Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat ISSN 2655-7711 Volume 1, Maret 2019 | Halaman: 221-225 EISSN 2656-0593

Pembangunan Pariwisata Gunung melalui Pengembangan Masyarakat Dusun Seruh, Kelurahan Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul Kelompok 113 KKN UIN Sunan Kalijaga

Hamry Oktia Prisada, Rohmah, Dewi Setyowati, Ellen Tinoko Ranti, Dwi Badruzzuhri R.A, Eka Nur Vanti*, Muhammad Za’imul Umam, Abudzar Algifari Lubis, Muhammad Hadyan Dwitama, Emi Elizasari KKN 96 UIN Sunan Kalijaga Kelompok 113 Jl. Marsda Adisucipto No 1 Yogyakarta 55281, . Tel. +62-274-540971, Fax. +62-274-519739 Email: [email protected]*

Abstrak. Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal dengan tempat wisata yang melimpah. Tidak kalah dari daerah lain, Dusun Suruh sebagai salah satu dusun yang ada di Gunungkidul pun memiliki tempat yang indah. Sehingga daerah ini memiliki potensi pengembangan tempat wisata. Masyarakat dan pemerintahan menggali potensi yang ada di Dusun Suruh. Kawasan Puncak Gunung Bedug menjadi salah satu yang berpotensi menjadi tempat wisata. Puncak Gunung Bedug ini menghadap ke sebelah utara dengan pemandangan daerah Klaten serta Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing. Untuk pengembangan kawasan tersebut maka diadakan normalisasi jalan menuju Puncak Gunung Bedug serta penanaman bibi pohon. Hal ini bertujuan untuk pengoptimalan tempat wisata serta penghijauan untuk kehidupan di masa datang.

Kata Kunci: normalisasi, pengembangan, wisata.

dibentuknya lembaga pengelola resmi yaitu Kelompok PENDAHULUAN Sadar Wisata (Pokdarwis) pada tahun 2017. Tahun tersebut merupakan awal mula pengelolaan Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sampai saat ini Gunung Bedug secara professional. Adapun langkah masih menempati urutan kedua sebagai daerah tujuan yang sedang dilakukan oleh pengelola misalnya wisata utama di Indonesia setelah Bali dilihat dari normalisasi jalan menuju puncak Gunung Bedug secara kunjungan wisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta yang gotong-royong (sukarela) oleh warga Dusun Suruh, meningkat cukup signifikan dari tahun ke tahun. serta pembangunan infrastruktur pendukung seperti Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta, jalan, tempat ibadah dan kios-kios sebagai daya tarik mengatakan, pada tahun 2017 lalu, terdapat 4,7 wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Gunung juta wisatawan domestik berkunjung ke Yogyakarta. Bedug. Jumlah tersebut, sudah melampauai target 4,5 Dalam pandangan masyarakat awam, keberhasilan juta wisatawan domestik, yang telah dicanangkan pengembangan desa wisata adalah sejauh mana sebelumnya. Sedangkan untuk wisatawan asing, atau kegiatan desa wisata mampu meningkatan mancanegara, jumlahnya tercatat mencapai 397.000 kesejahteraan ekonomi masyarakat lokalnya. Pariwisata orang yang berkunjung ke Yogyakarta selama 2017 akan dianggap gagal jika manfaat ekonomi dari (jogja.tribunnews.com/2018/02/02). kegiatan wisata justru dinikmati oleh orang-orang luar, Meningkatnya kunjungan wisatawan di Indonesia pemodal-pemodal besar, sedangkan masyarakat merupakan peluang pasar yang sangat menjanjikan bagi lokalnya justru termarginalkan secara ekonomi. Untuk pengembangan pariwisata. Salah satu bentuk wisata itulah penelitian mengenai dampak pengembangan unggulan daerah yang sangat popular dikembangkan pariwisata terhadap ekonomi masyarakat lokal sangat adalah desa wisata. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) perlu dilakukan sebagai salah satu upaya kontrol merupakan salah satu daerah yang dianggap paling pembangunan ekonomi berbasis kepariwisataan. berhasil dalam mengembangkan desa wisata, terbukti pada tahun ini saja terdapat lebih dari 48 desa wisata yang resmi terdaftar di Dinas Pariwisata DIY (Dinas METODE PENELITIAN Pariwisata, 2014). Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dengan fokus penelitian mengenai partisipasi perkembangan desa wisatanya paling mencolok dalam masyarakat dalam pembangunan objek wisata Gunung 6 tahun terakhir. Salah satu dusun yang berada di Bedug. Masyarakat yang dimaksud disini adalah Kecamatan Gedangsari Desa Hargomulyo yaitu Dusun penduduk dalam wilayah administratif Dusun Suruh, Suruh sedang giat mengembangkan potensi wisata yang Hargomulyo, Gedangsari, Gunung Kidul, Yogyakarta. ada di wilayah dusun mereka. Terbukti dengan 222 Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat 1: 221-225, 2019

