Upaya Merekonstruksi Pemahaman Simbol Swastika oleh The Hindu Forum of Britain

Ni Nyoman Ayu Nikki Avalokitesvari, Idin Fasisaka, A.A Ayu Intan Parameswari

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: [email protected], [email protected], [email protected].

ABSTRACT

This research examines the effort of the Hindu Forum of Britain on reconstructing the comprehension meaning of the Swastika symbol in Europe. This topic is noteworthy to be researched remembering that the position of the discourse about Swastika meaning according to in Europe still become other discourse, indeed almost discriminated by the incoming plan of Swastika symbol banning all over the Europe. It happened because the European people associating the Swastika symbol with the non-humanist action which done by the Nazi in the World War II period. Whereas according to Hinduism, Swastika symbol is a symbol that representing luck, prosperity, happiness, protection, and so many other positive meaning. There are some concepts that used in this research such as; concept meaning in international relation, concept of strategic action, and concept of discursive struggle. Result of this research exhibit that on its history, Swastika is a symbol that have a positive meaning and already used by various culture around the world far before Nazi used it as one of their main identity. Swastika distribution which founded in various countries had an identic meaning with the swastika on Vedic civilization in India. Responding to the onset of prohibition efforts, there are some efforts made by the Hindu Forum of Britain as a form of strategic actions to reconstruct the Swastika symbol comprehension in Europe.

Keywords : Swastika, The Hindu Forum of Britain, Strategic Action, Discursive Struggle

1. PENDAHULUAN membawa trauma psikis pada mereka, Merekonstruksi pemahaman simbol sehingga pembatasan dan pelarangan Swastika di Eropa merupakan salah satu cara tampilan publik Swastika merupakan jalan yang dilakukan oleh The Hindu Forum of yang pemerintah negara mereka ambil. Britain untuk melawan wacana rencana Pada tahun 2005 foto Pangeran Harry dari pelarangan simbol Swastika di seluruh Eropa. Inggris yang menggunakan sebuah emblem di Faktanya pelarangan ini tak hanya sekadar lengannya dengan lambang Hakenkreuz atau wacana saja. Beberapa negara bahkan sudah Swastika Nazi dalam sebuah pesta kostum menerapkan pelarangan tampilan publik dari menjadi headline diberbagai surat kabar dan simbol Swastika ini karena menganggap majalah seluruh dunia. Kejadian ini memicu Swastika sebagai bagian tak terpisahkan dari kemarahan politisi konservatif di Jerman yang kekejaman Rezim Nazi di negaranya masing- kemudian mengusulkan pelarangan Swastika masing. di seluruh Eropa pada EU‟s Justice and home Penempatan Hakenkreuz atau Swastika di affairs commissioner (news.bbc.co.uk). tempat-tempat publik (kecuali untuk alasan Pelarangan ini jelas menjadi ancaman yang ilmiah) di Jerman dan Austria merupakan serius bagi masyarakat Hindu di Eropa. Maka tindakan ilegal. Semenjak tahun 1947 lambang dari itu gelombang protes atas pelarangan Swastika Nazi (Hakenkreuz) sudah dilarang di Swastika di seluruh Eropa mulai bermunculan. Austria (www.foxnews.com). Sedangkan di The Hindu Forum of Britain adalah salah satu Polandia tampilan publik dari simbol Nazi kelompok yang menentang keras usulan termasuk Swastika merupakan tindak pidana politisi konservatif Jerman tersebut. yang diancam hukuman hingga delapan tahun Serangkaian tindakan kemudian dilakukan penjara (Day, 2009). Sebagian besar negara sehingga pada akhirnya usulan pelarangan yang pernah mengalami kekejaman langsung Swastika di seluruh Eropa pada tahun 2005 ini Rezim Fasisme Jerman ini mengalami gagal. Namun pada tahun 2007, wacana semacam fobia terhadap lambang Swastika tentang pelarangan ini kembali mencuat. atau Hakenkreuz. Tampilan Swastika masih Swastika merupakan salah satu simbol masyarakat, perspektif kritis itu penting, sebab yang memiliki artian berbeda pada beberapa hal itu mengungkapkan bahwa perubahan subjek kelompok masyarakat. Khususnya bagi selalu ada dimana-mana, sehingga dunia subjek kelompok masyarakat Hindu di Eropa sosial berpotensi dapat dibentuk ulang oleh dan kelompok masyarakat Eropa yang tindakan sosial. Potensi pembentukan ulang memiliki trauma atas fasisme Nazi. Bagi ini pula yang terjadi pada nilai makna simbol peradaban Hindu, tidak hanya Hindu di Eropa, Swastika di Eropa. Fakta menunjukkan bahwa bahkan Hindu di seluruh dunia, Swastika simbol Swastika sudah digunakan oleh merupakan sebuah simbol yang tidak dapat berbagai kebudayaan di berbagai belahan dilepaskan dalam praktek spiritual-keagamaan dunia, jauh sebelum akirnya di adopsi sebagai sehari-hari. Swastika memiliki artian simbol simbol dari Nazi. yang membawa keberuntungan, Sejarah panjang penggunaan Swastika kesejahteraan, dan kebaikan lainnya. Dengan sebelum Nazi serta potensi rekonsruksi makna kata lain bagi peradaban Hindu simbol simbol inilah yang dilihat oleh The Hindu Swastika memiliki interpretasi nilai makna Forum of Britain yang menurut mereka dapat yang positif. Namun disatu sisi, Swastika bagi diaplikasikan pada makna Swastika di Eropa. sebagian masyarakat Eropa yang mengalami The Hindu Forum of Britain menyadari bahwa luka sejarah rezim fasisme Nazi, salah satu cara yang harus mereka lakukan mengasosiasikan lambang Swastika dengan untuk menghentikan bentuk bentuk penolakan lambang Hakenkreuz milik Nazi sebagai dan pelarangan terhadap simbol Swastika sebuah simbol yang mengerikan, yang adalah dengan melakukan upaya-upaya mengingatkan mereka akan kekejaman dan rekonstruksi terhadap pemahaman kebengisan rezim fasisme Nazi. Dengan kata masyarakat Eropa mengenai makna simbol lain simbol Swastika memiliki interpretasi nilai Swastika itu sendiri. Merekonstruksi makna yang negatif di kalangan masyarakat pemahaman nilai makna Swastika, bahwa Eropa yang mengalami luka sejarah rezim Swastika memiliki nilai makna yang positif, fasisme Nazi. bukan negatif seperti Hakenkreuz milik Nazi. Swastika memang menjadi simbol yang tak Upaya merekonstruksi makna ini diperlukan terpisahkan pula dalam perjalanan Rezim agar Swastika dapat lebih diterima, sehingga Fasisme Jerman utamanya Nazi. Swastika tidak lagi ada usaha untuk melarang ditemukan hampir disetiap lencana, emblem, penggunaan Swastika. bendera, dan berbagai barang yang digunakan Menurut peneliti, upaya rekonstruksi oleh Nazi. Bentuk dasar Swastika yang pemahaman simbol swastika di Eropa oleh digunakan sama dengan simbol swastika yang The Hindu Forum of Britain menjadi hal yang digunakan oleh masyarakat Hindu. Namun menarik untuk diteliti guna mengetahui diantara beberapa lambang swastika yang bagaimana pergulatan wacana mengenai digunakan oleh Nazi yang paling poluler pemahaman simbol Swastika di Eropa terjadi adalah Hakenkreuz, Swastika yang diputar ke melalui tindakan strategis yang dilakukan oleh kiri sekitar 45 derajat atau sinestrovere, The Hindu Forum of Britain demi mengedukasi (Bishop dan Warner, 2002). masyarakat Eropa agar tidak lagi Swastika Hindu. Dasar simbol Hakenkreuz memunculkan rencana pelarangan Simbol memanglah swastika, namun Hakenkreuz Swastika di Eropa. tidak sama persis dengan swastika yang digunakan dalam simbol-simbol Hindu. 