tersebut pabrik semen yaitu PT. Bosowa menimbulkan banyak kerusakan Semen. pada alam dan lingkungan. Pada hasil penggamatan awal Untuk mengatasi dampak yang dilakukan baik itu melalui tersebut, maka seharusnya media maupun turun langsung ke perusahaan memiliki tanggung jawab lokasi, di temukan bahwa ada sosial atau Corporate Social hubungan yang kurang harmonis Responsibility (CSR). Konsep CSR antara pihak PT. Bosowa Semen harus diterapkan pada setiap dangan masyarakat Desa Tukamasea perusahaan pertambangan demi seperti penggunaan air danau prinsip pembangunan yang berkelanjutan dengan maksud 2 Irma, Erviana. 2017. “Penerapan Green Accounting Berdasarkan Triple Bottom Line 1 Muhammad Farid Idris. ”Pembangunan Theory Untuk Mendukung Sustainability Melalui Sektor Pertambangan Di Indonesia: Development (Studi pada PT Semen Bosowa Sebuah Tinjauan Etis”. Jurnal: Fakultas Ilmu Maros)”. Skripsi.Makassar: Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yapis Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Papua, hal. 52 Islam Negeri Alauddin Makassar, hal. 23 Bantimurung yang disinyalir sosial yang timbul karena adanya berlebihan sehingga menimbulkan perbedaan pandangan yang terjadi di kekeringan. Dari ketidakharmonisan dalam masyarakat maupun negara. hubungan itulah PT. Bosowa Semen dengan masyarakat Desa Tukamasea Konflik dapat dipahami melalui yang mengakibatkan adanya konflik. berberapa pengertian yang dijelaskan Hal lain yang menjadi pemicu oleh para ahli, Yacov Novicow konflik seperti dijanjikannya dalam (1894, 1897, 1898), melihat konflik hal prioritas rekruitmen karyawan manusia bermula sebagai suatu lokal namun nyatanya cuman sedikit persaingan yang murni ‘fisiologis’ saja yang direkrut, realisasi dana untuk dapat bertahan dan untuk CSR dinilai serampangan dan tidak memperoleh makanan. Akan tetapi, berbasis kebutuhan, adanya aktivitas perkembangan kebudayaan ledakan sehingga menyebabkan kaca memasukkan konflik ini ke dalam jendela rumah warga pecah dan sebuah persaingan ekonomi yang hujan debu. Adapun bentuk protes lebih besar yang berkenaan dengan yang dilakukan mayarakat setempat kesejahteraan daripada sekedar yaitu dengan memblokade jalur-jalur makanan, dan ke dalam persaingan yang dilalui mobil pihak industri. politik untuk tujuan penaklukan dan dominasi. Pada perkembangannya, 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN meluas ke persaingan ideologis. KERANGKA KONSEP Menurut Ratzenhover, konflik 2. 1 Teori Konflik dimotivasi oleh ‘kepentingan’ Secara sosiologis, konflik individu dan dorongan psikologis. diartikan sebagai suatu proses sosial Kepentingan-kepentingan dalam hal antara dua orang atau lebih dimana seperti kesehatan, kemakmuran, salah satu pihak berusaha sosiabilitas, pengetahuan, keindahan, menyingkirkan pihak lain dengan dan moralitas adalah landasan menghancurkannya. Istilah “konflik” terbentuk dan terseretnya kelompok- secara etimologis berasal dari bahasa kelompok kedalam persaingan untuk Latin “con” yang berarti bersama dan menguasai sumber daya yang “fligere” yang berarti benturan atau diperlukan untuk mengejar tabrakan. Dengan demikian, kepentingan tersebut. 4 “konflik” dalam kehidupan sosial Menurut pandangan Karl Marx, berarti benturan kepentingan, masyarakat terdiri dari dua kelas keinginan, pendapat, dan lain-lain yang didasarkan pada kepemilikan yang paling tidak melibatkan dua sarana dan alat produksi (property), pihak atau lebih.3 Konflik dapat yaitu kelas borjuis dan proletar. diartikan juga sebagai suatu masalah Kelas borjuis adalah kelompok yang