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan 3. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah: Dokumentasi merupakan teknik untuk 1. Observasi mengumpulkan dokumen-dokumen kualitatif Obervasi adalah proses pengumpulan informasi selama proses penelitian. Dokumen terdiri atas open-ended (terbuka) dengan mengobservasi orang catatan publik yang didapatkan peneliti tentang dan tempat di suatu lokasi penelitian (John W. tempat atau partisipan dalam suatu penelitian. Creswell, 2015). Pada penelitian ini peneliti Contoh dokumen publik diantaranya adalah notulen langsung turun ke lapangan untuk mengamati rapat, memo resmi, catatan di ranah publik dan perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi bahan arsip (John W. Creswell, 2015). Pada penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekam penelitian yang dilakukan Dusun Suruh peneliti atau mencatat baik dengan cara terstruktur maupun mendapatkan dokumen dengan cara mendatangi semistruktur, misalnya dengan mngajukan sejumlah langsung kepala Dusun. Dokumen lainnya juga bisa pertanyaan yang memang ingin diketahui oleh peneliti dapatkan melalui catatan, rekaman atau foto peneliti. Penelitian ini menggunakan metode dan video yang diambil selama proses penelitian. participant observation dimana peneliti ikut terlibat Adapun metode analisis yang digunakan mengacu dalam kegiatan orang yang diteliti. Metode ini juga pada kaidah-kaidah metodologi kualitatif secara umum memungkinkan peneliti untuk berkomunikasi secara seperti reduksi, penyajian data, verifikasi serta akrab dan leluasa dengan orang yang diteliti triangulasi data. sehingga memudahkan peneliti untuk menemukan realitas yang sebenarnya. Dengan metode ini data yang didapatkan lebih akurat dan lengkap karena HASIL DAN PEMBAHASAN peneliti secara langsung ikut dan merasakan kegiatan yang berlangsung (Sugiono, 2015). Sambil Potensi Dusun Suruh melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa Gunungkidul terkenal dengan daerah yang kaya akan yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut tempat pariwisata. Dimana pariwisata yang terdapat di merasakan suka dukanya. Sehingga dengan Gunungkidul kebanyakan sangat menarik, eksotis dan pengalaman langsung yang didapatkan dari anti mainstream. Sebagai salah satu daerah di observasi memungkinkan peneliti mendapatkan Gunungkidul, Dusun Suruh pun memiliki potensi yang gambaran lain yang tidak terungkap dalam tak kalah menarik dibanding dengan daerah lain yang wawancara. Dalam penerapannya pada penelitian ada di kabupaten Gunungkidul. ini akan mengamati prilaku dan aktivitas individu- Menempati lereng Pegunungan Utara, Dusun Suruh individu di Gunung Bedug. memiliki jumlah penduduk terbanyak di Desa 2. Wawancara (interview) Hargomulyo sejumlah 853 jiwa (Tolarto, 2018). Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan Dengan mayoritas mata percaharian penduduknya yaitu metode indepth interviews yaitu wawancara secara sebagai petani dan peternak, sedangkan sebagian lebih mendalam. Karena jenis wawancara ini dalam kecilnya bekerja sebagai buruh bangunan di kota-kota pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan besar. Dusun Suruh memiliki sawah dan ladang yang dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari terhaampar luas di setiap sudutnya. Hal ini yang wawancara jenis ini adalah untuk menemukan menjadikan Dusun Suruh dengan mayoritas permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak penduduknya bekerja sebagai petani. Disamping itu, yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide- potensi yang dimiliki Dusun Suruh yaitu hasil idenya. Dalam pelaksanaannya, peneliti harus perkebunan seperti singkong, jagung, dan lain mendengarkan secara cermat dan mencatat atau sebagainya serta hasil ternak seperti kambing dan sapi. merekam apa saja yang dikemukakan oleh Dusun Suruh terletak di Zona Utara Topografi partisipan (Sugiono, 2015). Dalam wawancara ini, Gunungkidul yang merupakan wilayah Perbukitan peneliti juga dapat melakukan face to face interview Batur Agung. Oleh karena itu Dusun Suruh memiliki (wawancara berhadap-hadapan) dengan partisipan, tiga puncak gunung yang sangat potensial untuk mewancarai partisipan lewat telepon atau terlibat dijadikan lokasi pariwisata, yakni Puncak Kuwang- dalam focus group interview (wawancara dalam Duwetan, Puncak Bedug, dan Puncak Jogotamu kelompok tertentu) yang terdiri dari dari enam (Tolarto, 2018). Untuk tujuan pengembangan Dusun sampai delapan partisipan per kelompok (John W. Wisata, maka dibentuklah Kawasan Wisata Gunung Creswell, 2015). Wawancara seperti ini tentu saja Bedug. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara pengembangan Kawasan Wisata Gunung Bedug. umum tidak terstruktur (instructured) dan bersifat terbuka (open ended) yang dirancang untuk Sejarah Gunung Bedug memunculkan pandangan dan opini dari para Gunung Bedug berawal mula dari cerita petilasan partisipan (John W. Creswell, 2015). Prabu Drawijaya di puncak Gunung Bedug ini ada sebuah batu besar datar bentuknya datar yang menghadap ke arah utara, ke arah puncak Hamry Oktia P., dkk – Pembangunan Pariwisata Gunung Bedug melalui ... 223

Gunung Merapi dan Merbabu di pebatasan Yogyakarta mengancamakan lompat ke utara Gunung Bedug apa dan Magelang. Dimana dari puncak Gunung Bedug di bila Darun di pancung, RM wiryodiningrat urung saat udara bersih dan suasara yang cerah Gunug memancung Darun, dan kemudian mengambil sumpah Merapi dan Gunung Merbabu terlihat jelas, bahkan Darun, agar tidak mendekati Diyanti lagi, Diyanti akan sungai aliran lava pun terlihat jelas. Gunung Sumbing di nikahkan dengan anak bangsawan kerajaan. Diyanti dan Gunung Sindoro pun terlihat jelas jauh ada di sisi pun di bawa pulang dan esoknya di jodohkan dengan barat laut. Batu datar seluas kurang lebih 2 meter salah satu anak koleha RM Wiryodiningrat persegi ini, konon menurut para sesepun dusun Suruh Darun yang mengetahui Kasihnya tidak sampai, sangat adalah Batu Petilasan Prabu Brawijaya 1. Brawijaya kecewa geram dan lalu menghantamkan kapaknya ke pernah singgah di sisni, bahkan beberapa tokoh dusun batu bulat tempat biasa duduk dengan Diyanti. Batu Suruh mengungkapkan batu tempat di mana Brawijaya pun terbelah, simbol dari hati yang terpisah. Namun 1 di ambil sumpah tahtanya persis menghadap ke Darun mengerti, Diyanti pun bukan tidak mencintainya Gunung Merapi. Meskipun hal ini perlu di telusuri melainkan tidak kuasa melawan kemauan orang tuanya, lebih lanjut untuk membuktikanya kebenaran cerita kadang cinta memang tidak harus bersatu. Darun bukan tang telah berkembang di masyarakat Dusun Suruh. tak mau memperjuangkan cintanya tapi baginya, orang Di Gunung Bedug konon ada kuno yang yang benar-benar mencintai akan berbuat baik yang berbunyi setiap malam tertentu dan konon Gunung terbaik untuk yang di cintai. Memaksa bersama Diyanti Bedug merupakan sebuah kerajaan. Dimana di Gunung hanya akan membawa Diyanti ke arah kesesengsaraan, Bedug juga ada Batu pedhot batu yang memiliki menjadi wong cilik yang berkehidupan susah seperti ceritanya ini dikisahkan bahwa seorang pemuda randu dirinya. Berbulan Darun dalam kesepian, menata hati alas (salah satu nama tempat di dusun Suruh) yang agar kuat menerima kenyataan pahit. Darun