2. KAJIAN PUSTAKA Hakenkruez merupakan simbol Swastika yang sinistrovere atau berputar kiri sekitar 45 2.1 Tinjauan Pustaka derajat. Lazimnya dalam tradisi Hindu, Penelitian pertama yang digunakan Swastika berbentuk tegak dengan putaran ke sebagai rujukan peneliti adalah penelitian dari kanan, seperti pada gambar kiri di atas. Akan Wentiza Fadhlia dan Yusnarida Eka Nizmi tetapi dalam berbagai ornamen dan benda- (2014) membahas Upaya ICNA (Islamic Circle benda seni, lambang Swastika kerap juga of North America) dalam melawan dijumpai dengan posisi berputar ke kiri Islamophopia di Amerika Serikat. Penelitian ini sehingga mirip Hakenkreuz Nazi (Quinn, membantu penulis untuk lebih memahami 1994). bagaimana penggunaan propaganda melalui Tidak dapat dipungkiri bahwa realitas suatu media dalam merekonstruksi pemahaman hal akan berbeda tergantung dari pengalaman mengenai suatu hal yang krusial bagi sebuah masing-masing subjek terhadap sebuah objek komunitas kepada masyarakat secara luas. realitas. Seperti yang diungkapkan George Tulisan Wentiza Fadhlia dan Yusnarida Eka Ritzer dan Barry Smart (2011) dalam Nizmi menggunakan teori konstruktivisme Handbook Teori Sosial bahwa d dalam hal dalam membedah tindakan pembangunan sosial yang dilakukan oleh ICNA (Islamic Penelitian ketiga atau terakhir yang Circle of North America) untuk membendung digunakan penulis sebagai referensi adalah propaganda mengenai Islamophopia yang penelitian yang dilakukan oleh Rahmat cukup gencar dilakukan oleh beberapa media Haryama dan Pahlawan (2013) di Amerika Serikat. Jika penelitian Fadhila mengenai peranan majalah The New York Nizmi menggunakan Konstruktivism sebagai Times dalam membentuk opini publik terhadap pisau analisinya, Penulis menggunakan wilayah Timur Tengah pasca kejadian 9/11 konsep makna dalam HI, dimana sebuah dalam konteks propaganda internasional simbol ataupun suatu hal yang sama bisa saja 2001-2007. Haryama dan Pahlawan memiliki pengertian makna yang berbeda bagi menggunakan konsep propaganda media masing-masing orang. Fadhila dan Nizmi masa yang dikemukakan oleh Chomsky, di menggunakan konsep propaganda media mana media menjadi subjek yang ikut masa untuk menganalisis upaya publikasi mengkonstruksi realitas berdasarkan dalam memerangi islamophobia di Amerika penafsiran dan definisinya sendiri. Penelitian Serikat, sementara penulis menggunakan Haryama dan Pahlawan melihat media konsep tindakan strategis untuk menganalisis sebagai subjek utama yang melakukan salah satu upaya yang dilakukan oleh The Propaganda secara langsung. Dalam upaya Hindu Forum of Britain dalam merekonstruksi merekonstruksi simbol Swastika, The Hindu pemahaman simbol Swastika di Eropa yang Forum of Britain publikasi media masa yang berupa publikasi artikel jurnalistik dan film dilakukan meruupakan bentuk strategic action, dokumenter. yang tidak menempatkan media masa sebagai Penelitian kedua yang digunakan aktor langsung yang mengkonstruksi realitas sebagai rujukan peneliti adalah penelitian yang berdasar penafsiran dan definisinya sendiri, dilakukan oleh Edwar Andiko Heri (2012) melainkan hanya sebatas menyebarkan tentang strategi image restoration pasca informasi “jadi” yang dikonstruksi oleh The kebijakan war on terrorism; studi kasus Hindu Forum of Britain. penggunaan program @america oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. 2.2 Kerangka Konseptual Tulisan ini membahas mengenai citra Amerika 1. Makna dalam Hubungan Internasional Serikat yang baik di mata penduduk muslim Konsep makna dalam hubungan dunia sebelum adanya tagline war on internasional merupakan sebuah bagian yang terrorism, lalu memburuk pasca dijalankannya tak terpisahkan dari teori-teori mengenai pos- war on terrorism, lalu sekarang berusaha strukturalisme serta diskursus. Dalam untuk dipulihkan kembali. Edwar karyanya Poststructuralism Campbell (2007) menggunakan konsep public relation, public mengatakan bahwa setiap pembicaraan dan diplomacy dan juga konsep restorasi citra pemahaman mengenai politik internasional itu untuk melihat bagaimana program @america bergantung pada abstraksi, representasi, serta ini menjadi sebuah bentuk diplomasi publik interpretasi dari subjek yang mencoba untuk yang dapat digunakan untuk mencapai sebuah berbicara dan memahami hal tersebut. “Dunia” pemahaman pada subjek yang dituju sehingga tidaklah menampilkan dirinya dihadapan kita dapat memulihkan citra Amerika Serikat pasca dalam bentuk kategori, teori maupun kebijakan “war on terrorism”. Sementara itu statement yang sudah siap-jadi. Sehingga penulis mengedepankan konsep tindakan dengan kata lain interpretasi, abstraksi, strategis dan juga discursive struggle untuk maupun representasi ini tidak bisa dilepaskan menjelaskan upaya The Hindu Forum of dari pemaknaan. Maka kemudian makna Britain dalam merekonstruksi pemahaman itupun tidak dapat dilepaskan dari subjektivitas simbol Swastika di Eropa. Edwar menjabarkan si subjek yang berusaha untuk memahami bahwa program @america yang diluncurkan makna tersebut. oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Salah seorang strukturalis, Ferdinand de Indonesia untuk memperbaiki citra AS pasca Soussaure (dalam Hoed, 2003) memastikan kebijakan “war on Terrorism” merupakan bahwa ada hubungan yang jelas antara sebuah strategi diplomasi publik dengan signified (petanda) dan signifier (penanda) dari restorasi citra sebagai tindakan eksekusinya. segala teks, wacana, simbol, bahkan makna. Sementara itu penulis menjabarkan bahwa Ferdinand deSaussure dan Levi-Strauss upaya-upaya yang dilakukan oleh The Hindu menjelaskan bahwa produksi makna Forum of Britain untuk memperbaiki merupakan efek dari struktur terdalam sebuah pemahaman mengenai Simbol Swastika di bahasa (Hoed, 2003). Mereka juga Eropa merupakan sebuah perjuangan diskursif menjelaskan bahwa kebudayaan itu bersifat dengan tindakna strategis sebagai pisau analog atau serupa dengan struktur bahasa eksekusinya. yang diorganisasikan secara internal dalam oposisi biner (dua hal yang bertolak-belakang) makna itu akan bisa dipertahankan atau seperti hitam-putih, lelaki-perempuan, siang- digulingkan maupun diperkuat atau justru malam, gelap-terang, baik-buruk, dan lain dihancurkan, itu semua tergantung pada sebagainya. masyarakat itu sendiri. Analogi sederhananya Sementara itu para post-strukturalis adalah ketika ada sebuah negara yang berada seperti Michell Foucault dan Jaques Derrida dalam posisi dominan (kuat, paling atas) berseberangan pendapat dengan para dalam tatanan politik dunia, maka negara strukturalis. Foucault (1992) dalam The tersebut akan memiliki lebih banyak Subject and Power menegaskan bahwa kesempatan dan akses untuk memberikan makna tidaklah stabil, maka dari itulah makna makna pada sebuah peristiwa tertentu selalu berada dalam sebuah proses. Makna dibandingkan dengan negara-negara yang tidak bisa dibatasi dalam satu kata, kalimat kurang kuat posisinya dalam tatanan politik atau teks khusus. Namun makna itu dunia. Namun kembali lagi apakah makna merupakan hasil dari hubungan antarteks: yang diberikan itu dapat diterima oleh orang atau intertektualitas. Derrida (1972) lain, serta bagaimana makna itu mungkin saja menyatakan bahwa manusia berpikir hanya menimbulkan kontroversi atau