4 John Scott. 2012. Teori Sosial (Masalah- 3 Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip. 2013. masalah Pokok dalam Sosiologi). Cetakan Pengantar Sosiologi. Cetakan Ke-3. Jakarta: ke-1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 134- Kencana Prenadamedia Group, hal. 347 140 memiliki sarana dan alat produksi 2. Konflik Kepentingan yang dalam hal ini adalah perusahaan Konflik kepentingan identik sebagai modal dalam usaha. dengan konflik politik. Realitas Sedangkan kelas proletar adalah politik antar kelompok selalu kelas yang tidak memiliki sarana dan diwarnai kepentingan yang alat produksi sehingga dalam berbenturan. Benturan tersebut pemenuhan akan kebutuhan dipicu oleh gejala satu pihak ingin ekonominya tidak lain hanyalah merebut kekuasaan dalam menjual tenaganya saja. Menurut masyarakat, di sisi lain terdapat Marx, masyarakat terintegrasi karena kelompok yang ingin adanya struktur kelas di mana kelas mempertahankan kekuasaan yang borjuis menggunakan negara dan ada ditangan mereka. hukum untuk mendominasi kelas 3. Konflik Antarkelas Sosial proletar. Konflik antar kelas sosial Konflik yang terjadi antarkelas terjadi melalui proses produksi sosial biasanya berupa konflik yang sebagai salah satu kegiatan ekonomi bersifat vertikal, yaitu konflik antara di mana pada proses aktivitas kelas sosial atas dan kelas sosial produksi terjadi pengeksploitasian bawah. Konflik antarkelas sosial terhadap kelompok proletar oleh biasanya lebih ditekankan pada kelopok borjuis. 5 konflik antara buruh dan majikan. Di dalam struktur masyarakat industry, 2. 2 Jenis-jenis Konflik dan konflik antara patron dan klien Dalam buku Elly M.Setiadi, dalam struktur masyarakat feodal.6 terdapat beberapa jenis konflik Menurut Coser dua tipe dasar sebagai salah satu gejala sosial konflik yaitu konflik realistik dan masyarakat Indonesia di antaranya: non-realistik. Konflik realistik 1. Konflik Antargolongan bersumber dari hal-hal kongkrit, Demokratisasi di dalam sistem lebih bersifat material, seperti politik kita tidak selalu berdampak perebutan sumber-sumber ekonomi positif bagi kelangsungan hidup atau wilayah. Biasanya kalau sudah bangsa, sebab demokratisasi justru diperoleh tanpa perselisihan, menjadi malapetaka bagi biasanya konflik bisa diselesaikan kelangsungan hidup bangsa karena dengan damai. Adapun konflik non- gejala tersebut telah mengantarkan realistik didorong oleh keinginan berbagai konflik antargolongan. yang tidak rasional, cenderung Demokratisasi telah membawa bersifat ideologis, seperti konflik kehidupan masyarakat terdiferensiasi antar agama, antar etnis, antar atas berbagai golongan yang sering kepercayaan dan lain-lain. Konflik kali mengakibatkan berbagai jenis ini merupakan salah satu cara pertikaian. menurunkan ketegangan,

