PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi Sarjana (S1)
Oleh :
WINDA ANDRIYANI NIM: 111310861
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PELITA BANGSA BEKASI - 2017
SURAT PERNYATAAN
Bersama ini saya, Nama : WindaAndriyani Nim :111310861
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya ajukan ini adalah hasil karya sendiri yang belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada program Sarjana ini ataupun pada program lain. Karya ini adalah milik Saya, karena itu pertanggung jawabannya berbeda di pundak Saya.Apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka Saya bersedia untuk ditinjau dan menerima sanksi sebagaimana mestinya.
Bekasi, 25September 2017
WINDA ANDRIYANI 111310861
i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI PROGRAM STUDI MANAJEMEN STIE PELITA BANGSA
Disusun oleh Nama :Winda Andriyani NIM :111310861 AngkatanTahun :2013 Konsentrasi :Pemasaran Judul Proposal : “Pengaruh Efektivitas Iklan dan Brand Awareness terhadap keputusan pembelian Tolak Angin”
Cikarang, 21 Oktober 2017 Dosen Pembimbing,
Soni Suardi.,SE.,MM NIDN :0422067305
ii
PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN
WINDA ANDRIYANI 111310861 Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada hari ...... tanggal.....bulan Oktober 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Skripsi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita bangsa
KetuaTimPenguji TandaTangan Nama : NIDN : ......
AnggotaPenguji TandaTangan Nama : NIDN :
......
AnggotaPenguji TandaTangan Nama : NIDN :
......
Menyetujui,
Ketua Program Studi, Ketua STIE,
Hj.SuryaBintarti.,SE.,MM Ir. H. Moch.Mardiana.,MM NIDN:0423107203 NIDN :0402086602
iii
ABSTRAK
PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN
Oleh :
Winda Andriyani
Nim : 111310861
Dengan adanya skripsi ini maka peneliti bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh efektivitas tarik iklan dan brand awareness terhadap keputusan pembelian jamu Tolak Angin di wilayah Desa Sukadami khususnya Rt.06/12 Cikarang Selatan.Pengumpulan data ini menggunakan metode kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner ke beberapa penduduk dan toko-toko sekitar.
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh daya tarik iklan dan brand awareness terhadap keputusan pembelian jamu Tolak Angin di wilayah Desa Sukadami khususnya Rt.06/12 Cikarang Selatan, teknik pengujian data yang di gunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan uji reabilitas.Analisis data yang digunakan dalam peneitian ini adalah uji klasik (uji multikolinieritas,uji heteroskedastisitas,dan uji normalitas),uji hipotesis (uji T, uji F, dan koefesien determinan).
Dari hasil peneltian disimpulkan bahwa pengaruh daya tarik iklan dan brand awareness simultan atau bersama-sama terhadap keputusan pembelian.Variabel daya tarik iklan dan brand awareness berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci :Daya Tarik Iklan, Brand Awareness, Keputusan Pembelian.
iv
ABSTRACT
PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN
Oleh :
Winda Andriyani
Nim : 111310861
This research aims to test and analyze the influence of advertising attractiveness and brand awareness of purchasing decisions on herbs Tolak Angin in Sukadami Village, especially the village of Rt.06/12 Cikarang Selatan. This data collection uses a quantitative method by distributing questionnaires to some residents and shops around.
To find out how big the influence of advertisement attraction and brand awareness to purchase decision of herbalTolak Anginin Sukadami Village, especially the village of Rt.06/12 Cikarang Selatan, data testing techniques used in this study include the validity test and test reliability. Data analysis used in this study were classical test (multicollinearity test, heteroscedasticity test, and normality test), hypothesis test (T test, F test, and coefficient of determinant).
From the results of the study concluded that the influence of ad attraction and brand awareness simultaneous or together to the purchase decision. Variables of ad appeal and brand awareness have a positive effect on purchasing decisions.
Keywords: Advertisement Attractiveness, Brand Awareness, Purchase Decision
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan ridho-Nya maka Skripsi dengan judul “Pengaruh Efektivitas Iklan dan Brand AwarenessTerhadap Keputusan Pembelian” ini dapat diselesaikan tepat waktu. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada program Sarjana Program Studi Manajemen STIE Pelita Bangsa. Penyelesaian Skrisi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Ir. H. Moch Mardiyana, MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PelitaBangsa. 2. Ibu Hj. Surya Bintarti., SE.,MM selaku ketua program Sarjana- program studi manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi PelitaBangsa. 3. Bapak Soni Suardi.,SE.,MM selaku pembimbing skripsi yang telah sabar memberikan bimbingan dalam penyusunanskripsi. 4. Rekan-rekan mahasiswa STIE PelitaBangsa. 5. Para pemilik Toko dan Penduduk Ds. Sukadami khususnya Rt.06/12 6. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan dukungan dan dorongan semangat. 7. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu. Penulis menyadari masih banyak keterbatasan pada susunan Skripsi sehingga kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penulisan laporan penelitian dikemudian hari. Namun demikian, penulis tetap berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Cikarang, 25 September 2017 Penulis
WINDA ANDRIYANI
vi
DAFTAR ISI
Halaman Orisinalitas/Pernyataan ...... i Halaman Pengesahan Skripsi ...……....…………………...... ii Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing ...……………...... iii Halaman Pengesahan Sidang Skripsi ...... iv Abstrak...... …….……………………………….v
Kata Pengantar ……...... …………………….....………………...…..vi Daftar Isi ...... ………………………………...…………………...vii
BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakanng ...... 1 1.2 Rumusan Masalah ...... 4 1.3 Batasan Masalah ...... 4 1.4Tujuan Penelitian ...... 4 1.5Manfaat Penelitian …………………………………………...... 4 1.6Sistematika Penulisan ……………………………………...... 5
BAB IIKAJIAN PUSTAKA 2.1Landasan Teori …...... 6 2.1.1 Iklan...... 6 2.1.1.1 Indikator iklan...... 7 2.1.1.2 Fungsi iklan...... 7 2.1.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Iklan...... 10 2.1.2 Brand...... 10 2.1.2.1 Penjelasan tentang brand...... 11 2.1.2.2 Tujuan memberikan brand...... 12 2.1.2.3 Manfaat brand...... 12 2.1.2.4 Bagian dari brand...... 13 2.1.3 Keputusan pembelian...... 13 2.2 Penelitian terdahulu...... 16 2.3 Hipotesis penelitian...... 17
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ...... 18 3.2Tempat dan Jadwal Penelitian ...... 18 3.3Kerangka Pemikiran ...... 19 3.3.1Desain Penelitian ...... 20 3.3.2Definisi Operasional Variab.l ...... 20 3.4Populasi dan Sampel ...... 23 3.5Metode Pengumpulan Data ...... 24 3.6Metode Analisa Data ...... 25 3.6.1 Analisis Deskriptif...... 25 3.6.2 Uji Validasi ...... 25
vii
3.6.3 Uji Reliabilitas ...... 26 3.6.4 Uji Asumsi Klasik ...... 28 3.6.5 Uji Koefisien Determinasi ...... 29 3.6.6 Uji f ...... 30 3.6.7 Uji t ...... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1Sejarah tolak angin ………………………………...... 32 4.2Strukur Organisasi perusahaan …………………...... 35 4.3Kegiatan Operasional…………………...... 37 4.3.1 Hasil Produksi ...... 38 4.3.2 Fungsi Manajemen ...... 38 4.3.3 Fasilitas...... 41
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1Analisis Data Penelitian ...…………………………...... 42 5.1.1 Karakteristik Responden...... 42 5.1.2 Hasil Pernyataan Responden...... 44 5.2Interpretasi Data/Pembahasan …...... ……………………...... 52 5.2.1 Uji validitas...... 52 5.2.2 Uji Reliabilitas...... 54 5.2.3 Uji Asumsi klasik...... 56
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan…………….....……………………...... …………...... 64 6.2 Saran ...... 65
DAFTAR PUSTAKA ...... 66
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ...... 16
Tabel 3.2Jadwal penelitian...... 19
Tabel 3.3 Indikator dan Variabel ...... 21
Tabel 5.1 Karakter Responden Jenis kelamin ...... 42
Tabel 5.2 Karektersitik Responden Pendidikan ...... 43
Tabel 5.3 Karektersitik Responden usia ...... 43
Tabel 5.4 Variable Efektivitas Iklas ...... 44
Tabel 5.5 Variable Brand Awareness ...... 47
Tabel 5.6 Keputusan Pembelian...... 49
Tabel 5.2.1 Uji Validita...... 53
Tabel 5.2.2 UjiReliabilitas Variabel X1...... 54
Tabel 5.2.3 Uji Reliabilitas Variabel X2...... 55
Tabel 5.2.4 Uji Reliabilitas Variabel Y...... 55
Tabel 5.2.5Uji Multikolonieritas...... 58
Tabel 5.3.2 Uji Koefisien Determina...... 60
Tabel 5.3.3 UjiF...... 62
Tabel 5.3.4 Uji T...... 64
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Top Brand Index penjualan ...... 2
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ...... 19
Gambar 3.2 Desain Penelitian ...... 20
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Obyek penelitian ...... 35
Gambar 5.1 Histogram ...... 57
Gambar 5.2 PP-Plot ...... 57
Gambar 5.3 Scatterplot ...... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Kuesioner ...... 70
Lampiran 2: Hasil Olah Data Spss ...... 74
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Prospek industri jamu Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, sebagaimana yang dipaparkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia (GP Jamu), Charles
Saerang, di Jakarta. Charles memaparkan, sejak 2006 omset industri jamu mencapai lebih dari Rp 5 triliun dan terus meningkat. Pada 2007 (Rp 6 triliun), pada 2008 (Rp 7,2 triliun), pada 2009 (Rp 8,5 triliun), pada 2010 (Rp10 triliun) dan pada 2011 (Rp11,5 triliun). Selain itu, dilihat dari seluruh dunia omset penjualan jamu di dunia pada 2011 mencapai angka 53,4 miliar dolar AS (Burhani, 2012).