bahkan dengan tanda-tanda saja, tanpa sebuah resistensi, semua ini pada gilirannya akan makna asli yang bersikulasi di luar berdampak pada wewenang serta leverage representasi dari makna tersebut. Dengan (pengaruh) makna yang diberikan (Yongtao: kata lain simbol yang difikirkan sebenarnya tak 2010). selalu merujuk pada satu representasi makna Dalam konteks di atas, maka pemberian tertentu saja. Namun bisa merujuk pada makna juga tidak dapat dilepaskan dari kuasa representasi makna yang lainnya lagi, si pembuat makna serta alat yang sehingga makna dari simbol itu selalu digunakannya. Seberapa besar kuasa yang berubah-ubah. dimiliki untuk kemudian menciptakan sebuah Seperti yang ditegaskan oleh Derrida wacana, seberapa kuat rekonstruksi makna (1972) dalam karya Of Gramatology, bahwa sebuah simbol dapat di sebar-luaskan akan seseorang dapat memberikan berbagai menentukan seberapa besar dampak dari pengertian pada sebuah simbol melalui alat wacana dan rekonstruksi makna tersebut. yang disebut dengan dekonstruksi. Sehingga semakin besar kuasa si pembuat Dekonstruksi dipandang sebagai sebuah dan penyebar wacana, maka wacana itu strategi “double reading” pada sebuah teks berpotensi menjadi dominan discource atau simbol, yang bertujuan untuk (wacana yang paling dominan dan merupakan menggoyahkan akar dari makna simbol atau wacana utama di masyarakat). Demikian pula teks yang telah ditetapkan. Sehingga ketika sebaliknya, jika kuasa si pembuat dan akar makna yang telah ditetapkan ini goyah penyebar maknanya lemah, wacana tersebut makna simbol atau teks ini dapat dialihkan ke hanya akan menjadi other discourse (wacana pemaknaan lain tentang teks ataupun simbol lain yang belum mampu masuk sebagai tersebut. Hal ini jelas mengindikasikan bahwa wacana utama dan dominan di masyarakat). makna tidak selalu bersifat sama atau tetap, melainkan makna itu dapat dirubah, atau Jika dihubungkan dengan konteks dengan kata lain dapat di dekonstruksi. penelitian ini, konsep makna dalam hubungan Michel Foucault (1995) dalam karyanya internasional merupakan basis penting dalam Discipline and Punish: The Birth of the Prison menjelaskan upaya merekonstruksi juga menjelaskan bahwa makna itu dapat pemahaman atas simbol Swastika di Eropa dirubah bahkan diatur. Analisis wacana yang dilakukan oleh The Hindu Forum of memperingatkan bahwa setiap teks Britain pasca digunakan oleh Nazi Jerman. sesungguhnya tanpa makna. Sebuah teks itu Karena konsep makna dalam hubungan memperoleh maknanya hanya ketika teks itu internasional dapat menjabarkan dan berinteraksi dengan teks-teks lain lalu menganalisis proses penciptaan dan dimasukkan ke dalam konteks sosial dan penerimaan diskursus mengenai makna historis yang luas saat teks-teks tersebut simbol Swastika di Eropa. diproduksi, disebarluaskan dan dikonsumsi. Menurut poststrukturalisme, wacana yang 2. Tindakan Strategis lebih relevan biasanya tergantung dari Diplomasi budaya memiliki definisi yang seberapa dekat hubungan wacana ini dengan Teori komunikasi yang dikemukakan oleh kekuatan sosialnya. Dengan kata lain Habermas mengacu pada ide bahwa identitas suatu hal tertentu itu tergantung pada pribadi dibangun secara intersubjektif melalui bagaimana masyarakat mengkategorikan dan interaksi simbolik, berupa komunikasi (Brown memilah nilai-nilai tersebut. Apakah nilai dan Goodman, 2011). Citra diri seseorang terhadap dirinya itu dibentuk saat pribadi ini bisa dicapai tanpa komunikasi. Dengan kata berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain bahasa hanya digunakan untuk lain. Saat komunikasi berlangsung, terjadi meneruskan informasi atau mengungkapkan pertukaran simbol yang telah diberi makna, kekuatan, bukan untuk membentuk kemudian diterima oleh subjek sebagai kesepahaman antar subjek dan objek (Brown sebuah pengalaman yang membentuk citra diri dan Goodman, 2011). mereka. Teori komunikasi menurut Habermas Habermas menganggap tindakan (1984) bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komunikatif lebih beresiko dan kurang efisien komunikasi strategis dan tindakan komunikatif. jika dibandingkan dengan tindakan strategis. Pada tindakan strategis, tujuan dari Hal ini disebabkan karena metode tindakan sebuah tindakan sosial itu sudah ditentukan komunikatif mengedepankan pembangunan terlebih dahulu dan sering tersembunyi. kesepakatan bersama/ konsensus antara Maksud dari tindakan ini bukanlah untuk subjek dan objek melalui sebuah komunikasi mencapai kesepakatan ataupun kesepahaman dua arah. Dalam komunikasi dua arah bersama melalui komunikasi dua arah sangatlah memungkinkan terjadi ketidak- mengenai tujuan mengapa suatu hal perlu di sepahaman antara subjek dan objek yang lakukan. Maksud dari tindakan strategis ini dapat membuat konsensus tidak bisa dicapai, hanya sebatas pada melaksanakan rencana si sehingga cara ini dinilai menjadi tidak efektif subjek secara efektif, utamanya jika para dan beresiko. (Habermas, 1987) objeknya tidak menyetujui / tidak sepaham Menurut Habermas eksekusi tindakan dengan maksud dari si pembicara (Brown dan strategis terletak dari bagaimana sebuah Goodman, 2011). tindakan digunakan oleh subjek untuk Walaupun tindakan strategis mempengaruhi objek agar memiliki mempergunakan bahasa dan kesepahaman dengan tujuan yang ditetapkan mengikutsertakan orang lain, tujuannya tidak oleh subjek tanpa harus terjadi komunikasi inheren dengan penggunaan bahasa itu dan dua arah. Dengan demikian eksekusi tindakan orang lain diperlakukan seakan-akan mereka strategis ini tidak mengharuskan tatap muka adalah objek. Norma sosial, bahkan ekspresi antara subjek dan objeknya, sehingga subjektif pembicara sendiri, menjadi alat yang seringkali tindakan strategis dilakukan dipergunakan untuk memajukan tujuan-tujuan menggunakan media masa sebagai penyalur pembicara yang sudah lebih dulu ditetapkan. pemikiran dan tujuan dari subjek kepada Rasionalitas komunikasi ini dinilai dalam objek. Banyaknya varian yang dimiliki media hubungannya dengan efisiensinya masa dalam zaman modern ini membuat memerintahkan orang lain untuk melakukan corong penyaluran juga semakin banyak, tidak apa yang dikehendaki pembicara dari mereka hanya surat kabar dan majalah cetak saja, (Habermas, 1982). bahkan berita online dan film pun bisa menjadi Perbedaan antara tindakan komunikatif lahan eksekusi tindakan strategis (Brown dan dan tindakan strategis dapat diringkas sebagai Goodman, 2011). perbedaan antara pengertian timbal-balik Dengan demikian cakupan tindakan (mutual understanding) dan mempengaruhi strategis menjadi luas, penggunaan media timbal-balik (mutual influencing). Tindakan masa memudahkan penyebaran ide serta komunikatif memerlukan struktur praduga persuasi tujuan dari subjek kepada yang secara kualitatif berbeda dengan masyarakat atau objeknya. Terlepas dari interaksi-interaksi bahasa yang notabenenya penggunaan media sebagai penyalur, aksi hanya memanipulasi orang lain untuk langsung yang dilakukan oleh subjek untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan menggiring objeknya agar sepaham dengan sebelumnya, seperti yang digunakan pada tujuan yang telah ia tetapkan juga termasuk tindakan strategis. Pada tindakan komunikatif, dalam eksekusi tindakan strategis. individu dikoordinasikan dengan membangun Penyebaran