5 Elly M. Setiadi, dan Usman Kolip. Op. cit., 6 Elly M. Setiadi dan Usman Kolip. Op. Cit., hal. 365 hal. 349-357 mempertegas identitas kelompok. bersifat korelasional, artinya bisa Namun demikian, sangat sulit saja terjadi konflik atau bisa juga menemukan resolusi konflik, hancurnya nilai-nilai dan norma konsenses serta perdamaian.7 sosial akibat dari ketidakpatuhan 2. 3 Dampak Konflik anggota masyarakat akibat dari Konflik sosial di masyarakat konflik atau bisa juga hancurnya terdiri dari beberapa poin yang tidak nilai-nilai dan norma sosial berakibat hanya berdampak negatif saja namun konflik. Permasalahannya adalah dapat berdampak positif atau berguna gejala manakah yang lebih dahulu dalam kehidupan sosial. terjadi. 1) Dampak Negatif Konflik d. Hilangnya harta benda a. Hancurnya kesatuan (material) dan korban manusia. Jika kelompok. Jika konflik yang tidak konflik tidak terselesaikan hingga berhasil diselesaikan menimbulkan terjadi tindakan kekerasan atau kekerasan atau perang, maka perang, maka pasti akan berdampak kesatuan kelompok tersebut akan pada hilangnya material dan korban mengalami kehancuran. Lenyapnya manusia. Tidak terselesaikannya Yugoslavia dari peta dunia akibat konflik antara Amerika dan Irak konflik antar-etnis di negeri ini berakibat fatal bagi dua negara. mengakibatkan negeri Yugoslivia Artinya kedua belah pihak sama- terpecah dalam tiga negara yang sama kehilangan nyawa, baik pihak dihuni masing-masing oleh etnis sipil maupun militer.8 Bosnia, Serbia, dan Croatia. 2) Dampak Positif b. Adanya perubahan a. Secara struktural, konflik kepribadian individu. Artinya, di dapat mengubah keseimbangan dalam suatu kelompok yang kekuasaan antara kelompok dominan mengalami konflik, maka seseorang dan minoritas. Dengan meningkatnya atau sekelompok orang yang semula kekuatan kelompok minoritas memiliki kepribadian pendiam, mendorong kelompok dominan penyabar menjadi beringas, agresif, bersikap akomodatif yang pada dan mudah marah, lebih-lebih jika akhirnya mengurangi intensitas konflik tersebut berujung pada tekanan terhadap kelompok kekerasan atau perang. minoritas. Kekuatan sistem c. Hancurnya nilai-nilai dan pemerintah yang otoriter adalah norma sosial yang ada. Antara nilai- akibat dari ketiadaan kontrol atau nilai dan norma sosial dengan lemahnya kelompok oposisi untuk konflik terdapat hubungan yang melakukan tindakan pengimbang terhadap kekuatan dari pemerintah otoriter tersebut. Itulah sebabnya, di 7 St. Aisyah BM. 2014. Konflik Sosial Dalam Hubungan Antar Umat Beragama. dalam sistem pemerintahan yang Jurnal: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. No.2,vol.15, 8 Elly M. Setiadi dan Usman Kolip. Op. Cit., hal.195 hal. 377-378 menganut demokrasi, perlu dibentuk kelompok sempalan-sempalan yang pemerintahan oposisi sebagai rawan konflik tersebut akhirnya langkah agar kekuasaan yang ada muncul gejala dari penganut Islam pada pemerintah dapat terkontrol sendiri untuk lebih banyak mengkaji dengan baik. tentang ajaran Islam yang b. Dari sisi komunikasi, konflik dianutnya.9 meningkatkan perhatian masyarakat 2. 