pergi ke menenpati lereng sisi selatan Gunung Bedug bernama Gunung Payung yang terlihat di arah barat daya dari Darun (dalam bahasa sangsekerta berati berjalan terus) puncak Gunung Bedug untuk bertapa menenangkan merupakan penjual kayu bakar dia membawa dari pikirannya, dia berusaha nrimo ing pandume gusti. dusunya degan cara menyunggi dan berjalan jauh Oleh sebab itu di Gunung Payung sampai saat ini masih berpuluh kilometer, makanya di juluki Darun. Darun ada lokasi pertapaan, dan dalam tapa panjangnya darun menjual kayu bakar kepada priyayi pemilik persawahan menjadi Macan Siluman. Dimana konon Macan itu di daerah kota itu (saat ini Klaten dan Delaggu yang masih terlihat di lereng Gunung Payung. Meskipun menjadi pusat lumbung padi terkenal). Darun jatuh tidak ada yang dapat memastikan Macan siluman itu cinta pada Diyanti yang sering dia lihat saat mengantar Darun atau bukan (Nur, 2018). kayu bakar, Diyanti sering duduk di teras depan rumahorang tuanya yang memang megah, ukuran kaum Upaya Pengembangan Pariwisata Gunung Bedug priyayi (burjois) kala itu. Dimata Darun, Diyanti bagai Di salah satu tempat yang dijadikan objek wisata di bidadari dengan wajah yang bersinar menyala. Matanya Dusun Suruh ialah bukit Bedug. Bukit Bedug sebagai indah dengan hidung mbangir yang semakin salah satu puncak yang berada di Dusun Suruh. Pada menyempurnakan kecantikannya. Sedangkan di mata tanggal 10 Desember 2017 sebuah Kelompok Sadar Diyanti, Darun merupakan sosok yang gagah perkasa Wisata dibentuk guna Pembentukan tersebut bukan dan tegap sebab memang dalam kesehariannya Darun tanpa alasan dengan potensi Bukit Bedug yang dimiliki merupakan orang yang pekerja keras. Sebelum menjual berdekatan dengan RT 1. kayu bakar, maka Darun harus membelah kayu bakar Perataan jalan menuju puncak bukit Bedug menjadi dengan kapaknya, menjemurnya, baru membanya turun awal sebuah upaya dari pengembangan objek wisata ke kaki Gunung Bedug sampai ke pasar terdekat (saat Bukit Bedug untuk menjadi salah satu desa wisata oleh ini Pasar Wedi, Klaten) dan kemudian menyewa kelurahan Hargomulyo. Dusun Suruh mendapatkan andhong untuk dia mengantarkanya ke rumah Raden bantuan dari kelurahan dengan sejumlah uang yang Mas Wiryodiningrat (bapaknya Diyanti). berguna untuk pembangunan objek wisata. Sampai akhirnya keduanya jatuh cinta, diam-diam Pada tahapan awal Kepala Dukuh Suruh bersama mereka sering naik ke puncak Gunung Bedug untuk warga melakukan perataan jalan dan menentukan lokasi menikmati indahnya Gunung Merapi dan Merbabu dan untuk dibangun musholla. Masyarakat bergotong- juga menikmati indahnya matahari tenggelam di saat royong untuk meratakan jalan Bukit Bedug tersebut senja. Itu mereka lakukan ketika RM Wiryodiningrta hingga ke puncak. pergi kekerajaan surakarta atau pergi ke Yogyakarta Pembangunan yang sedang dilakukan ialah untuk urusan perdagangan, sampai akhirnya hal itu di pembuatan talut di tepi jalan menuju puncak Bedug. ketahui oleh RM Wiryodiningrat lewat laporan tukang Masyarakat dipekerjakan dan dibayar untuk membuat andhong yang suka mengantar Darun. Priyayi itu pun talut tersebut. Setiap pagi hari masyarakat sudah marah dan bersama pengawalnya mencari Darun dan berangkat menuju Bukit Bedug tersebut untuk Diyanti ke puncak Bedug. RM Wiryodiningrat pun menyelesaikan pekerjaannya. menemukan mereka berdua du puncak Gunung Bedug Pemandangan hamparan luas dataran rendah dalam amarahnya yang kalap, RM wiryodiningrat menjadi daya tarik yang kita dapatkan ketika berada di hendak memancung Darun, namun Diyanti puncak Bedug, melihat Kabupaten Klaten dari puncak 224 Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat 1: 221-225, 2019 tersebut, dengan hamparan hijau yang luas. Pada sore bapak-bapak serta ibu-ibu Dusun Suruh merupakan hari Bukit Bedug menawarkan pemandangan “sunset” kegiatan yang rutin sehingga masyarakat tetap yang indah. Warna jingga kemerah-merahan