flyer, pemberian surat maupun consensus (kesepakatan bersama) yang daya naskah akademik bahkan demonstrasi serta koordinasinya diperoleh dari “energi pengikat audiensi bisa dikategorikan sebagai bentuk dan penyatu bahasa itu sendiri” (Habermas, tindakan strategis (Brown dan Goodman, 1998). Sementara itu tindakan strategis 2011). dikoordinaskan dengan menambah situasi- Adapun jika dihubungkan dengan konteks situasi kepentingan. Pada tindakan strategis penelitian ini, tindakan strategis ini merupakan sarana nonbahasa digunakan untuk payung besar yang menaungi segala bentuk memanipulasi situasi, sehingga orang lain tindakan yang dilakukan oleh The Hindu menjadi merasa “berkepentingan” untuk Forum of Britain dalam merekonstruksi bekerjasama. Tujuan-tujuan egosentris pemahaman simbol Swastika di Eropa pasca (berpusat pada ego) dari tindakan strategis digunakan oleh Nazi Jerman. mengandung sistem yang dapat mempredasi 3. Discurssive Struggle (memberikan serangan dan penghancuran Konsep wacana atau diskursus langsung) semua subjek dan harus (discourse) mempunyai makna yang luas. Hal diasumsikan oleh setiap subjek secara ini disebabkan karena istilah wacana sangat individual (Bowie, 1991). umum dipakai dalam berbagai disiplin seperti Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe teori kritis, sosiologi, linguistik, filsafat, (2001) mengeluarkan teori wacana yang psikologi sosial, dan berbagai disiplin lainnya, menjelaskan bahwa wacana dapat yang tentu memiliki definisi makna tersendiri membangun makna dalam dunia sosial. bagi konsep wacana ini. Michel Foucault Karena secara mendasar bahasa itu tidak (1992) dalam karya The Subject and Power stabil, maka dari itu makna menjadi tidak berpendapat bahwa pandangan tentang suatu pernah bisa tetap secara permanen. Wacana objek dibentuk dalam batas-batas yang telah senantiasa mengalami transformasi- ditentukan oleh struktur diskursif, di mana transformasi karena adanya kontak dengan wacana dicirikan oleh batasan bidang dari wacana-wacana lain. Inti dari teori wacana objek serta definisi dari persfektif yang paling menurut Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe dipercaya dan dipandang benar. ini adalah pergulatan wacana (discursive Persepsi mengenai suatu objek dibentuk struggle). Berbagai wacana berbeda yang dengan dibatasi oleh praktik diskursif, dalam masing-masing mewakili cara tertentu dalam artian persepsi itu dibatasi oleh pandangan membicarakan dan memahami tentang dunia yang mendefinisikan sesuatu bahwa ini benar sosial, dan secara terus menerus melakukan dan yang lain tidak. Misalkan ketika perjuangan satu sama lain untuk mencapai mendengar kata film India, maka yang sebuah hegemoni, yakni menetapkan makna- terbayang adalah film dengan nyanyian sambil makna bahasa menurut caranya sendiri. menari, dengan tokoh utama yang Sehingga hegemoni dalam hal ini dipahami mengalahkan musuh birokrat dan kepolisian sebagai dominasi satu prespektif khusus yang korup. Wacana telah membatasi terhadap perspektif lainnya. pandangan khalayak, mengarahkan pada Adapun jika dihubungkan dengan jalan pikiran tertentu dan mengahayati itu konteks penelitian ini, serangkaian upaya sebagai sesuatu yang benar. merekonstruksi pemahaman makna simbol Wacana dipandang sebagai sesuatu yang Swastika di Eropa yang dilakukan oleh The mengarahkan, membatasi, dan Hindu Forum of Britain berupakan bentuk dari mengkonstruksi realitas ke dalam narasi yang sebuah discursive struggle atas makna simbol dapat dipahami melalui episteme. Pemikiran Swastika itu sendiri. Foucault (1970) tentang episteme lebih merujuk kepada makna khusus kata episteme 4. HASIL DAN PEMBAHASAN yaitu untuk menunjukkan pengandaian, prinsip, syarat, serta kemungkinan dan cara- 4.1 Gambaran Umum Penelitian cara pendekatan tertentu di tiap-tiap zaman. Sehingga suatu realitas dapat dipahami dan 4.1.1 Persebaran Swastika di Dunia dimengerti dengan pernyataan dan Diberbagai belahan dunia Swastika di kenal pandangan tertentu dan bukan dengan dengan nama yang berbeda-beda, walaupun pernyataan serta pandangan yang lain. pada akhirnya simbol ini diterima dengan Jaques Lacan (pada karyanya, Ecrist nama sansekerta kuno-nya yakni Swastika. yang dikutip dalam Lemaire, 1977) Awalnya Swastika di eja s-v-a-s-t-i-c-a dan s- menjelaskan bahwa bahasa sebetulnya tak u-a-s-t-i-k-a, namun kemudian pengejaannya pernah mendapatkan tempat pada tataran baik dalam bahasa Inggris maupun Prancis real. Bahasa tidaklah berhubungan ataupun menjadi s-w-a-s-t-i-k-a. Littre‟s French direpresentasikan dalam tataran real. Bahasa Dictionaries menjabarkan etimologi dari kata yang bersifat „menandai‟ ditujukan bukan Swastika, bahwa secara etimologis Swastika untuk mengekspresikan pemikiran atau merupakan sebuah kata dari bahasa menggambarkan realitas yang ada, namun Sansekerta yang berarti kebahagiaan, lebih kepada upaya mengonstitusi subjek kesenangan, dan nasib baik. Kata ini terbentuk sebagai suatu (thing) secara historis dan dari “Su” yang berarti “baik”, dan asti yang geografis, serta secara kultural yang berarti “menjadi”, “menjadi baik”, dengan suffik mengarah pada spesifikasi proses menjadi ka (Wilson, 1896). (being something). Bahkan Lacan Dalam bukunya, The Swastika; The Earliest menegaskan bahwa Bahasa memiliki known symbol, and its migration; with kemampuan untuk memposisikan subjek observation on the migration of certain sebagai social being karena bahasa itu sendiri industries in prehistoric times, Thomas Wilson (1896) secara garis besar membagi Sanskerta, kata Swastika dapat diuraikan persebaran Swastika di dunia menjadi 8 menjadi Su artinya „good‟ (baik), asti „to be, to kelompok. Kelompok pertama ia sebut sebagai exist‟, ik artinya abadi dan selalu seperti itu. extreme orient (Timur-Jauh) yang mencakup Swastika, , secara termonologi kata persebaran Swastika di Jepang, Korea, Cina, Tibet, dan India. Kelompok kedua ia sebut juga diartikan su + asti = well + being ( + dengan Clasical Orient yang mencakup = ) atau all be well. Sementara, - persebaran Swastika di Babylonia, Asyiria, ka adalah sufiks yang menandakan simbol. Chaldea, Persia, Phenicia, Lycaonia, Armenia, Sehingga Swastika menandakan simbol Caucasus; dan Asia Minor- Troy (Hissarlik). keberuntungan dan kemujuran. Selain itu, Kelompok ketiga adalah kelompok negara- sejumlah pakar menyebutkan makna dalam negara Afrika seperti Mesir, Algeria, dan dari Swastika adalah kejayaan selamanya Ashantee. Kelompok keempat ia namai (www.ancient-origins.net). sebagai Classical Occident- Mediteranian simbol Swastika merupakan simbol yang meliputi Yunani, Cyprus, Rhodes, Melos, perlindungan dari Dewa Indra yang dan Thera. Kelompok kelima merupakan menganugrahkan kekuatan, Pūṣan1 yang temuan Swastika di Eropa. Kelompok keenam memberikan keselamatan, Tarkshya2 adalah persebaran Swastika di Amerika memberikan kedamaian dan Brhaspati3 guru Serikat. Kelompok ketujuh adalah persebaran yang memberikan pengetahuan dan Swastika di Amerika Tengah, dan Kelompok kesejahteraan melalui pengetahuan. Simbol terakhir membahas persebaran Swastika di dalam tradisi Veda selalu melambangkan Amerika Selatan. kekuatan dari manifestasi Tuhan melalui Dewa Lebih lanjut Wilson (1896) secara garis besar tertentu sebagai penguasa kekuatan. hanya memaparkan