Andrian (2012) jumlah industri jamu saat ini telah mencapai 1.247 perusahaan, terdiri dari 129 industri jamu skala besar serta 1.118 industri jamu skala kecil dan menengah. Sementara produk jamu yang sudah terdaftar di Badan POM di atas 10.000 produk. Sebagian besar industri kecil, utamanya industri jamu belum memenuhi penerapan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB) yang diatur Badan
Pengawas Obat dan makanan (BPOM).
1
2
Gambar 1.1 Grafik Top Brand Index Obat Masuk Angin Tahun 2013-2017
7 6 5 4 3 Tolak Angin 2 1 Antangin 0 2013 2014 2015 2016 2017
Gambar 1 menjelaskan bahwa pada tahun 2014 Tolak Angin berhasil naik lagi dan mampu mengungguli Antangin tetapi nilai TBI kembali menurun pada tahun 2017. Hal ini bisa diasumsikan adanya penurunan kekuatan merek dalam benak konsumen
(kesadaran merek) dan nantinya akan mempengarui keputusan pembelian Tolak Angin.
Top Brand Index (TBI) ini diformulasikan berdasarkan pada tiga dimensi yaitu mind share (mengindikasikan kekuatan merek dalam benak konsumen kategori top brand index produk terkait, market share (menunjukkan kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen), dan commitment share
(mengindikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek terkait dimasa mendatang) (Anonim, 2009).
Faktor lain yang memepngaruhi keputusan pembelian salah satunya juga Brand awareness. Jumiati Sasmita, Norazah Mohd Suki, (2015)Hasil empiris melalui regresi berganda mengotentikasi bahwa kesadaran merek secara dominan mempengaruhi ekuitas merek di kalangan konsumen muda. Konsumen muda ini mendapat masukan dan kesadaran akan produk atau merek tertentu dari media sosial. Mereka dapat dengan jelas mengenali produk atau merek tertentu dibandingkan dengan produk atau merek pesaing
3
dan mengetahui tampilannya dan karakteristiknya dari media sosial.
Pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi sebuah produk termasuk obat masuk angin, tidak lepas dari pengaruh iklan dari produktersebut.Dalam prakteknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra (image management) menciptakan dan memelihara citra dan makna dalam benak konsumen. Walaupun iklan pertama-tama akan mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuan akhir adalah bagaimana mempengaruhi perilaku pembelian konsumen (Durianto dan Liana,2007).
keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa,biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat.(kotler, 2007).
Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli,yaitu:Pengambilan inisiatif (initiator): individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin meneliti dan membahas masalah yang ada dengan judul “PengaruhEfektifitas Iklan dan Brand awareness Terhadap
Keputusan Pembelian Tolak Angin”
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apakah efektivitas iklan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian?
2. Apakah Brand Awarenes berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian ?
3. Apakah Efektivitas iklan dan Brand awareness berpengaruh secara bersamaan
terhadap keputusan pembelian Tolak Angin ?
1.3 Batasan Masalah
Penulis hanya membahas masalah pada pengaruh efektifitas iklan dan brand awarenes sebagai variable bebas terhadap sikap konsumen sebagai variable terikat, yakni tepatnya pada konsumen jamu tolak angin daerah Desa Sukadami RT.06/12 cikarang selatan Bekasi.
1.4 Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Menganalisis pengaruh efektifitas iklan terhadap keputusan pembelian.
2. Menganalisis pengaruh Brand awareness terhadap keputusan pembelian.
3. Untuk mengetahui pengaruh Efektifitas efektifitas Iklan dan Brand
Awareness terhadap keputusan pembelian konsumen
1.5 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat kepada beberapa pihak sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
5
bagi kepentingan praktis manajerial.
2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
meningkatkan kesadaran konsumen yang pada akhirnya akan
meningkatkan sikap konsumen terhadap merek TolakAngin.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I :Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II :Landasan Teori. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai telaah
pustaka, Penelitian terdahulu yang relevan, dan hipotesis.
BAB III :Metode Penelitian. Dalam bab ini akan di jelaskan tentang jenis
penelitian, tempat dan waktu penelitian, kerangka konsep, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisa data.
BAB IV : Gambaran Umum Obyek Penelitian, Menguraikan tentang
karakteristik obyek penelitian secara rinci.
BAB V : Hasil Penelitian. Bab ini menjelaskan tentang analisis data dan
Pembahasan. Bab ini akan menguraikan tentang analisis data disertai
kesimpulan dan saran atas kelemahan-kelemahan yang ada.
BAB VI : Penutup. Bab pengantar terakhir yang berisi kesimpulan dan
saran, beserta bagian akhir yaitu daftar pustaka, lampiran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LANDASAN TEORI
2.1.1 IKLAN
Iklan merupakan kunci penting dalam dunia usaha karena iklan itu
sendiri merupakanbagian dari promosi. Munculnya berebagai penafsiran
disebabkan karena banyaknya pendapat yang dikemukakan oleh ahli dalam
sudut pandang yang berbeda. Rendra Widyatama ( 2007 : 16 )
Riyanto (2001)menyatakanbahwa : “Segala bentuk pesan tentang suatu
produk atau jasa yang disampaikan lewat suatumedia dan ditunjukan kepada
sebagian atau seluruh masyarakat, sementara itu istilah iklan diartikan sebagai
keseluruhan proses meliputi persiapan,perencanaan,pelaksanaan dan
pengawasan penyampaian iklan
(Rhenald Kasali 2007 : 9 ) “Iklan didefinisikan sebagai pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditunjukankepada masyarakat lewat suatu
media.”Kriyantono (2008). Mengemukakan bahwa iklan merupakan bentuk
komunikasi non-personal yang menjual pesan-pesan secara persuasif dari
sponsor yang jelas guna untuk mempengaruhi orang agar membeli produk
dengan membayar biaya untuk media yang digunakan.
6
7
2.1.1.1 INDIKATOR IKLAN
Dalam hal ini penulis menjadikan pendapat Rendra widyatama
(2007:16) sebagai indikator dari iklan :
A. Penyampaian
Suatu proses dalam penyajian pesan maupun informasi dalam
mengenalkan suatu produk barang atau jasa.
B. Media
Suatu sarana atau alat pemberian informasi untuk berkomunnikasi
dalam bentuk visual maupun audio visual.
2.1.1.2 FUNGSI IKLAN
1. Untuk menginformasikan:
a) Memberitahukan pasar tentang suatu produk yang baru.
b) Menjelaskan pelayanan yang tersedia
c) Mengusulkan kegunaan baru suatu produk
d) Mengkoreksi kesan yang salah
e) Memberitahukan pasara tentang perubahan harga
f) Mengurangi kecemasan diri
g) Menjelaskan cara kerja suatu produk
h) Membangun citra perusahaan
2. Untuk membujuk:
a) Memebentuk preferensi merek
b) Mendorong ahlimerek
8
c) Mengubah persepsi pembeli untuk membelisekarang
d) Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan
3. Untuk mengingatkan
a) Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan
dibutuhkan dikemudian hari
b) Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya
c) Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musimnya
d) Mempertahankan kesadaran produk
Menurut Kotler diterjemahkan oleh Hendra Teguh, Ronny A. Rusli dan
Benyamin Molan, (2005), untuk dapat menghasilkan program periklanan yang baik dan tepat yang dapat menunjang aktifitas perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan, maka seorang manajer pemasar harus membuat 5
(lima) keputusan utama dalam pembuatan program periklanan, yaitu :
1) Mission
Yaitu menetapkan tujuan periklana yang merujuk pada keputusan
sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan pasar sasaran, penentuan
posisi pasar, dan bauran pemasaran, strategi penetuan posisi pemasaran dan
strategi bauran pemasaran mengidentifikasikan tugas yang harus
dilaksanakan periklanan dalam program pemasaran keseluruhan.
2) Money
Setelah menentukan tujuan periklanan, perusahaan kemudian harus
membuat anggaran periklanan untuk tiap produk. Dana yang harus
dikeluarkan untuk periklanan ini jumlahnya harus tepat. Jika perusahaan
membelanjakan terlalu sedikit, pengaruhnya akan tidak berarti dan jika
perusahaan mengeluarkan terlalu banyak, maka biaya tersebut dapat
9
digunakan untuk hal yang lebih penting dan lebih diperlukan.
3) Message
Yaitu memilih pesan yang akan disampaikan di dalam iklan, pada
prinsipnya pesan produk atau manfaat utama yang ditawarkan merek, harus
diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk. Faktor
kreatifitas berpengaruh dalam periklanan maka hal ini lebih penting dari
pada jumlah uang yang dikeluarkan, karena suatu iklan baru dapat
membantu penjualan hanya setelah mendapat perhatian dari konsumen dan
untuk lebih efektif digunakan Endorser sebagai penyampai pesannya agar
lebih menarik perhatian dari konsumen.
4) Media
Yaitu periklanan harus memilih media periklanan untuk menyampaikan
pesan iklannya. Tahap-tahap antara lain adalah memutuskan jangkauan,
frekuensi, dan dampak yang diinginkan memilih diantara berbagai jenis
media utama memilih sarana media tertentu memutuskan waktunya dan
memutuskan alokasi-alokasi media secara geografis.