4 Penyelesaian Konflik tehadap hal yang dipersengketakan; Menyelesaikan konflik yang baik meningkatkan kesediaan massa adalah mencari akar permasalahan untuk meliputinya; memungkinkan dari konflik tersebut sehingga dapat masyarakat memperoleh informasi dicari titik penyelesaiannya. baru; dan mengubah pola komunikasi Menurut Stevenin terdapat lima berkaitan dengan persoalan tersebut. langkah meraih perdamaian dalam Hal itu dapat dilihat gejala makin konflik. Apapun sumber masalahnya, peningkatan oplah surat kabar setiap lima langkah berikut ini bersifat muncul konflik yang hangat. mendasar dalam mengatasi kesulitan: Pemberitaan di media televisi juga a) Pengenalan akhirnya ramai. Munculnya konflik Kesenjangan antara keadaan yang dari media tersebut akhirnya ada atau yang teridentifikasi dan mengubah pola pikir masyarakat, bagaimana keadaan yang seharusnya. dari yang semula tidak memiliki Satu-satunya yang menjadi sikap sosial, akhirnya menentukan perangkap adalah kesalahan dalam sikap sosial tentang keterpihakannya mendeteksi (tidak mempedulikan kepada masing-masing pihak yang masalah atau menganggap ada bertikai. masalah padahal sebenarnya tidak c. Dari sisi solidaritas, konflik ada). dapat meningkatkan dan b) Diagnosis. memantapkan solidaritas di antara Inilah langkah yang terpenting. kelompok minoritas. Metode yang benar dan telah diuji d. Dari sisi identitas, konflik mengenai siapa, apa, mengapa, akan menumbuhkan kesadaran dimana, dan bagaimana berhasil tentang siapa mereka dan dengan sempurna. Pusatkan mempertegas batas-batas kelompok. perhatian pada masalah utama dan Hal ini dapat dilihat gejala bukan pada hal-hal sepele. munculnya aliran sempalan Islam c) Menyepakati suatu solusi yang menamakan dirinya Al Qiyadah Kumpulkanlah masukan mengenai al Islamiyah pimpinan Ahmad jalan keluar yang memungkinkan Mushadeq yang mendesklarasikan dari orang-orang yang terlibat di dirinya sebagai Nabi, akhirnya dalamnya. Saringlah penyelesaian mempertegas mana yang termasuk yang tidak dapat diterapkan atau umat islam yang dianggap benar dan tidak benar. Dengan adanya 9 Ibid. hal. 382 tidak praktis. Jangan sekali-kali Keuangan, Energi dan Media. Kini menyelesaikan dengan cara yang Bosowa telah menjadi perusahaan tidak terlalu baik. Carilah yang terbesar dikawasan Indonesia Timur. terbaik. Awalnya perusahaan semen ini d) Pelaksanaan bernama PT. Semen Bosowa Maros, Ingatlah bahwa akan selalu ada namun pada tanggal 7 Desember keuntungan dan kerugian. Namun 2016 perusahaan ini berganti nama hati-hati, jangan biarkan menjadi Bosowa Semen. Re- pertimbangan ini terlalu branding ini dilakukan sebagai salah mempengaruhi pilihan dan arah pada satu strategi pemasaran agar Bosowa kelompok tertentu. Semen semakin dikenal masyarakat e) Evaluasi Indonesia. Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah 2.6. Kerangka Konsep baru.Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke Konflik PT. Bosowa Semen dengan Masyarakat Desa Tukamasea langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi. 10

Jenis-Jenis Dampak 2. 5 Tinjauan Tentang PT. Konflik Konflik Bosowa Semen ➢ Konflik ➢ Komunikasi PT. Bosowa Semen merupakan Kepentingan ➢ Solidaritas grup bisnis Bosowa tergabung dalam ➢ Identitas grup semen. Bosowa berasal dari kata “Bone” “Soppeng” & “Wajo” yang merupakan nama daerah yang terletak di Selatan. Bosowa didirikan dan melakukan Penyelesaian Konflik perdagangan umum secara resmi ➢ Pengenalan pada Tanggal 22 Februari 1973 oleh ➢ Diagnosis Founder Bosowa HM. Aksa ➢ Menyepakati Suatu Mahmud dimulai dengan Solusi ➢ Pelaksanaan perdagangan mobil. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan bisnis, Bosowa secara pasti merambah ke bidang usaha lainnya yakni Semen, 3. METODE PENELITIAN Mining, Properti, Infrastruktur, Jasa Jenis penelitian yang digunakan