penemuan-penemuan Sehingga Swastika merupakan simbol mistis Swastika di berbagai tempat, tanpa lebih jauh religius yang sangat dihormati dan diyakini mencari makna dibalik simbol Swastika itu memberikan perlindungan dan kebaikan secara rinci di masing-masing tempat (Turumella, 2013). penemuan ornamen ini. Sebagaimana yang Knapp (2003) menyatakan berdasarkan dikatakan oleh Foucault (1995) bahwa makna teks religius India, dijelaskan Swastika sebagai tidak stabil, ia selalu dalam proses. Makna simbol dari tanah, api, air, udara, langit, tidak bisa dibatasi dalam satu kata, kalimat pikiran, emosi dan perasaan. Sedangkan atau teks khusus, tetapi ia merupakan hasil empat lengan dari Swastika melambangkan dari hubungan antarteks atau intertektualitas. pada empat hal yang sangat penting. Jika dilihat dari pemikiran Foucault yang Representasi dari empat yuga atau era yakni mengatakan bahwa manusia hanyalah produk Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan dari sejarah dan dalam hal politik kebenaran Kali Yuga4. Menggambarkan empat Varnas- pun setiap masyarakat dianggap memiliki , Ksatria, Vaisya, dan Sudra5. rezim kebenaran tersendiri. Pendapat ini yang Swastika juga melambangkan empat tahapan memungkinkan membuat Wilson terkesan hidup manusia- Brahmacāri (masa menuntut enggan menggali lebih jauh makna Swastika ilmu), gṛhastha (berumah tangga), diberbagai rezim masyarakat berbeda di vānaprastha (melepaskan ikatan) dan berbagai belahan dunia. Namun terlepas dari Sannyāsa (hidup sebagai pertapa). Empat semua itu, Wilson masih tetap mencantumkan pemaknaan simbol itu sesuai dengan berbagai 1 Pūṣan dalam Veda merupakan Dewa yang menjaga laporan yang telah ia himpun. Secara garis energi, memberikan perlindungan dan keselamatan besar pemaknaan Swastika di setiap tempat dengan energi yang cukup. ditemukannya lebih merujuk pada pemaknaan 2 Tarskhya dalam Veda merupakan burung Garuda kemakmuran, nasib baik, keberuntungan dan wahana dari Dewa 3 Brhaspati dalam Veda merupakan Guru dari para kesuburan. Sementara untuk penggunaannya dewata. simbol Swastika selain sebagai ornamen, juga 4 Satya Yuga siklus pertama dalam empat jaman/era lebih sering digunakan sebagai simbol suci dalam konsep perputaran catur yuga. Treta Yuga pada setiap seremoni atau upacara pemujaan. merupakan siklus kedua dalam empat jaman/era dalam konsep perputaran catur yuga . Dvapara Yuga adalah siklus ketiga dalam empat jaman/era dalam konsep 4.1.2 Makna Swastika Bagi Hindu, Nazi perputaran catur yuga . Kali Yuga adalah siklus keempat dan Pasca Rezim Nazi dalam empat jaman/era dalam konsep perputaran catur yuga. 5 Dalam konsteks (empat tatanan Swastika merupakan salah satu simbol social dan tatanan spiritual Veda) Brahmana adalah penting dalam peradaban Hindu (Veda). golongan pendeta, ksatria adalah golongan administrator Swastika merupakan salah satu dari 108 negara dan angkatan bersenjata, waisya adalah golongan simbol dari Dewa Wisnu. Dalam bahasa pedagang, dan sudra adalah golongan buruh atau pekerja.. lengan Swastika juga merupakan simbol dari eugenis (genetika) terhadap keberadaan empat pencapaian dasar manusia yakni biologis yang kemudian diartikulasikan melalui Dharma (kebajikan), (kemakmuran), tema-tema kemurnian darah serta mitos tanah (keinginan), dan moksa (pembebasan). air. Swastika juga melambangkan empat wajah Simbolika „darah mulai menghendaki Dewa dan empat Veda (Catur Veda), mandi-darah‟ adalah simbolika yang Rgveda, Yajur Veda, Sama Veda dan Atharva digunakan oleh Foucault (1997) dalam Il faut Veda. Juga sebagai simbol empat konstelasi defender la société yang merujuk kepada perbintangan yakni Pushya, Chaitra, Shravan pernyataan bahwa tindakan merampas hak dan Revati. untuk hidup dari ras-ras lain selain ras Arya Sejak jaman dahulu, orang-orang Hindu merupakan hal yang perlu untuk dilakukan telah menggunakan Swastika sebagai simbol demi terpeliharanya kehidupan ras Arya yang keberuntungan dan berkah, sehingga simbol superior. Dengan kata lain dapat diartikan ini selalu digunakan dalam acara yang penuh bahwa dalam mencapai tujuan akhirnya yaitu kebahagiaan seperti pernikahan, superioritas bangsa Arya, Nazi membentuk Puja6 dan berbagai kegiatan religius lainnya. „solusi terakhir‟ bagi bangsa-bangsa selain Penggunaan Swastika pada pintu atau pada bangsa Arya, yaitu mati di tangan Jerman. dinding bangunan diyakini memiliki kekuatan Melalui genosida terhadap kaum Yahudi Nazi proteksi untuk menghindari pengaruh jahat melihat bangsa lain selain Bangsa Arya yang dapat menganggu. Selain itu, Swastika sebagai lebensunwertes Leben (tidak pantas juga digunakan sebagai obyek pemujaan hidup). yakni simbol dari Dewa . Sebagai lambang yang paling sering Penggunaan simbol Swastika berserta muncul selama kependudukan Nazi di Eropa, pemaknaannya dalam Nazi sangatlah Nazi sendiri sadar akan kemungkinan berkaitan dengan beberapa tokoh seperti komersialisasi bentuk Swastika di Eropa saat Heinrich Schliemann, Josseph Gobbels, dan itu, utamanya di daerah yang ia kuasai. Bentuk Adolf Hitler. Heinrich Schliemann Swastika digunakan di berbagai produk untuk menginterpretasikan Swastika sebagai sebuah menambah omset penjualannya. Saat itulah sistem isyarat pembentukkan-diri (self- untuk membendung hal tersebut Jossef generating signalling system), sistem di mana Goebles, mengeluarkan peraturan yang simbol menjadi sebuah alat pembentuk mengatur penggunaan Swastika. Peraturan itu identitas seseorang. Gambaran sederhananya mengatur pelarangan penggunaan Swastika swastika sebagai sistem isyarat pembentukan pada benda-benda yang bisa saja mengurangi diri adalah, jika engkau orang Arya kau akan nilai keagungan Swastika itu sendiri. misalnya mengenali dan menamai simbol itu sebagai penempatan Swastika pada bola mainan Swastika, sementara jka kau bukanlah orang anak-anak, yang pada nantinya akan Arya, engkau tidak akan melihat sesuatu itu ditendang. sebagai sebuah „karya dekoratif yang tergesa- Nazi menempatkan Swastika sebagai gesa dan tanpa makna religius sama sekali‟. sebuah simbol yang sangat dihormati, sebuah Hitler menganggap Swastika sebagai simbol kebanggaan, simbol kejayaan dan sebuah simbol atas superioritas bangsanya superioritas bangsa Arya. Sebuah simbol yang (ras Jerman, bangsa Arya). Sebuah simbol melekat pada hampir seluruh cinderamata, yang menunjukkan misi perjuangan untuk lencana penghargaan, bendera dan berbagai mencapai kemenangan bagi bangsa Arya pernak-pernik Nazi. (Hitler, 1992). Bagi Hitler dan partainya, Kuatnya penggunaan simbol Swastika oleh kemenangan dan superioritas itu dicapai Nazi membuat lambang ini di sejumlah benua dengan mengorbankan ras selain arya. lebih dikenal sebagai lambang Nazi dibanding Foucault bahkan melihat bahwa Nazisme sebagai simbol sakral dalam peradaban menetapkan sejumlah intervensi permanen Hindu. Penggunaan simbol Swastika oleh Nazi kedalam tingkah laku individu di dalam sebagai lambang utama yang selalu ada populasi (bangsa Arya/masyarakat Jerman disetiap kegiatannya berakibat pada kala itu) dan mengartikulasikannya dengan kemelekatan Swastika sebagai identitas Nazi sebuah „perhatian mitos terhadap darah dan di setiap tempat yang pernah diduduki. kemenangan ras‟. Foucault mengindikasikan Masyarakat yang mengalami tindakan keadaan ini dengan