5) Meansurement
Yaitu melakukan evaluasi efektifitas periklanan, banyak perusahaan
mengembangkan kampanye iklan, menempatkannya di pasar nasional dan
baru mengevaluasi efektifitasnya. Akan lebih baik jika membatasi pada
satu atau beberapa terlebih dahulu dan mengevaluasi pengaruhnya sebelum
melaksanakan kampanye secara nasional dengan anggaran yang sangat
besar.
10
2.1.1.3 FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IKLAN
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi periklanan menurut Basu
Swastha dan Irawan ( 2008: 365 ) yaitu :
A. Jenis produk
Terdiri barang konsumsi dan barang industri. Periklanan dianggap sangat
penting di dalam pemasaran barang konsumsi, karena memerlukan
distribusi yang luas.
B. Sifat pasar
Sifat pasar merupakan salah satu faktor penentu dalam periklanan, sifat
pasar meliputi:
a) Luas pasar secara geografis
b) Konsentrasi pasar
c) Macam Pembeli
d) Keadaan persaingan
e) Perilaku Konsumen.
2.1.2 BRAND
Menurut Buchari Alma ( 2007 : 147 ) mengemukakan bahwa, Brand adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata gambar, atau kombinasi keduanya. Herry Achmad
Buchory dan Djaslim Saladin ( 2010 : 130 ), Branda dalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain atau kombinasi dari semuanya, yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari sekelompok penjual dan diharapkan akan
11
membedakan barang atau jasa tersebut dari produk-produk pesaing.
2.1.2.1 PENJELASAN TENTANG BRAND
Indikator brand adalah sebagai berikut:Menurut Philip Kotler dan
Kevin Lane alih bahasa oleh benyamin molan (2007 : 342), adalah sebagai
berikut:
a) Dapat diingat
Brand sebaiknya dibuat dengan nama, istilah, lambang, atau desain yang mudah
diingat, agar konsumen bisa mengingat barang atau jasa yang
diinginkannya.
b) Bermakna
Dalam membangun brand diharapkan dapat memberikan kesan positif
kepada konsumen terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.
c) Disukai
Brand yang disukai adalah brand yang dapat memberikan kesan
positif kepada konsumennya, sehingga konsumen akan tetap dan terus
menggunakan barang atau jasa tersebut.
d) Dapat diubah
Dalam hal yang memberikan nama brand sebaiknya dipilih nama
yang mudah diganti atau diubah disesuaikan dengan kondisi yang ada.
e) Dapat diadaptasikan
Memberikan nama brand yang baik adalah yang dapat disesuaikan
kondisipasar.
f) Dapat dilindungi
12
Nama brand sebaiknya harus segera dipatenkan di badan hukum
untuk mencegah perusahaan lain meniru atau memakai nama brand
perusahaan kita.
2.1.2.2 TUJUAN MEMBERIKAN BRAND
Buchari Alma ( 2007 : 149 ), tujuan memberikan merek adalah : a) Pengusaha menjamin konsumen bahwa barang yang dibeli
berasal dari perusahaan. b) Perusahaan menjamin mutu barang. c) Meningkatkan ekuitas brand yang memungkinkan
memperoleh margin lebih tinggi. d) Memberi motivasi pada saluaran distribusi, karena barang
dengan brand terkenal akan cepat laku, dan mudah disalurkan, serta
mudah penanganannya.
2.1.2.3 MANFAAT BRAND
1. BAGI PRODUSEN ATAU PENJUAL
Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin ( 2010 :
134 ) adalahsebagai berikut :
a) Memudahkan penjual mengolah pesanan-pesanan dan menekan
masalah.
13
b) Nama brand dan tanda dagang secara hukum akan melindungi
penjual dari pemalsuan ciri-ciri produk karena jika tidak demikian
setiap pesaing akan meniru produk tersebut.
c) Memberi peluang bagi penjual kesetiaan konsumen pada
produknya dengan menetapkan harga lebih tinggi.
d) Membantu penjual dalam mengelompokan pasar ke dalam segmen-
segmen.
e) Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik.
2. BAGI KONSUMEN
Manfaat Brand bagi konsumen menurut Djaslim Saladin ( 2007
: 85 ) adalah sebagai berikut:
a) Dapat membedakan produk tanpa harus memeriksa secara teliti.
b) Konsumen mendapat informasi tentang produk.
2.1.2.4 BAGIAN DARI BRAND
Menurut Djaslim Saladin ( 2007 : 84 ) adalah sebagai berikut:
a) Nama brand adalah sebagian dari merek dan yang dapat
diucapkan. Contoh : Daihatsu, Avon, Casio.
b) Tanda brand adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal
namun tidak dapat diucapkan seperti lambang, desain, atau
warna khusus. Contoh: “Tiga Berlian” dari Mitsubishi.
14
c) Tanda brand dagang adalah brand atau sebagian dari brand
yang di lindungi oleh hukum karena kemampuannya untuk
menghasilkan sesuatu yang istimewa.
d) Hak cipta adalah hak istimewa yang di lindungi oleh
undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan
menjual karya tulis atau karya musik.
2.1.2 KEPUTUSAN PEMBELIAN
Kotler dan Keller (2009:184) konsumen melalui lima tahap proses
Pengambilan Keputusan Pembelian. Yaitu :
1. Pengenalan masalah (problem recognition).
Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang
dihadapinya.
2. Pencarian informasi (information source).
Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan mencari
informasi lebih lanjut atau tidak. Informasi-informasi yang didapatkan konsumen
dibagi menjadi empat kelompok sumber informasi diantaranya :
a) Pribadi
b) Komersial
c) Publik
d) Pengalaman
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
4. Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada,konsumen
akan membuat keputusan pembelian.
15
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada
tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut,
konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan
harapannya.
Swastha dan Handoko (2011) berpendapat bahwa lima peran individu dalam sebuah keputusan membeli, yaitu :
1. Pengambilan inisiatif (initiator) : individu yang mempunyai inisiatif pembelian
barang tertentu atau yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tetapi tidak
mempunyai wewenang untuk melakukan sendiri.
2. Orang yang mempengaruhi (influencer) : individu yang mempengaruhi keputusan
untuk membeli, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
3. Pembuat keputusan (decider) : individu yang memutuskan akan membeli atau
tidak, apa yang akan di beli, bagaimana membelinya, kapan dan dimana
membelinya.
4. Pembeli (buyer) : individu yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5. Pemakai (user) :individu yang memakai atau menikmati produk atau jasa yang di
beli.
16
2.2 ENELITIAN TERDAHULU
Tabel 2.2
Penelitian terdahulu
No Nama peneliti Judul Variabel Kesimpulan Tempat/jurn al publikasi
1 Jumiati Sasmita, Norazah Young consumers’ Brand association, brand Hasil empiris melalui regresi Mohd Suki, (2015) insights on brand equity: loyalty, brand awareness, berganda mengotentikasi bahwa Effects of brand and brand image on brand kesadaran merek secara dominan Copyright: association, brand equity among young mempengaruhi ekuitas merek di © Emerald loyalty, brand awareness, consumers. kalangan konsumen muda. Group 2015 and brand image Published by Emerald Group Publishing Limited
2 Juha Munnukka, Outi Juha Munnukka, Outi Kredibilitas peer-endorser Pengalaman konsumen dengan Emerald Uusitalo, Hanna Uusitalo, Hanna dan pengaruhnya terhadap produk yang diiklankan Group Toivonen, (2016) Toivonen, (2016) pembentukan sikap mempengaruhi persepsi kreditur Publishing
17
endorser dan efektivitas iklan. Limited
3 Asyari Pengaruh brand terhadap Brand (x2) dan Berdasarkan hasil penelitian Liberty, sikap konsumen pada Pembelian Konsumen (y) mengenai brand, tanggapan Yogyakarta (2009) kasus ( pada kasus brand responden sebanyak 4130 / 5700 x Honda vario pada CV 100 = 72,45614 = 72 % artinya Karya Perdana responden yang menanggapi merek Indramayu) dengan klasifikasi baik.
2.3 HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti membuat suatu hipotesis yaitu diduga terdapat pengaruh antara Efektifitas Iklan dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian Tolak Angin dan hipotesis secara statistik sebagai berikut:
H1 : Di duga Ada pengaruh yang antara Efektifias Iklan terhadap Keputusan Pembelian
H2 : Di dugaAda pengaruh yang antara Barnd Awareness terhadap Keputusan pembelian
H3 : Di duga Ada pengaruh yang antara Efektifitas iklan dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden (Supramono, 1993:14). Data primer diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada para konsumen jamu Tolak Angin produksi PT. Sido Muncul di wilayah Cikarang Selatan Desa Sukadami Rt.06/12 yang terpilih sebagai sampel.
Mengingat pentingya penelitian dalam penyusunan skripsi ini, baik bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis maka penulis menggunakan jenis penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan maksud memperoleh fakta-fakta dan gejala-gejala manajemen yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual dengan perencanaan, pelaksanaan, atau pengevaluasian pekerjaan.
3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian
Tempat penelitian adalah di Ds. Sukadami Rt.06/12 Cikarang Selatan. Dalam penelitian ini melibatkan warga sekitar sebagai responden. Jadwal penelitian akan di mulai pada Mei 2017-September 2017.