10 Mohamad Muspawi. 2014. Manajemen dalam penelitian ini adalah penelitian Konflik (Upaya Peneyelesaian Konflik Dalam kualitatif dengan pendekatan Organisasi). Jurnal: Fakultas Keguruan dan deskriptif. Pendekatan deskriptif Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. dalam penelitian ini bertujuan untuk No.2,vol.16, hal.41-46 mengemukakan secara sistematis dan dijanjikan seperti perekrutan akurat mengenai fakta dan sifat karyawan 60% diambil dari warga populasi pada daerah tertentu. lokal dan 40% dari luar namun yang Penelitian ini dilakukan di Desa terjadi dilapangan tidak sesuai. Tukamasea, Kecamatan Selain itu kondisi alam mulai Bantimurung, Kabupaten Maros. berubah, dan beberapa keluhan Pemilihan lokasi ini dikarenakan warga mengenai limbah dan proses Desa tersebut sangat dekat dengan aktivitas pabrik yang cukup kawasan pabrik PT. Bosowa Semen. meresahkan masyarakat seperti Adapun karakteristik informan yaitu keluhan akan debu dan getaran yang Masyarakat desa Tukamasea yang cukup merusak bangunan warga. berdomisili selama minimal 10 Karena hal tersebut, masyarakat tahun, Masyarakat desa yang merasa dirugikan. memiliki status dan peran aktif Dari hasil penelitian dapat seperti kepala desa, kepala dusun, dilihat bahwa jenis konflik sebagai dan tokoh masyarakat, serta gejala sosial masyarakat yang terjadi karyawan dari PT. Bosowa antara PT. Bosowa Semen dengan Semen.Teknik pengumpulan data masyarakat desa Tukamasea yaitu yang digunakan adalah observasi, konflik kepentingan. Adanya wawancara dan dokumentasi. kepentingan yang berbenturan pada Selanjutnya analisis data dengan masing-masing pihak sehingga tahap reduksi data, penyajian data mengakibatkan konflik. Hal tersebut dan penarikan kesimpulan. dibuktikan bahwa pihak perusahaan ingin terus beroperasi di sisi lain 4. HASIL PENELITIAN DAN kepentingan untuk kelancaran PEMBAHASAN aktivitas warga harus terus jalan. a) Jenis-jenis Konflik Limbah-limbah yang dihasilkan keberadaan PT. Bosowa Semen perusahaan sedikit menghambat dengan masyarakat Desa warga seperti debu yang Tukamasea Kabupaten Maros. mempengaruhi kualitas panen padi, Konflik dapat diartikan sebagai membuat kulit gatal dan getaran ekspresi pertikaian antara individu yang dihasilkan karena ledakan di dengan individu lain, kelompok lokasi perusahaan. dengan kelompok lain karena Kerugian yang dirasakan warga beberapa alasan bisa karena adanya terkait limbah pabrik. Yang benturan kepentingan, pendapat, ditemukan dari hasil penelitian keinginan. Perbedaan pandangan bisa bahwa, selain memberikan dampak membuat terjadinya pertikaian. pada lingkungan sekitar pabrik Konflik antara PT. Bosowa Semen semen, juga dapat mempengaruhi dengan masyarakat Desa Tukamasea mata pencaharian warga yang dikarenakan perbedaan dari memanfaatkan hasil alam sebagai kesepakatan awal dalam hal ini yang mata pencaharian khususnya pada sektor pertanian. Hal tersebut Semen dengan masyarakat desa mempengaruhi kualitas padi yang Tukamasea, yaitu hilangnya harta ditanam warga. benda. Sementara itu, dari perspektif Adapun dampak yang dari Ralf Dahrendorft mengenai ditimbullkan dari konflik, yang jenis-jenis konflik, terdapat empat