permainan gembala- kekerasan selama rezim Nazi pun kemudian jemaat dan permainan kota-warga yang mengasosiasikan bentuk Swastika sebagai kemudian dirubah menjadi penggolongan identitas Nazi. Pengasosiasian ini berujung pada pemikiran mereka mengenai simbol Swastika sebagai simbol kekerasan dan 6 Upacara pemujaan terhadai Dewi Lakshmi, dewi yang kejahatan. Seperti yang dikatakan oleh menganugerahkan kekayaan dan kesejahteraan. seorang holocaust-survivor, Freddie Knoller, Pemaknaan ini kemudian memunculkan usaha 93 tahun, dalam sebuah artikel yang di pelarangan simbol Swastika diseluruh Eropa. terbitkan oleh BBC pada 23 Oktober 2014, Beberapa negara di Eropa bahkan sudah bahwa bagi masyarakat Yahudi Swastika mengeluarkan peraturan tertulis dalam adalah simbol rasa takut, penindasan, dan perundang-undangan mereka mengenai pemusnahan.Bagi orang-orang yang pernah tampilan publik dari simbol Swastika. Adapun melewati masa-masa Holocaust, kami akan tindakan strategis yang ditempuh oleh The selalu ingat apa makna Swastika bagi Hindu Forum of Britain antara lain: melakukan kehidupan kami, sebuah simbol kejahatan kampanye nasional “Reclaim the Swastika” sejati. pada Januari 2005; melakukan publikasi- Pasca keruntuhan rezim Nazi segala publikasi artikel mengenai makna Swastika bentuk simbol yang berkaitan dengan Nazi dari sudut pandang Hindu; melakukan termasuk Swastika dilarang ditampilkan di publikasi film dokumenter “The Story of arena publik pada beberapa negara, termasuk Swastika” pada 28 Oktober 2013 berdurasi 3 di Jerman sendiri, tempat di mana pada rezim menit, lalu kemudian pada 3 november 2013 Nazi Swastika pernah dicintai dan diagung- BBC kembali mempublikasi film Dokumenter agungkan. “The Story of Swastika” berdurasi 30 Menit; Penempatan Hakenkreuz atau Swastika di dan ikut serta dalam The Declaration of The tempat-tempat publik (kecuali untuk alasan Second Hindu-Jewish Leadership Summit di ilmiah) di Jerman dan Austria merupakan Jerusalem pada 17-20 Februari 2008. tindakan ilegal. Semenjak tahun 1947 lambang 1. Kampanye Nasional “Reclaim The Swastika Nazi (Hakenkreuz) sudah dilarang di Swastika” Austria. Sehubungan dengan Rencana Hungarian Criminal Code pasal 269 juga pelarangan Swastika di seluruh Eropa menetapkan pelarangan atas tindakan yang yang digulirkan oleh politisi konservatif menampilkan simbol totaliter termasuk Jerman kepada Palemen Eropa, The Swastika di ruang publik. Penggunaan Hindu Forum of Britan pada tanggal 19 Swastika hanya diperbolehkan jika terkait Januari 2005 menggelar kampanye dengan alasan pendidikan, kesenian, ataupun Nasional “Reclaim the Swastika” di Inggris- jurnalistik (www.bpsz.hu). Sementara itu tahun Raya. 2008 Parlemen Lithuania menetapkan bahwa Dalam kampanye ini Ramesh Kalidai tampilan publik dari simbol Nazi, termasuk selaku General Secretary dari The Hindu Swastika merupakan pelanggaran administratif Forum of Britain dengan jelas mengatakan dengan hukuman denda Lt. 500 - 1000 bahwa ia dan masyarakat Hindu Lithuania. Sedangkan di Polandia tampilan menginginkan swastika bisa dikenal publik dari simbol Nazi termasuk Swastika sebagai sebuah simbol keberuntungan, merupakan tindak pidana yang diancam kebaikan secara universal, sebagaimana hukuman hingga delapan tahun penjara (Day, pemaknaan bagi simbol ini sebelum rezim 2009). Nazi menggunakannya. Ramesh pun menyadari bahwa masyarakat Hindu perlu 4.2 Upaya Merekonstruksi Simbol mendidik masyarakat Eropa mengenai Swastika di Eropa oleh The Hindu konteks historis dari simbol Swastika itu. Forum of Britain Lebih lanjut dijelaskan cakupan dari Upaya merekonstruksi pemahaman simbol kampanye nasional “Reclaim the Swastika” Swastika di Eropa merupakan sebuah usaha bahwa mereka juga menyerukan kepada yang panjang dan memakan waktu bertahun- media-media nasional untuk membantu tahun. Beberapa upaya ditempuh oleh The menyebarkan kesadaran mengenai Hindu Forum of Britain untuk mengembalikan pentinganya simbol Swastika bagi orang nilai makna dari Swastika. The Hindu Forum of Hindu di seluruh dunia. Beliau juga Britain berusaha mendapatkan pengakuan menjabarkan rencana The Hindu Forum of (rekognisi) bahwa ada pemaknaan lain Britain kedepannya, yaitu dengan upaya mengenai Swastika. Sejauh ini wacana yang mereka melakukan pertemuan pertemuan dominan (dominan discourse) di Eropa adalah di London untuk mempromosikan pemaknaan Swastika sebagai lambang yang kesadaran mengapa hindu menggunakan diasosiasikan dengan kejahatan yang Swastika, bersurat kepada Member of dilakukan oleh Nazi pada masa perang dunia Parliament, serta mendistribusikan booklet kedua. Sebuah sejarah kelam bangsa Eropa informasi untuk disebarkan ke berbagai yang berusaha di pendam untuk meredam komunitas keagamaan dan para rasa sakit akibat luka psikis yang kemudian pemangku kebijakan muncul ketika melihat simbol Swastika. (www.redhotcurry.com). Rencana kedepan yang dikatakan oleh Dijabarkan bahwa sebelum Nazi secara Kalidai juga merupakan sebuah tindakan massif menggunakan simbol Swastika itu strategis. Mereka menyasar para anggota sebagai lambang superioritas bangsa Arya parlemen yang notabenenya merupakan yang menjadi pembenaran atas genosida para pembuat kebijakan. Sehingga ketika dan tindak kejahatannya, ternyata para pembuat kebijakan ini mengetahui Swastika telah diadopsi dengan begitu makna Swastika menurut Hindu antusias di dunia Barat sebagai sebuah setidaknya mereka memiliki bahan motif arsitektural, iklan dan desain produk. pertimbangan lain dalam menciptakan Artikel ini juga menjabarkan bukti sebuah pandangan yang holistik mengenai arkeologis bahwa Swastika merupakan Swastika. Pemahaman inilah diharapkan sebuah simbol yang sering kali muncul di terbentuk pada para anggota parlemen artefak kuno yang ditemukan di wilayah sehingga peraturan yang mengancam benua Eropa. keberadaan makna simbol Swastika Secara garis besar artikel ini berusaha menurut Hindu dapat diredam bahkan mempersuasi pembacanya betapa dunia mungkin ditiadakan. begitu mencintai simbol Swastika sebelum akhirnya Hitler mencuri simbol ini, 2. Publikasi Artikel Jurnalistik “Origins of menggunakan Swastika untuk kepentingan the Swastika” dan “How The World kelompoknya sendiri yang berujung pada Loved The Swastika – until Hitler Stole stigma negatif pada simbol swastika pasca it” rezim yang dipimpinnya runtuh. Artikel Origins of The Swastika Artikel-artikel ini merupakan upaya merupakan artikel pertama yang di membangun kembali wacana publik, publikasi oleh The Hindu Forum of Britain bahwa wacana dunia, mengenai simbol melalui BBC sebagai sebuah bentuk Swastika dan pengambilan simbol „perlawanan‟ atas rencana pelarangan Swastika oleh rezim Nazi justru telah Swastika di seluruh Eropa yang digulirkan menodai pemaknaan atas lambang pada awal Januari 2005. Artikel ini Swastika. Jika kampanye tadi lebih dipublikasikan pada 18 Januari 2005, menyasar kepada para pembuat kebijakan sehari setelah berita mengenai usaha (sempit dan mengkhusus), maka sasaran politisi Jerman untuk mearang Swastika di dari artikel ini lebih luas. Artikel ini seluruh Eropa dimuat pada 17 Januari menyasar seluruh lapisan masyarakat 2005. Artikel ini menjelaskan bahwa yang mengakses tak hanya majalah Swastika telah digunakan sebagai simbol namun juga media