18
19
Tabel 3.2 Jadwal penelitian No Uraian kegiatan Periode Bulan Maret s.d Agustus
Maret April Mei Juni Juli Agust Sep
1 Observasi
2 Menyusun Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Menyusun Skripsi
5 Bimbingan Skripsi
6 Penelitian Skripsi
7 Pengolahan Data
8 Uji Skripsi
3.3 Kerangka Penelitian
Gambar 3.1
Kerangka Pemikiran
Efektifitas H1 Iklan H3 Keputusan
pembelian Brand H2 awaress
H1 : Efektifitas iklan berpengaruh positif terhadap sikap konsumen
H2 : Brand awareness berpengaruh positif terhadap sikap konsumen
H3 : sikap konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
20
3.3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.2
Desain Penelitian Mendampingi nilai upaya
Memberi informasi
Motivasi Membujuk Efektivitas Iklan Mengingatkan Persepsi
Memberi nilai tambah Keputusan pembelian Pembentukan sikap
Pengingat merek Brand Awarenes Integrasi Tidak menyadari merek Pengenalan merek
3.3.2 Dekripsi Operasional Variabel
Sesuai dengan judul yang di pilih, yaitu Analisis Pengaruh Efektivitas Iklan
dan Brand Awareness terhadap Keputusan Pembelian pada produk Tolak Angin.
Terdapat 3 variabel, variabel bebas ( X1 ) Efektifitas Iklan dan variabel ( X2 ) Brand
Awareness terhadap variabel terikat ( Y ) Keputusan Pembelian yang saling
berhubungan dimana variabel terikat di pengaruhi oleh 2 variabel bebas.
Berdasarkan variabel – variabel tersebut penulis menentukan indikator –
indikator dari masing – masing variabel, lalu penulis membuat quisioner sesuai
dengan indikator – indikator yang telah di tentukan.
21
Tabel 3.3
Indikator dan Variabel
Variabel Indikator Pengukuran
Efektifitas Iklan Tingkat kualitas, kelengkapan dan kejelasan informasi
(X1) 1. Memberi Informasi (Informing) Tingkat Efektifitas Konsumen
2. Membujuk (Persuading)
3. Mengingtkan (Reminding) Tingkat Daya Ingat Konsumen tentang iklan 4. Memberi Nilai Tambah (Adding Value)
5. Mendampingi Upaya (Assisting) Tingkat Nilai Tambah Produk
Tingkat Upaya pelayanan konsumen
Brand Awareness 1. Unware of brand (Tidak menyadari merek) Tingkat Kesadaran Merek
(X ) 2. Brand Recognition (Pengenalan Merek) 2 Tingkat pengenalan Merek
22
3. Brand Recall (Pengingat Merek) Tingkat Pengingat Merek
4. Top Of Mind (Puncak Pikiran) Tingkat Puncak Pikiran tentang Merek
Keputusan pembelian Dorongan yang ada di diri manusia 1. Motivasi (motivation) (Y) 2. Persepsi (perception) Hasil pemaknaan seseorang terhadap kejadian yang di
3. Pembentukan Sikap terima
4. Integrasi respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan
5. Situasi mendorong seseorang untuk membeli
3.4 populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80).
Jadi populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi dari penelitian ini adalah konsumen Tolak Angin sido muncul.
Sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Sabar,2007). Menurut
Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).
Berdasarkan jumlah sampel dibagi menjadi dua yaitu sampel besar dan sampel kecil.Sampel dikatakan besar, bila jumlah responden lebih dari 30, dan sampel dikatakan kecil bila jumlah responden kurang dari 30.Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan konsumen di wilayah Ds. Sukadami Rt.06/12 Cikarang Selatan sebagai sampel dengan jumlah penduduk sebesar 398, dengan rincian laki-laki sebesar 172, dan perempuan sebanyak 226. (Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2017).
Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan rumus Slovin (Sevila,C.G. et al,
2007) sebagai berikut:
23
24
Keterangan :
= Jumlah Sampel
= Jumlah Populasi
= Tingkat persentasi toleransi ketidaktelitian pengambilan sampel (0,05%)
= 199,498
= 200 Sample
3.5 Metode Pengumpilan Data
1. Dokumentasi (Sugiyono, 2012:240)
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan
memanfaatkan dokumen (bahan atau gambar-gambar penting).Adapun
dokumen-dokumen yang dimaksud adalah berupa data-data yang diperlukan.
2. Metode Angket atau Questionnaire (Sugiyono, 2012:137)
Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan
langsung,untuk diisi dan dikembangkan atau dapat juga dijawab dibawah
pengawasan peneliti.Data angket digunakan peneliti untuk memperoleh data
25
yang lebih lengkap.Adapun jenis angket yang digunakan adalah angket
tertutup atau sudah disiapkan jawabannya sehingga informan tinggal memilih.
3.6 Metode Analisa Data
Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka beberapa dari metode analisis data yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.6.1 Analisis Deskriptif (Sugiyono, 2012:137)
Analisis Deskriptif Kuantitatif Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Merupakan metode yang
bertujuan mengubah 200 kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah
dipahami,dalam bentuk informasi yang ringkas,dimana hasil penelitian beserta
analisanya diuraikan dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisi tersebut
akan dibentuk suatu kesimpulan.
3.6.2 Uji Validitas
Uji Validitas Item atau butir dapat dilakukan dengan menggunakan software
SPSS.Untuk proses ini, akan digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment.
Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabel yang
dimaksud. Dalam hal ini masing-masing item yang ada di dalam variabel X dan Y
akan diuji relasinya dengan skor total variabel tersebut. Agar penelitian ini lebih
teliti, sebuah item sebaiknya memiliki korelasi (r) dengan skor total masing-masing
variabel ≥ 0,25.Item yang punya r hitung < 0,25 akan disingkirkan akibat mereka
tidak melakukan pengukuran secara sama dengan yang dimaksud oleh skor total
skala dan lebih jauh lagi, tidak memiliki kontribusi dengan pengukuran seseorang
jika bukan malah mengacaukan.
26
3.6.3 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Rumus Alpha
Cronbach sebagai berikut:
Note:
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada
pula yang memaknakannya sebagai berikut:
1. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna.
2. Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi.
3. Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat.
4. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah.
Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel: Segera
identifikasi dengan prosedur analisis per item.Item analysis adalah kelanjutan dari
tes alpha sebelumnya guna melihat item-item tertentu yang tidak reliabel.
Melaluiitem analysis ini maka satu atau beberapa item yang tidak reliabel dapat
dibuang sehingga Alpha dapat lebih tinggi lagi nilainya.Reliabilitas item diuji
dengan melihat koefisien alpha dengan melakukan reliability analysis dengan SPSS
27
ver.23.0 for Windows.Akan dilihat nilai alpha-cronbach untuk reliabilitas
keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan SPSS,
juga akan dilihat kolom Corrected Item Total Correlation.
Nilai tiap-tiap item sebaiknya ≥ 0.40 sehingga membuktikan bahwa item
tersebut dapat dikatakan punya reliabilitas Konsistensi Internal.Item-item yang
punya koefisien korelasi < 0.40 akan dibuang kemudian Uji Reliabilitas item diulang
dengan tidak menyertakan item yang tidak reliabel tersebut. Demikian terus
dilakukan hingga koefisien reliabilitas masing-masing item adalah ≥ 0.40.
Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability)
sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes
secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada
pula yang memaknakannya sebagai berikut:
1. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna.
2. Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi.
3. Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat.
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel
terikat,variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal
(Imam Ghozali,2001:74). Pada prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan
28
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Dalam model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal.Variabel
orthogonal ialah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan
nol (Ghozali,2001:91).Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada atau
tidaknya multikolinearitas didalam model regresi adalah melihat dari nilai
Variance Inflation Factor (VIF), dan nilaitolerance. Apabila nilai tolerance
mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak lebih dari 10, maka
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam
model regresi (Santoso,2000 :57).
3 Uji heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001 :69). Cara
29
mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot antara SRESID dan ZPRED,dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah
di-standardized. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji
heteroskedastisitas adalah:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur
(bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan
telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisit
3.6.5 Uji Koefisien Determinasi (Sugiyono, 2011:231)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikatnya.Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel bebasnya menjelaskan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat.
3.6.6 Uji f ( Simultan )
Pada dasarnya dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara semua variabel bebas dan variabel terikat, apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama -sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh efektivitas iklan, dan kepuasan kerja, terhadap keputusan pebelian sebagai variabel terikatnya.
30
Ketentuannya: H0: β1≤ 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada masing masing variabel bebas ( X ) terhadap variable terikat (Y).H0: β1> 0 artinya ada pengaruh yang signifikan pada masing -masing variabel bebas ( X) terhadap variabel terikat ( Y ).Tingkat kepercayaan yang digunakan 95% atau taraf signifikansinya adalah 5% dengan kriteria sebagai berikut: a. Apabila f hitung > f tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas ( X ) secara bersama –sama dengan variabel
terikat ( Y ). b. Apabila f hitung < f tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas ( X ) secara bersama –sama
dengan variabel terikat (Y)
3.6.7 Uji t ( Parsial )
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Imam
Ghozali, 2011:98).Langkah - langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:
Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1) 01:H Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).10:HAda pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y).Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat kebebasan a) Taraf signifikansi = 5% (0,05) b) Derajat Derajat kebebasan = (n-1-k)
BAB IV
GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
4.1 Sejarah Obyek Penelitian
PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan.
Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis (serbuk), seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang, maka pada tahun 1951 didirikan perusahan sederhana dengan nama
SidoMuncul yang berarti "Impian yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten
Trenggulun. Dengan produk pertama dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu meningkat.
Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke Lingkungan Industri Kecil di
Jl. Kaligawe, Semarang.
Guna mengakomodir demam pasar yang terus bertambah, maka pabrik mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang, dirasa perlu untuk membangun unit pabrik yang lebih besar dan modern, maka di tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono
31
32
ke-10 dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs.
Wisnu Kaltim.
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas 29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik
Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11 November 2000. Saat peresmian pabrik,
SidoMuncul sekaligus menerima dua sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan Agrowisata, 1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1951, SidoMuncul yang kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.
Tak hanya mengandalkan bahan-bahan alamiah yang berkualitas tinggi dan segar,
SidoMuncul juga sangatlah mementingkan basis penelitian, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam menjalankan proses-proses produksi dari setiap produk yang akan dijual, serta juga dalam bergerak maju untuk mengembangkan usahanya. SidoMuncul terus berkarya untuk menciptakan inovasi berupa temuan-temuan baru yang berkhasiat tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, SidoMuncul telah memperlengkapi pabriknya di Semarang, Jawa Tengah dengan berbagai fasilitas pendukung yang memenuhi standar farmasi. Beberapa fasilitas tersebut antara lain laboratorium yang bersertifikasi ISO 17025, fasilitas produksi berstandardisasi CPOB (Cara Pengolahan
33
Obat yang Baik) dan CPOTB (Cara Pengolahan Obat Tradisional yang Baik), pengolahan air demineralisasi dan limbah, klinik holistik, dan lahan agrowisata.
SidoMuncul kini mengoperasikan delapan laboratorium yang menggunakan instrumen serta teknologi yang canggih untuk menciptakan produk-produk yang berkualitas tertinggi dan berkhasiat pasti. Kedelapan laboratorium tersebut masing- masing adalah laboratorium Instrumentasi, Mikrobiologi, Farmakologi, Formulasi,
Farmakognosi, Stabilitas, Kultur Jaringan, dan Analisis Kimia (yang telah memperoleh sertifikat ISO 17025 sesuai akreditasi Komite Akreditasi Nasional dan Badan
Standardisasi Nasional).
VISI DAN MISI
Visi :Menjadi industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan
lingkungan.
Misi : Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional
Mengembangkan research / penelitian yang berhubungan dengan pengembangan
pengobatan dengan bahan-bahan alami.
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina kesehatan melalui
pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.
Ikut mendorong pemerintah / instansi resmi agar lebih berperan dalam
pengembangan pengobatan tradisional.
34
4.2 Struktur Organisasi Obyek Penelitian Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Beberapa Keterangan dari Bagan Struktur Organisasi:.
a. Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan
pengurus, baik Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada
Direksi.
35
b. Direksi Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya. Setiap anggota
Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan
tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan Anggaran dasar Perseroan. c. Direktur Utama Tugas dari Direktur Utama yaitu mengkoordinasi semua
kegiatan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan dan membuat
peraturan bagi karyawan. d. Komite Audit Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-
hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.
2. Menelaah laporan keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan kepada
publik. e. Direktur Keuangan Tugasnya yaitu mengkoordinasi semua kegiatan keuangan,
merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji dan menentukan
kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan. f. Manajer Produksi Manajer Produksi bertugas untuk membuat rencana produksi
sesuai dengan target pemasaran. Bekerjasama dengan Laboratorium
dalam pelaksanaan proses produksi. g. Manajer R & D Tugasnya yaitu melakukan penelitian dan pengembangan
produk baru, mengawasi pelaksanaan teknis dan kualitas produksi, menetapkan
standar bahan baku dan produk jadi, serta membuat laporan internal produksi. h. Manajer Keuangan Mengkoordinasi semua kegiatan dibagian keuangan,
termasuk didalamnya membuat anggaran, diposisi transaksi keuangan, membuat
36
laporan realisasi anggaran gaji, serta membuat laporan secara berkala untuk
mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan.
i. Manajer Akuntansi Tugasnya yaitu membuat laporan secara berkala untuk
mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan, membantu kepala bagian
administrasi dalam membuat pembukuan baik dalam pembuatan faktur-faktur
pembelian dan pemasaran barang dari perusahaan lain.
4.3 Kegiatan Operasional Obyek Penelitian
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi, setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru kemudian dicampur (mixing).
Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk dilakukan proses pengemasan primer
(packaging primer) menggunakan mesin dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder (packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap untuk didistribusikan.
37
4.3.1 Hasil Produksi
Tipe serbuk : Kuku Bima, Kuku Bima Ginseng, Kuku Bima TL, Kuku Bima
Plus Ttribulus.
Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat
Tipe saset hisap : Tolak angin Permen
Tipe Fls : Tolak angin Anak, Tolak Angin Flu
Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
4.3.2 Fungsi Manajemen Yang di Lakukan
Adapun beberapa fungsi manajemen, yaitu sebagai berikut :
1). Fungsi planning
Perencanaan jangka panjang “fokus pada obat alam, ekspansi keluar
pasar Indonesia, pengembangan brand produk-produk sesuai kebutuhan
pasar ,dengan memperkuat pasar dalam negeri, meningkatkan kapasitas
pabrik, Brand Product (Kuku Bima Energi, Tolak Angin, Jamu Komplit)
dan lain nya dan dapat terus melakukan inovasi dalam berproduksi yang
akan terus laris di pasar nasional maupun internasional.PT. Sido
Muncul,juga memplanningkan pembuatan pabrik baru yang ditarget kan
pada akhir tahun 2014.
Dikarenakan untuk menunjang produksi yang semakin besar. PT. Sido
Muncul bekerja sama dengan Developer PT. Sakti Berkembang untuk
membangun pabrik baru di daerah Semarang, Jawa Tengah, dengan
melakukan pembelian tanah lalu akan dilakukan pembangun Perusahaan
oleh Developer PT. Sakti Berkembang
38
2). Fungsi organising
Fungsi yang digunakan adalah fungsi organisasi laba karena di setiap produksi
nya PT. Sido Muncul berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimum
dengan biaya minimum untuk keberlangsungan usaha PT. Sido Muncul.
Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh PT. SidoMuncul untuk melakukan transformasi dari perusahaan lokal menjadi nasional dan International adalah :
1. PT. SidoMuncul melakukan scan perubahan lingkungan dengan baik dan
menyadari bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan obat-obatan dan
suplemen tradisional.
2. PT. SidoMuncul juga mampu melihat dan mengantisipasi perkembangan
pasar dengan melakukan perluasan kapasitas produksi untuk
mengantisipasi permintaan produk yang semakin meningkat.
3. PT. SidoMuncul selalu inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan dalam
dan luar negeri.
4. PT. SidoMuncul selalu melakukan kegiatan aktivasi komunikasi
produknya kepada masyarakat Indonesia dengan konsisten dan selalu
menggali keunikan-keunikan, potensi budaya serta keindahan alam
Indonesia untuk kegiatan promosi produk perusahaan.
5. PT. SidoMuncul memiliki sistem yang kuat untuk dapat mengintegrasikan
seluruh kegiatan perusahaan dengan baik dan tepat.
39
6. PT. Sidomuncul memiliki SDM yang berkualitas untuk menghasilkan
produk, strategy marketing yang berkualitas dan terbukti dengan
banyaknya penghargaan yang diterima oleh perusahaan, seperti : Best
Encouragement Product 2003, Solo Customer Satisfaction Index 2003,
Best Brand 2003, Kehati Award 2001 dan masih banyak lagi penghargaan
yang diterima oleh perusahaan.
3) Fungsi controlling
Fungsi pengendalian kualitas bahan baku yang dilakukan ialah :
Pemisahan kotoran (penyortiran)
Pemotongan, guna mempermudah proses penghalusan
Pencucian kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
Dikeringkan menggunakan oven
Penyortiran bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang dipilih
Masuk dalam pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku memenuhi standar.
4.3.3 Fasilitas
Perusahaan sidomunculmemiliki fasilitas pabrik yang lengkap. Fasilitasnya antara lain
1. Laboratorium
a. Laboratorium instrumentasi
b. Laboratorium farmakologi
c. Laboratorium formulasi
d. Laboratorium famakognost
40
e. Laboratorium stabilitas
f. Laboratorium kimia
2. Kebun percobaan dan budaya tanaman obat
3. Extraction centre
4. Pengolahan air bersih
5. Pengolahan air limbah
6. Perpustakaan
7. Klinik holistic.
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Analisis Data Penelitian
Pada bab sebelumnya telah di uraikan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar “pengaruh efektivitas iklan dan brand awareness terhadap keputusan pebelian Tolak Angin”.
Dalam mendapatkan responden penelitian maka di lakukan penyebaran sebanyak
200 kuesioner terhadap warga Desa Sukadami Rt. 06/12 Cikarang Selatan.
5.1.1 Karakteristik Responden
Gambaran umum responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
dari konsumen yang terpilih menjadi responden.Penggolongan konsumen didasarkan
pada jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan saat ini, dan pendapatan per
bulan. Dibawah ini adalah analisa mengenai data responden berdasarkan kuesioner
yaitu:
A. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Karakteristik responden
JENIS KELAMIN FREKUENSI PERSEN
WANITA 124 62 %
LAKI-LAKI 76 38 %
TOTAL 200 100 %
41
42
Sumber: Data Penelitian yang diolah 2017
Dari data di atas menunjukan bahwa responden perempuan lebih banyak dari
pada responden laki-laki, yang artinya penduduk Desa Sukadami Rt.06/12 lebih
dominan wanita daripada laki-laki.
B. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 5.2
Karakteristik responden
JENIS PENDIDIKAN FREKUENSI PERSEN SD 26 13 % SMP 26 13 % SMA 114 57 % D3 16 8% S1 18 9% TOTAL 200 100 % Sumber : Data Penelitian yang diolah 2017
Dari data di atas menjelaskan bahwa responden pemilih dari kalanganpendidikan
SMA lebih dominan, yakni sebanyak114, sementara untuk Diploma-S1 sebesar 34 dan untuk SD-SMP sebanyak 52.
C. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 5.3
JENIS USIA FREKUENSI PERSEN 17-25 TAHUN 138 69 % 26-30 TAHUN 44 22% DIATAS 30 TAHUN 18 9 %
TOTAL 50 100%
43
Sumber : Data Penelitian yang diolah 2017
Hasil data di atas menjelaskan bahwa responden dengan jenis usia 17-25 lebih
mendominasi di banding usia 26-30,sedangkan usia di atas 30 tahun sebesar 18.
5.1.2 Hasil Pernyataan Responden
Agar dapat mengetahui pendapat atau persepsi yang diberikan responden pada
masing-masing variabel dan pengambilan keputusan maka dilakukan analisa deskripsi
variabel untuk mengungkap kondisi dari variabel- variabel dalam penelitian
ini.Selanjutnya akan diuraikan tanggapan seluruh responden terhadap masing- masing
variabel tersebut sebagai berikut:
A. Variable Efektivitas Iklan (X1)
Tabel 5.4
No Jawaban Kuesioner frekuensi presentase
1 Iklan Tolak Angin memiliki daya tarik
dan mudah di ingat
a. Ss 120 60%
b. S 72 36%
c. Cs 8 4%
d. Ts - -
e. Sts - -
f. Total 200 100%
2 Informasi dalam iklan Tolak Angin di
44
sajikan dengan lengkap dan jelas
a. Ss 92 46%
b. S 80 40%
c. Cs
d. Ts 8 4%
e. Sts
f. Total 200 100%
3 Informasi dalam iklan Tolak Angin di
sajikan dengan lengkap dan jelas
a. Ss 136 68%
b. S 64 32%
c. Cs - -
d. Ts - -
e. Sts - -
f. Total 200 100%
4 Pesan-pesan Iklan Tolak Angin mudah
di pahami
a. ss 70 35%
b. s 67 33.5%
c. cs 63 31.5%
d. ts - -
e. sts - - 200 100% f. total
5 Penayangan iklan Tolak Angin
mendorong Saya untuk membeli
45
a. SS 8 4%
b. S 59 29,5%
c. CS 124 62%
d. TS 9 4,5%
e. STS - -
TOTAL 200 100%
Sumber : pengolahan 2017
Berdasarkan table di atas bahwa banyak responden menjawab variasi terhadap efektivitas iklan dalam keputusan pembelian ada yang setuju ada juga yg tidak setuju.
B. Variabel Brand Awareness (X2)
Dalam variabel Brand awareness, maka dapat dilihat pada frekuensi hasil jawaban responden terhadap masing-masing pertanyaan atau indikator yang digunakan untuk mengukur keputusan pembelian. Adapun hasil dari jawaban responden dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.5
No. Jawaban Koesioner Frekuensi Persentase
1. Tolak angin adalah obat atau jamu
yang pertama kali muncul di benak
Saya ketika masuk angin
a. SS
b. S c. CS 179 89,5 % d. TS
46
e. STS 21 10,5%
TOTAL - -
- -
- -
200 100%
2. Saya lebih sering mengkonsumsi
Tolak angin ketika sakit dari pada
merek lain
a.SS
b.S 166 83% c.CS 34 17% d.TS
e.STS - -
TOTAL - -
- -
- -
200 100%
3. Saya lebih cocok menggunakan
Obat atau jamu Tolak angin dari
pada merek lain
a.SS
47
b. S 184 92 %
c.CS 16 8% d.TS
e.STS - -
TOTAL - -
- -
200 100%
4. Saya secara reflek mengucapkan
Tolak Angin ketika membeli obat
masuk angin
a. SS
b. S 154 77 % c.CS 46 23% d. TS
e.STS - -
TOTAL - -
- -
200 100%
5. Produk Tolak Angin adalah produk
yang berkualitas
a. SS
b. S 127 63,5%
48
c.CS 73 36,5%
d.TS - - e.STS
TOTAL - -
- -
200 100%
Sumber : data pengolahan 2017
Dari data di atas terlihat bahwa banyak responden yang menjawab sangat setuju
terhadap Brand Awarenes terhadap keputusan pembelian.
C. Variable Keputusan Pembelian (Y)
D. Tabel 5.6
No. Jawaban Koesioner Frekuensi Persentase
1. Saya membeli jamu tolak angin
sebagai Obat masuk angin
a. SS
b. S 152 76 %
c. CS 48 24% d. TS - - e. STS
TOTAL - -
- -
49
200 100%
2. Saya membeli jamu tolak angin
karena sesuai dengan kebutuhan
kesehatan saya
a.SS
b.S 122 61% c.CS 78 39% d.TS
e.STS - -
TOTAL - -
- -
200 100%
3. Saya sering mengkonsumsi Tolak
angin ketika tidak enak badan
a.SS
b. S
c.CS 144 72 % d.TS 43 21,5% e.STS
TOTAL 13 6,5
- -
- -
50
200 100%
4. Saya suka membeli Tolak angin
lebih dari satu sebagai cadangan di
rumah
a. SS
b. S 98 49 % c.CS 98 49% d. TS
e.STS 4 2%
TOTAL - -
- -
200 100%
5. Tolak angin mudah di dapat dan
haerganya terjangkau
a. SS
b. S 167 83,5%
c.CS 33 16,5% d.TS - - e.STS
TOTAL - -
- -
200 100%
51
Sumber : data pengolahan 2017
Dari data di atas, jawaban responden sangat bervariasi, tetapi sangat setuju masih
mendominasi.
5.2 Interpretasi Data/Pembahasan
5.2.1 Uji Validitas
Untuk melakukan uji validitas, metode yang dilakukan adalah pengujian
validitas item dengan korelasi pearson yaitu dengan cara mengorelasikan skor item
dengan skor total item, kemudian pengujian signifikansi dilakukan dengan kriteria
menggunakan rtabel pada tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika nilai positif
dan rhitung> rtabel maka item dapat dinyatakan valid, jika rhitung< rtabel maka item
dinyatakan tidak valid
Data diolah dengan bantuan program SPSS versi 23.0.dapat dilihat pada
halaman berikut ini :
Tabel 5.2.1
Variabel rhitung rtabel (5%) Keterangan Efektivitas Iklan Pernyataan 1 0,932 0,138 Valid
Pernyataan 2 0,905 0,138 Valid
X1 Pernyataan 3 0,861 0,138 Valid Pernyataan 4 0,938 0,138 Valid
Pernyataan 5 0,827 0,138 Valid
Brand Awareness Pernyataan 1 0,824 0,138 Valid X2 Pernyataan 2 0,904 0,138 Valid
52
Pernyataan 3 0,767 0,138 Valid
Pernyataan 4 0,903 0,138 Valid
Pernyataan 5 0,799 0,138 Valid
Keputusan Pembelian Pernyataan 1 0,900 0,138 Valid
Pernyataan 2 0,875 0,138 Valid
Y Pernyataan 3 0,927 0,138 Valid Pernyataan 4 0,817 0,138 Valid
Pernyataan 5 0,812 0,138 Valid
Sumber: Data pengolahan 2017
Berdasarkan tabel hasil uji validitas dapat diketahui bahwa semua nilai rhitung lebih besar dari rtabel (0,138) pada taraf signifikansi 5% atau 0,05. Artinya tiap item pernyataan/ indikator variable efektivitas iklan, brand awareness dan keputusan pembelianberkorelasi dengan skor totalnya serta data yang dikumpulkan dinyatakan valid dan siap untuk dianalisis.
5.2.2 Uji Reliabilitas
Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode cronbach
alpha (α).Koefisien cronbach alpha. Untuk mengetahui suatu instrumen reliabel atau
tidak maka bisa menggunakan batas nilai cronbach alpha (α) 0,6. Reliabilitas kurang
dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Akan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 23.0. Adapun secara ringkas
hasil uji reliabilitas ditunjukkan dalam Tabel sebagai berikut:
53
Variabel X1
Tabel 5.2.2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,823 6
Berdasarkan hasil tabel, menunjukkan tabel hasil uji reliabilitasyang telihat yaitu cronbach’s alpha sebesar0,823> 0,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel efektivitas iklan, adalah reliabel atau dapat diandalkan.
Variable X2
Tabel 5.2.3
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,812 6
Berdasarkan hasil tabel, menunjukkan tabel hasil uji reliabilitasyang telihat yaitu cronbach’s alpha sebesar0,812> 0,8. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
54
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel brand awareness, adalah reliabel atau dapat diandalkan.
Variabel Y
Tabel 5.2.4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,819 6
Berdasarkan hasil tabel, menunjukkan tabel hasil uji reliabilitasyang telihat yaitu cronbach’s alpha sebesar0,819> 0,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel efektivitas iklan, adalah reliabel atau dapat diandalkan.
5.2.3 Uji Asumsi Klasik
Berikut adalah Uji Asumsi Klasik :
A. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel
terikat,variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal
(Imam Ghozali,2001:74). Pada prinsipnya, normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau dengan
melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya:
55
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,maka
model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.Berikut hasilnya
di bawah ini:
Gambar 5.2
56
Gambar 5.3
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa gambar sudah memenuhi uji normalitas Data menyebar secara Normal.
B. Uji Multikolonearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika
variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak
orthogonal.Variabel orthogonal ialah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesamanya sama dengan nol (Ghozali,2001 : 91). Dalam penelitian ini teknik
untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi
adalah melihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF), dan nilaito lerance.
Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta nilai VIF disekitar angka 1 serta
57
tidak lebih dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
antara variabel bebas dalam model regresi. Berikut hasilnya di bawah ini.
Tabel 5.2.5
Model Toleransi VIF
EFEKTIVITAS IKLAN .578 1.729
BRAND AWARENESS .578 1.729
Dari data outout diatas dijelaskan bahwa nilai efektifitas iklan dan
brand awareness sebesar 0,578 artinya lebih besar dari 0,01 maka di
nyatakan tidak terjadi multikolinieritas.
Sedangkan kalau dari data Output VIF efektifitas iklan dan brand
awareness sebesar 1,729 artinya masih di bawah 10 berarti di katakan tidak
terjadi multikolinieritas.
C.Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,2001 :69). Cara
mendeteksinya adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Scatterplot antara SRESID dan ZPRED,dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu x adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah
di - standardized. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji
heteroskedastisitas adalah :
58
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur
(bergelombang, melebur kemudian menyempit),maka mengindikasikan telah
terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisit
Berikut hasil ujinya heteroskedastisitas versi glejser
Gambar 5.3
Hasil output di atas terlihat titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu artinya tidak terjadi heteroskedastisitas
59
D. Uji Koefesien Determinan
Tabel 5.3.2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,908a ,953 ,952 ,461 a. Predictors: (Constant), BRAND, IKLAN b. Dependent Variable: KEPUTUSAN
Dari hasil data di atas R square sebesar 0,908 hasil dari pengkuadaratan dari koefesien korelasi atau R yaitu 0,953 x 0,953 = 90,8 % angka tersebut mengandung arti bahwa efektivitas iklan dan brand awareness berpengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangkan sisanya ( 100-90,8 = 9,2 %) di pengaruhi variable lain di luar variabel ini.
E. Uji simultan ( F )
Pada dasarnya dilakukan untuk meng hubungan antara semua variabel bebas dan variabel terikat, apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh efektivitas iklan, dan kepuasan kerja, terhadap kinerja karyawan sebagai variabel terikatnya.Ketentuannya: H0: β1≤ 0 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan pada masing-masing variabel bebas ( X ) terhadap variable terikat (Y).
60
H0: β1> 0 artinya ada pengaruh yang signifikan pada masing -masing variabel
bebas ( X) terhadap variabel terikat ( Y ).Tingkat kepercayaan yang digunakan
95% atau taraf signifikansinya adalah 5% dengan kriteria sebagai berikut :
a) Apabila f hitung > f tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas ( X1 dan X2 ) secara
bersama –sama mempengaruhi dengan variabel terikat ( Y ).
b) Apabila f hitung < f tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas ( X ) secara bersama–sama
dengan variabel terikat (Y)
Tabel 5.3.3 ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 844,353 2 422,176 1986,489 ,000b
Residual 41,867 197 ,213
Total 886,220 199 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN b. Predictors: (Constant), BRAND, IKLAN
Dari hasil output diatas di lihat sebesar nilai F sebesar 1986,489 lebih besar
dari 3,19 jika F hitung > F Tabel dengan nilai sig 0.000 < 0.05 artinya secara
simultan variable bebas (efektivitas iklan (X1) dan brand awareness (X2)
berpengaruh (simultan) terhadap variable terikat (keputusan pembelian (Y)).
Untuk mencari F Tabel bisa dengan rumus (k;n-k)
Keterangan :
61
k = jumlah variable independent (bebas) n: Jumlah responden atau sampel
(k;n-k) = ( 2;200-2) = ( 2;198) kalau di cari dalam F Tabel yaitu sebesar 3,19
Kalau dari hasil signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji F maka dapat di simpulkan bahwa variabel bebas (efektivitas iklan X1 dan brand awareness X2) secara bersama - sama berpengaruh terhadap variabel terikat (keputusan pembelian Y). f hitung > f table.
Maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (efektivitas iklan (X1)&brand awareness (X2) secara bersama-sama dengan variabel terikat keputusan pembelian (Y).
F. Uji Parsial (t)
Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X secara Parsial (sendiri) berpengaruh signifikan terhadap varibel Y (Imam Ghozali,
2011:98).Langkah - langkah Uji Hipotesis untuk Koefisien Regresi adalah:
Perumusan Hipotesis Nihil (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1) 01:H Tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). 10:HAda pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y). Penentuan harga t tabel berdasarkan taraf signifikansi dan taraf derajat kebebasan a) Taraf signifikansi = 5% (0,05) b) Derajat kebebasan = (n-k-1) = ( 200-2-1) = 197 dalam T table = 2,012
62
Tabel 5.3.4
Coefficientsa
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2,374 ,584 -4,066 ,000
IKLAN ,331 ,020 ,446 16,548 ,000
BRAND ,779 ,036 ,577 21,406 ,000 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
Dari hasil output di atas nilai diatas bahwa T hitung lebih > dari T Tabel
sebesar 1.652 artinya H0 Diterima H1 di terima, sehingga dapat di simpulkan
bahwa variabel bebas (efektivitas iklan X1) berpengaruh terhadap variabel terikat
(keputusan pembelian Y )
Sehingga dapat dikatakan bahwa efektivitas iklan berpengaruh signifikan
tehadap keputusan pembelian (Y).
H1 = efektivitas iklan (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y)
Sedangkan brand awareness berdasarkan hasil output di atas maka di H2 di
terima artinyabrand awareness berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian
H2 = brand awareness berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau menganalisa Keputusan pembelian produk Tolak Angin berdasarkan variabel Efektivitas iklan dan Brand Awareness di
Desa Ciantra Rt.06/12 Cikarang Selatan Bekasi. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan pada bab pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keputusan pembelian produk Tolak Angin berdasarkan variabel Efektivitas
iklan dan Brand Awareness adalah para konsumen lebih memilih brand awareness
sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan pembelian obat asuk angin,
dimana terbukti dari data responden banyak yang sudah terbiasa mengkonsumsi
jamu tolak angin. Ini bisa terjadi didasarkan atas pengalaman sebelumnya yang
telah terbukti dan juga informasi yang diperoleh dari iklan yang menarik dan
berulang-ulang muncul di layar televisi bahwasanya brand tersebut memiliki
kualitas yang lebih baik dibandingkan brand lain.
2. Berdasarkan hasil analisa pada pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa:
a. efektivitas iklan dan brand awareness berpengaruh cukup besar terhadap
keputusan pembelian, hal ini dapat di buktikan dengan adanya hasil uji
determinan yang menunjukan bahwa efektivitas iklan dan brand awareness
terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar 0,976 hasil dari pengkuadaratan
63
64
dari koefesien korelasi atau R yaitu 0,953 x 0,953 = 90,8 %, sedangkan sisanya
( 100-90,8 = 9,2 %) di pengaruhi variable lain di luar variabel ini. b. Secara parsial variabel bebas efektivitas iklan (X1), mempunyai hubungan
yang kuat terhadap keputusan pembelian (Y) konsumen Tolak Angin dan juga
variabel bebas brand awareness (X2) memiliki hubungan yang kuat terhadap
keputusan pembelian (Y) konsumen Tolak Angin. Hal ini dibuktikan dengan
adanya uji t hitung 16,548 dan 21,406 yang lebih besar dari pada t tabel 1,652
sehingga hipotesa yang ditetapkan dapat diterima. b. Secara simultan variabel bebas efektivitas iklan (X1) dan brand awareness
(X2) berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian (Y)
tolak angin. Hal ini dibuktikan berdasarkan uji ANOVA didapatkan F hitung
sebesar 3,19 dan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari probabilitas 0,05
sehingga hipotesa yang ditetapkan diterima
65
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat di sampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Di sarankan perusahaan membuat iklan yang lebih menarik lagi, tidak terlalu
kaku, di selipi sedikit hal-hal yang lucu atau menarik, agar konsumen suka
untuk melihat iklan tersebut.
2. Memberikan promo-promo kepada konsumen, contohnya seperti mengadakan
mudik gratis, agar konsumen selalu mengingat produk tolak angin.
3. Untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan
meneliti faktor yang lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Misalnya kualitas produk dan persepsi harga. Penelitian ini selanjutnya dapat
menggunakan metode lain dalam keputusan pembelian, misalnya melalui
wawancara mendalam sehingga informasi yang diperoleh dapat dapat lebih
bervariasi pada kuesioner yang jawabannya telah tersedia
66
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Sutedi. 2012. Good Corporate Governance. Sinar Grafika. Jakarta.
Agustina, L. 2008.“Pengaruh Wok Family ConflictTerhadap Job Satisfaction Dan Turnover Intention Pada Profesi Akuntan Publi (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta dan Bandung).Jurnal Ilmiah Akuntansi.Vol., No.2.
Andreani, Fransisca. 2007. Experiental Marketing (sebuah pendekatan pemasaran). Jurnal Manajemen Pemasaran, Volume 2 No. 1.universitas Kristen Petra Surabaya.
Anonim, 2009”, Indonesia Health Profile 2008. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Pemasaran-Analisis Perilaku.Konsumen.Yogyakarta : BPFE.
Buchory, Achmad Herry & Saladin Djaslim.(2010).Manajemen Pemasaran:Edisi Pratama.Bandung:Lidya Karya
Buchori Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Manajemen Jasa. Edisi Revisi. Alfabeta :Bandung
Burhani Ruslan. (2012). Dirjen Pajak Perkiraan Realisasi Penerimaan 95 Persen.ANTARA News, 20 Desember 2012.
67
Djaslim Saladin. (2007). Intisari Pemasaran dan unsur-unsur pemasaran. Bandung : CV Linda Karya
Durianto, D. dan C. Liana, 2007, Analisis Efektivitas Iklan Televisi Softener Soft & fresh di Jakarta dan Sekitarnya Dengan Menggunakan Consumen Decision Model, Jurnal Ekonomi Perusahaan, 11 (1):35-55.
Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin. 2010. Manajemen Pemasaran. Linda Karya : Bandung.
Kotler Dan Amstrong, 2007, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1, Alih Bahasa OlehAlexanderSindoro, Jakarta : Penerbit PT. Indexs.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi ke 13, jakarta
Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2, Alih Bahasa Oleh Hendra Teguh dkk, Edisi Milenium, Jakarta : Penerbit PT, Prenhallindo.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Philip Kotler and Kevin Lane Keller, Alih Bahasa Benyamin Molan ,2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Keduabelas, Jilid 1, PT. Indeks.
Rhenald Kasali. 2007. Manajemen Periklanan. PT Pustaka Utama Grafiti : Jakarta
68
Santosa, Prabayu Budi&Ashari. 2005. “ Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel&SPSS”. Yogyakarta: Andi offset.
Sarjono, Haryadi dan Julianita, Winda. (2011). SPSS vs LISREL :Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Salemba empat, Jakarta.
Sevilla, C,G., et al. (1993). Pengantar metode penelitian. Jakarta : Penerbit UI (UI-press).
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta.
Suki, Norazah Mohd. 2013. Young Consumer Ecological Behaviour (The Effect of Environmental Knowledge, Healthy Food, and Healty Way of Life with the Moderation of Gender and Age.Management of Enviromental Quality: An International Journal Vol. 24, No. 6, 2013 pp. 726-737.
69
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TOLAK ANGIN
A. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda (√) atau sebutkan pada kolom yang telah disediakan 1. Usia 2. Jenis kelamin (Gender) Pria Wanita 3. Pendidikan
SD
SMP
SMA
D3
S1
S2
S3
4. Pendapatan
Di bawah 1 juta
1,1 juta-3 juta
3,1 juta-5juta
Diatas 5 juta
5. Pekerjaan
Pegawai Negeri
Karyawan swasta
Lain-lain
70
B. PEYUNJUK PENGISIAN
1. Mohon kesediaan para konsumen Tolak Angin untuk menjawab seluruh pernyataan guna memperlancar penelitian.
2. berilah tanda cek list pada salah satu pilihan yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
3. dalam menjawan pertanyaan-pertanyaan ini usahakan tidak ada jawaban yang di kosongkan.
4. ada 5 alternative jawaban yang di pilih
Skor/nilai = Sangat setuju (SS)
Skor/nilai = Setuju (s)
Skor/nilai = Cukup Setuju (cs)
Skor/nilai = Tidak Setuju (ts)
Skor/nilai = Sangat Tidak Setuju (sts)
5. Saya mengucapkan terimakasih kepada para konsumen atas partisipasi guna mengsukseskan penelitian ini.
PILIH SALAH SATU JAWABAN DIBAWAH INI YANG DI ANGGAP PALING TEPAT DENGAN MEMBERI TANDA CENTANG/LIST PADA KOLOM.
NO DAYA TARIK IKLAN S SS CS TS STS 1 Iklan Tolak Angin memiliki daya tarik dan mudah di ingat 2 Informasi dalam iklan Tolak Angin di sajikan dengan lengkap dan jelas 3 Naskah iklan Tolak Angin menarik saya untuk melihat iklan tersebut 4 Pesan-pesan Iklan Tolak Angin mudah di pahami 5 Penayangan iklan Tolak Angin mendorong Saya untuk membeli BRAND AWARENESS 1 Tolak angin adalah obat atau jamu yang pertama kali muncul di benak Saya ketika
71
masuk angin 2 Saya lebih sering mengkonsumsi Tolak angin ketika sakit dari pada merek lain 3 Saya lebih cocok menggunakan Obat atau jamu Tolak angin dari pada merek lain 4 Saya secara reflek mengucapkan Tolak Angin ketika membeli obat masuk angin 5 Produk Tolak Angin adalah produk yang berkualitas
KEPUTUSAN PEMBELIAN 1 Saya membeli jamu tolak angin sebagai Obat masuk angin 2 Saya membeli jamu tolak angin karena sesuai dengan kebutuhan kesehatan saya 3 Saya sering mengkonsumsi Tolak angin ketika tidak enak badan 4 Saya suka membeli Tolak angin lebih dari satu sebagai cadangan di rumah 5 Tolak angin mudah di dapat dan haerganya terjangkau
TERIMA KASIH
72
Correlations
Correlations
efektivitasiklan VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 X1TOT
Efektivitasiklan Pearson Correlation 1 ,929** ,823** ,793** ,643** ,932**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00002 Pearson Correlation ,929** 1 ,716** ,724** ,680** ,905**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00003 Pearson Correlation ,823** ,716** 1 ,853** ,510** ,861**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00004 Pearson Correlation ,793** ,724** ,853** 1 ,800** ,938**
73
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00005 Pearson Correlation ,643** ,680** ,510** ,800** 1 ,827**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
X1TOT Pearson Correlation ,932** ,905** ,861** ,938** ,827** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
BRAND VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 X2TOT
BRAND Pearson Correlation 1 ,737** ,885** ,610** ,440** ,824**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
74
N 200 200 200 200 200 200
VAR00002 Pearson Correlation ,737** 1 ,652** ,828** ,597** ,904**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00003 Pearson Correlation ,885** ,652** 1 ,540** ,389** ,767**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00004 Pearson Correlation ,610** ,828** ,540** 1 ,721** ,903**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00005 Pearson Correlation ,440** ,597** ,389** ,721** 1 ,799**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
X2TOT Pearson Correlation ,824** ,904** ,767** ,903** ,799** 1
75
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
KEPUTUSAN VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 YTOT
KEPUTUSAN Pearson Correlation 1 ,703** ,872** ,578** ,791** ,900**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00014 Pearson Correlation ,703** 1 ,723** ,775** ,556** ,875**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00015 Pearson Correlation ,872** ,723** 1 ,630** ,782** ,927**
76
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00016 Pearson Correlation ,578** ,775** ,630** 1 ,489** ,817**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
VAR00017 Pearson Correlation ,791** ,556** ,782** ,489** 1 ,812**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
YTOT Pearson Correlation ,900** ,875** ,927** ,817** ,812** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 200 200 200 200 200 200
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability (IKLAN) Item-Total Statistics
Case Processing Summary Scale Variance Corrected Cronbach's Scale Mean if if Item Item-Total Alpha if Item N % Item Deleted Deleted Correlation Deleted
Cases Valid 200 100,0 IKLAN 37,63 26,676 ,916 ,788
Excludeda 0 ,0 VAR0000 37,71 25,684 ,879 ,778 2 Total 200 100,0 VAR0000 37,51 28,060 ,837 ,806 a. Listwise deletion based on all variables in the 3 procedure. VAR0000 38,15 24,399 ,916 ,762 4
VAR0000 38,86 26,969 ,787 ,795 5 Reliability Statistics X1TOT 21,10 8,107 1,000 ,928 Cronbach's Alpha N of Items
,823 6 Reliability (BRAND)
77
78
Item-Total Statistics
Case Processing Summary Corrected Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item N % Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Cases Valid 200 100,0 BRAND 43,21 8,317 ,789 ,788
Excludeda 0 ,0 VAR0000 43,28 7,791 ,877 ,766 2 Total 200 100,0
VAR0000 a. Listwise deletion based on all variables in the 43,19 8,547 ,727 ,798 3 procedure. VAR0000 43,34 7,572 ,873 ,758 4
VAR0000 43,48 7,597 ,732 ,768 5 Reliability Statistics
X2TOT 24,06 2,444 1,000 ,883 Cronbach's Alpha N of Items
,812 6 Reliability (KEPUTUSAN PEMBELIAN)
79
Case Processing Summary Corrected Item- Cronbach's Scale Mean if Scale Variance Total Alpha if Item N % Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
Cases Valid 200 100,0 KEPUTUSAN 41,90 14,744 ,878 ,785
a Excluded 0 ,0 VAR00002 42,05 14,440 ,844 ,781
Total 200 100,0 VAR00003 42,00 13,492 ,902 ,759 a. Listwise deletion based on all variables in the VAR00004 42,19 14,386 ,767 ,783 procedure. VAR00005 41,82 15,401 ,778 ,802
YTOT 23,33 4,453 1,000 ,911 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,819 6
Item-Total Statistics
Regression
80
Variables Entered/Removeda
a Variables ANOVA Model Variables Entered Removed Method Sum of
1 BRAND, Model Squares df Mean Square F Sig. . Enter IKLANb 1 Regression 844,353 2 422,176 1986,489 ,000b a. Dependent Variable: KEPUTUSAN Residual 41,867 197 ,213
Total 886,220 199 b. All requested variables entered. a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
b. Predictors: (Constant), BRAND, IKLAN
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate
1 ,908a ,953 ,952 ,461 a. Predictors: (Constant), BRAND, IKLAN Coefficientsa b. Dependent Variable: KEPUTUSAN
81
Unstandardized Standardized Minimu Maximu Std. Coefficients Coefficients m m Mean Deviation N
Model B Std. Error Beta t Sig. Predicted Value 17,83 25,36 23,33 2,060 200
1 (Constant) -2,374 ,584 -4,066 ,000 Residual -1,264 1,173 ,000 ,459 200
Std. Predicted IKLAN ,331 ,020 ,446 16,548 ,000 -2,671 ,984 ,000 1,000 200 Value BRAND ,779 ,036 ,577 21,406 ,000 Std. Residual -2,742 2,544 ,000 ,995 200 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN a. Dependent Variable: KEPUTUSAN
Residuals Statisticsa
82
65