pertama adalah dari sisi komunikasi, yaitu konflik peran, konflik konflik meningkatkan perhatian antarkelompok sosial, konflik masyarakat dan memperoleh antarkelompok yang terorganisir, dan informasi baru. Dengan munculnya konflik antarsatuan nasional. Hampir konflik membuat pola pikir sama apa yang Dahrendorf lihat masyarakat dari yang semula tidak dengan fenomena yang terjadi antara memiliki sikap sosial, akhirnya PT. Bosowa Semen dengan berinteraksi dan menentukan sikap masyarakat Desa Tukamasea. sosial tentang keterpihakannya Dari hasil penelitian jika kepada masing-masing pihak. dikaitkan dengan teori konflik dari Dari sisi solidaritas, Ralf Dahrendorf dapat dikatakan bertambahnya rasa solidaritas dan bahwa teori tersebut rasa in-group pada suatu kelompok. berkesinambungan dengan peristiwa Apabila terjadi pertentangan antara konflik ini. Pandangan Ralf kelompok-kelompok, maka rasa Dahrendorf bahwa terdapat beberapa solidaritas di masing-masing fungsi konflik dalam realitas sosial, kelompok akan meningkat. selain untuk konservatif konflik juga Selanjutnya dari sisi identitas, menghasilkan sebuah perubahan konflik juga dapat menumbuhkan apabila kelompok yang berkonflik kesadaran dan mempertegas batas- tersebut muncul dan melakukan batas kelompok. Dari hasil penelitian tindakan. yang diperoleh bahwasanya dampak b) Dampak Konflik positif lainnya pada konflik ini yakni keberadaan PT. Bosowa Semen mempertegas identitas kelompok- dengan masyarakat Desa kelompok yang turut berpartisipasi di Tukamasea Kabupaten Maros. dalamnya dimana terdapat kelompok Wilayah yang lokasinya masyarakat dan kelompok dibangun perusahaan industri, akan perusahaan PT. Bosowa Semen. terdapat pro dan kontra, begitupun Dari beberapa dampak konflik dengan dampak konflik ada yang diatas, dapat disimpulkan bahwa ada positif dan ada negatif. Konflik yang beberapa dampak konflik yang terjadi antara kedua belah pihak ditimbulkan dari konflik keberadaan sudah pasti akan menimbulkan antara PT. Bosowa Semen dengan sebuah dampak bagi pelaku masyarakat Desa Tukamasea yaitu konfliknya maupun lingkungan. terjalinnya komunikasi, timbul rasa Adapun dampak yang ditimbulkan solidaritas, dan kuatnya identitas oleh konflik antara PT. Bosowa kelompok. c) Tahapan Penyelesaian antara PT. Bosowa Semen dengan Konflik keberadaan PT. Bosowa masyarakat desa Tukamasea Semen dengan masyarakat Desa mengadakan pertemuan kemudian di Tukamasea Kabupaten Maros. musyawarahkan dengan tujuan Dalam penanganan konflik yang masalah tersebut dapat ditangani dan baik yaitu dengan menngetahui apa tidak berlarut-larut. yang menyebabkannya sehingga Dan tahapan terakhir dalam dapat ditentukan titik penyelesaian konflik yaitu tahap penyelesaiannya. Setiap individu pelaksanaa. Setelah menyepakati atau kelompok yang berkonflik pasti sebuah solusi, maka perlu untuk ingin masalah tersebut selesai. ditindaklanjuti. Masing-masing pihak Sehubungan dengan hal ini, maka berkontribusi sebisa mungkin untuk adapun beberapa tahapan menyelesaiakan konflik ini. penyelesaian konflik. Diawali pada Dari hasil penelitian diatas, tahapan pengenalan konflik. maka diambil kesimpulan bahwa Mendeteksi dan mengidentifikasi bentuk penyelesaian konflik antara akar penyebab konflik. Tahap ini PT. Bosowa Semen dengan menjadi penting