online. pembawa keberuntungan dan kebaikan jauh sebelum Hitler secara resmi 3. Publikasi Film Dokumenter “The Story of mengumumkan penggunaan simbol ini di The Swastika” partai yang ia pimpin, pada tahun 1920 Tindakan strategis lainnya yang (news.bbc.co.uk). dilakukan oleh The Hindu Forum of Britain Artikel ini merupakan sebuah bentuk adalah dengan membuat sebuah film perlawanan dan perjuangan wacana Dokumenter mengenai Swastika. Film The mengenai pemaknaan simbol Swastika di Story of The Swastika merupakan sebuah Eropa. Artikel ini bahkan dengan gamblang film dokumenter hasil kerjasama The menyatakan bahwa Swastika sudah Hindu Forum of Britain dan juga BBC. Film digunakan di seluruh dunia jauh sebelum yang berdurasi 30 menit ini dipublikasikan Nazi menggunakannya. Artikel ini pada 3 November 2013. Namun teaser berusaha menggiring pembaca untuk atau cuplikan dari film ini yang berdurasi 3 sepakat bahwa Nazi lah yang telah menit telah di publikasi lebih awal oleh menyalah-gunakan Swastika untuk BBC pada tanggal 28 Oktober 2013. kepentingan kelompoknya sendiri. Jika dilihat dari cara penyampaian Artikel How the World loved Swastika – pesan dan informasinya, film ini until Hitler Stole it memberikan gambaran merupakan bentuk persuasi yang halus. lebih rinci bagaimana orgaisasi lain dan Persuasi informasi dalam film ini cukup masyarakat di berbagai belahan dunia memberikan gambaran lain mengenai telah menggunakan Swastika sebelum wacana makna Swastika (other discourse) Hitler kemudian mencuri simbol ini yang dari sisi Hindu, sehingga orang yang berujung pada pemberian stigma negatif menonton film ini dapat mengetahui pada simbol Swastika pasca runtuhnya kemudian menerima keberadaan wacana rezim fasisme Jerman. makna Swastika dari sisi Hindu. Narasi awal dari film dokumenter ini temukan diberbagai belahan dunia, dalam adalah dominan discourse (wacana utama berbagai kebudayaan kuno. Film ini juga yang mendominasi wacana lain yang ada) menceritakan metamorfosis Swastika dari mengenai pemaknaan Swastika di Eropa. sebuah simbol yang sering diasosiasikan Wacana dominan tersebut adalah wacana sebagai keberuntungan, harapan, nasib Swastika sebagai lambang dari Nazi, baik dan perlindungan serta kesejahteraan lambang yang setelah dua dekade menjadi sebuah simbol yang diasosiasikan digunakan oleh Nazi masih menjadi identik dengan salah satu rezim paling jahat dengan rasa takut, dan sebuah rezim yang dalam sejarah. The Story of the Swastika membunuh jutaan manusia. Simbol bahkan menjelaskan cukup detail bahwa Swastika diartikan sebagai Naziisme, penggunaan Swastika, pengaitannya kematian, dan genosida. Narasi berikutnya dengan Ras Arya, situs Troy Homeric adalah sebuah other discourse, sebuah beserta masyarakat kuno yang hidup wacana lain mengenai makna simbol disana, merupakan sebuah konstruksi Swastika yang terpinggirkan oleh wacana tanpa dasar yang akurat, dan cenderung dominan, yang tidak menjadi tajuk utama dipaksakan. Namun mereka juga namun berusaha untuk menjadi sejajar mengakui bahwa Hitler dan Nazi dalam dengan wacana dominan. Wacana ini beberapa dekade sukses menarik adalah wacana bahwa Swastika memiliki Swastika jauh dari akar religius kunonya sejarah yang panjang, selama ribuan dan menjadikan Swastika sebagai bagian tahun telah digunakan sebagai sebuah tak terpisahkan dari Nazi dan agendanya simbol religius, simbol suci, tanda yang mengerikan. keberuntungan, dan nasib baik. Selanjutnya narasi awal film ini 4. Declaration of The Second Hindu- memberikan sedikit gambaran bagaimana Jewish Leadership Summit masyarakat Hindu memandang Swastika Declaration of the second Hindu-Jewish dalam kehidupan mereka. Leadership Sumit merupakan bagian dari Secara garis besar film dokumenter ini The Second Hindu-Jewish Leadership berusaha mempersuasikan bagaimana Summit yang diadakan di Jerusalem 17-20 umat Hindu memandang Swastika dalam Februari 2008. Pertemuan ini merupakan keseharian mereka. diawali dengan sebauh inisiatif dari World Council of penggunaan Swastika pada upacara Religious Leaders (WCROL) untuk pernikahan ala Hindu dengan tradisi India. meningkatkan pemahaman dan saling Seorang pendeta, Madhava Turumela menghormati antara kepemimpinan Rabi menjelaskan makna Swastika yang (Rabbinic Leadership) dengan pemuka digunakan dalam salah satu bagian ritual agama utama dari Hindu Dharma Acharya pernikahan tersebut. Beberapa orang dari Sabha (Major Religious leaders of The The Hindu Forum of Britan juga Hindu Dharma Acharya Sabha). menjelaskan makna Swastika dari Poin ketujuh ini merupakan bentuk perspektif Hindu. Film ini juga kesepahaman bahwa Swastika menayangkan hasil wawancara dengan sesungguhnya bukan milik Nazi melainkan seorang Direktur dari Oxford Centre for sebuah simbol Hindu kuno yang begitu Hindu Studies, Shaunaka Rishi Das yang sakral dan agung yang kemudian disalah memberikan penjelasan mengenai artikan oleh rezim Nazi sebagai bagaimana cultural shock yang terjadi pembenaran atas semua tindakan tidak pada masyarakat Hindu di Eropa manusiawi yang dilakukannya. Selanjutnya mengenai dominasi makna Swastika poin kedelapan deklarasi ini juga pasca rezim Nazi. Shaunaka menegaskan bahwa keberadaan teori Arya menggambarkan bagaimana umat Hindu yang mendasari ambisi superioritas Hitler melihat Swastika sebagai hal yang biasa dan segala tindakannya di Eropa semenjak mereka kecil, lalu ketika mereka utamanya kaum Yahudi adalah tidak disekolah mereka belajar mengenai benar, tidak memiliki bukti yang perang dunia kedua, di mana Hitler dan meyakinkan. Nazi menggunakan Swastika sebagai Poin ini bahkan dengan tegas meminta simbol kebanggan partainya dan secara untuk menarik semua bahan pembelajaran tidak langsung pula telah yang masih mencantumkan teori Arya, menyalahgunakan Swastika itu sendiri. yang notabenenya merupakan salah satu The Story of The Swastika alasan dasar dari tindakan non-humanis menggambarkan bahwa Swastika yang dilakukan oleh Nazi. merupakan sebuah simbol yang di The Second Hindu-Jewish Leadership 6. DAFTAR PUSTAKA Summit di Jerusalem pada 17-20 Februari Buku 2008 ini juga menghasilkan sebuah Bishop, Chris dan Warner, Adam. 2002. Declaration of Mutual Understanding and German Insignia of World War II Cooperation yang teridi dari 3 butir London: Aerospace Publishing Ltd. kesepakatan antar kedua belah pihak. Bowie, Malcom. 1991. Lacan, Cambridge Butir pertama menjelaskan mengenai (Mass), University of Massachusett Swastika. Butir pertama ini secara Press, gamblang menegaskan bahwa masyarakat Brown, Richard Harvey & Goodman, Douglas. Hindu menggunakan simbol Swastika 2011. Teori Tindakan Komunikatif sebagai simbol yang sakral dalam setiap Jurgen Habermas: Proyek yang belum lini kehidupannya. Butir ini juga selesai dalam Ritzer, George & Smart, menagatakn dengan tegas bahwa Barry. 2011. Handbook Teori Sosial. Masyarakat Hindu mengutuk tindakan Bandung: Nusa Media Third Reich yang menyalah gunakan Campbell, David. 2007. Poststructuralism, simbol Swastika. dalam Trim Dunne, Milia kurke, Steve Poin yang ketiga adalah kesepahaman Smith. Theory of International Relations, mengenai keabsahan teori Arya yang London: Oxford digunakan Hitler sebagai landasan Derrida, Jacques. 1972. Of Grammatology. perjuangan partainya. Poin ini dengan Trans. G. Spivak. Baltimore: Johns tegas menganjurkan moratorium teori Arya Hopkins University Press yang dinilai merupakan teori yang tidaknya Foucault, Michel. 1970. The Order of Things. hanya salah dan tak memiliki bukti yang New York: Random House otentik serta dapat dipertanggungjawabkan Foucault, Michel. 1992. The Subject and namun juga telah merusak integritas dan Power dalam David Ingram dan Julia – tradisi hindu dan hubungannya dengan Simon Ingram (peny.), Critical Theory: India. The Essential Readinga. St. Paul, MN: Paragon 5. KESIMPULAN Foucault, Michel. 1995. Discipline and Punish: The Hindu Forum of Britain sebagai badan The Birth of the Prison. New York: perlindungan terbesar komunitas Hindu di Vintage Books Inggris Raya telah melakukan berbagai upaya Foucault, Michel. 1997. Il Faut defendre la merekonstruksi simbol Swastika yang societe. Paris diidentikkan dengan simbol kekejaman Nazi. Habermas, Jurgen. 1982. A Reply to My Upaya ini bertujuan mengembalikan makna Critics, dalam J. Thompson dan D. Held Swastika sebagai sebuah simbol sakral yang (peny.). Habermas: Critical Debates, bermakna keberuntungan, kebaikan dan Cambridge, MA: MIT Press, hlm. 219- kejayaan. 283. Habermas, Jurgen. 1984 . The Theory of Serangkaian tindakan strategis berupa Communicative Action Vol.1: Reason Kampanye Nasional, Publikasi Artikel and the Rationalization of Society. Jurnalistik (Origins of the Swastika dan How Boston: Beacon Press The World Loved Swastika – until Hitler stole Habermas, Jurgen. 1987. The Philosophical it) dan peluncuran Film Dokumenter The Story Discourse of Modernity: twelve of The Swastika telah dilakukan oleh The Lectures. Cambridge, MA: MIT Press Hindu Forum of Britain untuk merekonstruksi Habermas, Jurgen. 1987. The Thory of pemahaman simbol Swastika di Eropa. The Communicative Action Vol.2 Lifeworld Hindu Forum of Britain juga ikut serta pada and System: A Critique of Functionalist The Declaration of The Second Hindu-Jewish Reason. Boston: Beacon Press Leadership Summit yang salah satu tujuannya Habermas, Jurgen. 1991. A Reply, dalam A. adalah membangun kesepahaman antara Honneth dan H. Joas (peny.). umat Hindu dan juga umat Yahudi yang Communicative Action Essays on merupakan korban utama dari kekejaman Habermas‟s The Theory of Rezim Nazi bahwa Swastika telah lama Communicative Action. Cambridge: digunakan oleh umat Hindu sebagai simbol Cambridge University Press, hlm. 215- sakral yang bermakna keberuntungan, 264. kebaikan dan kejayaan jauh sebelum Hitler Habermas, Jurgen. 1998. Action, Speech Acts, menyalah gunakannya. Linguistically Mediated Interactions and the Lifeworld dalam M. Cooke (peny.),

On the Pragmatics of Communication. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk/4178643.st Cambridge, MA: MIT Press m Hitler, Adolf. 1992. Mein Kampf, trans, Ralph nn. “Call for Europe-wide swastika ban” dalam Mannheim, with an Introduction by D.C. BBC News UK, 17 Januari 2005, Watt. London. Pimlico diakses pada 24 desember 2014 06.56 Knapp, Stephen. 1992. The Universal Path to PM, dari Enlightenment: The Eastern Answers to http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk/4178643.st the Mysteries of Life, Volume Two. m Michigan. The World Relief Network nn. 2005. Origins of the Swastika. BBC News Laclau, Ernesto dan Chantal Mouffe. 2001. Magazine. 18 January 2005. diakses Hegemony And Socialist Strategy: dari Towards a Radical Democratic Politics. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/mag London: Verso azine/4183467.stm Lemaire, Anika Jacques Lacan, London, Routledge and Kegan Paul, 1977. Quinn, Malcom. 1994. The Swastika: Berita Online Constructing the Symbol. London: Day, Matthew. 2009. Poland „to ban‟Che Routledge Guevara image. The Daily Telegraph 23 Ritzer, George & Smart, Barry. 2011. april 2009 diakses dari Handbook Teori Sosial. Bandung: Nusa www.telegraph.co.uk/news/worldnews/e Media urope/poland/5207669/Poland-to-ban- Schliemann, Heinrich. 1880. Ilios: The City and Che-Guevara-image.html Country of the Trojans: The Result of nn. “Swastika on Austrian Gravestone defies Researches and Discoveries on the Site ban on Nazi Symbols; officials claim of Troy and Throughout the Troad in the their hands tied” dalam Fox News, 24 Years 1871-1879. London: John Murray Januari 2014, diakses pada 20 Januari Schliemann, Heinrich. 1884. Troja: The Result 2015 17.21 PM, dari of the Latest Discoveries on the site of http://www.foxnews.com/world/2014/01/ Homer's Troy. London. John Murray. 24/swastika-on-austrian-gravestone- Wilson, Thomas. 1896. The Swastika: The defies-ban-on-nazi-symbols-officials- Earliest Known Symbol, and its claim/ migration; with observation on the migration of certain industries in Jurnal prehistoric times. Washington. US Fadhilia, Wentiza & Nizmi, Yusnarida Eka. National Museum 2014. Upaya ICNA (Islamic Circle of North America) dalam melawan Publikasi Resmi Islamophobia di Amerika Serikat. Declaration of Mutual Understanding and Diakses pada 2 October 20 4, 04:29 Cooperationfrom the Second Jewish- PM dari Hindu Leadership Summit, diakses dari http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/ http://www.arshavidya.in/Declarations/Hi article/viewFile/3616/3509 nduJewish_Declaration_of_Mutual_Und Haryama, Rahmat & Pahlawan, Indra. 2013. erstanding.pdf Peranan Majalah The New York Times Second Hindu-Jewish Leadership Declaration, dalam membentuk opini public terhadap diakses dari wilayah Timur Tengah pasca Kejadian http://www.millenniumpeacesummit.org/ 9/11 dalam konteks propaganda 2nd_Hindu- Internasional 2001-2007. Diakses pada Jewish_Leadership_Summit_Declaratio 0 December 20 4, 01:16:15 PM dari n.pdf http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstrea m/handle/123456789/3499/Rahmat%20 Website Resmi Haryama%2c%200901120263.pdf?sequ Campion, Mukti Jain.2014. How The World ence=1 Loved the Swastika- until Hitler stole it. Heri, Edwar Andiko. 2012. Strategi Image BBC News Magazine. diakses dari Restoration pasca kebijakan war on http://www.bbc.com/news/magazine- terrorism: studi kasus penggunaan 29644591 program @america oleh Kedutaan nn. 2005. call for Europe Swastika Bann. BBC Besar Amerika Serikat di Indonesia. News UK. Monday, 17 January 2005. Diakses pada 08 December 20 4, 01:43 diakses dari PM dari http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2032012 5-S-PDF-Edwar%20Andiko%20Heri.pdf Hoed, Benny H. 2003. Strukturalisme De Saussure di Prancis dan Perkembangannya. dalam Perancis dan Kita? Strukturalisme, Sejarah, Politik, Film, dan Bahasa. Jakarta : WWS Yongtao, Liu. 2010. Discourse, Meanings and IR Studies: Taking the Rhetoric of “Axis of Evil” As a Case”, dalam CONfines 6/11 enero-mayo 2010 diakses pada 11 November 2014, 02.14 PM, dari http://confines.mty.itesm.mx/articulos11/ YongtaoL.pdf

Website Knapp, Stephen. 2003. Swastika its Real Meaning. diakses dari: www.stephen- knapp.com/Swastika_its_real_meaning. htm pada 31 Maret 2015 pukul 14.23 WITA nn. "Hungarian criminal code, 269/B. §". Bpsz.hu. Archived from http://web.archive.org/web/2008061618 0643/http://www.bpsz.hu/buntorv.htm Turumella, Madhava. 2013. The Story of The Swastika. diakses dari: www.madhava.net/the-story-of- swastika-bbc-documentary-further- information/ pada 2 April 2015 pukul 11.43 WITA