mengintip semangat dalam kegiatan gotong royong. di balik Gunung Merapi yang gagah tersebut. Penanaman Bibit Pohon Normalisasi Jalan Menuju Gunung Bedug Program kerja penanaman bibit pohon melalui para Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa Negara mahasiswa KKN dengan warga masyarakat Suruh selain dari sector migas yang sangat potensial yang dilakukan pada hari Minggu,19 September 2018. mempunyai andil besar dalam membangun Sebelumnya program ini bertujuan untuk perekonomian yang saat ini pertumbuhannya masih menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sangat lambat. Sektor pariwisata di Indonesia masih penghijauan dan mencintai lingkungan Dusun Suruh. bisa untuk dikembangkan dengan lebih maksimal lagi. Selain itu sebagai bentuk pengabdian masyarakata. Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan Sebelumnya kami melakukan survei dan perencanaan dengan baik akan mampu menarik wisatawan domestik bersama bapak Tholarto selaku Kepala Dukuh Dusun maupun wisatawan asing untuk datang dan Suruh. membelanjakan uangnya dalam kegiatan berwisatanya. Langkah awal setelah melakukan koordinasi dengan Dari transaksi itulah masyarakat daerah wisata akan pak Dukuh kami melakukan kerja sama dengan pihak terangkat taraf hidupnya serta Negara juga akan BPDAS Serayu Opak Progo sebagai sponsor bibit mendapat devisa dari wisatawan asing yang tananam yang akan di tanam di Bukit Bedug. Setelah menukarkan mata uang negaranya dengan rupiah. pengajuan telah terselesai dan mengalami penangapan Pariwisata di Desa Hargomulyo terutama Puncak yang bagus langkah selanjutnya adalah koordinasi Gunung Bedug apabila dikemas dan dikelola dengan dengan para petugas yang ada di Bukit Bedug. Dimana baik akan menjadi asset Desa Hargomulyo terutama bertujuan untuk kebersamaan membangun dan Dusun Suruh. Keberagaman objek wisata dari wisata mengembangkan bukit tersebut. Pihak BPDAS Serayu alam, budaya dan kesenian serta objek wisata buatan Opak Progo memberikan sejumlah bibit 400 dengan seperti taman wisata sebenarnya dapat dijadikan salah berbagai macam ada sengon, sirsat, mahoni dan akasia. satu penompang perekonomian dan juga dapat Pohon-pohon tersebut memiliki manfaat yaitu menyerap banyak tenaga kerja. terjaganya lingkungan masyarakat sekitar dan Infrastruktur sebagai salah satu faktor penting dalam masyarakat serta generasi muda mampu meningkatkan pengembangan pariwisata. Dengan ketersediaan kepedulian terhadap kelestarian bumi. infrastruktur yang memadai untuk memenuhi Hasil yang diharapkan dari acara penanaman bibit kebutuhan pengunjungtentunya akan meningkatkan pohon yaitu bertambahnya rasa kepedulian masyarakat jumlah pengunjung yang berkunjung pada kawasan dalam menjaga lingkungan sekitar dan menumbuhkan wisata tersebut. Penyediaan infrastruktur yang baik pemahaman tentang pentingya menjaga bumi untuk perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing generasi muda mendatang. Untuk itu program ini kawasan wisata tersebut. Saat ini masih banyak bertemakan tentang “ Lestarikan Bumi Sang kawasan wisata yang masih belum menyediakan Handayani”. Selain itu bertujuan ekonomi yaitu jika infrastruktur pendukung kawasan wisata yang kelak pohon-pohon tersebut bisa memiliki buah dan memadai. Untuk itu pada pengembangan pariwisata bisa dijual dan dipasarkan sebagai icon di Bukit Bedug perlu adanya pembangunan infrastruktur yang memadai khususnya pohon sirsat. Untuk pohon yang lainnya dikawasan wisata. Guna menunjang sector pariwisata bertujuan untuk kerindangan dewa wisata dan sejumlah pembangunan infrastruktur mutlak memperindah bukit semakin hijau. diperlukan. Infrastruktur jalan perlu dibangun agar Lokasi Bukit Bedug ini merupakan lokasi yang memudahkan mobilitas dan meningkatkan kenyamanan sangat strategis dikarenakan ini merupakan tempat para wisatawan. yang subur tanahnya, cocok untuk keindahan wisata. Puluhan warga Dusun Suruh Desa Hargomulyo Proses penanaman in dilakukan oleh masyarakat dan Kecamatan Gedangsari gotong royong membangun diikuti oleh para sesepuh di Dusun Suruh yaitu Pak jalan menuju puncak gunung Bedug yang ada Dukuh , Pak RW dan warga lainnya. Proses penanaman diwilayah Dusun Suruh. Kegiatan tersebut dipimpin ini dilakukan dipagi hari sekitar pukul 09.00 di WIB. langsung oleh Kepala Dusun Bapak Tolarto, dalam Dan berlangsung secara hikmat dan lancar. Meskipun rangka pembangunan sarana infrastruktur yang ada di diketahui bahwa musim ini merupakan musim kering/ tempat wisata. Kepala dusun mengikutsertakan warga kemarau program ini tetap berjalan lancar karena disini masyarakat dalam hal pembangunan yang dilaksanakan masyarakat ikut beradil untuk selalu menajaga dan di tempat wisata, mengingat warga dusun Suruh masih merawatnya sehingga harapannya mampu tumbuh kental budaya gotong royong. Dalam kegiatan gotong besar dan memiliki manfaat untuk anak-anak cucu yang royong pembuatan jalan menuju puncak Gunung akan datang. Pohon yang ditanam dibukit di buat dan Bedug, kepala dusun terjun langsung ke lokasi untuk ditata serapi mungkin. Dan bisa lihat semua orang. meninjau dan ikut partisipasi dalam gotong royong Setelah program penanaman bibit terselesaikan bersama warga Dusun Suruh. Gotong royong bersama kami melakukan pembinaan yang dibantu oleh bapak Hamry Oktia P., dkk – Pembangunan Pariwisata Gunung Bedug melalui ... 225

Tholarto selaku Kepala Dukuh Dusun Suruh kepada KESIMPULAN para petani khususnya dan masyarakat sekitar untuk selalu semangat dan terus bekerja bersama-sama dan Dalam upaya pengembangan masyarakat, melalui gotong royong untuk mensukseskan pengembangan pembangunan pariwisata Dusun Suruh yaitu Wisata wisata melalui Bukit Bedug. Selain itu melakukan Gunung Bedug, diperlukan adanya partisipan baik dari pembinaan ini bertujuan untuk merawat dan menjaga masyarakat maupun pemerintah. Untuk pengoptimalan pohon tersebut. terciptanya tempat wisata yang menarik, maka Berikut beberapa manfaat yang diperoleh dari diadakannya normalisasi jalan menuju kawasan wisata mahoni, sirsat dan , yaitu: Gunung Bedug serta penanaman bibit pohon di 1. Pohon Mahoni bermanfaat untuk sebagai bahan kawasan wisata Gunung Bedug. Disamping untuk bangunan, sebagai obat herbal, sebagai pestisida, kepentingan tempat wisata, penanaman bibit pohon sebagai tanaman agri bisnis dan tanaman lindung juga bertujuan untuk kehidupan masa depan. (kttsaraswati, 2013). 2. Pohon Sirsat bermanfaat untuk kesehatan dalam mengobati kanker, asam urat, mengobati kista DAFTAR PUSTAKA ovarlum, mengobati kolestrol dan diabetes (liputan 6,2018) W. Creswell, John. 2015. Educational Research, Planning, 3. Pohon Akasia bermanfaat untuk hiasan rumah, Conducting and Evaluating Quantitative and Qualitative. terjemah. Helly P.S. dan Sri Mulyanti S. Yogyakarta: Pustaka bahan parfum dan obat-obatan Pelajar. (Manfaat.co.id,2018). Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan 4. Pohon Sengon bermanfaat sebagai pohon pelindung, Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. reboisasi dan penghijauan. Hasil wawancara Pak Dukuh Tolarto pada tanggal 15 Juli 2018 pukul 15.00 WIB. Dari bebarapa manfaat yang sudah diuraikan Hasil wawancara Mba Nur pada tanggal 8 Agustus 2018 pukul 19.00 semoga masyarakat mampu menjaga dan merawat WIB. Bukit Bedug dan tanaman –tanaman yang sudah http://jogja.tribunnews.com/2018/02/02/kunjungan-wisata-diy- ditanam disana dan semoga kemanfaatan itu ada. tahun-2017-meningkat-signifikan. http://kttsaraswati.blogspot.com/2013/08/8-manfaat-mahoni-bagi- Bahkan sampai cucu dimasa yang akan datang. kehidupan-manusia.html https://www.liputan6.com/health/read/3599684/8-manfaat-daun- sirsak-yang-sudah-direbus-untuk-kesehatan https://manfaat.co.id/manfaat-kayu-akasia http://www.warungbibit.com/2016/08/kegunaan-pohon-albasia- sengon-manfaat.html

THIS PAGE INTENTIONALLY LEFT BLANK