dalam masyarakat Desa Tukamasea yaitu menyelesaikan sebuah konflik. dengan beberapa tahapan, mulai pada Pada tahapan penyelesaian tahap pengenalan, diagnosis, berikutnya yaitu dengan diagnosis. menyepakati suatu solusi dan Tahap ini memusatkan perhatiannya diakhiri pada tahap pelaksanaan. pada masalah utama. Metode 5. KESIMPULAN penggambaran penyelesaian konflik Setelah selesai melaksanakan diketahui melalui alur dan prosesnya. penelitian dengan judul “Konflik Bila mana dari pihak masyarakat ada keberadaan PT. Bosowa Semen yang ingin disampaikan, maka Dengan Masyarakat Desa penyampaian tersebut melalui Tukamasea Kabupaten Maros”, dapat perantara kepala desa, kemudian ditarik kesimpulan, yaitu sebagai kepala desa yang akan berdiskusi berikut : dengan pihak perusahaan untuk 1. Jenis konflik keberadaan PT. mengusung jalan keluar Bosowa Semen dengan masyarakat penyelesaiannya. Disamping itu juga desa Tukamasea yaitu konflik pihak bosowa sudah membentuk tim kepentingan. Hal ini terjadi khusus yang tugasnya berkomunikasi disebabkan karena gambaran dengan pihak masyarakat. fenomena keresahan yang dialami Bentuk berikutnya yaitu oleh masyarakat desa Tukamasea menyepakati suatu solusi. sehingga memicu terjadinya konflik. Mengumpulkan masukan yang bisa 2. Dampak yang ditimbulkan menjadi jalan keluar dengan oleh konflik antara PT. Bosowa mengadakan dialog setiap pihak yang Semen dengan masyarakat desa terlibat di konflik ini. Hal ini terlihat Tukamasea yaitu dampak dari sisi komunikasi, dengan munculnya Universitas Yapis Papua, hal. konflik membuat pola pikir 52 masyarakat dari yang semula tidak memiliki sikap sosial, akhirnya Irma, Erviana. 2017. “Penerapan mudah berinteraksi sehingga terjalin Green Accounting komunikasi di masing-masing Berdasarkan Triple Bottom kelompok. Kedua yaitu Line Theory Untuk meningkatnya rasa solidaritas sesama Mendukung Sustainability masyarakat. Ketiga dari sisi identitas Development (Studi pada PT yang mempertegas batas-batas Semen Bosowa Maros)”. kelompok yang mana kelompok Makassar: Universitas Islam masyarakat dan mana kelompok Negeri Alauddin Makassar perusahaan. Muspawi, Mohamad. 2014. 3. Tahapan penyelesaian konflik Manajemen Konflik (Upaya yang terjadi antara PT. Bosowa Peneyelesaian Konflik Dalam Semen dengan masyarakat desa Organisasi). Jurnal: Fakultas Tukamasea yaitu melalui beberapa Keguruan dan Ilmu tahap. Tahap pertama yaitu Pendidikan Universitas pengenalan masalah, lalu masuk ke Jambi. No.2,vol.16, hal.41-46 tahap diagnosis, kemudian menyepakati suatu solusi, dan tahap Scott, John. 2012. Teori Sosial yang terakhir yaitu tahap (Masalah-masalah Pokok pelaksanaan. Keempat tahap tersebut dalam Sosiologi). Cetakan menjadi cara penyelesaian agar ke-1. Yogyakarta: Pustaka konflik ini dapat diselesaikan dan Pelajar tidak berlarut-larut. Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. DAFTAR PUSTAKA 2013. Pengantar Sosiologi. Cetakan ke-3. Jakarta: Aisyah BM, St. 2014. Konflik Sosial Kencana Prenadamedia Dalam Hubungan Antar Group. Umat Beragama. Jurnal: Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. No.2,vol.15, hal.195

Farid Idris Muhammad’. ”Pembangunan Melalui Sektor Pertambangan Di Indonesia: Sebuah Tinjauan Etis”. Jurnal: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik